Anda di halaman 1dari 13

KEEFEKTIFAN MODUL KIMIA DENGAN KOMPENDIUM AYAT-AYAT ALQURAN

PADA SEKOLAH BERBASIS PESANTREN

Nurul Hidayati1, Sulistyo Saputro2 dan Endang Susilowati2


1
Magister Pendidikan Sains FKIP Universitas Sebelas Maret
2
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
email: nurul.hidayati.js@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas modul kimia dengan dilengkapi
kompendium ayat-ayat Alquran dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada sekolah berbasis
pesantren. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan lima tahapan yaitu:
analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Data menunjukkan bahwa
100% siswa dan guru membutuhkan modul mata pelajaran kimia berkompendium Alquran.
Modul yang telah dihasilkan divalidasi oleh ahli materi, ahli bahasa, ahli pembelajaran,
ahli media, dan praktisi. Hasil menunjukkan bahwa modul layak diimplementasikan dalam
pembelajaran di kelas. Hasil validasi menunjukkan bahwa produk tersebut valid dan layak
untuk digunakan. Uji coba terbatas dan uji coba utama dilakukan setelah dilakukan revisi
modul. Hasil rata-rata pretest dan posttest menunjukkan terjadinya peningkatan hasil dengan
penggunaan modul pengembangan. Penggunaan modul ini lebih efektif karena meningkatkan
prestasi siswa. Nilai signifikansi dari uji-t adalah 0,001. Artinya, terdapat pengaruh pada
penggunaan modul kimia dengan kompendium ayat-ayat Alquran.
Kata Kunci: modul, kompendium ayat-ayat Alquran, sekolah berbasis pesantren

THE EFFECTIVENESS OF CHEMICAL MODULE WITH COMPENDIUM


VERSES QURAN IN PESANTREN-BASED SCHOOL

Abstract
This study was aimed at determining the effectiveness of chemical modules with
compendium verses Quran to improving student learning outcomes in Pesantren-based
school. The study used the research and development method with five stages: analysis,
design, development, implementation, and evaluation. The data show that 99% of students
and teachers need comparative science course modules with compendium from the Quran.
The modules that have been produced are validated by material experts, linguists, learning
experts, media experts, and practitioners. The results show that the module has been feasible
to be implemented in classroom learning. The validation results show that the product is
valid and feasible to use. The trial is limited and the main test is performed after module
revision. The average pretest and posttest results show that with the use of the development
module the results increase, so the use of this module is more effective because it improves
students’ achievement. The significance value of the t-test is 0.001 which means there is an
influence on the use of chemical modules with compendium verses from the Quran.
Keywords: module, quran compendium verses quran, pesantren based school

