BAB I
PENDAHULUAN
Air susu ibu (ASI) Eksklusif merupakan makanan utama bayi yang harus
selama 6 bulan bayi hanya diberikan ASI saja, tanpa tambahan makanan padat
seperti, biskuit, nasi tim, bubur nasi, bubur susu dan pisang, serta tanpa
tambahan cairan lain seperti air teh, jeruk, air putih, madu dan susu formula.
memberi sang bayi makanan melalui puting susu sang ibu kandung pasca
Makanan terbaik bagi bayi agar dapat tumbuh optimal adalah ASI. Menurut
pemberian ASI Eksklusif di dunia baru berkisar 38% persentase tersebut masih
rendah bila dibandingkan target WHO sebesar 50%. Kamboja salah satu negara
yang berhasil meningkatkan angka ASI Eksklusif secara drastis pada anak
dengan usia dibawah 6 bulan dari 11,7% pada tahun 2000 menjadi 74% pada
tahun 2010. Dalam kurun waktu satu dekade negara Tunisia mengalami
penurunan persentase pemberian ASI Eksklusif dari 45,6% turun menjadi 8,5%
pada tahun 2011-2012. Menurut data dari WHO negara-negara yang memiliki
angka pemberian Asi Eksklusif terendah antara lain Chad 0,3% pada tahun
2014-2015, Somalia 5% tahun 2009, dan Yaman 10% pada tahun 2013.
1
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, pemberian ASI Eksklusif di
Vietnam 24,3%, dan Thailand sebesar 12,3%. Memberikan Asi Eksklusif dapat
menyusui selama 4 bulan. Oleh karena itu, WHO menganjurkan agar bayi
juga masih rendah. Hal ini dapat di lihat berdasarkan data Profil Kesehatan
bulan di Sulawesi Utara sebesar 60,3% dari target keberhasilan 80%. Bidang
2
Sulawesi Utara sebagai berikut Talaud 61,62%, Kota Bitung 43,92%, dan
Eksklusif yang cukup tinggi. Dalam Buku Profil Kesehatan Sulawesi Utara
Eksklusif sebesar 22,9% , Kombos Timur 35%, dan Ternate Baru 24,2 %.
tiga langkah. Langkah pertama yaitu setelah bayi dilahirkan sesegera mungkin
Ketiga semau bayi menyusu dan sesering mungkin menyusui bayi. Diharapkan
tujuan untuk memberikan Asi Eksklusif dengan ketiga langkah tersebut akan
2012 tentang pemberian ASI Eksklusif dan dalam UU No 36/2009 pasal 128
3
yaitu, pelayanan kesehatan perinatal bayi dengan pemberian kolostrum dan
adalah 80% bayi 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif, pendidikan dan
pendampingan ibu nifas yang tidak memberikan ASI Eksklusif setiap 6 bulan
Eksklusif pada beberapa ibu hamil yang datang ke Puskesmas Kombos ternyata
pengetahuan ibu hamil tentang ASI Eksklusif masih rendah dan ada yang
sosialisasi atau ceramah, dan kelas ibu ternyata belum dapat meningkatkan
4
pengetahuan ibu hamil tentang ASI Eksklusif. Untuk itu harus dilakukan
pendidikan kesehatan.
Eksklusif terutama bagi ibu hamil trimester III sebagai pemahaman dasar
yang besar dan digunakan pada sasaran yang tepat serta penggunaan media alat
peraga yang dapat menyampaikan pesan dengan baik dan jelas lalu mudah di
hamil trimester III dalam sebagai langkah awal agar ibu hamil trimester III
Eksklusif pada bayi karena sudah mengetahui pentingnya pemberian ASI bagi
5
sosialisasi dengan ceramah dan media leaflet bagi ibu hamil trimester III serta
tentang ASI Eksklusif terhadap pengetahuan ibu hamil trimester III di Wilayah
Puskesmas Kombos.
6
1.4 Ringkasan BAB
Pada bagian ini berisi bab-bab mulai dari bab I sampai dengan bab VII. Bab I
berisi tentang latar belakang, tujuan penelitian yang terdiri dari tujuan umum dan
tujuan khusus, serta pertanyaan penelitian. Pada bab II ini akan dibahas tentang
variabel dependen adalah pengetahuan ibu hamil tentang ASI Eksklusif dan
dari variabel dependen yaitu pengetahuan tentang ASI Eksklusif yang terdiri dari
pengertian tentang ASI Eksklusif, stadium ASI, komposisi ASI, manfaat ASI
Eksklusif bagi bayi, manfaat ASI Eksklusif bagi ibu dan keluarga, langkah
yang diambil peneliti. Bab III membahas tentang kerangka konsep, hipotesis,
penelitian yang terdiri dari desain penelitian, tempat penelitian, waktu penelitian,
dan reliabilitas instrumen, proses pengumpulan data, analisa data, dan etika
penelitian.
Selanjutnya masuk pada Bab V pada bab ini peneliti membahas tentang hasil
data demografi, analisa univariat, dan analisa bivariat yang disajikan dalam
bentuk tabel. Pada Bab VI berisi tentang pembahasan dari hasil penelitian yang
7
telah dilakukan telah dilakukan oleh peneliti yang akan dikaitkan dengan teori-
teori dan penelitian terkait lainnya. Pada Bab VII merupakan penutup pada
skripsi ini yang berisi kesimpulan dari penelitian ini dan saran.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dibahas tentang variabel dependen yaitu pengetahuan tentang ASI
Eksklusif dan variabel independen adalah efektifitas pendidikan kesehatan dan ASI
Ekslusif.
sesuatu. Menurut Priyoto (2014) pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu,
dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu.
dalam domain kognitif yaitu, pertama tahu (know) diartikan sebagai mengingat
tingkat ini adalah mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini
tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa
orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus
9
dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real
situasi yang lain. Keempat analisis (analysis), adalah suatu kemampuan untuk
masih didalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
mengatakan bahwa faktor pertama adalah umur, semakin tua umur seseorang
umur tertentu bertmbahnya proses mental ini tidak secepat seperti ketika
berumur belasan tahun, selain itu daya ingat seseorang salah satunya dipengaruhi
sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok dan usaha mendewasakan manusia
suatu kemampuan untuk belajar dan berfikir abstrak untuk menyesuaikan diri
10
Faktor keempat yang mempengaruhi pengetahuan adalah lingkungan.
