Struktur Baja
KONSEP
DESAIN Menentukan Gaya Nominal Suatu Struktur
Dasar Untuk Menentukan Gaya Nominal pada suatu struktur
adalah:
1. Tentukan semua kemungkinan kegagalan yang terjadi pada suatu struktur
2. Hitung nilai gaya nominal untuk masing-masing kegagalan
3. Dari semua gaya nominal yang di hitung, pilih yang paling kecil Nilai ni
merujuk pada
SNI Struktur
Contoh : Baja
Keruntuhan Lentur Rn 1
Keruntuhan Geser Rn 2
Struktur Balok Profil Baja Nilai Terkecil
Keruntuhan Buckling Rn 3
Keruntuhan Sambungan Rn 4
KONSEP
DESAIN Persamaan Umum menghitung nilai Rn
Rn adalah gaya tahanan struktur, jika simbolnya diganti dengan P
maka
KONSEP
DESAIN Standar Desain Untuk Kode SNI
Struktur Beton:
SNI 2847-2002
SNI 2847-2013
SNI 2847-2019
Struktur Baja:
SNI 1729-2002
SNI 1729-2015
SNI 1729-2019
Pembebanan Gempa:
SNI 1726-2002
SNI 17262012
SNI 1726-2019
DESAIN
STRUKTUR
BAJA
Di produksi
dalam bentuk
DESAIN
Material Baja yang tipis
dan
bervariasi
STRUKTUR Kelebiaha Struktur Baja:
BAJA
Praktis dan cepat dalam pemasangan konstruksi dalam
skala besar
Kuat terhadap gaya tarik (material baja sama kuat menahan
Baja gaya tarik dan gaya tekan)
Rasio kekuatan dibandingkan dengan berat sediri memeiliki
nilai lebih tinggi
Material Elemen
Struktur Kekurangan Struktur Baja:
Tidak tahan dengan suhu tinggi, mengakibatkan pemuaian
Kuat ukutan/dimensi
Terhadap Contoh: Dibutuhkan keahlian khusus dalam pemasangan konstruksi
tarik dan Bj 37: Boros jika digunakan pemakaian material baja yang sedikit
tekan Fy=240MPa
DESAIN Prifil Baja
STRUKTUR
BAJA
Siku Canal
Wide Flange (WF-IWF)
DESAIN
STRUKTUR
BAJA
Kurva Tegangan dan Regangan Material Baja
Ultimit
Dimana:
Sebelum mencapai tengan puncak atau
tegangan Maksimal (ultimate)
Maka:
Akan muncul regangan yang besar
Leleh (Plastisitas sempurna) Ɛ
DESAIN
STRUKTUR
Mutu Material Baja Berdasarkan SNI 2019
BAJA
Sifat-sifat mekanis lainnya, baja struktural untuk maksud perencanaan ditetapkan sebagai berikut:
Modulus elastisitas : E = 200.000 MPa
Modulus geser : G = 80.000 MPa
Rasio poisson : μ = 0,3
Koefisien pemuaian : α = 12 x 10⁶/⁰C
Desain Balok Profil baja
Berdasarkan SNI-1729-2015 atau 20XX
P:0,5Ton
IWF: 150x75x5x7
7mm (tf)
4,5m 4,5m
5mm (tw)
E :200.000 MPa 150mm (h)
Fy : 240 Mpa ho : tg bdn
Fu : 370 MPa (h-tf)
75mm (b)
1. Data Propertis Material Tabel baja/dihitung manual
A = 1730 mm²
Ix = 6420 257 mm⁴
Iy = 493 604 mm⁴
Sx = 85 603 mm³ Modulus penampang leleh
Sy = 13 162 mm³
Zx = 98 195 mm³
Zy = 19 744 mm³ Modulus penampang Plastis
2. Klasifikasi Penampang C
NC
S
Elemen Sayap Profil
Dapat di lihat pada tabel SNI1729
Elemen Kompak
Elemen Badan Profil
Batasan leleh
Batasan LTB
AISC 2015 BAB F2
Dimana untuk kekuatan lentur/Momen
nominal ditentukan oleh
Kegagalan Y / Mn(Y=leleh)
Kegagalan LTB /
Mn(LTB=Lateral,Torsional, Buckling)
Dapat dipahami yaitu Elemen sayap untuk balok pada baja profil
memiliki sumbangsih yang cukup tingi yaitu 80% menehan kekuatan
a. Lp =
a. Lp b. Lr
Nilai Mn ini harus lebih kecil dari Mp , apa bila lebih maka
nilai yang kita pakai adalah nilai Mp.
