Anda di halaman 1dari 8

JIM FKep Volume IV No.

1 2018

sPENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF

MOTHER’S KNOWLEDGE ABOUT EXCLUSIVE BREASTFEEDING

Chairul Umam Aldaudy1; Fithria2


1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2
Staf Pengajar Bagian Keilmuan Keperawatan Keluarga Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
E-mail: chairulumamaldaudy@gmail.com; fithria@unsyiah.ac.id

ABSTRAK
Pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI akan mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI
Eksklusif.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
ibu yang mempunyai bayi kurang dari 6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas di Aceh. Pengambilan sampel
dengan teknik accidental sampling sebanyak 49 responden. Pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner dengan metode angketdan analisa data dilakukan dengan menggunakan analisa
univariat. Berdasarkah hasil penelitian didapatkan bahwa ibu mempunyai tingkat pengetahuan baik tentang
ASI eksklusif sebanyak 75,5%, pengetahuan ibu tentang pengertian ASI eksklusifbaik sebanyak 61,2%,
pengetahuan ibu tentang kandungan ASI baik sebanyak 49,0%, pengetahuan ibu tentang manfaat pemberian
ASI eksklusif baik sebanyak 67,3%, dan pengetahuan ibu tentang hambatan menyusui secara eksklusifbaik
sebanyak 89,8%. Diharapkan petugas kesehatan dapat mengadakan kegiatan penyuluhan tentang ASI
eksklusif bagi ibu hamil, sehingga ibu mendapatkan informasi yang benar tentang ASI eksklusif melalui
kegiatan posyandu, sehingga dapat mengaplikasikan dirumah

Kata kunci : Pengetahuan, Ibu, ASI Eksklusif

ABSTRACT
Mother’s knowledge about the importance of breastfeeding will influence the success of exclusive
breastfeeding. This research was aimed to know the overview of mother’s knowledge about exclusive
breastfeeding. This research used descriptive quantitative research. The population of this research was all of
mothers who have baby under of 6 months years old in Aceh. Data collection in this research used questioner
with questionnaire method and data analysis was conducted by using univeratanalysis. Based on the research
result it was obtained that mothers who have good knowledge about good exclusive breastfeeding are 75.5%,
good mother’s knowledge about exclusive breastfeeding definition is 61.2%, good mother’s knowledge about
breast milk content is 49.0%, good mother’s knowledge about the benefits of breastfeedingis 67.3%, and
good mother’s knowledge about exclusive breastfeeding obstacle is 89.8%. It is expected that health officer
can hold health socialization about exclusive breastfeeding for pregnant mothers, so mothers can attain
appropriate information about exclusive breastfeeding through integrated health service post (Posyandu), so
they can apply at home.