Air susu ibu (ASI) Eksklusif merupakan pemberian ASI murni tanpa ada
tambahan makanan lain. Menurut Utami (2005) dalam Maritalia (2017), dikatakan
sebagai pemberian ASI secara eksklusif saja tanpa tambahan cairan seperti susu
formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tambahan makanan padat seperti
pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim. Menurut WHO adalah pemberian
lainnya. Bayi dapat diberikan ASI sampai berusia 2 tahun. Menurut Bahiyatun
(2009) ASI adalah makanan terbaik untuk bayi dan diberikan sejak umur 0-6
bulan, yang merupakan suatu emulsi lemak dalam larutan protein, lakstosa, dan
Makanan terbaik untuk bayi adalah ASI dengan kandungan gizi yang khusus
menyatakan bahwa ASI dibedakan dalam tiga stadium yaitu kolostrum, ASI
transisi atau peralihan, dan ASI matur. Kolostrum adalah air susu yang pertama
kali keluar disekresikan oleh kelenjar payudara pada hari pertama sampai hari ke
lengket, dan berwarna kuning yang mengandung tinggi protein, mineral, garam,
vitamin A, nitrogen, sel darah putih, dan antibodi yang tinggi dari pada ASI
11
matur. Dalam Sitepoe (2013) dikatakan bahwa, kolostrum berfungsi sebagai anti
berbagai fungsi lainnya yang mendorong tumbuh kembang sang bayi dimana
Stadium ASI yang kedua adalah air susu masa peralihan atau transisi. Dalam
Wulandari (2011) mengatakan air susu masa peralihan merupakan ASI peralihan
dari kolostrum sampai menjadi ASI yang matur, disekresi dari hari ke 4 sampai
hari ke 10 dari masa laktasi dengan kadar protein makin rendah sedangkan kadar
karbohidrat dan lemak samakin tinggi dan volume juga semakin meningkat.
Stadium ASI yang terakhir adalah ASI matur. ASI matur disekresi pada hari
kesepuluh dan seterusnya. Dalam Pollard (2015) mengatakan bahwa, pada awal
menyusui susu ini kaya akan protein, laktosa dan air-“foremilk”, dan ketika
susu berkurang-“brandmilk”.
Didalam ASI terkandung beberapa komposisi gizi yang sangat berguna bagi
protein pada ASI ini adalah mengandung alfa-laktalbumin, asam amino esensial
taurin yang tinggi, kadar methionin dalam ASI lebih rendah dari ASS sedangkan
sistin lebih tinggi (penting untuk pertumbuhan otak bayi), kadar tirosin dan
fenilananin pada ASI rendah karena bayi prematur dengan kadar tirosin yang
nukleotid yang sangat penting untuk sintesis protein. Untuk itu pemberian ASI
(2011) ASI juga mengandung Air, kira-kira 88% ASI terdiri dari air yang berguna
12
untuk melarutkan zat-zat yang terdapat didalamnya yang sekaligus juga dapat
karbohidrat ASI adalah laktosa dan merupakan 40% dari total energi ASI, laktosa
ini dapat diserap secara efisien oleh bayi yaitu lebih dari 90% sedangkan sisa yang
tidak diserap akan difermentasi diusus yang berefek penurunan Ph usus dan
Proverawati (2010) lemak ASI adalah penghasil kalori (energi) utama dan
merupakan komponen zat gizi yang sangat bervariasi lebih muda dicerna karena
dalam bentuk emulsi. penelitian Osborn membuktikan, bayi yang tidak mendapat
Manfaat lain dari ASI yaitu mineral dan vitamin. Menurut Wulandari (2011)
mineral mengandung mineral lengkap, total mineral selama masa laktasi adalah
konstan, Fe dan Ca paling stabil tidak dipengaruhi diit ibu, dan garam organik
yang terdapat dalam ASI terutama kalsium, kalium, dan natrium dari asam klorida
vitamin A dan E cukup bagi bayi, namun vitamin D yang penting untuk
pembentukan tulang tidak selalu berada dalam jumlah yang diinginkan, tetapi
jumlahnya bergantung pada jumlah pajanan ibu terhadap sinar matahari. Vitamin
rendah dan oleh karena itu vitamin K diberikan secara rutin pada bayi ketika lahir.
13
Tabel 2.1 Komposisi Kandungan ASI
manfaat pada bayi. Wulandari (2011) menyatakan pemberian ASI (Air susu
jolong) atau susu pertama mengandung anti body yang kuat untuk mencegah
infeksi dan membuat bayi lebih kuat. Mengurangi kejadian karies dentis,
karena kebiasaan menyusui dengan botol dan dot terutama pada waktu akan
tidur menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan susu formula dan
kecerdasan bagi bayi, lemak pada ASI adalah lemak tak jenuh yang
bayi yang mendapat ASI Eksklusifkan tumbuh optimal dan terbebas dari
rangsangan kejang sehingga menjadikan anak lebih cerdas dan terhindar dari
14
ASI Eksklusif dapat membuat bayi terhindar dari alergi. Ambarwati (2010)
mengatakan, pada bayi yang baru lahir sistem IgE belum sempurna, pemberian
susu formula akan merangsang aktivasi sistem ini dan dapat menimbulkan
alergi sedangkan ASI tidak menimbulkan efek ini. ASI Eksklusif sangat
organ tubuhnya yang belum sempurna, sehingga dapat berfungsi dengan baik.
diberikan hanya ASI saja (eksklusif) dan belum terjadi menstruasi kembali.
Hisapan mulut bayi pada putting susu merangsang ujung syaraf sensorik
telur, kemudian menekan produksi estrogen akibatnya tidak ada ovulasi. Isapan
bayi pada payudara juga akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar
Manfaat bagi ibu yang menyusui secara eksklusif dapat mencegah penyakit.