320
Nurul H., Sulistyo S., & Endang S.: Efektivitas Modul Kimia ...

PENDAHULUAN interaksinya. Kurikulum yang digunakan


Perkembangan sains dan teknologi yaitu kurikulum unifikasi sehingga memiliki
yang berjalan pesat di abad ke-21 ini, telah karakter kuat dalam integrasi Islam dan sains
membawa pengaruh cukup besar bagi bidang (Yusuf, 2015, p. 4). Trensains mengajukan
pendidikan. Perkembangan itu mendorong pendekatan “Sains Islam” dengan cara
adanya berbagai usaha pembaruan dalam sains dikonstruksi berdasarkan wahyu Allah
bidang pendidikan. Usaha pembaruan di (Purwanto, 2013, p. 188).
antaranya, pemerintah secara bertahap dan Berdasar kurikulum Trensains tersebut,
terus-menerus berupaya meningkatkan sangat dibutuhkan buku ajar/ modul yang
kualitas dan kuantitas pendidikan yang sesuai. Hal ini dimaksudkan agar dalam
ada di Indonesia. Kurikulum 2013, yang proses pembelajaran siswa dan guru dapat
merupakan perubahan dari kurikulum 2006 sejalan dengan kurikulum Trensains. Modul
merupakan salah satu pembaruan dalam yang diperlukan yaitu modul yang disusun
upaya pemerintah untuk meningkatkan untuk menunjukkan adanya interaksi antara
kualitas pendidikan. Proses pembelajaran agama dan sains. Modul ini dilengkapi
pada kurikulum ini menyentuh tiga ranah, dengan kompendium ayat-ayat Alquran,
yaitu sikap (sikap spiritual dan sosial), yaitu mengaitkan materi kimia yang ter-
pengetahuan dan keterampilan. masuk salah satu ilmu sains modern dengan
Pemerintah ingin mengembangkan nash dalam Alquran.
kecerdasan spiritual, sosial, intelektual Pengembangan modul tersebut penting
dan keterampilan secara terpadu melalui karena bahan pembelajaran memiliki peran
Kurikulum 2013. Sekolah berbasis yang besar dalam kegiatan pembelajaran
pesantren (SBP) dari awal pendiriannya (Suryosubroto, 2009, p. 16). Bahan pem-
bertujuan untuk mewujudkan empat macam belajaran adalah seperangkat bahan yang
kecerdasan tersebut. Nurochim (2016) memuat materi atau isi pembelajaran
menyatakan bahwa model pendidikan yang didesain untuk mencapai tujuan
yang digunakan pada SBP telah mampu pembelajaran. Bahan ajar bersifat sistematis
mengembangkan multiple intelligence yang disusun secara urut sehingga me-
(kecerdasan majemuk). Meningkatnya mudahkan siswa belajar (Sungkono, 2009).
minat masyarakat akan sekolah berbasis Kelebihan modul adalah dapat dipelajari
pesantren menghasilkan perkembangan secara mandiri tanpa membutuhkan
yang cukup pesat. Hal ini dibuktikan pada fasilitator dan juga dapat digunakan sesuai
tahun 2008 terdapat 25 SBP dan meningkat dengan kecepatan belajar siswa (Prastowo,
tajam pada tahun 2015 tercatat hingga 302 2012, p. 24).
SBP (Ditjen Dikdasmen, 2016, p. 4). Tujuan dari pengembangan modul ini
Trensains yang merupakan singkatan yaitu agar dapat meningkatkan prestasi
dari Pesantren Sains berarti pondok siswa. Adanya inovasi modul ini diharapkan
pesantren yang menekuni dunia sains. dapat menumbuhkan motivasi tersendiri
Lembaga ini merupakan sintesis dari untuk lebih mendalami ilmu-ilmu Alquran
pesantren dan sekolah umum bidang sains. dan Sains, sehingga meningkatkan motivasi
Kegiatan utamanya mengkaji dan meneliti untuk berprestasi. Sardiman (2003, p. 83)
ayat-ayat semesta yang terkandung dalam menyatakan bahwa meningkatnya motivasi
Alquran dan Hadis. Trensains mengambil belajar dapat meningkatkan prestasi.
kekhususan pada pemahaman Alquran dan Motivasi memiliki ciri-ciri antara lain:
Hadis, sains kealaman (natural sceince) dan tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi

