Anda di halaman 1dari 20

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN

PUSKESMAS PERAWATAN DAWAI


DISTRIK YAPEN TIMUR
JL. PENDIDIKAN – DAWAI
EMAIL : puskesmasdawai@gmail.com WEBSITE : https://puskesmasdawai.wixsite.com/page

PEDOMAN PELAYANAN KLINIS

PUSKESMAS PERAWATAN DAWAI


DISTRIK YAPEN TIMUR
KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
2018

1
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
PUSKESMAS PERAWATAN DAWAI
DISTRIK YAPEN TIMUR
JL. PENDIDIKAN – DAWAI
EMAIL : puskesmasdawai@gmail.com WEBSITE : https://puskesmasdawai.wixsite.com/page

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga Puskesmas Perawatan Dawai pada
Tahun 2018 ini mendapat kesempatan untuk melaksanakan akreditasi.
Akreditasi bagi Puskesmas Perawatan Dawai sangatlah penting untuk
meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan bagi pasien serta masyarakat. Untuk
menunjang pelaksanaan akreditasi di Puskesmas Perawatan Dawai maka diperlukan
pedoman pelayanan di Puskesmas Perawatan Dawai.
Harapan kami mudah mudahan pedoman pelayanan ini dapat memberi
manfaat bagi Puskesmas Perawatan Dawai, sehingga akreditasi di Puskesmas
Perawatan Dawai berjalan lancar dan menjadi Puskesmas yang lebih baik.

Dawai, ……………….20….
Kepala Puskesmas Dawai

dr. Andi Raya Sarjatno


NIP : 19811008201004 1 001

2
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
PUSKESMAS PERAWATAN DAWAI
DISTRIK YAPEN TIMUR
JL. PENDIDIKAN – DAWAI
EMAIL : puskesmasdawai@gmail.com WEBSITE : https://puskesmasdawai.wixsite.com/page

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara umum Puskesmas merupakan satuan organisasi yang memberikan


kewenangan kemandirian oleh dinas kesehatan untuk melaksanakan satuan tugas
operasional pembangunan di wilayah kerja. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat,
pada Pasal 4 disebutkan bahwasanya puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Adapun fungsi puskesmas sebagaimana tertuang pada Pasal 5 Permenkes RI
No 75/2014 meliputi:
1. Penyelenggaraan UKM (upaya kesehatan masyarakat) tingkat pertama di
wilayah kerjanya
2. Penyelenggaraan UKP (upaya kesehatan perorangan) tingkat pertama di
wilayah kerjanya
Selain dua fungsi yang terdapat pada pasal 5, selanjutnya pasal 8
menyebutkan bahwa puskesmas juga dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan
tenaga kesehatan.
Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya
subsistem upaya kesehatan. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
nasional diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang
dan terpadu. Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama di Puskesmas
Perawatan Dawai meliputi:
a. Rawat jalan
b. Pelayanan gawat darurat
c. Rawat inap dan Ruang bersalin

B. Tujuan Pedoman

Pedoman pelayanan klinis bertujuan untuk menjadi acuan bagi seluruh


aktifitas pelayanan klinis yang dilaksanakan di Puskesmas Perawatan Dawai,
sehingga pada akhirnya pelayanan klinis dapat meningkatkan kepuasan pelanggan
yang pada akhirnya dapat mendukung pencapaian standar pelayanan minimal
(SPM).

C. Sasaran Pedoman

Sasaran pedoman pelayanan klinis adalah seluruh pelayanan klinis yang ada
di Puskesmas Perawatan Dawai mulai dari pendaftaran pasien, pemeriksaan pasien
(poli umum, poli gigi, poli KIA, IGD), pemeriksaan penunjang, pelayanan farmasi,
konsultasi dan rawat inap dan ruang bersalin.

3
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
PUSKESMAS PERAWATAN DAWAI
DISTRIK YAPEN TIMUR
JL. PENDIDIKAN – DAWAI
EMAIL : puskesmasdawai@gmail.com WEBSITE : https://puskesmasdawai.wixsite.com/page

D. Ruang Lingkup Pedoman

Ruang lingkup pelayanan klinis di Puskesmas Perawatan Dawai meliputi:


1. Pendaftaran pasien
Sebelum mendapatkan pelayanan pemeriksaan atau konsultasi kesehatan,
pasien terlebih dahulu mendaftarkan diri di bagian pendafaran untuk
dicatatkan data sosialnya dan dibuatkan rekam mediknya. Selanjutnya pasien
akan diarahkan ke poli yang dituju.
2. Pemeriksaan pasien
Pemeriksaan pasien dilakukan di poliklinik sesuai dengan keluhan dan kondisi
pasien. Pemeriksaan dilakukan di Poli umum, Poli gigi, KIA atau Instalasi
Gawat Darurat (IGD).
3. Pemeriksaan penunjang
Apabila dianggap perlu maka dokter yang memeriksa kondisi pasien dapat
merujuk pasien ke unit penunjang (laboratorium) untuk mendapatkan
pemeriksaan penunjang yang sesuai demi mendapatkan informasi lebih
lengkap mengenai kondisi pasien.
4. Pelayanan kefarmasian
Apabila pasien sudah selesai diperiksa dan membutuhkan obat, maka pasien
akan diberi resep yang akan dibawa ke bagian farmasi untuk mendapatkan
obat sesuai dengan yang tertera dalam resep.
5. Konsultasi pasien
Pasien yang membutuhkan penjelasan mengenai kondisi kesehatan yang
lebih rinci akan dirujuk ke unit terkait, misalnya konsultasi Gizi.
6. Rawat inap atau ruang bersalin
Apabila dari hasil pemeriksaan dokter menyatakan pasien memerlukan
perawatan lebih lanjut maka pasien akan dirujuk ke unit rawat inap atau ruang
bersalin.

A. Batasan Operasional

1. Rawat jalan adalah pelayanan medis yang diberikan kepada pasien untuk
tujuan pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi dan pelayanan
kesehatan lainnya tanpa mengharuskan rawat inap.
2. Pelayanan gawat darurat adalah pelayanan kesehatan yang harus diberikan
secepatnya untuk mencegah terjadinya kematian, keparahan dan kecacatan
sesuai dengan kemampuan puskesmas.
3. Pasien rawat jalan
Pasien puskesmas yang setelah mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
dengan kondisinya dapat pulang ke rumah.
4. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan tambahan terhadap pemeriksaan kesehatan yang dilakukan
dokter untuk mendapatkan kepastian diagnosa dan ketepatan terapi terhadap
pasien.
5. Konsultasi
Upaya memberikan pengertian dan pengetahuan kepada pasien mengenai
hal hal yang harus diketahui berhubungan dengan kondisi kesehatannya.

4
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
PUSKESMAS PERAWATAN DAWAI
DISTRIK YAPEN TIMUR
JL. PENDIDIKAN – DAWAI
EMAIL : puskesmasdawai@gmail.com WEBSITE : https://puskesmasdawai.wixsite.com/page

6. Pelayanan rawat inap atau ruang bersalin adalah pelayanan yang diberikan
pada pasien yang tidak memungkinkan untuk dilakukan perawatan dirumah
karena memerlukan pengawasan, pengobatan dan perawatan lebih lanjut
sesuai kewenangan dan kemampuan puskesmas.

5
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
PUSKESMAS PERAWATAN DAWAI
DISTRIK YAPEN TIMUR
JL. PENDIDIKAN – DAWAI
EMAIL : puskesmasdawai@gmail.com WEBSITE : https://puskesmasdawai.wixsite.com/page

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Berikut ini tenaga kesehatan pada pelayanan klinis yang ada di Puskesmas
Perawatan Dawai :

NO JABATAN KUALIFIKASI
1 Dokter S1 Kedokteran dengan profesi
2 Dokter Gigi S1 Kedokteran Gigi
3 Perawat S1 Keperawatan
DIII Keperawatan
4 Bidan DIII Kebidanan
5 Perawat Gigi DIII Keperawatan
6 Petugas Laboratorium D III Analis
7 Petugas Farmasi S1 Farmasi dengan profesi
D III Farmasi
8 Dietisien DIII Gizi

B. Distribusi Ketenagaan

Puskesmas Perawatan Dawai memiliki puskesmas pembantu, sehingga


pelayanan dapat dilakukan di Puskesmas Induk dan puskesmas pembantu.