Kemudian cari nilai Cb (dimana nilai Lb yang dipakai adalah nilai yang di umpamakan
tadi = 3
Diambil
nilai yang
terkecil
Mn = fcr . Sx
= 137,91 . 85 603
= 11,81kNm
KONSEP
DESAIN Standar Desain Untuk Kode SNI
Struktur Beton:
SNI 2847-2002
SNI 2847-2013
SNI 2847-2019
Struktur Baja:
SNI 1729-2002
SNI 1729-2015
SNI 1729-2019
Pembebanan Gempa:
SNI 1726-2002
SNI 17262012
SNI 1726-2019
Pada profil I dan U terdapat sumbu lemah (F6)
Profil IWF Simetri Ganda Profil UNP Profil IWF Simetri Tunggal
Mn = Momen Nominal
Mp = Momen Plastis
Fy = Kuat tarik Baja
Kuat lentur nominal Mn terhadap sumbu lemah, Zy = Modulus Penampang
Palstis
diambil dari nilai terkecil yang dihasilkan akibat kondisi Sy = Modulus Penampang leleh
batas, berupa:
1. Material leleh (Momen plastis)
2. Tekuk lokal pelat sayap
9mm (tf)
6mm (tw)
250mm
520mm
Klasifikasi Penampang Elemen Badan Profil
1. IWF 250 x 125 x 6 x 9 Kompak
h 250-2tf
=
Elemen Sayap Profil tw 6
= 38.67
0,5. b 0,5. 125 Kompak
=
tf 9
= 0.944
Dapat di lihat pada tabel SNI1729 200000
3,76
240
= 108,54
0,38 200000
240 38,67 < 108,54(Batas)
0,944 < 10,90 (Batas) Elemen Badan Kompak
= 10,97 Elemen Sayap Kompak
tf 9
= 13.89
3,76 200000
240
= 108,54
0,38 200000
240 38,67 < 108,54(Batas)
13,89 > 10,90 (Batas) Elemen Badan Kompak
= 10,97 Elemen Sayap Non Kompak
Klasifikasi Penampang Elemen Badan Profil
3. IWF 250 x 520 x 6 x 9 (built up)
h 250-2tf
=
Elemen Sayap Profil tw 6
= 38.67
0,5. b 0,5. 520
=
tf 9
= 28.89
3,76 200000
240
= 108,54
0,38 200000
38,67 < 108,54(Batas)
240 Elemen Badan Kompak
28,89 > 10,97 (Batas)
= 10,97 Elemen Sayap Non Kompak
Kompak
Non Kompak
1. IWF 250 x 125 x 6 x 9
Kuat Lentur Nominal pada Batasan Leleh - Material leleh (Momen plastis)
– Kuat Leleh
Nilai ini dapat diperoleh dari tabel
baja atai Sofware SAP 2000
= 240 x 72400 x 10¯⁶ kNm
= 17,38 kNm < 1,6 FySy
< 1,6 x 240 x 46941
< 18,025
= 0,9 x 17,38
= 15,64 kNm
Pada Baja IWF 250 x 125 x 6 x 9 ini tidak terjadi tekuk lokal kerena
elemen sayapa merupakan elemen kompak.
62,05 kNm
= 0,9 x 134,13
0,69 x 200000 = 120,7 kNm
520
9
165,34 MPa
Lendutan Pada Balok
Sekalipun persyaratan batas kapasitas untuk desain balok telah
terpenuhi atau segi keamanan telah terpenuhi, akan tetapi struktur
masih perlu dievaluasi terhadap ketentuan kondisi batas layanan.
Kesalahan/malfungsi bangunan dapat disebabkan oleh kerusakan
berupa:
- Local
- Lendutan yang besar
- Vibrasi yang mengganggu
- Hal lainnya
Besarnya lendutan yang terjadi pada balok ditentukan oleh detail
dan maksud dari pemakain struktur tersebut.
Dimana: Vu : Gaya geser batas, atau gaya geser terfaktor maksimum dari berbagai
kombinasi sesuai peraturan pembebanan
Ф : Faktor ketahanan geser = 0,9
Vn : Kuat geser nominal balok yang dapat dihitung sesuai ketentuan G2 dan G3
Dengan:
fyf : Tegangan leleh minimum terspesifikasi pada sayap, MPa.
tf : Tebal sayap yang di bebani, mm
Dimana:
Ф : 1,0 Faktor ketahanan terhadap leleh pelat badan
Rn : Kuat Nominal terhadap leleh setempat pelat badan, N
k : Jarak sayap luar ke penebalan kaki pelat badan, mm
lb : Panjang Tumpuan, > k Jika posisinya di ujung, mm
fyw : Tegangan leleh minimum pelat badan, MPa
tw : Tebal pelat badan, mm
Kondisi beban terpusat langsung pada balok seperti gambar berikut
ini, baik yang menimbulkan tegangan tarik atau tekan akan menimbulkan
fenomena leleh pada pelat badan yang harus di evaluasi.
Gambar. Tegangan tarik dan tekan akibat gaya terpusat
Fenomena tekuk setempat pelat badan balok denga beban terpusat, tidak
terjadi jika kuat nominal pelat bedan memenuhi kriterian tersebut:
Pu < ФRn dimana Pu = ФRn (SNI 1729-2020., pers B3.1)
3
Rn = Cr t³w tf 1+0,4 h/tw (SNI 1729-2020., pers J10.6)
h² lb/bf
Jika kuat tumpu perlu, Pu melebihi kuat tumpu nominal yang ada yaitu ФRn
maka pertambatan lateral setempat pada pelat sayap tarik harus dipasang,
atau sebagai alternatif diberi sepasang pelat pengaku.
Jika kondisi pelat sayap tanpa pertambatan lateral h lb <1,7
tw bf
Maka kuat tumpu nominalnya yaitu:
3
Rn = Cr t³w tf 0,4 h/tw (SNI 1729-2020., pers J10.7)
h² lb/bf
Apabila rasio
h lb lebih besar dari ketentuan diatas, maka tekuk
tw bf
kesamping tidak terjadi, dapat dinyatakan aman.