Keywords : Knowledge, Mother, Exclusive Breast Feeding

84
JIM FKep Volume IV No. 1 2018

PENDAHULUAN dan propaganda tentang susu formula dan


Pemberian ASI eksklusif selama 6 juga pengaruh ibu terhadap pemberian ASI
bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah (Dinkes Provinsi Aceh, 2016).
tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup Pengetahuan masyarakat tentang
bayi, pertumbuhan, dan perkembangannya. pentingnya ASI juga akan mempengaruhi
ASI memberi semua energi dan gizi pemberian ASI Eksklusif. Masyarakat yang
(nutrisi) yang dibutuhkan bayi selama 6 tidak tahu-menahu tentang pentingnya serta
bulan pertama hidupnya. Pemberian ASI manfaat yang diberikan oleh ASI tidak akan
eksklusif mengurangi tingkat kematian bayi memperdulikan hal tersebut. Adanya
yang disebabkan berbagai penyakit yang persepsi yang salah tentang menyusui bayi
umum menimpa anak-anak seperti diare akan membuat daya tarik seorang wanita
dan radang paru (Linkages, 2009). akan menurun (Latif, 2000). Sedangkan
Menurut WHO (dalam UNICEF, tingkat pengetahuan yang tinggi ikut
2012) laporan anak dunia 2011 yaitu dari menentukan mudah tidaknya ibu untuk
136,7 juta bayi lahir diseluruh dunia dan memahami dan menyerap informasi tentang
hanya 32,6% dari mereka yang disusui ASI eksklusif. Semakin tinggi tingkat
secara eksklusif selama 6 bulan pertama. pengetahuan ibu, maka makin tinggi pula
Berdasarkan Data Profil Kesehatan tahun ibu dalam menyerap informasi tantang ASI
2016, jumlah bayi yang mendapatkan ASI eksklusif (Siregar, 2004). Pengetahuan pada
eksklusif sampai 6 bulan sebanyaj 29,5% hakekatnya merupakan segenap apa yang
dan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif diketahui tentang suatu obyek tertentu,
0-5 bulan sebanyak 54% (Kemenkes RI, termasuk di dalamnya adalah ilmu. Ilmu
2017). Data profil kesehatan Provinsi Aceh merupakan bagian dari pengetahuan yang
tahun 2015, menyatakan bahwa presentasi diketahui oleh manusia disamping berbagi
bayi yang diberikan ASI eksklusif terjadi pengetahuan lainnya. Perilaku yang didasari
peningkatan pada tahun 2012 sebanyak oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari
27%, tahun 2013 sebanyak 48%, tahun pada perilaku yang tidak didasari dengan
2014 sebanyak 55% dan sedikit menurun pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).
pada tahun 2015 sebanyak 53%. Tetapi Berdasarkan latar belakang diatas,
angka tersebut belum mencapai target peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
pencapaian ASI eksklusif sesuai dengan tentang gambaran pengetahuan ibu tentang
target Kementerian Kesehatan telah ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas
menerbitkan Peraturan Pemerintah di Aceh 2017.
Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2012
tentang pemberian ASI secara eksklusif METODE
pada bayi di Indonesia sebesar 80% (Dinkes Desain penelitian adalah kuantitatif
Provinsi Aceh, 2016). deskriptif yang dilaksanakan pada 27
Rendahnya cakupan pemberian ASI November sampai 04 Desember 2017di
eksklusif banyak dipengaruhi oleh Wilayah Kerja Puskesmas di Aceh. Sampel
kebiasaan dan kepercayaan masyarakat dalam penelitian ini adalah 49 azibu yang
Aceh seperti memberi makanan pengganti mempunyai bayi kurangdari 6 bulan di
ASI berupa susu formula, bubur, pisang dan Wilayah Kerja Puskesmas di Acehdengan
makanan padat lainnya sebelum bayi teknik accidental sampling. Pengumpulan
berusia 6 bulan. Hal ini disebabkan oleh data menggunakan kuesioner dengan
rendahnya pengetahuan keluarga tentang metode angket. Penelitian dilakukan setelah
ASI eksklusif. Selain itu, gencarnya iklan mendapatkan surat lulus uji etik dari

85
JIM FKep Volume IV No. 1 2018

Komite Etik Fakultas Keperawatan kandungan ASIdi Wilayah Kerja


Universitas di Aceh yang bertujuan untuk Puskesmas di Aceh berada pada kategori
melindungi dan menjamin kerahasiaan baik sebanyak 24 responden (49,0%).
responden. Analisa data mengunakan
analisa univariate yaitu untuk mengetahui Tabel 4. Pengetahuan ibu tentang manfaat
gambaran terhadap variabel yang diteliti. pemberian ASI eksklusif
No Kategori f %
HASIL 1 Baik 33 67,3
Berdasarkan penelitian didapatkan 2 Cukup 13 26,5
hasil sebagai berikut: 3 Kurang 3 6,1
Total 49 100,0
Tabel 1. Pengetahuan ibu tentang ASI
eksklusif
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan
No Kategori f %
bahwamayoritas pengetahuan ibu tentang
1 Baik 37 75,5 manfaat pemberian ASI eksklusif di
2 Cukup 10 20,4
3 Kurang 2 4,1 Wilayah Kerja Puskesmas di Aceh berada
Total 49 100,0 pada kategori baik sebanyak 33 responden
(67,3%).
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
bahwa mayoritas pengetahuan ibu tentang Tabel 5. Pengetahuan ibu tentang
ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas hambatan menyusui secara eksklusif
di Aceh berada pada kategori baik sebanyak No Kategori f %
37 responden (75,5%). 1 Baik 44 89,8
2 Cukup 0 0,0
Tabel 2. Pengetahuan ibu tentang 3 Kurang 5 10,2
Total 49 100,0
pengertian ASI eksklusif
No Kategori f %
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan
1 Baik 30 61,2 bahwa mayoritas pengetahuan ibu tentang
2 Cukup 18 36,7
3 Kurang 1 2,0
hambatan menyusui secara eksklusif di
Total 49 100,0 Wilayah Kerja Puskesmas di Aceh berada
pada kategori baik sebanyak 44 responden
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan (89,8%).
bahwa mayoritas pengetahuan ibu tentang
pengertian ASI eksklusif di Wilayah Kerja PEMBAHASAN
Puskesmas di Aceh berada pada kategori Hasil penelitian menunjukkan
baik sebanyak 30 responden (61,2%). bahwa pengetahuan ibu tentang ASI
eksklusifberada pada kategori baik
Tabel 3. Pengetahuan ibu tentang sebanyak 75,5%. Hal ini sesuai dengan
kandungan ASI hasil penelitian yang dilakukan oleh
No Kategori f % Sringati (2016), tentang hubungan
1 Baik 24 49,0 pengetahuan dan motivasi ibu terhadap
2 Cukup 10 20,4 pemberian asi eksklusif Di Desa Jono’oge,
3 Kurang 15 30,6 didapatkan bahwa sebagian besar responden
Total 49 100,0 berpengetahuan baik sebanyak 17
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan
responden (53,1%).
bahwamayoritas pengetahuan ibu tentang