a. Dokter setiap hari bertugas di poli umum dan IGD. Sedangkan untuk
pelayanan di rawat inap, seperti visite dan konsulen diatur dengan jadwal
visite dan jadwal konsulen. Jumlah dokter ada 3 (Tiga) yang tugasnya
diatur dengan jadwal. Bila ada pertemuan yang menyangkut upaya klinis
yang menjadi tugas keseharian dokter atau yang berkaitan dengan tugas
integrasinya, maka tugas di pelayanan akan digantikan sementara olah
Perawat.
b. Dokter gigi bertugas sesuai perjanjian di poli gigi. Jumlah dokter gigi ada 1
(satu) yang menempati ruangan dental unit.
c. Bidan setiap hari melakukan pelayanan diruangan KIA. Jumlah bidan di
ruang KIA ada 3 (tiga). Masing-masing bidan mempunyai spesifikasi
ketugasan yang berbeda, misalnya sebagai koordinator KIA, penanggung
jawab kesehatan anak atau penanggung jawab pelayanan KB (Keluarga
Berencana). Sedangkan untuk persalinan pada ruang persalinan ada 2
(dua) bidan penanggung jawab dan bidan pelaksana yang bertugas diatur
dengan jadwal. Jika ada undangan pertemuan untuk bidan maka yang
ditugasi adalah disesuaikan dengan ketugasannya. Untuk melakukan
kegiatan luar gedung, misalnya kunjungan ibu hamil risiko tinggi, maka
bidan akan menyesuaikan dengan kondisi pelayanan yang ada di
puskesmas.
d. Perawat bertugas setiap hari di poli umum, IGD dan rawat inap. Ada tiga
jenis pelayanan dalam gedung yang dilakukan perawat yaitu di poli
umum, IGD dan ruang perawatan (rawat inap). Jumlah perawat yang
6
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
PUSKESMAS PERAWATAN DAWAI
DISTRIK YAPEN TIMUR
JL. PENDIDIKAN – DAWAI
EMAIL : puskesmasdawai@gmail.com WEBSITE : https://puskesmasdawai.wixsite.com/page

bertugas di poli umum ada 1 (satu) orang, di IGD ada 1 (satu) orang.
Sedangkan untuk pelayanan di luar jam kerja (IGD dan ruang perawatan)
diatur dengan jadwal. Setiap perawat mempunyai tugas integrasi atau
tugas lain yang diberikan kepala puskesmas, misalnya penanggung jawab
TB, penanggung jawab Kusta dan Filariasi, dll. Sehingga jika ada
undangan yang menyangkut ketugasanya perawat yang bersangkutan
akan didisposisi mengikuti kegiatan tersebut. Untuk kegiatan puskesmas
keliling ada 1 (satu) perawat yang bertugas.
e. Perawat gigi setiap hari bertugas di poli gigi bersama dokter gigi. Jumlah
perawat gigi ada 1 (satu).
f. Nutrisionis setiap hari bertugas di poli gizi. Jumlah nutrisionis ada 3 (tiga)
dengan spesifikasi gizi dan gizi masyarakat.
g. Petugas laboratorium setiap hari bertugas di ruang laboratorium. Jumlah
petugas laboratorium ada 1 (satu)
h. Petugas farmasi setiap hari bertugas di pelayanan farmasi. Jumlah
petugas farmasi ada 1 (satu). jika petugas farmasi ada undangan
pertemuan maka pelayanan farmasi dilayani oleh perawat.
i. Petugas pendaftaran setiap hari bertugas di ruang pendaftaran. Jumlah
petugas pendaftaran ada 2 (dua) orang.

C. Jadwal Kegiatan

Pelayanan dilaksanakan setiap hari sesuai jam kerja kecuali pelayanan dokter
gigi dilaksanakan setiap hari . Sedangkan untuk pelayanan di IGD,dan Rawat Inap,
dan Ruang Bersalin puskesmas membuka pelayanan 24 jam.

7
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
PUSKESMAS PERAWATAN DAWAI
DISTRIK YAPEN TIMUR
JL. PENDIDIKAN – DAWAI
EMAIL : puskesmasdawai@gmail.com WEBSITE : https://puskesmasdawai.wixsite.com/page

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

B. Standar Fasilitas

1. Fasilitas dan sarana

Ruang pelayanan rawat jalan pasien pada umumnya satu gedung puskesmas
sehingga memudahkan bagi pasien untuk mengakses. Ruang pendaftaran berada
paling depan di sebelah pintu masuk puskesmas berupa ruangan dengan loket
pendaftaran. Ruang pendaftaran dilengkapi, 1 meja administrasi, 2 rak untuk
penyimpanan rekam medis / family folder.
Poliklinik umum merupakan ruangan dengan 1 ruangan yaitu ruang
pemeriksaan dokter, termasuk didalamnya terdapat bed/tempat tidur pasien. Di
bagian depan ruangan ini/di sisi pintu masuk terdapat meja anamnesa pasien
sekaligus pemeriksaan awal oleh perawat.
Ruang IGD terdiri dari 1 ruangan dengan 2 (dua) bed/tempat tidur yang
dibedakan berdasarkan triase dengan 1 ruang tindakan. Ruang IGD disertai dengan,
troli tindakan, lemari obat dan peralatan, lampu tindakan, dan meja administrasi.