321
JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 2, Nomor 2, November 2018, Halaman 320-332

kesulitan belajar, senang bekerja mandiri kan bahwa hasil belajar siswa tergantung
dan senang mencari dan memecahkan dari model pembelajaran, motivasi belajar,
masalah soal-soal. dan kemampuan awal siswa.
Para siswa dapat melakukan belajar
secara mandiri melalui instruksi modul METODE
ini. Artinya, siswa dapat melakukan ke- Penelitian ini merupakan penelitian
giatan belajar tanpa kehadiran pengajar pengembangan (Research and Develop-
secara langsung. Bahasa, pola, dan sifat ment). Penelitian dan pengembangan
kelengkapan lainnya yang terdapat dalam ini dilakukan dengan lima tahap, yaitu
modul ini diatur sehingga seolah-olah analysis, design, development, imple-
merupakan “bahasa pengajar” atau bahasa mentati on, dan evaluati on. Tahap
guru yang sedang memberikan pengajaran analysis merupakan tahapan analisis
kepada siswa. Oleh karena itu, media ini kebutuhan dan identifikasi permasalahan
sering disebut bahan instruksional mandiri pembelajaran, design, merupakan tahapan
(Sugiyanto, Kartika, & Purwanto, 2012). merumuskan tujuan pembelajaran yang
Hal inilah yang semakin mendukung hendak dicapai, kemudian menentukan
para siswa untuk meningkatkan prestasi strategi pembelajaran dan merancang
belajar. media pembelajaran yang berupa modul,
Adanya kompendium ayat-ayat development, merupakan tahapan pengem-
Alquran dalam modul kimia ini diharapkan bangan modul yang disesuaikan dengan
dapat lebih meningkatkan keimanan dan strategi pembelajaran yang dipilih,
ketaqwaan pada sang maha pencipta selanjutnya divalidasi oleh validator ahli.
sejalan dengan tujuan pendidikan nasional Hasil validasi dianalisis menggunakan
dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang formula Aiken’s V. Formula Aiken’s V
Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini juga digunakan untuk menghitung content-
relevan dengan tuntutan di Kurikulum validity coefficient yang didasarkan pada
2013 yakni KI-1, yaitu pembelajaran akan hasil penilaian validator ahli terhadap suatu
menumbuhkembangkan sikap spriritual item mengenai sejauh mana item tersebut
siswa. Fakhri (2010, p. 10) menyatakan mewakili construct yang diukur.
bahwa Alquran yang merupakan kitab suci
umat muslim menjadi dasar pengembangan
sains dan teknologi. Adapun model
pembelajaran yang digunakan yaitu model dengan
Problem based Learning yang merupakan
salah satu model pembelajaran yang sesuai Uji coba produk hasil pengembangan
dengan tujuan Kurikulum 2013. meliputi uji coba terbatas (preliminary
Materi kimia yang akan diurai dalam field testing) dan uji coba utama (main
modul ini adalah minyak bumi. Materi field testing), implementation, merupakan
tersebut dipilih karena erat kaitannya tahapan dalam penggunaan modul dan
dengan fenomena alam (Ayat Kauniyah), strategi yang dikembangkan pada proses
yakni sumber daya alam yang merupakan pembelajaran, dan evaluation, yaitu
hasil dari bumi dalam menjalankan proses melakukan penilaian terhadap media
sesuai aturan-Nya. Pemilihan model pem- pembelajaran dan proses pembelajaran
belajaran ini menjadi hal yang penting. yang dilaksanakan.
Anggraini dan Mukhadis (2013) menyata-

322
Nurul H., Sulistyo S., & Endang S.: Efektivitas Modul Kimia ...

Pengujian modul dilakukan di SMA pada materi minyak bumi. Alur tahapan/
Trensains Muhammadiyah Sragen pada prosedur penelitian pengembangan modul
kelas X Semester Genap Tahun Ajaran pembelajaran dijelaskan pada Gambar 1.
2016/2017. Penelitian dan pengembangan
ini dikhususkan pada materi minyak HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
bumi. Adapun model pembelajaran yang Semakin pesatnya perkembangan
dilakukan adalah Problem based Learning sekolah berbasis pesantren, mendorong
(PBL). Data yang diperoleh pada penelitian untuk terus dilakukan inovasi pembelajaran.
ini berupa saran dan kritik dari validator Salah satunya melalui modul dengan
(data kualitatif), data hasil penilaian pada kompendium ayat-ayat Alquran. Pe-
lembar validasi, serta hasil uji coba utama ngembangan modul dimaksudkan untuk
berupa nilai pretest dan posttest siswa meningkatkan ketercapaian hasil belajar.

Gambar 1. Bagan Prosedur Penelitian

323
JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 2, Nomor 2, November 2018, Halaman 320-332

Peningkatan ketercapaian hasil belajar modern dengan nash dalam Alquran.