terkena kanker payudara dan kanker ovarium 25% lebih kecil dibanding
15
kejadian osteoporosis dan patah tulang panggul setelah menopause, serta
Memberikan Air susu ibu (ASI) secara eksklusif yaitu dapat menurunkan
berat badan ibu. Walyani (2014) mengatakan bahwa, pada saat hamil berat
badan bertambah karena ada janin dan penimbunan lemak pada tubuh. Lemak
sumber tenaga dalam proses produksi ASI. Tubuh akan menghasilkan ASI
energi dari lemak-lemak yang tertimbun selama hamil. Dari aspek psikologis,
bayinya sehingga tercipta hubungan atau ikatan batin antara ibu dan bayi
berarti hemat tenaga bagi keluarga sebab ASI selalu siap tersedia, tidak perlu
uang untuk membeli susu formula, botol susu, kayu bakar atau minyak untuk
merebus air, susu atau peralatan, bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan
Manfaat lain dari ASI Eksklusif adalah dapat menurunkan angka kesakitan
protektif dan nutrien yang sesuai dalam ASI menjamin status gizi baik serta
kesakitan dan kematian bayi menurun. Anak yang tidak mendapat ASI
mempunyai risiko 2-3 kali lebih besar menderita diare karena Helicobacteri
16
jejuni dibanding anak yang mendapat ASI. Dalam Wulandari (2011)
mengatakan bahwa bayi yang diberi ASI ternyata juga terlindungi dari diare
apapun pada bayi, ketiga kapanpun bayi meminta dan sesering mungkin
ketiga langkah tersebut akan tercapai (Widuri, 2013). Pemberian ASI yang
Pujiani (2014) bahwa, bayi memiliki resiko kematian karena diare 3,94 kali
Pengetahuan ibu hamil tentang ASI Eksklusif masih rendah. hal ini
17
memahami tentang ASI Eksklusif sehingga untuk terwujudnya perilaku
orang atau masyarakat dari perilaku yang tidak sehat atau belum sehat menjadi
perguruan tinggi, sekolah agama baik negeri atau swasta, dan sasaran individu
18
Menurut Mubarak (2012) dalam Wulansari bahwa, sasaran pendidikan
dengan sasaran masyarakat luas. Menurut Fitriani (2011) dalam proses belajar
pada sasaran belajar (sasaran didik) yaitu individu, kelompok serta masyarakat
yang sedang belajar itu sendiri dengan berbagai latar belakangnya. Kedua
persoalan proses, proses ini terjadi pengaruh timbal balik antara berbagai faktor
antara lain subjek belajar, pengajar (pendidik dan fasilitator), metode, teknik
belajar, alat bantu belajar serta materi atau bahan yang dipelajari dan ketiga
persoalan keluaran (output), merupakan hasil belajar itu sendiri yaitu berupa
(perorangan), bentuk dari metode ini yaitu bimbingan dan penyuluhan (guidance
dan counseling) dimana kontak antara klien dengan petugas lebih intensif, setiap
masalah yang dihadapi oleh klien dapat di korek dan dibantu penyelesaiannya,
akhirnya klien tersebut akan dengan sukarela dan berdasarkan kesadaran, penuh
yang sudah atau yang akan di adopsi mempunyai dasar pengertian dan
kesadaran yang kuat, apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih
mendalam lagi.
19
Kedua metode pendidikan kelompok, efektifitas metodenya akan bergantung
kelompok besar dengan metode ceramah, metode ini dilakukan dengan ditujukan
ceramah adalah suatu metode pendidikan kesehatan yang sering digunakan pada
kelompok besar dengan peserta lebih dari 15 orang dimana sasaran untuk
metode ini baik digunakan untuk berpendidikan tinggi. Kedua seminar, hanya
Seminar adalah suatu penyajian (presentasi) dari satu ahli atau beberapa ahli
tentang suatu topik yang dianggap penting dan biasanya dianggap hangat di
kelompok, curah pendapat (brain storming), bola salju (snow balling), kelompok
massa. Pada umumnya bentuk pendekatan ini tidak langsung, menggunakan atau
melalui media massa seperti, ceramah umum (public speaking) yang dilakukan
pendidikan kesehatan massa, bill board yang dipasang di pinggir jalan juga
20
pendidikan kesehatan pada hakekatnya adalah alat bantu pendidikan. Disebut
majalah, surat kabar, stiker, pamflet dan flip chart (lembar balik).
Media elektronika adalah suatu media gerak, dinamis, dapat dilihat, dan
televisi, radio, film, kaset, slide show atau video-tape. Media luar ruang yaitu
suatu media yang digunakan untuk menyampaikan pesan diluar ruang secara
umum melalui media cetak dan elektronika secara statis, contohnya papan
reklame, spanduk, pameran, banner, TV layar lebar dan lain-lain. Media yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu leaflet. Leaflet adalah penyajian selembar
kertas yang dapat dilipat dan berisi kalimat-kalimat singkat yang mudah
disimpan dalam waktu yang lama. Kemudan lebih informatif yang dapat
digunakan referensi, isi pesan dapat bersifat pribadi, jangkauan dapat lebih jauh,
isi pesan dapat digunakan sebagai bahan diskusi dan dapat dicetak kembali, serta
dapat untuk membantu media lain. Adapun kelemahan dari leaflet menurut
Lucie (2005) dalam Syamsiah (2013) bahwa, leaflet tidak cocok untuk sasaran
individu per individu, tidak tahan lama dan mudah hilang leaflet akan menjadi
21
percuma jika sasaran tidak diikut sertakan secara aktif, serta perlu proses
semata wayang dari kedua orang tua yang menjunjung pendidikan bagi
Park Iillinois. Ia menerima gelar diploma keperawatannya pada tahun 1962 dan
mulai bekerja dalam unit perawatan medikal bedah dan berlanjut ke unit
perilaku dan menekankan peran aktif pasien dalam mengatur perilaku kesehatan
asumsi-asumsi utama pada HPM yang dengan membahas orang, lingkungan, dan
kesehatan seperti berikut ini : pertama, orang berusaha membuat kondisi hidup
mereka agar bisa mengemukakan potensi kesehatan yang mereka miliki dan
Ketiga, orang menghargai perubahan yang dianggap mengarah pada hal yang
dan kestabilan yang menurut dirinya sendiri dapat diterima. Keempat, masing-
22
masing individu berusaha secara aktif untuk mengatur perilaku mereka sendiri.
perubahan pada lingkungan dan juga dijadikan berubah seiring waktu. Keenam,
terakhir, penataan ulang yang dimulai diri sendiri pada pola-pola interaksi antara
manusia dengan lingkungan adalah hal yang esensial bagi perubahan perilaku
Manfaat yang
dipersepsikan
terhadap suatu
tindakan
Hambatan yang
dipersepsikan
terhadap suatu
tindakan
Kebutuhan yang
mendesak
\
Perilaku (kendali rendah),
Pengaruh terhadap dan berbagai
sebelumnya
keyakinan diri pilihan (kendali
yang terkait
tinggi)
Pengaruh yang
ditimbulkan oleh Komitmen
suatu aktivitas untuk Perilaku promosi
merencanaka kesehatan
n suatu
tindakan
Pengaruh
Faktor interpersonal
personal: (keluarga, kelompok
biologi, penyedia layanan
psikologi, dan kesehatan), norma,
sosio-budaya dukungan, model.
Pengaruh situasional
: pilihan yang
tersedia, kebutuhan,
karakteristik, dan
estetika 23
Gambar 2.1 Konsep Teori Keperawatan Nola J.Pende. Health
Konsep utama dan definisiModel
yang (disajikan
Alligood,diM.R.
sini (2017)
dapat ditemukan di HPM
Promotion )
yang direvisi (Pender et al, 2006 dalam Alligood M.R, 2017). Berikut ini
perilaku yang sama atau mirip dengan perilaku di masa lalu. Efek-efek langsung
berdasarkan perilaku yang ada dan dibentuk oleh kondisi perilaku sasaran yang
sedang diteliti.