8
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
PUSKESMAS PERAWATAN DAWAI
DISTRIK YAPEN TIMUR
JL. PENDIDIKAN – DAWAI
EMAIL : puskesmasdawai@gmail.com WEBSITE : https://puskesmasdawai.wixsite.com/page

Ruang KIA dan KB bertempat pada 1 ruangan, sehingga memudahkan


pemberian pelayanan KIA, seperti pemeriksaan ibu hamil, pelayanan KB, serta
pemberian imunisasi pada ibu hamil. Ruangan KIA dilengkapi dengan meja
administrasi, bed pemeriksaan, lemari peralatan.
Ruang pelayanan Gigi terdiri dari 1 ruang pemeriksaan oleh 1 dokter gigi dan
1 perawat gigi. Dilengkapi peralatan yang sudah memadai seperti dental unit, lemari
alat dan meja administrasi.
Ruang Konsultasi Gizi memiliki ruang tersendiri sehingga memberikan privasi
kepada pasien untuk dapat berkonsultasi kepada petugas dengan nyaman. Selain itu
petugas juga lebih mudah dan nyaman ketika menyusun program maupun
menyusun laporan karena memiliki ruangan tersendiri yang akan menunjang
kinerjanya. Ruang ini terdiri dari meja kerja untuk konsultasi, timbangan dan
seperangkat alat bantu peraga.
Ruang laboratorium terdiri dari 1 ruangan. Dilengkapi dengan meja kerja,
lemari, wastafel, peralatan pemeriksaan laboratorium.
Ruang farmasi terdiri dari 1 ruangan, yaitu ruang untuk pelayanan obat dan
ruang tempat penyimpanan obat. Ruang pelayanan obat terletak didepan
Pendaftran, meja peracikan obat dan meja administrasi, sedangkan ruang
penyimpanan obat terletak di ruangan terpisah, dilengkapi dengan lemari obat dan
rak-rak penyimpanan obat, dan meja kerja.
Ruang Perawatan terdiri dari 7 ruangan, yaitu 1 ruangan untuk perawat, 1
ruangan untuk rapat IGD, 1 ruangan perawatan untuk pasien laki-laki, 1 ruangan
untuk pasien perempuan, 1 ruangan untuk pasien anak-anak, dan 2 ruangan untuk
pasien isolasi. Ruang Perawat dilengkapi dengan tempat tidur untuk perawat, lemari
obat, televise, dan dispenser air minum. Ruangan untuk pasien laki-laki berisi 2
tempat tidur, ruangan untuk pasien perempuan berisi 2 tempat tidur dan ruangan
isolasi dengan 1 tempat tidur.
Ruang bersalin terdiri dari 4 ruangan, yaitu 1 ruangan untuk bidanm 1 ruangan
untuk observasi, 1 ruang untuk perawatan, 1 ruangan untuk bersalin.

B. Peralatan

Ruang Alat
Poli Umum  Tensimeter
 stetoskop
 termometer
 hammer
 senter
 diagnostik set
 timbangan
IGD  Tensimeter
 Stetoskop
 Termometer
 Senter
 Timbangan
Poli Gigi  Tensimeter

9
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
PUSKESMAS PERAWATAN DAWAI
DISTRIK YAPEN TIMUR
JL. PENDIDIKAN – DAWAI
EMAIL : puskesmasdawai@gmail.com WEBSITE : https://puskesmasdawai.wixsite.com/page

 Stetoskop
 Tang rahang dewasa
 Tang rahang anak
 Bor gigi
 Scaling set
 Spuit
Ruang KIA  Tensimeter
 Stetoskop
 Stetoskop laennec
 Termometer
 Doppler
 KB set
 Partus set
 Spuit
 Pita pengukur
Ruang laboratorium  Box fiksasi
 Lampu spiritus
 Objek glass
 Deck glass
 Tabung
 Mikroskop
 Spuit
Ruang farmasi  Plastik obat
 Kertas puyer
 Martil dan Sanggurdi
Ruang Perawatan  Tensimeter
 Stetoskop
Pendaftaran  Alat tulis
 Buku register
 Rak status
 Nomor antrian

10
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
PUSKESMAS PERAWATAN DAWAI
DISTRIK YAPEN TIMUR
JL. PENDIDIKAN – DAWAI
EMAIL : puskesmasdawai@gmail.com WEBSITE : https://puskesmasdawai.wixsite.com/page

BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Poliklinik Umum

1. Pelayanan Medis

Penyakit berdasarkan daftar penyakit terpilih di SKDI 2012, namun beberapa


penyakit dengan karakterisitik yang hampir sama dikelompokkan menjadi satu judul
penyakit. Pada setiap judul penyakit dilengkapi:
a. Kode penyakit a. Kode International Classification of Primary Care (ICPC),
menggunakan kode ICPC-2 untuk diagnosis. b. Kode International
Classification of Diseases (ICD), menggunakan kode ICD-10 versi 10.
Penggunaan kode penyakit untuk pencatatan dan pelaporan di fasilitas
pelayanan kesehatan primer mengacu pada ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku.
b. Tingkat kemampuan dokter dalam penatalaksanaan penyakit berdasarkan
Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 11 tahun 2012 tentang
Standar Kompetensi Dokter Indonesia.