86
JIM FKep Volume IV No. 1 2018

Sesuai pendapat Notoatmodjo (2007), yang baru yang bermanfaat dalam hal ini
pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan akan meningkatkan ibu dalam memberikan
ini terjadi setelah orang melakukan ASI ekslusif kepada bayinya
penginderaan terhadap obyek tertentu Berdasarkan hasil penelitian
melalui penglihatan, pendengaran, menunjukkan sebagian besar umur
penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan responden yaitu dewasa awal (67,3%). Hal
yang baik tentang pentingnya ASI juga ini sesuai dengan penelitian Untari (2017)
akan mempengaruhi pemberian ASI tentang hubungan antara karakteristik ibu
Eksklusif, apabila ibu yang tidak dengan pemberian ASI eksklusif di
mengetahui tentang pentingnya dan manfaat Wilayah Kerja Puskesmas Minggir
pemberian ASI, maka ibu tersebut tidak Kabupaten Sleman bahwa sebagian besar
akan memperdulikan hal tersebut (Latif, umur ibu adalah 20-35 tahun sebanyak
2000). Sedangkan ibu yang mempunyai 72,5% dengan memberikan ASI eksklusif
tingkat pengetahuan yang tinggi, maka akan sebanyak 60%. Menurut Notoatmodjo
ikut menentukan mudah tidaknya ibu untuk (2007) bahwa saat semakin cukup umur
memahami dan menyerap informasi tentang tingkat kematangan dan kekuatan seseorang
ASI eksklusif, karena semakin tinggi akan lebih matang dalam berfikir. Sehingga
tingkat pengetahuan ibu, maka makin tinggi melalui pengetahuan yang telah dimiliki
pula ibu dalam menyerap informasi tantang sebelumnya, pengalaman sendiri,
ASI eksklusif (Siregar, 2004).Pengatahuan pengalaman orang lain, lingkungan dan
tentang ASI eksklusif yang baik ini juga di faktor intrinsik lainnya dapat membentuk
pengaruhi oleh karakteristik responden. pengetahuan seseorang.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan Berdasarkan hasil penelitian
sebagian besar responden memiliki tingkat didapatkan mayoritas pekerjaan responden
pendidikan menengah yaitu SMA (65,3%). yaitu IRT sebanyak 40 responden (81,6%).
Hal ini sesuai dengan penelitian Sesuai dengan penelitian Maulida (2014)
Syamsianah (2010) tentang hubungan tentang hubungan antara status pekerjaan
tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu ibu menyusui dengan pemberian ASI
tentang asi dengan lama pemberian ASI Eksklusif, didapatkan bahwa sebagian besar
eksklusif pada balita usia 6-24 bulan di status pekerjaan ibu tidak bekerja (79,6%).
Desa Kebonagung Kecamatan Kebonagung Hal ini sesuai dengan teori Soedjianingsih
Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur, (2002), ibu yang tidak bekerja atau
didapatkan bahwa sebagian ibu mempunyai dikatakan sebagai ibu rumah tangga
tingkat pendidikan menengah sebanyak cenderung lebih sering menyusui,
50%. Menurut Sciartino (2006) dibandingkan ibu yang bekerja lebih jarang
mengemukakan bahwa pendidikan yang menyusui atau sama sekali tidak bersedia
cukup merupakan dasar dalam untuk menyusui karena kesibukan ibu
pengembangan wawasan sarana yang tersebut. Bekerja bukan alasan untuk
memudahkan untuk dimotivasi serta turut menghentikan pemberlan ASI secara
menentukan cara berpikir seseorang dalam eksklusif. Pengetahuan yang benar tentang
menerima pengetahuan, sikap dan perilaku menyusui, dan dukungan lingkungan kerja
masyarakat. Pendidikan erat hubungannya seorang ibu yang bekerja dapat tetap
dengan pengetahuan responden. Jika memberikan ASI secara eksklusif.
pendidikan tinggi maka akan cepat Berdasarkan hasil penelitian dapat
mengerti akan informasi kesehatan yang disimpulkan bahwa kebanyakann responden
diberikan dan mudah menerima hal-hal memilki pengetahuan yang baik tentang