perlu didukung oleh learning guide yang Tampilan cover modul seperti pada Gambar
tepat (Suyoso & Nurohman, 2014). Hal ini 2.
mengingat waktu tatap muka di depan kelas Materi yang disajikan dalam modul
sangat terbatas jika dibandingkan dengan ini adalah materi minyak bumi, yang
volume materi yang harus diselesaikan. mencakup sub-materi antara lain: proses
Pelaksanaan penelitian dan pengem- terbentuknya minyak bumi, penyusun
bangan ini dilakukan melaui lima tahap, minyak bumi, fraksi minyak bumi, manfaat
yakni analysis, design, development, minyak bumi dan dampak pembakaran
implementation, dan evaluation. Pada tahap bahan bakar. Peta konsep materi minyak
analysis, dilakukan analisis kebutuhan dan bumi ditunjukkan pada Gambar 3. Dari
identifikasi permasalahan pembelajaran. submateri tersebut, beberapa ayat yang
Teknik yang digunakan adalah dengan mendasari antara lain Q.S Al Jatsiyah ayat
observasi, angket dan wawancara dengan 5 dan 13 yang menerangkan tentang dasar
kepala sekolah, guru kimia dan siswa energi alternatif pengganti minyak bumi,
kelas X SMA Trensains Muhammadiyah Q.S Ali Imron:191 menjadi dasar submateri
Sragen. Didapatkan hasil bahwa 100% manfaat minyak bumi sedangkan submateri
siswa membutuhkan modul mata pelajaran dampak pembakaran bahan bakar didasari
sains berkompendium Alquran dilengkapi dengan Q.S Ar Ruum ayat 41 dan Q.S Al
gambar-gambar yang menarik dan informasi Baqoroh ayat 205.
sains. Metode pembelajaran yang diinginkan Pada tahap development, dilakukan
berupa pembelajaran yang mengajak siswa validasi produk kepada validator ahli yang
untuk aktif dan komunikatif, tidak hanya meliputi ahli materi, ahli pembelajaran, ahli
monoton. bahasa dan praktisi pendidikan atau guru.
Pada tahap design, peneliti merancang Dari hasil validasi yang telah dilakukan oleh
media pembelajaran berupa modul. validator, modul kimia dengan kompendium
Perancangan ini dilakukan untuk mengatasi ayat-ayat Alquran dinyatakan layak untuk
permasalahan pembelajaran yang diperoleh digunakan. Hal ini karena dari penilaian 5
melalui analisis kebutuhan. Penyusunan validator modul, semua butir komponen
media pembelajaran ini didasarkan pada menghasilkan nilai validitas Aiken > 0,87
model pembelajaran yang digunakan yakni (Aiken, 1985).
model problem based learning (PBL). Hasil validasi yang ditunjukkan dari
Model PBL ini diharapkan mampu Gambar 4 disampaikan bahwa dari aspek
mengajak seluruh siswa aktif terlibat untuk kelayakan isi, dimensi spiritual yang ter-
memecahkan masalah dan mengemukakan kandung dalam modul kimia menempati
hasil diskusi di depan kelas. Adapun feno- prosentasi yang cukup besar, yakni 95%
mena alam yang ditampilkan di awal dibandingkan dengan dimensi sosial dan
kegiatan pembelajaran disertai dengan pengetahuan. Hal ini bukan berarti dimensi
lembar kerja siswa merupakan karakteristik spiritual menempati porsi terbesar dalam
dari modul ini. Model PBL ini merupakan isi modul tetapi nilai penghayatan dan
salah satu model pembelajaran yang sesuai pengamalan agama menjadi dasar sehingga
dengan tujuan Kurikulum 2013. Modul menimbulkan kesan yang mendalam bagi
kimia dilengkapi dengan kompendium pembaca.
ayat-ayat Alquran, yaitu mengaitkan materi Dimensi sosial yang memuat tentang
kimia yang termasuk salah satu ilmu sains gotong royong, cinta lingkungan, dan

324
Nurul H., Sulistyo S., & Endang S.: Efektivitas Modul Kimia ...

Gambar 2. Cover Modul

toleransi dalam modul kimia dihasilkan dikaitkan pada materi pembelajaran. Tentu
prosentase sebesar 90%. Aspek pengetahuan ini disajikan dengan simbol/icon yang men-
tentang materi minyak bumi sebesar 90,7%. jadi karakteristik dari modul kimia ini.
Penilaian aspek komponen penyajian Melalui komunikasi interaktif pada modul,
modul kimia berkompendium ayat-ayat diharapkan para siswa dapat menggunakan
Alquran ditunjukkan pada Gambar 5. modul tersebut untuk belajar secara mandiri
Subkomponen penyajian pembelajaran di luar kelas.
modul yang meliputi keterlibatan peserta Subkomponen pendukung dalam pe-
didik, pendekatan ilmiah, komunikasi inter- nyajian materi lebih besar prosentasenya,
aktif dan variasi penyajian lebih unggul agar meningkatkan pemahaman siswa
dibandingkan sub komponen penyajian yang terkait materi minyak bumi. Subkomponen
lain. Hal ini memang dalam penyajiaannya, tersebut antara lain ilustrasi terkait materi,
penulis mencoba mengajak pembaca untuk pembangkit motivasi di awal, peta konsep,
bisa turut serta mencermati dan berpikir contoh soal, latihan soal, kunci jawaban dan
tentang hal-hal yang sering dijumpai dengan referensi terkini. Subkomponen ini memu-