2. Masalah Kesehatan

Masalah kesehatan berisi pengertian singkat serta prevalensi penyakit di


Indonesia. Substansi dari bagian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
awal serta gambaran kondisi yang mengarah kepada penegakan diagnosis penyakit
tersebut.
a. Hasil Anamnesis (Subjective)
Hasil Anamnesis berisi keluhan utama maupun keluhan penyerta
yang sering disampaikan oleh pasien atau keluarga pasien. Penelusuran
riwayat penyakit yang diderita saat ini, penyakit lainnya yang merupakan
faktor risiko, riwayat keluarga, riwayat sosial, dan riwayat alergi menjadi
informasi lainnya pada bagian ini. Pada beberapa penyakit, bagian ini
memuat informasi spesifik yang harus diperoleh dokter dari pasien atau
keluarga pasien untuk menguatkan diagnosis penyakit.
b. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana
(Objective)
Bagian ini berisi hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
yang spesifik, mengarah kepada diagnosis penyakit (pathognomonis).
Meskipun tidak memuat rangkaian pemeriksaan fisik lainnya, pemeriksaan
tanda vital dan pemeriksaan fisik menyeluruh tetap harus dilakukan oleh
dokter layanan primer untuk memastikan diagnosis serta menyingkirkan
diagnosis banding.
c. Penegakan Diagnosis (Assesment)
Bagian ini berisi diagnosis yang sebagian besar dapat ditegakkan
dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Beberapa penyakit
membutuhkan hasil pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis
atau karena telah menjadi standar algoritma penegakkan diagnosis. Selain

11
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
PUSKESMAS PERAWATAN DAWAI
DISTRIK YAPEN TIMUR
JL. PENDIDIKAN – DAWAI
EMAIL : puskesmasdawai@gmail.com WEBSITE : https://puskesmasdawai.wixsite.com/page

itu, bagian ini juga memuat klasifikasi penyakit, diagnosis banding, dan
komplikasi penyakit
d. Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Bagian ini berisi sistematika rencana penatalaksanaan berorientasi
pada pasien (patient centered) yang terbagi atas dua bagian yaitu
penatalaksanaan non farmakologi dan farmakologi. Selain itu, bagian ini
juga berisi edukasi dan konseling terhadap pasien dan keluarga (family
focus), aspek komunitas lainnya (community oriented) serta kapan dokter
perlu merujuk pasien (kriteria rujukan).
Dokter akan merujuk pasien apabila memenuhi salah satu dari
kriteria “TACC” (Time-Age-Complication-Comorbidity) berikut:
1. Time: jika perjalanan penyakit dapat digolongkan kepada kondisi
kronis atau melewati Golden Time Standard.
2. Age: jika usia pasien masuk dalam kategori yang dikhawatirkan
meningkatkan risiko komplikasi serta risiko kondisi penyakit lebih
berat.
3. Complication: jika komplikasi yang ditemui dapat memperberat
kondisi pasien.
4. Comorbidity: jika terdapat keluhan atau gejala penyakit lain yang
memperberat kondisi pasien. Selain empat kriteria di atas, kondisi
fasilitas pelayanan juga dapat menjadi dasar bagi dokter untuk
melakukan rujukan demi menjamin keberlangsungan
penatalaksanaan dengan persetujuan pasien.
e. Peralatan
Bagian ini berisi komponen fasilitas pendukung spesifik dalam
penegakan diagnosis dan penatalaksanaan penyakit tersebut. Penyediaan
peralatan tersebut merupakan kewajiban fasilitas pelayanan kesehatan
disamping peralatan medik wajib untuk pemeriksaan umum tanda vital.
f. Prognosis
Kategori prognosis sebagai berikut :
1. Ad vitam, menunjuk pada pengaruh penyakit terhadap proses
kehidupan.
2. Ad functionam, menunjuk pada pengaruh penyakit terhadap
fungsi organ atau fungsi manusia dalam melakukan tugasnya.
3. Ad sanationam, menunjuk pada penyakit yang dapat sembuh
total sehingga dapat beraktivitas seperti biasa.
Prognosis digolongkan sebagai berikut:
1. Sanam: sembuh
2. Bonam: baik
3. Malam: buruk/kritis
4. Dubia: tidak tentu/ragu-ragu
5. Dubia ad sanam: tidak tentu/ragu-ragu, cenderung sembuh/
baik
6. Dubia ad malam: tidak tentu/ragu-ragu, cenderung memburuk/
kritis
Untuk penentuan prognosis sangat ditentukan dengan kondisi pasien
saat diagnosis ditegakkan.