87
JIM FKep Volume IV No. 1 2018

ASI eksklusif, hal ini disebabkan oleh ibu tentang pengertian ASI eksklusif yang
yang mempunyai pengetahuan yang baik merupakan ASI tanpa tambahan cairan lain
tentang pengertian ASI eksklusif, seperti susu formula (81,6%), ASI tanpa
kandungan ASI, manfaat pemberian ASI tambahan makanan padat seperti pisang,
eksklusif dan hambatan dalam pemberian biskuit, bubur, tim (83,7%), ASI eksklusif
ASI eksklusif. Pengetahuan baik ini juga diberikan sampai bayi berumur 6 bulan
dipengaruhi oleh karakteristik ibu, dimana (87,8%), pemberian ASI eksklusif dimulai
ibu lebih mudah dalam mencari berbagai setelah ibu melakukan persalinan (57,1%),
informasi mengenai ASI eksklusif, ASI eksklusif diberikan sampai bayi
sehingga dapat meningkatkan pengetahuan berumur 2 tahun (77,6%), ASI merupakan
ibu. Karena pengetahuan ibu tentang ASI makanan yang paling baik untuk bayi
eksklusif dapat mempengaruhi ibu dalam (89,8%), tanpa pemberian ASI dengan
memberikan ASI eksklusif, Karena bubur lembek pada anak 0-6 bulan (91,8%)
Semakin baik pengetahuan Ibu tentang ASI dan tanpa tambahan vitamin pada anak 0-6
eksklusif, maka seorang ibu akan bulan (95,9%). Dengan baiknya
memberikan ASI eksklusif pada pengetahuan ibu tentang pengertian ASI
anaknya.Selanjutnya, hasil penelitian ekskllusif, sehingga dapat mempengaruhi
didapatkan bahwa pengetahuan ibu tentang tindakan ibu dalam pemberian ASI
pengertian ASI eksklusif berada pada eksklusif.
kategori baik sebanyak 61,2%. Hal ini Selanjutnya, hasil penelitian
sesuai dengan penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa pengetahuan ibu tentang
oleh Rondonuwu (2014) tentang tingkat kandungan ASI berada pada kategori baik
pengetahuan ibu menyusui tentang sebanyak 49,0%. Hal ini sesuai dengan
pemberian asi eksklusif di Bagian Obstetri penelitian yang dilakukan oleh Giri (2013)
Dan Ginekologi BLU RSU Prof. DR. R.D. tentang hubungan pemberian asi eksklusif
Kandou Manado, didapatkan bahwa dengan status gizi balita usia 6-24 bulan di
mayoritas ibu memiliki tingkat pengetahuan Kampung Kajanan, Buleleng, didapatkan
cukup sebanyak 62% dan 22% ibu bahwa 9% ibu yang tidak memberikan ASI
memberikan ASI Eksklusif. Sesuai dengan Eksklusif memiliki balita dengan status gizi
pendapat Roesli (2009), ASI eksklusif diatas garis merah dan 1,3 % memiliki
merupakan pemberian ASI tanpa tambahan status gizi bawah garis merah, sedangkan
cairan seperti susu formula, jeruk, madu, air 74,4% ibu yang memberikan ASI Eksklusif
teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan memiliki balita dengan status gizi diatas
padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, garis merah dan 15,4% memiliki status gizi
biskuit, bubur nasi, dan tim. Pemberian ASI di bawah garis merah.Sesuai pendapat
secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka Brown et al, (2005), ASI lebih unggul
waktu setidaknya selama 4 bulan, tetapi bila dibandingkan makanan lain untuk bayi
mungkin sampai 6 bulan. Setelah bayi seperti susu formula, karena kandungan
berumur 6 bulan harus dimulai protein pada ASI lebih rendah
diperkenalkan dengan makanan padat, dibandingkan pada susu sapi sehingga tidak
sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi memberatkan kerja ginjal, jenis proteinnya
berusia 2 tahun. pun mudah dicerna. Komposisinya yang
Berdasarkan hasil penelitian dinamis dan sesuai dengan kebutuhan bayi
didukung oleh distribusi jawaban responden menjadikan ASI sebagai asupan gizi yang
tentang pengertian ASI eksklusif, dimana optimal bagi bayi. ASI dan plasma
sebagain besar responden mengetahui memiliki konsentrasi ion yang sama