Ketiga, faktor biologis personal, yang termasuk ke dalam faktor ini adalah
variabel seperti usia, jenis kelamin, indeks masa tubuh, status puber, status
faktor-faktor seperti ras etnis, akulturasi, pendidikan, dan status sosio ekonomi
merupakan faktor-faktor yang turut serta. Berikut ini kognisi dan afeksi yang
(Pender, 1996).
24
Keenam, keuntungan yang dirasa atas suatu tindakan, merupakan hasil positif
yang nyata dan harga yang harus dibayarkan secara pribadi akibat melakukan
tingkat keyakinan, maka semakin rendah tingkat halangan yang dirasa terhadap
perasaan positif dan negatif yang subjektif yang muncul sebelum, saat, dan
setelah perilaku yang berasal dari sifat stimulus dari perilaku itu sendiri. Afek
tidak langsung melalui observasi terhadap orang lain yang sedang menjalankan
25
pengaruh situasional yaitu persepsi dan kognisi personal pada situasi apapun
Proses untuk mencapai tujuan dari penelitian ini sejalan dengan teori yang
tujuh asumsi-asumsi utama dan dua konsep utama. Pertama, ibu hamil trimester
dengan pemberian ASI Eksklsuif, kedua seorang ibu memiliki kesadaran diri
diberikan ibu dapat secara aktif untuk merencanakan berbagai usaha agar
trimester III. Maka akan ada interaksi dengan lingkungannya dimana dengan
Keenam, bertambahnya pengetahuan ibu hamil trimester III dapat terjadi karena,
26
tentang pentingnya ASI Eksklusif bagi anak, sehingga dapat memberikan
perilaku kesehatan pemberian ASI Eksklusif yang dimulai dari diri sendiri yang
Didalamnya terdapat keluarga dan penyedia layanan kesehatan dalam hal ini
pentingnya pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan bagi anak, ketika seseorang
tentang ASI Eksklusif bagi ibu hamil trimester III maka berdampak pada
pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan, maka disinilah peran dari teori Nola
pemberian ASI Eksklusif dapat menambah pengetahuan ibu hamil trimester III.
diharapkan dari teori Nola J.Pender yaitu pemberian ASI Eksklusif selama 6
bulan. Hasil dari perilaku pendidikan kesehatan ini sesuai dengan proses
promosi kesehatan yang dilakukan. Teori dari Nola J.Pender pernah digunakan
27
Kesehatan Terhadap Pengetahuan Anak Remaja Tentang Bahaya HIV/AIDS Di
mendownload jurnal yang ada di website google scholar melalui search engine
kesehatan tentang ASI Eksklusif pada ibu hamil trimester III, dan pengetahuan
Penelitian terkait pertama yaitu Penelitian yang dilakukan oleh Hapitria Pepi.
melalui multimedia dan tatap muka terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil
tentang ASI dan menyusui di Wilayah UPTD Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon
adalah 4,53 dengan SD 1,99 dan metode tatap muka adalah 1,87 dengan SD
1.65. Sedangkan untuk penilaian sikap, hasil analisis perubahan sikap dengan
metode multimedia adalah 3,77 dengan SD 4,24 dan metode tatap muka adalah
1,17 dengan SD 2,15. Selisih rerata pengetahuan untuk kedua metode adalah
2,66 dengan 95% CI (1.71-3,61) dan p = <0,001. Selisih rerata sikap untuk
28
kedua metode adalah 2,60 dengan 95% CI (0,85 – 4,34) dan p = 0,004 atau p <
dengan metode tatap muka dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang
penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian Two Group
uji T. Hasil penelitian kelompok ceramah menunjukkan nilai pretest 12,30 dan
pretest 12,80 dan posttest 18,07 (p-value = 0,000), ada perbedaan rerata antara
ceramah.
Yang ketiga yaitu dilakukan oleh Kawulur (2015) dengan judul Hubungan
Antara Pengetahuan dan Sikap Ibu Dengan Tindakan Pemberian ASI Eksklusif
29
Di Wilayah Kerja Puskesmas Bahu Kota Manado. Penelitian ini bertujuan untuk
ini merupakan penelitian survei analitik dengan rancangan cross sectional study.
antara pengetahuan ibu dengan tindakan pemberian ASI Eksklusif pada bayi
menunjukkan p value sebesar 0,001. Hubungan antara sikap ibu dengan tindakan
terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap Ibu dengan tindakan pemberian
Pengetahuan Dan Sikap Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Hamil Primigravida
pengetahuan dan sikap pemberian ASI Eksklusif kepada ibu hamil primigravida
30
hamil primigravida di Puskesmas Kapuan dengan teknik pengambilan sampel
dengan metode ceramah terhadap tingkat pengetahuan dan sikap pemberian ASI
0,001 (<0,05) dan p-value = 0,003 ( <0,05). Disarankan ibu hamil mampu
kesehatan kepada ibu selama kehamilan dan setelah melahirkan, keluarga dan
masyarakat.
digunakan yaitu Pre eksperimental dengan rancangan one group pre test and post
register Puskesmas Badegan Kabupaten Ponorogo tahun 2013 dan 2014, yang
dengan media leaflet dan dilanjutkan dengan post test. Uji analisis menggunakan
nilai p = 0,001 lebih kecil dari α = 0,05 yang berarti terdapat perbedaan bermakna
Kabupaten Ponorogo.
pengetahuan ibu hamil. Adapun beberapa saran yang diberikan bagi peneliti
lebih menarik. Pada beberapa jurnal terdapat keterbatasan dan faktor perancu.
