Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF

PADA IBU BAYI PUSKESMAS LANCIRANG

a. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi terbaik yang dapat
meningkatatkan kesehatan ibu dan anak. Pemberian ASI pada bayi sengat penting
terutama dalam periode awal kehidupan, oleh karena itu bayi cukup diberi ASI
secara Eksklusif selama 6 bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan
makanan atau minuman lain (kecuali obat, vitamin, dan mineral). ASI
mengandung kolostrum yang kaya akan antibodi karena mengandung protein
untuk daya tahan tubuh dan bermanfaat untuk mematikan kuman dalam jumlah
tinggi sehingga pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi risiko kematian pada
bayi. Kolostrum berwarna kekuningan yang dihasilkan pada hari pertama sampai
dengan hari ketiga. Hari keempat sampai hari kesepuluh ASI mengandung
immunoglobulin, protein, dan laktosa lebih sedikit dibandingkan kolostrum tetapi
lemak dan kalorinya lebih tinggi dengan warna susu yang lebih putih. Selain
mengandung zat makanan, ASI juga mengandung enzim tertentu yang berfungsi
sebagai zat penyerap yang tidak akan menganggu enzim lain di usus. Susu
formula tidak mengandung enzim tersebut sehingga penyerapan makanan
sepenuhnya bergantung pada enzim yang terdapat di usus bayi. (Badan Pusat
Statistik, 2017).
Di Indonesia secara nasional, cakupan bayi mendapat ASI Eksklusif tahun
2019 yaitu sebesar 67,74%. Angka tersebut sudah melampaui target Renstra tahun
2019 yaitu 50%. Persentase tertinggi cakupan pemberian ASI eksklusif terdapat
pada Provinsi Nusa Tenggara Barat (86,26%), sedangkan persentase terendah
terdapat di Provinsi Papua Barat (41,12%). Terdapat empat provinsi yang belum
mencapai target Renstra tahun 2019, yaitu Gorontalo, Maluku, Papua, dan Papua
Barat. Persentase tertinggi cakupan pemberian ASI eksklusif terdapat pada
Provinsi Nusa Tenggara Barat (86,26%), sedangkan persentase terendah terdapat
di Provinsi Papua Barat (41,12%). Terdapat empat provinsi yang belum mencapai
target Renstra tahun 2019, yaitu Gorontalo, Maluku, Papua, dan Papua Barat.
(Kementerian Kesehatan RI, 2019).
Upaya perbaikan gizi masyarakat di PUSKESMAS LANCIRANG belum
dilakukan dengan optimal. Dari data juga diketahui bahwa sebanyak 38% ibu
hanya memberikan ASI sampai 6 bulan, dan 62% ibu yang memberikan ASI
Eksklusif kurang dari 6 bulan dan memberikan makanan tambahan. Data ini
menunjukkan masih rendahnya pemberian ASI eksklusif pada bayi. Dikarenakan
kurangnya informasi tentang pentingnya pemberian ASI bagi bayi.
Berdasarkan hasil pengkajian di atas maka dilakukan tindak lanjut untuk
kasus ini yaitu dengan melakukan penyuluhan ASI Eksklusif pada Ibu bayi.

b. Tujuan
 Umum
 Meningkatkan pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif
 Khusus
 Meningkatkan capaian ASI Eksklusif
 Mengetahui bagaimana metode menyusui yang baik dan benar
 Meningkatkan perilaku ibu dalam pemberian ASI Eksklusif

c. Metodologi
Ceramah, Tanya Jawab dan Demonstrasi

d. Analisis Situasi
Berikut hasil analisis data dilapangan di dapatkan data 100 bayi, jumlah bayi
yang mendapatkan Asi Eksklusif sebanyak 38 Bayi, sedangkan yang tidak
mendapatkan Asi Ekslusif sebnyak 62 Bayi. Tingkat Pendidikan ibu 5%
tamatan Perguruan Tinggi, 60% tamatan SMP, 30% tamatan SLTA, 15%
tamatan SD.

e. Input
 Kurangnya petugas gizi di puskesmas sehingga penyuluhan jarang
dilakukan
 Belum adanya konselor ASI di Puskesmas
f. Proses
 Pelatihan Komselor ASI untuk Petugas Gizi
 Pembentukan Kelompok Peduli ASI (KP-ASI)
 Partisipasi ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil
 Kerja sama lintas sektor dan lintas program
g. Output
 Capaian ASI Eksklusif meningkat
 Tingkat pengetahuan ibu terkait ASI Eksklusif meningkat
 Ibu mengetahui bagaimana cara menyusui yang baik dan benar
h. Kesimpulan dan Saran
 Kesimpulan
 Tingkat pengetahuan ibu berpengaruh terhadap capaian ASI Ekslusif yang
belum mencapai target sasaran
 Metode pemberian ASI yang baik dan benar berpengaruh terhadap
keberhasilan pemberian ASI Ekslusif
 Perilaku ibu meningkat dalam pemberian ASI Ekslufif
 Saran
 Ibu melakukan IMD setelah bayi lahir selama 1 jam
 Ibu memberikan ASI saja kepada bayi usia 0 – 6 bulan
 Tidak menggunakan botol/dot kepada bayi
 Diperlukan komitmen dalam bentuk kebijakan dalam pemberian ASI dan
Refreshing bagi konselor ASI setiap tahun
 Diperlukan dukungan dari suami dalam pemberian ASI

Anda mungkin juga menyukai