88
JIM FKep Volume IV No. 1 2018

sehingga bayi tidak memerlukan cairan atau (24%) dengan pendidikan Diploma/Sarjana
makanan tambahan. Selain itu, ASI tidak mempunyai pengetahuan kurang
mengandung lemak dalam bentuk asam tentang manfaat pemberian ASI eksklusif.
amino esensial, asam lemak jenuh, Sesuai pendapat Roesli (2009), keuntungan
trigliserida rantai sedang, dan kolesterol menyusui meningkat seiring lama menyusu
dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan eksklusif hingga enam bulan. Setelah itu,
bayi. Menurut Roesli (2009), mengatakan dengan tambahan makanan pendamping
ASI mengandung lebih dari 200 unsur- ASI pada usia enam bulan, keuntungan
unsur pokok, antara lain zat putih telur, menyusui meningkat seiring dengan
lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, meningkatnya lama pemberian ASI sampai
hormon, enzim, zat kekebalan dan sel darah dua tahun.
putih. Berdasarkan penelitian dapat
Berdasarkan hasil penelitian didukung oleh distribusi jawaban responden
didukung oleh distribusi jawaban responden tentang manfaat pemberian ASI eksklusif,
tentang kandungan ASI, dimana sebagain dimana sebagain besar responden
besar responden mengetahui tentang mengetahui manfaat pemberian ASI
kandungan ASI yaitu ASI yang pertama eksklusif yaitu ASI dapat meningkatkan
kali keluar disebut dengan kolostrum daya tahan tubuh anak (91,8%), ASI dapat
(75,5%), Kolostrum merupakan cairan meningkatkan kecerdasan anak (65,3%),
encer yang berwarna kuning (65,3%), ASI menyusui dilakukan untuk meningkatkan
mengandung lemak (69,4%), ASI jalinan kasih sayang antara bayi dan ibu
mengandung karbohidrat (63,3%), dapat (89,8%), ASI dapat melindungi anak dari
menghindarkan bayi dari alergi (69,4%), serangan alergi (93,9%), ASI dapat
ASI mengandung zat untuk pembentukan mengurangi pendarahan pada ibu nifas
daya tahan tubuh bayi (71,4%), ASI (93,9%), pemberian ASI eksklusif dapat
mengandung zat gizi yang lengkap dan membuat payudara ibu menjadi kendor
mudah diserap oleh bayi (79,6%) dan ASI (98,0%), dan pemberian ASI eksklusif
mengandung protein (77,6%). ASI dapat membuat ibu menjadi lebih langsing
memiliki semua unsur-unsur yang (98,0%). Pengetahuan yang baik ini dapat
memenuhi kebutuhan bayi akan gizi selama mendasari untuk tindakan pemberian ASI
periode sekitar 6 bulan, sehingga dapat eksklusif kepada bayinya, dimana ibu
menurunkan kekhawatiran ibu terhadap dengan pengetahuan baik akan lebih
kecukupan gizi bagi bayinya dan tidak memahami pentingnya pemberian dan
memberikan selain ASI selama periode 6 manfaat ASI Eksklusif. Kemudian ibu
bulan.Selanjutnya, hasil penelitian tersebut akan mengaplikasikan dan
didapatkan bahwa pengetahuan ibu tentang merealisasikan secara langsung pemberian
manfaat pemberian ASI eksklusif berada ASI Eksklusif kepada bayi
pada kategori baik sebanyak 67,3%. mereka.Selanjutnya, hasil penelitian
Penelitian ini sejalan dengan penelitian didapatkan bahwa pengetahuan ibu tentang
yang dilakukan oleh Mashanafi (2015) hambatan menyusui secara eksklusifberada
tentang pengetahuan ibu hamil tentang pada kategori baik sebanyak 89,8%. Hal ini
manfaat pemberian ASI Eksklusif, sesuai dengan hasil penelitian Sriwati
didapatkan bahwa 16 responden dengan (2014), didapatkan bahwa hambatan dalam
pendidikan SMA (32%) mempunyai tingkat pemberian ASI eksklusif yaitu produksi
pengetahuan cukup tentang manfaat ASI yang sedikit, kesibukan ibu bekerja,
pemberian ASI eksklusif dan 12 responden kurangnya dukungan keluarga dan petugas