perancunya yaitu umur, paritas, pekerjaan, sosial budaya, ekonomi, promosi susu
32
Tabel 2.2 Tabel Penelitian Terkait
33
sampling responden berdarah
kelompok leaflet dibandingkan
dengan metode
ceramah
3. Kawulur Puskesmas 2015 Untuk mengetahui Penelitian ini Sampel Hasil penelitian
F.G Bahu hubungan antara merupakan berjumlah 84 menunjukkan
Manado pengetahuan dan sikap penelitian survei ibu hamil hubungan antara
ibu dengan tindakan analitik dengan pengetahuan ibu
pemberian ASI Eksklusif rancangan cross dengan tindakan
di wilayah kerja sectional study. pemberian ASI
puskesmas bahu manado Sampel Eksklusif pada bayi
ditentukan dengan menunjukkan p
metode purposive value sebesar
sampling. 0,001. Hubungan
antara sikap ibu
dengan tindakan
pemberian ASI
Eksklusif pada bayi
menunjukkan p
value sebesar 0,000
4. Aprilian Puskesmas 2016 Untuk mengetahui Metode quasi Populasi Hasil penelitian
34
a Kapuan pengaruh pendidikan eksperimental penelitian menunjukkan
kesehatan dengan metode dengan desain adalah ibu hamil bahwa ada
ceramah terhadap penelitian pra- primigravida di pengaruh
pengetahuan dan sikap eksperimen Puskesmas penyuluhan
pemberian ASI eksklusif menggunakan Kapuan dengan kesehatan dengan
kepada ibu hamil one-group pretest teknik metode ceramah
primigravida di - posttest design pengambilan terhadap tingkat
Puskesmas Kapuan sampel pengetahuan dan
menggunakan sikap pemberian
total sampling ASI Eksklusif
dengan jumlah kepada ibu hamil
sampel 46 primigravida di
responden Puskesmas Kapuan
dengan p-value =
0,001 (<0,05) dan
p-value = 0,003
( <0,05)
5. Sulistyo Kabupaten 2014 Untuk mengetahui Metode penelitian Responden Hasil penelitian
Andarm Ponorogo efektifitas pemberian menggunakan Pre penderita menunjukkan
oyo pendidikan kesehatan eksperimental Tuberkulosis penelitian ada
melalui media leaflet dengan rancangan Paru yang pengaruh
35
terhadap pengetahuan one group pre test diambil dengan pemberian
dalam perilaku and post test purposive pendidikan
pencegahan tuberkulosis design. sampling kesehatan melalui
paru di Kabupaten sejumlah 30 media leaflet
Ponorogo. responden terhadap
pengetahuan dalam
perilaku
pencegahan
tuberkulosis paru di
Kabupaten
Ponorogo
36
BAB III
operasional
Pemberian ASI
Eksklusif terpenuhi
Perilaku buruk
: Kebutuhan
Ibu yakin tidak
- Tidak yang
memberi ASI
memiliki mendesak
Eksklusif karena
pengetahuan
kurang pengetahuan
tentang ASI
Eksklusif
37
3.2 Hipotesis
pendidikan kesehatan.
38
3.3 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah uraian tentang atasan variabel yang
dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan
(Notoatmodjo, 2012)
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel Defenisi Definisi operasional Skala Alat ukur Hasil Ukur
konseptual ukur
1 Dependent Pengetahuan Pemahaman ibu hamil Ordinal Kuesioner Pengetahua
(pengetahua adalah merupakan trimester III tentang terdiri 23 n baik jika
n ibu hamil hasil dari tahu, apa yang diketahui pernyataan skor ˃69
trimester dan ini terjadi terkait ASI Eksklusif menggunak dan
III) setelah orang yaitu tentang an skala pengetahua
melakukan pengertian, stadium Likert n kurang
penginderaan ASI, komposisi ASI, dengan jika skor
terhadap objek manfaat ASI pernyataan ≤69
tertentu (Priyoto, Eksklusif, langkah positif
2014) mencapai ASI diberi skor
Eksklusif, dan dampak SS : 4
tidak memberi ASI S:3
Eksklusif. TS : 2
STS : 1
Dan untuk
pernyataan
negatif
diberi skor :
SS : 1
S:2
TS : 3
STS : 4
39
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
populasi, sampel, instrumen penelitian, pengumpulan data, analisa data dan etika
penelitian.
ASI Eksklusif terhadap pengetahuan ibu hamil trimester III. Pada penelitian ini
R (Kel. Perlakuan) 01 x 02
R (Kel. Kontrol) 03 04
40
4.2 Lokasi penelitian
Waktu penelitian dimulai dari wawancara awal dengan ibu hamil trimester III
4.4 Populasi
(Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu hamil trimester III
4.5 Sampel
Sampling dengan cara Total sampling yaitu didasarkan pada suatu pertimbangan
tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri. Sampel sebanyak 34 orang, dengan 17
kontrol. Dengan kriteria sampel Inklusi ibu hamil trimester III yang tinggal di
wilayah Puskesmas Kombos, ibu hamil trimester III yang bersedia jadi
responden, dan untuk kriteria eksklusi adalah ibu hamil yang sudah
Alat yang dipakai pada saat penelitiaan ini kuesioner, Leaflet tentang ASI
Eksklusif. Kuesioner ini pada bagian pertama terdiri dari data demografi
41
responden berupa nomor responden, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan
6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 16, 19, 20, 21, 22, 23), pernyataan negatif 6 (1, 3, 11,
14, 17, 18). Kuesioner ini diukur menggunakan skala ordinal dengan ketentuan
pernyataan positif skor sangat setuju 4, setuju 3, tidak setuju 2 dan sangat tidak
setuju 1 dan pernyataan negatif skor sangat setuju 1, setuju 2, tidak setuju 3,
sangat tidak setuju 4, maka dikatakan pengetahuan baik jika skor ˃69 dan
Uji Validitas
Berdasarkan Setiadi (2013) jika instrumen mampu untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur menurut situasi dan kondisi tertentu maka instrumen tersebut
Puskesmas Wawonasa pada 15 orang ibu hamil trimester III, angka dari r
pengetahuan memenuhi nilai yang mendekati r tabel dan nilai yang melebihi r
valid.
Uji Reliabilitas
suatu konstruk atau variabel memberikan nilai α =0.70. Berdasarkan hasil uji
yaitu α = 0.753. Sehingga dapat dikatakan bahwa kuesioner tersebut reliabel. Hal
42
4.7 Pengumpulan data
14 februari 2018 survey awal dengan wawancara
pada 5 ibu hamil trimester III
Pembuatan proposal
masing lingkungan dan Puskesmas Kombos untuk dimintai data jumlah ibu
hamil trimester III dan peneliti mendapatkan jumlah ibu hamil trimester III
pada tanggal 10-16 juli 2018, uji tersebut dilakukan dengan cara membagikan
kuesioner yang berisi 25 pernyataan tentang ASI Eksklusif kepada 15 orang ibu
hamil trimester III. Selanjutnya peneliti melakukan analisa data yang telah
jawaban yang telah diberikan responden berdasarkan kunci jawaban yang telah
disusun oleh peneliti sebelumnya. Dari hasil analisis tersebut diperoleh hasil dari
44
Eksklusif Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Di Wilayah Puskesmas
penelitian.
Satu hari sebelum waktu penelitian senin 16 juli 2018 peneliti datang ke
hamil. Peneliti kemudian menjelaskan kepada beberapa ibu hamil trimester III
maksud dan tujuan peneliti melibatkan ibu hamil trimester III untuk dijadikan
ibu hamil trimester III yang menolak menolak menjadi responden . Di hari
tersebut peneliti mendapatkan 15 ibu hamil trimester III yang bersedia menjadi
Pada hari selasa 17 juli 2018 peneliti melakukan penelitian, tapi sebelum itu
responden dan mendapat 12 orang yang bersedia jadi responden. Pada jam 11.00
terdapat 2 orang responden. Penelitian pada hari selasa 17 juli 2018 selesai pada
jam 19.30 malam dengan jumlah 13 orang responden pada kelompok perlakuan.