12
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
PUSKESMAS PERAWATAN DAWAI
DISTRIK YAPEN TIMUR
JL. PENDIDIKAN – DAWAI
EMAIL : puskesmasdawai@gmail.com WEBSITE : https://puskesmasdawai.wixsite.com/page

B. Poliklinik Gigi

Tatalaksana
 Petugas melakukan pemanggilan pasien
 Petugas melakukan anamnese dan pemeriksaan tanda vital pasien dan
mencatatkannya di rekam medis. Pasien disiapkan di kursi gigi untuk
diperiksa dokter.
 Dokter memeriksa kondisi kesehatan mulut pasien dan mencatatkannya di
rekam medis. Bila pasien memerlukan tindakan perawatan gigi, maka
dokter gigi akan melakukan tindakan. Bila tidak dan pasien membutuhan
obat, maka dokter akan menuliskan resep untuk pengambilan obat di
farmasi.

C. KIA

Tatalaksana
 Petugas melakukan pemanggilan pasien.
 Petugas akan melakukan anamnese dan pemeriksaan tanda vital serta
mencatatakannya di rekam medis.
 Pasien ibu hamil yang akan memeriksakan kehamilannya akan dipersilakan
naik ke bed periksa untuk dilakukan pemeriksaan kondisi kehamilannya.
Hasil pemeriksaan akan dicatat di rekam medis.
 Bila memerlukan pemeriksaan penunjang yang lain, ibu hamil akan dirujuk
internal. Bila memerlukan imunisasi akan diberi immunisasi.
 Bila sudah selesai ibu hamil diberi resep untuk pengambilan vitamin atau
obat lainnya.
 Pasien bayi yang akan immunisasi akan diperiksa dulu apakah cukup sehat
untuk mendapatkan immunisasi hari ini.
 Bila kondisi bayi sehat, maka bayi akan diberi jenis immunisasi sesuai
jadwalnya. Untuk jenis immunisasi yang dapat menimbulkan demam,
kepada orang tua bayi akan deberi resep pengambilan obat penurun panas.
 Pasien peserta KB akan dilakukan pemeriksaan dan konsultasi, kemudian
akan diberikan pelayanan KB sesuai keinginan pasien.
 Pasien calon pengantin akan dilakukan pemeriksaan dan konsultasi. Bila
memerlukan immunisasi akan dilakukan sesuai dengan prosedur.

13
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
PUSKESMAS PERAWATAN DAWAI
DISTRIK YAPEN TIMUR
JL. PENDIDIKAN – DAWAI
EMAIL : puskesmasdawai@gmail.com WEBSITE : https://puskesmasdawai.wixsite.com/page

BAB V
LOGISTIK

Untuk menunjang terselenggaranya pelayanan klinis yang bermutu, maka


perlu didukung oleh penyediaan logistik yang memadai dan optimal, melalui
perencanaan yang baik dan berdasarkan kebutuhan masyarakat dan usulan
pemegang program yang sudah berdasarkan hasil pemetaan masalah. Ketersediaan
logistik harus dijamin kecukupannya dan pemeliharaan yang sudah dianggarkan dan
dijadwalkan. Pengadaan alat dan bahan dalam pelaksanaan upaya klinis Puskesmas
diselenggarakan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

14
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
PUSKESMAS PERAWATAN DAWAI
DISTRIK YAPEN TIMUR
JL. PENDIDIKAN – DAWAI
EMAIL : puskesmasdawai@gmail.com WEBSITE : https://puskesmasdawai.wixsite.com/page

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Ada enam sasaran keselamatan pasien, yaitu:


1. IDENTIFIKASI PASIEN SECARA BENAR
Indikator melakukan identifikasi pasien secara benar adalah:
a. Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, seperti nama pasien
dan alamat, tidak termasuk nomor dan lokasi kamar.
b. Pasien diidentifikasi sebelum melakukan pemberian obat atau produk lainnya.
c. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah, dan specimen lain untuk
keperluan pemeriksaan.
d. Pasien diidentifikasi sebelum memberikan perawatan atau prosedur lainnya.