325
JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 2, Nomor 2, November 2018, Halaman 320-332

Gambar 3. Peta Konsep Materi Minyak Bumi

Gambar 4. Hasil Validasi dari Kelayakan Isi


96 95
94

92
% 90,7
90
90

88

86
Spiritual Sosial Pengetahuan
Dimensi

326
Nurul H., Sulistyo S., & Endang S.: Efektivitas Modul Kimia ...

Gambar 5. Hasil Validasi Modul dari Komponen Penyajian

91,5 91,2
91,0
90,5
% 90 90 90
90,0
89,5
89,0
1 2 3 4

Sub komponen

dahkan peserta didik menggunakan modul karena itu, perlu untuk lebih ditingkatkan
untuk belajar mandiri di luar ruang kelas. agar bahasa modul dapat dipahami peserta
Berdasarkan hasil validasi kebahasaan didik dengan lebih mudah. Akan tetapi
modul kimia berbasis kompendium Ayat- karena prosentase aspek secara keseluruhan
ayat Alquran pada Gambar 6, subkomponen dalam penilaian modul > 85% maka
3 (dialogis dan interaktif), dan 5 (koherensi modul berkategori sangat baik (Agustina,
dan keruntutan alur pikir) prosentase Muhdhar, & Amin, 2017).
penilaian masih berada di bawah 90. Oleh

Gambar 6. Hasil Validasi Modul dari Komponen Kebahasaan

90,5
90 90 90 90 90
90,0
89,5
89,0
% 88,5
88,0
87,5 87,5
87,5
87,0
86,5
86,0

Sub komponen

327
JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 2, Nomor 2, November 2018, Halaman 320-332

Hal-hal yang direvisi dari validator pada Tabel 3. Data menunjukkan bahwa
ditunjukkan pada Tabel 1. Hal-hal yang men- aspek spiritual menempati prosentase
jadi masukan/saran meliputi komponen tertinggi dibanding aspek lain. Hasil ini
isi, komponen penyajian dan komponen senada dengan penilaian validator bahwa
kebahasaan, karena validator ahli berasal dari penilaian pada aspek spiritual pada modul
ahli materi, ahli pembelajaran, ahli media menghasilkan prosentase yang paling besar.
dan ahli bahasa. Adapun saran/masukan Secara keseluruhan pada uji coba terbatas
dari praktisi pelaksana pembelajaran modul dikatakan layak untuk digunakan
yakni dari pengampu pelajaran kimia di dengan kategori baik.
SMA Trensains Muhammadiyah Sragen Uji coba utama terhadap modul kimia
ditunjukkan pada Tabel 2. dengan kompendium ayat-ayat Alquran
Tahap selanjutnya setelah revisi modul, dilakukan pada kelas eksperimen. Uji ini
dilakukan uji coba terbatas terhadap 10 dilakukan setelah dilakukan revisi pada uji
orang siswa. Dari hasil uji coba tersebut, coba terbatas. Hasil uji coba utama ditun-
dilihat dari isi, bahasa dan penyajian jukkan pada Tabel 4. Data menunjukkan
dinyatakan bahwa modul kimia dengan bahwa aspek spiritual masih menempati
kompendium ayat-ayat Alquran dinyatakan prosentase tertinggi dibanding aspek lain,
sebagai modul dengan kategori baik, seperti yaitu 86,61% dengan kategori sangat baik.
pada Tabel 3. Aspek isi dalam modul menghasil-kan
Uji coba terbatas terhadap modul penilaian 85,71% dengan kategori sangat
kimia dengan kompendium ayat-ayat baik. Adapun aspek lain secara keseluruhan
Alquran dilakukan terhadap 10 orang siswa pada uji coba utama modul ini menghasilkan
setelah dilakukan revisi dari penilaian penilaian dengan kategori baik.
validator. Hasil uji terbatas ditunjukkan Tahap implementation, menerapkan