45
Penelitian di lanjutkan pada hari kedua rabu 18 juli 2018 di mulai jam 08.30
hamil trimester III, penelitian di hari kedua tersebut selesai pada pukl 20.00
WITA. Setelah semua data terkumpul peneliti melakukan editting, lalu coding
sebelum diberikan ceramah atau leaflet, karena pengetahuan sudah baik maka
peneliti melakukan post test pada semua responden dan dibagi dalam 2 hari yaitu
46
4.8 Analisa data
Analisa data yang digunakan dalam mengelola data, ada beberapa hal yang
penyuntingan data didapati semua data terisi lengkap. Coding Sheet (lembaran
kode), peneliti kemudian mulai membuat kode pada setiap kategori dalam
kuesioner pada data demografi untuk usia 17-28 (1) dan 29-40 (2).
Untuk kategori pendidikan diberi kode seperti berikut, SD (1), SMP (2),
SMA (3), Sarjana (4). Pekerjaan peneliti memberi kode Buruh (1), pegawai
negeri (2), ibu rumah tangga (3), lainnya (4), dan untuk usia kehamilan 7 bulan
(1), 8 bulan (2), dan 9 bulan (3). Data Entry (memasukkan data), dengan cara
Wilk terlebih dahulu. Diperoleh hasil bahwa data tidak terdistribusi normal,
maka peneliti menggunakan uji alternatif Wilcoxon Signed Rank Test dan Mann-
Whitney. Dengan hasil signifikan apabila 95% atau p value lebih kecil dari α
47
penyuluhan kesehatan tentang ASI Ekkslusif terhadap pengetahuan ibu hamil
trimester III.
diperhatikan yaitu :
peneliti menjelaskan terlebih dahulu maksud dan tujuan serta proses pelaksanaan
Prinsip etika penelitian yang berikut yaitu baik, dimana dalam etika penelitian
hal yang patut menjadi prinsip adalah prinsip kebaikan, penelitian yang akan
dilakukan harus mampu memberikan manfaat yang baik bagi kehidupan manusia
dan tidak memberikan kerugian pada partisipan yang akan diteliti dimana ketika
partisipan pada keadaan yang tidak menguntungkan atau terlibat kedalam situasi
Dalam penelitian ini peneliti menerapkan etika adil bagi semua responden,
48
sebagai bentuk etika keadilan, selesai diberikan post test dibuka kesempatan
49
BAB V
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini peneliti membahas hasil penelitian yang dilakukan di Wilayah
Puskesmas Kombos Kota Manado terdiri dari analisis univariat dan analisis bivariat
disajikan dalam bentuk tabel. Penelitian ini di mulai pada tanggal 17-24 Juli 2018 ,
dengan jumlah responden 34 ibu hamil trimester III dibagi menjadi 2 kelompok yaitu
kedua kelompok. Penelitian hari pertama Selasa 17 Juli 2018 peneliti mendapa 15
Rabu 18 Juli 2018 dilakukan penelitian pada kelompok perlakuan 5 orang dan
17 orang kelompok kontrol. Kemudian posttest dilakukan 22-23 Juli 2018, setelah
data terkumpul dilakukan pemeriksaan data kembali untuk melihat apakah responden
mengisi semua pernyataan yang diberikan lalu mengolah data. Setelah itu, dilakukan
uji normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk, untuk menentukan uji bivariat yang
akan digunakan dan hasilnya data tidak terdistribusi normal p=<0.05 sehingga
dilakukan uji alternatif yaitu Wilcoxon dan Mann-Whitney. Dari penelitian tersebut
didapatkan hasil bahwa, pada kelompok kontrol leaflet tidak berpengaruh dalam
diberi ceramah disertai leaflet dapat meningkatkan pengetahuan (p=0.00) serta ada
50
5.1 Karakteristik Data Demografi
51
5.2 Hasil Analisis Univariat
Kurang 17 17 17 17 17 0
Total 17 17 17 17 17 17
52
5.3 Hasil Analisis Bivariat
Tabel 5.3.1.1 Hasil Uji Pre Test dan Post Test Pengetahuan Ibu Hamil
Trimester III Tentang ASI Eksklusif Pada Kelompok
Kontrol dan Eksperimen Dengan Uji Wilcoxon Signed
Rank Test
53
5.3.2 Analisis Perbedaan Antara Kelompok Kontrol dan Eksperimen Dengan
Menggunakan Mann-Whitney.
Tabel 5.3.2.1 Hasil Uji Post Test Pengetahuan Tentang ASI Eksklusif
Menggunakan Uji Mann-Whitney pada Kelompok Kontrol
dan Perlakuan
p-
Pendidikan Kesehatan n Mean Standar Z value
Deviation
Pengetahuan Sesudah Perlakuan 17 78.88 6.972
Pengetahuan Sesudah Kontrol 17 59.71 5.709 -4.984 .000
Sumber: Data Primer 2018
Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil nilai rata-rata pada kelompok
kontrol 1.50 dan nilai rata-rata pada kelompok perlakuan 69.29. Nilai mean
pada kelompok perlakuan lebih tinggi hal ini disebabkan karena adanya
pemberian pendidikan kesehatan melalui ceramah dan leaflet untuk menambah
pengetahuan ibu hamil trimester III. Nilai p-value .000 (p<0.05) Ho₂ di tolak
dan Ha₂ diterima. Maka disimpulkan bahwa, ada perbedaan pengetahuan yang
signifikan antara kelompok kontrol dan perlakuan.