Prosedur dalam Identifikasi Pasien


Ada 2 identitas yaitu menggunakan NAMAdan ALAMAT yang disesuaikan
dengan tanda pengenal resmi.Pengecualian prosedur identifikasi dapat dilakukan
pada kondisi kegawatdaruratan pasien di IGD.
Beberapa hal yang dapat dilakukan petugas adalah:
 Petugas meminta pasien untuk menyebutkan nama dan tanggal lahir sebelum
melakukan prosedur, dengan pertanyaan terbuka, contoh :” Nama bapak
siapa?” “Tolong sebutkan tanggal lahir Bapak”.
 Bila pasien tidak dapat menyebutkan nama, identitas pasien dapat ditanyakan
kepada penunggu/ pengantar pasien.

2. MENINGKATKAN KOMUNIKASI EFEKTIF


Cara komunikasi yang efektif di puskesmas:
a. Menggunakan teknik SBAR(Situation – Background – Assessment –
Recomendation) dalam melaporkan kondisi pasien untuk meningkatkan
efektivitas komunikasi antar pemberi layanan.
 Situation : Kondisi terkini yang terjadi pada pasien.
 Background : Informasi penting apa yang berhubungan dengan kondisi
pasien terkini.
 Assessment : Hasil pengkajian kondisi pasien terkini
 Recommendation : Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah
pasien saat ini.

b. Komunikasi Verbal(Write down/tulis, Read back/baca kembali)


 Intruksi/ laporan hasil tes secara verbal dan telepon ditulis oleh penerima
instruksi/ laporan.
 Intruksi/ laporan hasil tes secara verbal dan telepon dibacakan kembali oleh
penerima instruksi/ laporan.
 Instruksi/ laporan yang dibacakan tersebut, dikonfirmasikan oleh individu
pemberi instruksi/ laporan.

15
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
PUSKESMAS PERAWATAN DAWAI
DISTRIK YAPEN TIMUR
JL. PENDIDIKAN – DAWAI
EMAIL : puskesmasdawai@gmail.com WEBSITE : https://puskesmasdawai.wixsite.com/page

 Untuk istilah yang sulit atau obat – obatan kategori LASA (Look Alike Sound
Alike) diminta penerima pesan mengeja kata tersebut perhurup misalnya :
UBRETID

S Situasi
Saya memberitahu tentang (nama pasien,
umur, dan lokasi)………….
Masalah yang ingin disampaikan…..
Tanda- tanda vital :
B Background/ latar belakang
Status mental pasien :
Kulit:…
Alat Bantu…
A Assesment/ Penilaian
Sampaikan masalah yang sedang terjadi
dan katakan penilaian anda.
R Rekomendasi
Apakah (katakan apa yang ingin
disarankan)
Apakah diperlukan pemeriksaan
tambahan?
Jika ada perubahan tatalaksana,
tanyakan…

3. PENGURANGAN RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN


Indikator Usaha Menurunkan Infeksi Nosokomial:
a. Menggunakan panduan hand hygiene terbaru yang diakui umum.
b. Mengimplementasikan program kebersihan tangan yang efektif.
Semua petugas di Puskesmas termasuk dokter melakukan kebersihan tangan
pada 5 MOMEN yang telah ditentukan, yakni:
 Sebelum kontak dengan pasien
 Sesudah kontak dengan pasien
 Sebelum tindakan asepsis
 Sesudah terkena cairan tubuh pasien
 Sesudah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
Ada 2 cara cuci tangan yaitu :
1. HANDRUB – dengan gel berbasis alcohol, waktunya : 20 – 30 detik
2. HANDWASH – dengan air mengalir, waktunya : 40 – 60 detik

Alat Pelindung Diri


Alat yang digunakan untuk melindungi petugas dari pajanan darah, cairan tubuh,
ekskreta, dan selaput lendir pasien seperti sarung tangan, masker, tutup kepala,
kacamata pelindung, apron/ jas, dan sepatu pelindung.

4. PENGURANGAN RISIKO CEDERA AKIBAT PASIEN JATUH


Indikator usaha menurunkan risiko cedera karena jatuh :

16
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
PUSKESMAS PERAWATAN DAWAI
DISTRIK YAPEN TIMUR
JL. PENDIDIKAN – DAWAI
EMAIL : puskesmasdawai@gmail.com WEBSITE : https://puskesmasdawai.wixsite.com/page

a. Semua pasien baru dinilai rIsiko jatuhnya dan penilaian diulang jika
diindikasikan oleh perubahan kondisi pasien atau pengobatan, dan lainnya.
b. Hasil pengukuran dimonitor dan ditindak lanjuti sesuai derajat resiko jatuh
pasien guna mencegah pasien jatuh serta akibat tak terduga lainnya.