Tabel 1
Revisi Modul dari Validator Ahli
No Saran oleh Validator Hasil Revisi
1 Halaman dengan judul karakteristik modul Gambar pada halaman berjudul
perlu diperjelas gambarnya karakteristik modul diperjelas
2 Penjelasan mengenai ayat Alquran di padatkan Meringkas penjelasan ayat agar lebih
agar lebih efisien jelas dan efisien
3 Gambar-gambar dimaksimalkan dari Penggantian gambar-gambar dari
pengambilan pribadi penulis dokumen pribadi dan mencari objek
untuk diambil gambarnya
4 Tata bahasa dibuat lebih komunikatif Mengubah beberapa tata bahasa di modul
5 Stimulasi sikap ilmiah dan cinta lingkungan Menambah stimulasi sikap ilmiah dan
perlu ditambah cinta lingkungan
6 Stimulasi gotong royong, toleransi dan Menambah stimulasi gotong royong,
bertanggungjawab perlu ditambah toleransi dan bertanggung jawab
7 Perlu ditambah pendekatan ilmiah Ditambahkan pendekatan ilmiah
8 Ketepatan struktur kalimat perlu di perbaiki Memperbaiki struktur kalimat
9 Perlu ditambah kekinian informasi Menambah informasi kekinian

328
Nurul H., Sulistyo S., & Endang S.: Efektivitas Modul Kimia ...

Tabel 2
Revisi Modul dari Praktisi Pelaksana Pembelajaran
No Saran oleh Validator Hasil Revisi
1 Perlu ditambah informasi tentang energi Menambah informasi tentang energi
alternatif untuk masa yang akan datang alternatif untuk masa yang akan datang
2 Pertanyaan diawal bab perlu dibuat secara Pertanyaan diawal bab dibuat secara
umum, agar siswa menyadari bahwa di umum
sekitarnya terdapat banyak sekali konsep kimia
3 Rangkuman sebaiknya dibuat lebih ringkas dan Rangkuman dibuat lebih ringkas dan
dibuat poin-poin dibuat poin-poin
4 Beberapa struktur kalimat belum tepat (sesuai Mengubah beberapa struktur kalimat
yang ditandai) agar tepat
5 Perlu diperbaiki ketertautan antar Bab/Subbab/ Memperbaiki ketertautan antar Bab/
Alinea Sub Bab/Alinea
6 Stimulasi gotong royong, toleransi dan Menambah stimulasi gotong royong,
bertanggungjawab perlu ditambah toleransi dan bertanggung jawab
7 Perlu ditambah pendekatan ilmiah Ditambahkan pendekatan ilmiah
8 Ada beberapa kata yang belum sesuai dengan Memperbaiki beberapa kata agar
EYD sesuai dengan EYD

Tabel 3
Hasil Uji Coba Terbatas
No Aspek Hasil Penilaian (%) Kategori
1 Isi 85,71 Sangat Baik
2 Spiritual 92,86 Sangat Baik
3 Penyajian 81,25 Baik
4 Bahasa 83,33 Baik
5 Sosial 80,36 Baik

Tabel 4
Hasil Uji Coba Utama
No Aspek Hasil Penilaian (%)
1 Isi 86,61
2 Spiritual 89,58
3 Penyajian 81,70
4 Bahasa 81,85
5 Sosial 85,27

rencana pembelajaran dan strategi yang Genap Tahun Ajaran 2016/2017 dengan
dikembangkan pada proses pembelajaran. menggunakan kelas kontrol dan eksperimen.
Dilakukan di kelas X SMA Trensains Kelas kontrol yang digunakan adalah kelas
Muhammadiyah Sragen pada Semester XA dan kelas eksperimen adalah kelas XB.