54
BAB VI
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti yang akan dikaitkan dengan teori-teori dan penelitian terkait lainnya.
sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan media leaflet tidak
responden saja 17-28 yaitu 9 orang dan 29-40 8 orang. Maka dapat disimpulkan
bahwa usia dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang. Hal ini sejalan dengan
teori Notoatmodjo (2012) bahwa, semakin tua umur seseorang maka proses-
sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) memliki
jumlah yang sama yaitu 7 orang. Maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan
55
pengajaran dan pelatihan dan sebuah proses pengubahan sikap dan tatalaku
sama didominasi oleh ibu rumah tangga (IRT). Pada kelompok kontrol
responden yang bekerja sebagai IRT berjumlah 15 orang dan 2 orang responden
informasi yang diperoleh terbatas dibandingkan ibu yang bekerja, sementara ibu
yang bekerja memiliki dunia yang lebih luas sehingga dapat menceritakan
kelompok kontrol
Kombos Kota Manado, dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh pendidikan
kesehatan dengan media leaflet terhadap pengetahuan ibu hamil trimester III
tentang ASI Eksklusif. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
penyuluhan dan pemberian leaflet terhadap pengetahuan, perilaku, dan sikap ibu
56
tentang diare secara bermakna pada ibu yang memiliki balita di Wilayah kerja
di ambil oleh anaknya, responden lain juga setelah selesai di lakukan post test
peneliti bertanya apakah leafletnya di baca atau tidak dan responden mengatakan
test beberapa responden tidak ada pertanyaan. Hal ini sejalan dengan teori yang
dinyatakan oleh Lucie (2005) dalam Syamsiah (2013) bahwa kelemahan dari
leaflet yaitu tidak cocok untuk sasaran individu per individu, tidak tahan lama
dan mudah hilang, leaflet akan menjadi percuma jika sasaran tidak di
ikutsertakan secara aktif, serta perlu proses penggandaan yang baik. Sehingga
hasil yang didapat setelah post test tidak adanya peningkatan pengetahuan,
jawaban yang diberikan responden juga sama dengan jawaban pada saat pre test.
Hal ini tentunya tidak sejalan dengan teori dari Nola J.Pender yang bertujuan
57
tidak terjadi peran aktif responden dan kesadaran responden akan pentingnya
informasi tentang ASI Eksklusif yang dapat membawanya ke arah yang positif.
kelompok perlakuan
Hasil pre test menunjukkan bahwa semua responden memiliki pengetahuan yang
Puskesmas Kombos Kota Manado. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
ceramah terhadap pengetahuan dan sikap pemberian ASI Eksklusif pada ibu
Penelitian lain yang mendukung yaitu penelitian yang dilakukan oleh Hapitria
pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
58
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Pramiputra (2014). Diperoleh
ceramah.
kesehatan memberikan dampak positif. Pada pre test semua responden memiliki
dengan baik setiap informasi yang disampaikan oleh peneliti. Saat peneliti
hal-hal tentang ASI Eksklusif yang tidak ia pahami, saat sedang mengisi lembar
pre test responden sudah mulai bertanya tentang ASI Eksklusif, bahkan beberapa
responden bertanya sesuatu yang sudah diluar dari materi seperti bagaimana cara
dilakukan. Khususnya bagi ibu hamil trimester III yang akan menjadi seorang
59
pengetahuan, tetapi memberikan kesadaran bagi ibu hamil tentang pentingnya
pemberian ASI Eksklusif bagi sang buah hati. Kemudian kesadaran akan
dampak negatif yang akan di alami jika tidak diberikan ASI Eksklusif serta
diharapkan ketika telah memiliki bayi ibu dapat segera memberikan ASI
Eksklusif.
Penelitian ini dapat dihubungkan dengan teori dari Nola J.Pender tentang
ASI Eksklusif baik melalui ceramah dan leaflet seperti yang dilakukan pada
peningkatan pengetahuan bagi ibu hamil trimester III. Pada saat itu terjadilah
Proses tersebut yaitu pertama, ibu hamil trimester III telah mengemukakan
potensi kesehatan untuk anaknya yaitu pemberian ASI Eksklsuif sangat penting
ASI Eksklusif. Ketiga, hal yang positif baginya memberikan ASI Eksklusif pada
anak, dan dapat membagi informasi tersebut bagi ibu-ibu hamil lainnya .
Keempat, ibu secara aktif terus berusaha memberikan ASI Eksklusif bagi
lingkungan sekitarnya baik pada ibu-ibu hamil maupun ibu menyusui. Keenam,
60
proses ini dapat terjadi dikarenakan adanya peran dari tenaga kesehatan dalam
dihadapkan pada situasi yang sama dalam hal ini jika seorang ibu akan memiliki
anak lagi yang kemudian dapat membaginya dengan orang lain . Sehingga
tujuan serta harapan dari Nola J.Pender pada kelompok perlakuan tercapai
small group discussion (SGD) dalam penelitian. Hal ini disebabkan kondisi
responden yang sedang hamil 7-9 bulan, lokasi tempat tinggal beberapa
61
BAB VII
PENUTUP
Bab ini merupakan penutup dari skripsi yang didalamnya terdapat kesimpulan
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada ibu hamil trimester III
bahwa :
kelompok perlakuan.
62
7.2 Saran
1. Pengembangan Ilmu
ceramah dan leaflet tetapi dapat dilakukan dengan metode yang menarik serta
pendidikan kesehatan tentang cara agar produksi ASI lebih banyak dengan
majalah, televisi, internet, dll yang memuat tentang ASI Eksklusif, bertanya
63
DAFTAR PUSTAKA
64
Diambil kembali dari http://journal.um.ac.id/index.php/teknologi-
kejuruan/article/view/4108
Mubarak, W. (2012). Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika.
Norviatin. (2016). Pengaruh Penyuluhan dan Pemberian Leaflet terhadap
Peningkatan Pengetahuan, Perilaku, dan Sikap Ibu Tentang Diare pada Balita
di Puskesmas
Maja. Diambil kembali dari http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/tumed/arti
cle/view/287
Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan: Teori Dan Aplikasi (Edisi Revisi
2010). Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Syamsiah, N. (2013). Pengaruh Media Leaflet Terhadap Perubahan Pengetahuan
Dan Intensi Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan. Diambil kembali dari http://reposit
ory.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26509/1/Nur%20Syamsiyah-
FKIK.pdf
Nurjanah, Maemunah, & Badriah. (2013). Asuhan Kebidanan Post Partum.
Bandung: PT.Refika Aditama.
Pollard, M. (2012). ASI: Asuhan Berbasis Bukti. Jakarta: EGC.
Pramiputra, A. (2014). Efektifitas Pendidikan Kesehatan Menggunakan Metode
Ceramah Dengan Leaflet Terhadap Peningkatan Pengetahuan Pencegahan
Demam Berdarah Dengue Di Desa Wonorejo Polokarto.
Diambil kembali dari
http://eprints.ums.ac.id/32335/13/2.%20NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
Prasetyawati, A. E. (2012). Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) Dalam Millenium
Development (Goals MDGs). Yogyakarta: Nuha Medika.
Priyoto. (2014). Sikap Dan Perilaku Dalam Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Proverawati, & Rahmawati, E. (2010). Kapita Selekta ASI Dan Menyusui.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Pujiani, & Rahmawati, M. (2014). Analisis Faktor Pemberian ASI Eksklusif. Jurnal
Edu Health, 14, 16.
Rauf. (2013). Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang ASI Eksklusif
Di Poliklinik Obstetri BLU RSUP PROF. DR. R.D. Kandou Manado. 17.