89
JIM FKep Volume IV No. 1 2018

kesehatan, adanya persepsi kaum ibu pada kategori baik sebanyak 61,2%,
terhadap pertumbuhan yang baik bagi bayi kandungan ASI berada pada kategori baik
dengan susu formula. Kebiasaan sebanyak 49,0%, manfaat pemberian ASI
masyarakat memberikan air putih, madu, eksklusif berada pada kategori baik
teh, kopi dan kelapa muda kepada anak sebanyak 67,3%, hambatan menyusui
pascapersalinan serta adanya kepercayaan secara eksklusifberada pada kategori baik
produksi ASI terhenti karena kaget sebanyak 89,8%
(takkitte), pengaruh makhluk ghaib (ampa- Dari hasil penelitian ini diharapkan
ampareng) dan bekerja berat sehingga petugas kesehatan diharapkan dapat
keadaan ASI encer (malawi) serta basi mengadakan kegiatan penyuluhan tentang
sehingga anak tidak mau menyusu. ASI eksklusif bagi ibu hamil diharapkan
Menurut pendapat Roesli (2009), hambatan ibu mendapatkan informasi yang benar
ibu untuk menyusui secara eksklusif yaitu tentang ASI eksklusif melalui kegiatan di
ASI tidak cukup, Ibu bekerja, alasan posyandu sehingga akan menerapkannya
kosmetik, adanya anggapan bahwa tidak dirumah. Dan juga bagiIbu yang
diberi ASI bayi tetap tumbuh, bayi akan mempunyai pengetahuan yang kurang
tumbuh menjadi anak yang tidak mandiri tentang ASI eksklusif diharapkan dapat
dan manja, susu formula lebih praktis dan menacari berbagai informasi yang tepat
takut badan tetap gemuk. mengenai ASI eksklusif, manfaat ASI,
Berdasarkan hasil penelitian kandungan di dalam ASI, cara menyusui
didukung oleh distribusi jawaban responden yang benar dan hambatan dalam menyusui,
tentang hambatan menyusui secara baik melalui media massa atau penyuluhan,
eksklusif, dimana sebagain besar responden sehingga dapat meningkatkan
mengetahui hambatan dalam pemberian pengetahuannya, sehingga dapat praktiknya
ASI eksklusif yaitu karena ibu seorang perilaku ibu menjadi lebih baik.
pekerja (69,4%), ASI tidak cukup (87,8%),
susu formula lebih praktis (83,7%), dan REFERENSI
badan menjadi gemuk (79,6%). Dengan Brown JE, Dugan C and Kleindan R.
baiknya pengetahuan ibu tentang hambatan (2005). Nutrition through the life
pemberian ASI eksklusif, hal ini dapat cycle. Balmont, USA: Thomson
Wadsworth.
menurunkan kekhawatiran ibu terhadap
dampak dalam pemberian ASI, sehingga Dinkes Provinsi Aceh. (2016). Profil
ibu dapat meminimalisir dampak yang Kesehatan Provinsi Aceh 2015.
terjadi dan dapat memberikan ASI secara Banda Aceh: Bidang Program dan
Pelaporan Seleksi Data dan
eksklusif. Informasi.

