OLEH :
APRIYANTI
70200116076
KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2018
A. Latar Belakang
Menyusui merupakan hak setiap ibu tidak terkeculi pada ibu yang sedang
bekerja , baik bekerja sebagai petani , pedagang , teknik sipil atau swasta . maka
agar terlaksananya pemberian ASI secara ekslusif yang benar tentunya sang ibu
harus paham mengenai bagaimana tata cara pelaksanaan pemberian ASI baik
dan benar , oleh karena itu sang ibu harus mendapatkan informasi lengkap
tentang manfaat ASI dan menyusui serta manajemen laktasi . (Depkes 2005) .
Manajement lakatasi merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh ibu untuk
manajement laktasi periode post natal meliputi ASI esklusif , Cara menyusui ,
(IDAI) (Suradi,dkk,2010).
neonatal paling sedikit 12 per 1.000 kelahiran hidup dan kematian pada anak di
bawah usia 5 tahun paling sedikit 25 per 1.000 kelahiran hidup. Hal tersebut
dapat dicapai salah satunya dengan pemberian ASI eksklusif dilaksanakan
Namun, hanya 44 persen dari bayi baru lahir di dunia yang mendapat ASI
dalam waktu satu jam pertama sejak lahir, bahkan masih sedikit bayi di bawah
usia enam bulan disusui secara eksklusif. Cakupan pemberian ASI eksklusif di
Afrika Tengah sebanyak 25%, Amerika Latin dan Karibia sebanyak 32%, Asia
Timur sebanyak 30%, Asia Selatan sebanyak 47%, dan negara berkembang
sebanyak 46%. Secara keseluruhan, kurang dari 40 persen anak di bawah usia
enam bulan diberi ASIEksklusif (WHO, 2015). Hal tersebut belum sesuai
bulan pertama sampai paling sedikit 50%. Ini merupakan target ke lima WHO
Di Indonesia, bayi yang telah mendapatkan ASI eksklusif sampai usia enam
bulan adalah sebesar 29,5% (Profil Kesehatan Indonesia, 2017). Hal ini belum
2019 yaitu persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI
eksklusif sebesar 50% . Persentase pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan
dengan persentase pada tahun 2013 yaitu sebesar 54,34%. (Kemenkes RI,
2015).
Cakupan ASI ekslusif di Sulawesi selatan pada tahun 2016 yaitu sebesar
81,93% dan target sasarannya sebesar 83% . Namun indicator ini menjadi salah
satu perhatian lebih dari dinas pemerintahan Sulawesi selatan dikarenakan ngka
cakupan pemberian ASI ekslusif belum mencapai di angka 90%. Di kabupaten
gowa angka cakupan ASI ekslusif juga masih dibawah angka 90% yaitu sebesar
78,4% .
mengenai manfaat ASI dan cara menyusui yang benar, kurangnya pelayanan
konseling laktasi dan dukungan dari petugas kesehatan, faktor sosial budaya,
gencarnya pemasaran susu formula, dan faktor ibu yang bekerja. (Dinkes,2008)
Hal ini juga sejalan dengan penelitian (Herlina susmaneli , 2012) yaitu
menyatakan bahwa pengetahuan tentang ASI perah juga merupakan factor yang
berperilaku. Artinya, variabel ini adalah salah satu factor yang mempengaruhi
persepsi ibu tentang keuntungan memberikan ASI eksklusif dan kerugian yang
dimiliki dan informasi yang didapatkan oleh ibu juga merupakan isyarat untuk
melakukan tindakan menyusui pada ibu bekerja sehingga memacu ibu bekerja
bahwa ada hubungan antara pengetahuan manajemen laktasi pada ibu menyusui
0-6 bulan dengan keberhasilan dalam pemberian ASI Eksklusif karena Ibu yang
berhasil dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Hal ini dikarenakan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah penelitian ini adalah
puskesmas x ?
3. Apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu terhadap
kerja puskesmas x ?
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
puskesmas x
b. Tujuan Khusus
kerja puskesmas x
D. Manfaat Penelitian
Agar ibu yang sedang dalam masa menyusui atau yang sedang hamil
manfaat ASI serta cara pemberian ASI dengan benar sehingga angka
3. Manfaat praktis
ASI ekslusif
BAB III
A. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah Semua ibu yang memiliki bayi
B. Sampel