329
JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 2, Nomor 2, November 2018, Halaman 320-332

Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Mei yang berpusat pada peserta didik sesuai
2017. Pada kelas kontrol dan eksperimen dengan harapan pada Kurikulum 2013 dapat
dilakukan pretest dan posttest soal kognitif dicapai.
untuk mengetahui perbedaan hasil/prestasi Hasil rata-rata pretest dan posttest
belajar siswa dengan penggunaan modul menunjukkan bahwa dengan penggunaan
kimia dengan kompendium ayat-ayat modul pengembangan hasilnya meningkat,
Alquran. seperti yang terlihat pada Gambar 7.
Dalam pembelajarannya kelas kontrol Berdasarkan masing-masing nilai pretest
menggunakan modul kimia yang telah biasa dan posttest dihitung gain score sehingga
digunakan pada materi kimia sebelumnya, diketahui selisih peningkatan hasil belajar.
setelah dilakukan pretest. Untuk kelas Rata-rata gain score kelas kontrol adalah
eksperimen digunakan modul kimia dengan 38,31 dan kelas eksperimen adalah 48,46.
kompendium ayat-ayat Alquran, dengan Data ini menunjukkan bahwa modul kimia
model pembelajaran PBL. Dengan kegiatan dengan kompendium ayat-ayat Alquran
diskusi di kelas untuk memecahkan suatu cukup efektif untuk digunakan dalam
masalah di awal kegiatan pembelajaran pembelajaran sekolah berbasis pesantren.
menghasilkan suasana pembelajaran yang Sesuai dengan penelitian Agustina dkk.
aktif dan menyenangkan. Berbagai sumber (2017) dari hasil pengembangan modul,
informasi baik dari buku maupun internet nilai pretest dan posttest menunjukkan
dibutuhkan para siswa untuk mencari solusi peningkatan rata-rata capaian hasil belajar
dari permasalahan tersebut. Hasil dari kognitif siswa. Penelitian Aisyah dan
diskusi dituliskan pada lembar hasil diskusi Purwoko (2011) menunjukkan bahwa
dan di presentasikan di depan kelas. Dengan dengan pengembangan modul dapat
model PBL ini, kegiatan pembelajaran meningkatkan hasil belajar dilihat dari