KESIMPULAN Giri, M. K. W. (2013). Hubungan


pemberian ASI eksklusif dengan
Secara umum hasil penelitian yang
status gizi balita usia 6-24 bulan di
dilakukan pada 49 ibu yang mempunyai Kampung Kajanan, Buleleng. Jurnal
bayi kurang dari 6 bulan di Wilayah Kerja Sains dan TeknologiFakultas
Puskesmasini menunjukan mayoritas Olahraga dan Kesehatan Universitas
responden mempunyai pengetahuan yang Pendidikan Ganesha Bali. Vol. 2,
baik tentang ASI eksklusif sebanyak 75,5%. No. 1, April 2013
Secara khusus hasil penelitian ini Giri., M.K.W. Suryani., N. Murdani., P.
menunjukan bahwa pengetahuan ibu (2013). Hubungan pengetahuan dan
tentang pengertian ASI eksklusif berada sikap ibu tentang pemberianasi serta

90
JIM FKep Volume IV No. 1 2018

pemberian asi eksklusif dengan status Sciortino, Rosalia. (2006). Menuju


gizi balita usia 6–24 bulan. Jurnal Kesehatan Madani. Pustaka Pelajar.
Magister Kedokteran Keluarga, 1:9 Yogyakarta.
Kemenkes RI. (2017). Data dan Informasi Siregar, A. (2004). Pemberian ASI eksklusif
Profil Kesehatan Indonesia 2016. dan faktor-faktor yang
Jakarta mempengaruhinyaavalible from
Latief, D., Falah, T.S,. Sunawang. (2000). http://journal.usu.ac.id
Program ASI Eksklusif dan Makanan Soedjianingsih. (2002). Pengertian air susu
Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). ibu. Jakarta: EGC.
Kumpulan Makalah Diskusi Pakar
Sringati. (2016). Hubungan pengetahuan
Bidang Gizi Tentang ASI, MP-ASI,
dan motivasi ibu terhadap pemberian
Antropometri dan BBLR. Cipanas 19-
asi eksklusif Di Desa
21 Januari; Persagi, LIPI dan
Jono’oge.Jurnal Kesehatan Tadulako
UNICEF.
Vol. 2 No. 1, Januari 2016 : 1- 75
Linkages. (2009). ExclusiveBreastfeeding
Sriwati. (2014). HambatanPemberian ASI
:The only water source young infants
Eksklusif Di Wilayah
need. frequently asked question.
KerjaPuskesmasManiangpajoKabupa
Available from
tenWajo. JurnalKesehatan. 4, 24-33
http://www.linkagesproject.org/
Syamsianah, A. (2010) Hubungantingkat
Mashanafi, T. A. (2015). Pengetahuan ibu
pendidikan dan pengetahuan ibu
hamil tentang manfaat pemberian
tentang asi dengan lama pemberian
ASI eksklusif. Jurnal e-Clinic
ASI eksklusif pada balita usia 6 –
(eCl),Volume 3, Nomor 3,
24 bulan di Desa Kebonagung
September-Desember 2015. 767-771
Kecamatan Kebonagung Kabupaten
Maulida. (2014). Hubungan tingkat Pacitan Provinsi Jawa Timur.
pengetahuan dan status Jurnal Kesehatan Masyarakat
pekerjaan ibu menyusui dengan Indonesia. Vol 6 no 2 Th 2010
pemberian asi eksklusif pada
bayi di Pesantunan. Politeknik Untari, J. (2017). Hubungan antara
Harapan Bersama karakteristik ibu dengan
pemberian ASI eksklusif di
Notoatmodjo, S. (2007).Promosi kesehatan Wilayah Kerja Puskesmas
dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Minggir Kabupaten Sleman.
Cipta. Jurnal Formil (Forum Ilmiah)
Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun KesMas Respati, Volume 2,
2012 tentangPemberian air Nomor 1, April 2017: 17-23
susuibueksklusif
Roesli, U. (2009). Mengenal ASI
Eksklusif.Jakarta: Trubus Agriwidya
Rondonuwu, V. (2014). Tingkat
pengetahuan ibu menyusui tentang
pemberian asi eksklusif di Bagian
Obstetri Dan Ginekologi BLU RSU
Prof. DR. R.D. Kandou Manado.
Jurnal e-CliniC (eCl), Volume 2,
Nomor 2, Juli 2014

91

Anda mungkin juga menyukai