Diambil kembali dari https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic/article/vie
w/3618
Setiadi. (2013). Konsep dan Penelitian Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Silustyo, A. (2015). Pemberian pendidikan kesehatan melalui media leaflet efektif
dalam peningkatan pengetahuan perilaku pencegahan tuberkulosis paru di
kabupaten ponorogo. Diambil kembali dari http://semnas.fkip.umpo.ac.id/wp-
content/uploads/2015/12/077-Sulistya-A.pdf
65
Sitepoe, M. (2013). ASI Eksklusif: Arti Penting Bagi Kehidupan. Jakarta Barat:
PT.Indeks.
Sriwahyu, A. (2014). Efektifitas Pendidikan Kesehatan Tentang Imunisasi Tetanus
Toksoid (TT) Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Imunisasi TT.
Diambil kembali dari https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/46
389354/3437-6719-1-
SM.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expires=1533
791009&Signature=22bcymxyqCyR2%2F9KwvsVaQAgGew%3D&respons
e-content-
disposition=inline%3B%20filename%3DEfektifitas_pendidikan_keseha
Subargus, A. (2011). Promosi Kesehatan: Melalui Pendidikan Kesehatan
Masyarakat. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Sujiatini. (2010). Asuhan Ibu Nifas ASKEB III. Yogyakarta: Cyrillus Publisher.
Susilo, R. (2011). Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Swarjana, I. K. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi. Yogyakarta:
Andi Offset.
Utara, D. K. (2017). Buku Profil Kesehatan Sulawesi Utara 2016. Manado: Dinas
Kesehatan Sulawesi Utara.
Agustina, V, & Yoestini. (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kepuasan
Pelanggan, Dan Nilai Pelanggan Dalam Meningkatkan Loyalitas Pelanggan
Joglosemar Bus. Diponegoro Journal Of Management, 1, 1-11.
Diambil kembali dari http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr
Walyani, E. S. (2015). Perawatan Kehamilan Dan Menyusui Anak Pertama Agar
Bayi Lahir Dan Tumbuh Sehat. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Widuri, H. (2013). Cara Mengolah ASI Eksklusif Bagi Ibu Bekerja. Yogyakarta:
Gosyen Publishing.
Wulandari, S. R., & Handayani, S. (2011). Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas.
Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Zuriati. (2015). Penerapan Metode Small Group Discussion Dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam: Dampak Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar
Peserta Didik Kelas X SMA. Jurnal LP3M, 4. Diambil kembali dari
http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/sosio/article/view/2545/1491
66
Lampiran 1
CURICULUM VITAE
A. Biodata pribadi
67
Lampiran 3
A. TOPIK
ASI Eksklusif
B. ALASAN PEMILIHAN TOPIK
ASI Ekslusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa tambahan cairan
ataupun makanan lainnya. Banyak ibu-ibu yang tidak memberikan ASI
Eksklusif kepada anak-anaknya sampai 6 bulan, dikarenakan kurangnya
pengetahuan akan pentingnya pemberian ASI Eksklusif bagi anak untuk
proses pertumbuhan anak.
C. SASARAN
1. Langsung : seluruh responden dengan usia kehamilan trimester III
2. Tidak Langsung : semua responden yang mengikuti pendidikan kesehatan
D. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan ASI Eksklusif selama 20 menit
diharapkan ibu hamil trimester III mampu memahami tantang ASI
Eksklusif.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang ASI Eksklusif selama 20
menit diharapkan ibu hamil trimester III dapat :
a. Menjelaskan mengenai ASI Eksklusif
b. Mengerti stadium ASI
c. Menyebutkan komposisi ASI, manfaat
d. Menyebutkan langkah mencapai ASI Eksklusif
e. Menyebutkan dampaak tidak memberikan ASI Eksklusif
E. WAKTU
Hari/Tanggal/Bulan : Disesuaikan
Tempat : Rumah Responden
68
Waktu : 25 menit (pemberian pendidikan kesehatan)
F. MATERI
Terlampir
G. KEGIATAN
No Tahap Waktu Penyuluh
1. Pembukaan 1 menit a. Memberikan salam
Kelompok 32 menit
Eksperimen
69
Lampiran 4
DESKRIPSI SINGKAT : Pendidikan kesehatan adalah pemberian informasi tentang tentang ASI Eksklusif dengan
metode yang digunakan yaitu ceramah, diskusi/tanya jawab. Media yang digunakan yaitu leaflet
dan video agar ibu hamil trimester III dapat memahami pentingnya pemberian ASI Eksklusif.
Output dari penelitian ini adalah perilaku pemberian ASI Eksklusif
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM : Setelah menyelesaikan pendidikan kesehatan ini, peserta dapat mengetahui tentang definisi ASI
Eksklusif, stadium ASI, komposisi ASI, manfaat ASI Eksklusif, langkah mencapai ASI
Eksklusif, dan dampak tidak memberikan ASI Eksklusif.
70
No Tujuan Instruksional Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Estimasi Metode
Khusus Waktu
1 2 3 4 5 6
Pre test – (dilakukan selama 5 menit sebelum diberikan pendidikan kesehatan)
Pengetahuan tentang ASI Eksklusif
1 Setelah mengikuti ASI Eksklusif 1. Definisi ASI 2 menit Ceramah dengan
pendidikan kesehatan ini Eksklusif 2 menit leaflet,
2 menit
penderita diabetes 2. Stadium ASI Diskusi/Tanya
mellitus dapat: 3. Komposisi ASI 5 menit jawab,
Mengetahui dan 4. Manfaat ASI
2 menit
memahami tentang Eksklusif
definisi, stadium, 5. Langkah mencapai
2 menit
komposisi,manfaat ASI Eksklusif
langkah mencapai ASI 6. Dampak Tidak
Eksklusif, dan dampak Memberikan ASI 10 Menit
tidak memberikan ASI Eksklusif
Eksklusif 7. Diskusi/Tanya Jawab
71
Lampiran 7
HASIL UJI NORMALITAS DATA
Cases
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Cases
72
P N Percent N Percent N Percent
re Post
PRE TEST 17 100.0% 0 .0% 17 100.0%
Kelom
POST TEST 17 100.0% 0 .0% 17 100.0%
pok
Perlakuan
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Lampiran 8
73
Hasil Uji Wilcoxon
Descriptive Statistics
Std.
N Mean Deviation Minimum Maximum
Kelompok Kontrol
Ranks
Ties 6c
Total 17
Test Statisticsb
74
POST TEST - PRE TEST
Z -.589a
Kelompok Perlakuan
Descriptive Statistics
Ranks
Ties 0c
Total 17
75
Test Statisticsb
Z -3.623a
76
Lampiran 9
Descriptive Statistics
Valid N
17
(listwise)
Ranks
Total 34
Test Statisticsb
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 153.000
Z -4.984
77