Gambar 7. Rata-rata nilai Pretest dan Posttest Siswa

80,00 83,71
100,00

80,00

Nilai 60,00 41,69


34,86
40,00

20,00

kontrol eksperimen
Kelas

Pretest Posttest

330
Nurul H., Sulistyo S., & Endang S.: Efektivitas Modul Kimia ...

capaian kriteria ketuntasan minimal peserta yang dibuktikan dengan peningkatan


didik. prestasi siswa. Rata-rata nilai dan gain
Dilakukan uji-t untuk mengetahui ada score kelas eksperimen lebih besar dari
tidaknya pengaruh penggunaan pengem- kelas kontrol.
bangan modul kimia terhadap prestasi siswa.
Uji asumsi terdiri atas uji normalitas dan uji DAFTAR PUSTAKA
homogenitas, menggunakan statistik uji Agustina, P., Muhdhar, M., & Amin, M.
Levene’s test (Pearson, 2010, p. 212) dengan (2017). Integrasi muatan life skills
bantuan SPSS. Dari hasil uji prasyarat, yakni pada modul materi lingkungan Untuk
uji Normalitas dan Homogenitas didapatkan meningkatkan hasil belajar. Jurnal
bahwa data berdistribusi normal namun Kependidikan, 1(2), 1-14. Dari: https://
tidak homogen. Selanjutnya dilakukan journal.uny.ac.id/index.php/jk/article/
analisis uji-t nonparametrik, dihasilkan download/9581.
nilai signifikansi 0,001 sehingga dapat Aiken, L. R. (1985). Three coefficients for
disimpulkan bahwa pembelajaran kimia analyzing the reliability and validty of
menggunakan modul pembelajaran lebih ratings. Educational and Psychological
efektif dibandingkan dengan yang tidak Measurement, 45, 131-142.
memakai modul dengan kompendium A i s y a h , N . , & P u r w o k o . ( 2 0 11 ) .
ayat-ayat Alquran ditinjau dari pemahaman Peningkatan hasil belajar mahasiswa
konsep. menggunakan modul. Jurnal Ilmu
Pendidikan, 17(5),1-8. Diunduh dari:
SIMPULAN http://journal.um.ac.id/index.php/jip/
Perkembangan sekolah berbasis pesan- article/ view/2868.
tren saat ini menjadi model pendidikan yang Anggraini, V. D., & Mukhadis, A. (2013).
berkembang pesat. Trensains (Pesantren Problem based learning, motivasi
Sains) merupakan salah satu dari sekolah belajar, kemampuan awal, dan hasil
berbasis pondok pesantren yang menekuni belajar siswa SMK. Jurnal Ilmu
dunia sains. Dengan model seperti ini Pendidikan, 19(2).
diharapkan siswa akan memiliki karakter Ditjen Dikdasmen. (2016). Laporan
kuat dalam integrasi Alquran dan Sains. monitoring dan evaluasi program
Modul yang menunjukkan adanya interaksi sekolah berbasis pesantren. Jakarta:
antara Alquran dan Sains sangat dibutuhkan Ditjen Dikdasmen.
agar proses pembelajaran dapat berjalan Fakhri, J. (2010). Sains dan teknologi dalam
sesuai dengan harapan. Data menunjukkan Alquran dan implikasinya dalam
bahwa 99% siswa dan guru membutuhkan pembelajaran. Jurnal Ta’dib, 15(1),
modul mata pelajaran sains berkompendium 1-22. Diunduh dari https://jurnal.
Alquran. Dilakukan validasi modul oleh radenfatah.ac.id/index. php/tadib/
validator ahli, dilakukan uji coba terbatas article/download/70/65.
dan uji coba utama di SMA Trensains Nurochim, N. (2016). Sekolah berbasis
kelas X untuk mengetahui pengaruh modul pesantren sebagai salah satu model
terhadap peningkatan prestasi siswa. pendidikan islam dalam konsepsi
Setelah dilakukan uji-t dan dihasilkan perubahan sosial. Jurnal Al-Tahrir,
bahwa nilai signifikansi 0,001 yang berarti 16(1), 1-20. Diunduh dari http://jurnal.
terdapat pengaruh penggunaan modul kimia stainponorogo.ac.id/index.php/tahrir/
dengan kompendium ayat-ayat Alquran article.

331
JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 2, Nomor 2, November 2018, Halaman 320-332

Pearson, R. W. (2010). Statistical Sungkono. (2009). Pengembangan dan


persuasion. Thousand Oaks, CA: pemanfaatan bahan ajar modul dalam
SAGE. proses pembelajaran. Majalah Ilmiah
Prastowo, A. (2012). Pengembangan bahan Pembelajaran, 5(1).
ajar tematik. Yogyakarta: Diva Press. Suryosubroto, B. (2009). Proses belajar
Purwanto, A. (2013). Ayat-ayat semesta: mengajar di sekolah. wawasan baru,
sisi Alquran yang terlupakan (The beberapa komponen layanan khusus.
verses on universe: The forgotten sides Jakarta: Rineka Cipta.
of Alquran). Bandung: Mizan Pustaka. Suyoso, & Nurohman, S. (2014). Pengem-
Sardiman, A. M. (2003). Interaksi dan bangan Modul Elektronik Berbasis
motivasi belajar mengajar. Jakarta: Web Sebagai Media Pembela-jaran
PT. Grafindo Persada. Fisika. Jurnal kependidikan, 44(1),
Sugiyanto, Kartika, I., & Purwanto, J. 1-10. Dari: http://journal.uny. ac.id/
(2012). Pengembangan modul ipa index.php/jk/article/view/2193/1824
terpadu Berbasis sains-lingkungan- Yusuf, M. Y. (2015). Pesantren sains:
teknologi-masyarakat dengan tema Epistemology of islamic science in
teknologi biogas. Jurnal Kependidikan, teaching system. Walisongo, 23(2),
42(1), 1-7. Diunduh dari: https:// 1-28. Diunduh dari http://journal.
journal.uny.ac.id/index.php/jk/article/ walisongo.ac.id/ index.php/walisongo/
view/2232/1843. article/dowload/280/261.

332

Anda mungkin juga menyukai