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dengan meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh


masyarakat maka tuntutan pengelolaan program Keselamatan Kerja di puskesmas
semakin tinggi, karena Sumber Daya Manusia (SDM) puskesmas,
pengunjung/pengantar pasien, pasien dan masyarakat sekitar puskesmas ingin
mendapatkan perlindungan dari gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja, baik
sebagai dampak proses kegiatan pemberian pelayanan maupun karena kondisi
sarana dan prasarana yang ada di puskesmas yang tidak memenuhi standar.
Puskesmas sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang
harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau
oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Dalam Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, khususnya
pasal 165 :”Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan
melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga
kerja”. Berdasarkan pasal di atas maka pengelola tempat kerja di puskesmas
mempunyai kewajiban untuk menyehatkan para tenaga kerjanya. Salah satunya
adalah melalui upaya kesehatan kerja disamping keselamatan kerja. Puskesmas
harus menjamin kesehatan dan keselamatan baik terhadap pasien, penyedia
layanan atau pekerja maupun masyarakat sekitar dari berbagai potensi bahaya di
puskesmas.
Program keselamatan kerja di puskesmas merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan mutu pelayanan puskesmas, khususnya dalam hal kesehatan dan
keselamatan bagi SDM puskesmas, pasien, pengunjung/pengantar pasien,
masyarakat sekitar.

1. Tujuan umum
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk SDM
puskesmas, aman dan sehat bagi pasien, pengunjung/pengantar pasien, masyarakat
dan lingkungan sekitar sehingga proses pelayanan puskesmas berjalan baik dan
lancar.

2. Tujuan khusus
a. Terlindunginya pekerja dan mencegah terjadinya PAK (Penyakit Akibat Kerja) dan
KAK (Kecelakaan Akibat Kerja).
b. Peningkatan mutu, citra dan produktivitas puskesmas.

Alat Keselamatan Kerja

17
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
PUSKESMAS PERAWATAN DAWAI
DISTRIK YAPEN TIMUR
JL. PENDIDIKAN – DAWAI
EMAIL : puskesmasdawai@gmail.com WEBSITE : https://puskesmasdawai.wixsite.com/page

1. Pemadam kebakaran (hidrant)


2. Jas
3. Peralatan pembersih
4. Obat-obatan
5. Kapas
6. Plaster pembalut
Aturan umum dalam tata tertib keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
a. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk
memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
b. Pakailah jas (dokter, dokter gigi, analis) saat bekerja
c. Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam
kebakaran, eye shower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya.
d. Buanglah sampah pada tempatnya.
e. Lakukan latihan keselamatan kerja secara periodik.
f. Dilarang merokok

18
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
PUSKESMAS PERAWATAN DAWAI
DISTRIK YAPEN TIMUR
JL. PENDIDIKAN – DAWAI
EMAIL : puskesmasdawai@gmail.com WEBSITE : https://puskesmasdawai.wixsite.com/page

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu (quality control) dalam manajemen mutu merupakan


suatu sistem kegiatan teknis yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur
dan menilai mutu produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan. Pengendalian
mutu pada pelayanan klinis diperlukan agar produk layanan klinis terjaga kualitasnya
sehingga memuaskan masyarakat sebagai pelanggan.
Ishikawa (1995) menyatakan bahwa pengendalian mutu adalah pelaksanaan
langkah-langkah yang telah direncanakan secara terkendali agar semuanya
berlangsung sebagaimana mestinya, sehingga mutu produk yang direncanakan
dapat tercapai dan terjamin. Dalam pengertian Ishikawa tersirat pula bahwa
pengendalian mutu itu dilakukan dengan orientasi pada kepuasan konsumen. Dalam
bahasa layanan kesehatan keseluruhan proses yang diselenggarakan oleh
puskesmas ditujukan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat sebagai konsumen.

19
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN
PUSKESMAS PERAWATAN DAWAI
DISTRIK YAPEN TIMUR
JL. PENDIDIKAN – DAWAI
EMAIL : puskesmasdawai@gmail.com WEBSITE : https://puskesmasdawai.wixsite.com/page

BAB IX
PENUTUP

Penanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan


kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah dinas kesehatan kabupaten/ kota.
Sedangkan Puskesmas bertanggungjawab hanya untuk sebagian upaya
pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota
sesuai dengan kemampuannya. Tujuan pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan nasional. Yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja
Puskesmas, agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

20

Anda mungkin juga menyukai