INI SYARAT
ADMINISTRATIF YANG HARUS
DIPERSIAPKAN
Leave a Comment / By syncore / October 24, 2019
Badan Layanan Umum Daerah atau yang lebih dikenal dengan singkatan BLUD
merupakan sebuah sistem yang diterapkan oleh unit pelaksasna teknis dinas atau
badan daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai
fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan
pengelolaan daerah yang berlaku umum. Banyak puskesmas dan rumah sakit yang
kini menerapkan sistem BLUD karena pola pengelolaan keuangannya yang fleksibel.
Fleksibel yang dimaksud adalah keleluasaan dalam pola pengelolaan keuangan (PPK)
dengan menerapkan praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan layanan kepada
masyarakat tanpa memprioritaskan keuntungan dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Praktek bisnis yang
sehat artinya seluruh keuntungan dimanfaatkan sepenuhnya untuk meingkatkan
pelayanan.
Tujuan diterapkannya BLUD untuk memberikan layanan umum secara lebih efektif,
efisien, ekonomis, transparan dan bertanggungjawab untuk membantu pencapaian
tujuan pemerintah daerah yang pengelolaannya dilakukan berdasarkan kewenangan
yang didelegasikan oleh kepala daerah. Untuk menjadi BLUD, ada 3 (tiga) syarat yang
harus dipenuhi. Ketiga syarat tersebut adalah syarat substantif; syarat teknis; dan
syarat administratif. Pada bagian syarat administriaitif terdapat 6 (enam) dokumen
yang perlu dipersiapkan antara lain:
1. Subtantif
2. Teknis
3. Administratif
Persyaratan substantif akan Terpenuhi apabila tugas dan fungsi Unit Pelaksana
Teknis Dinas/Badan Daerah bersifat operasional dalarn menyelenggarakan layanan
umum yang menghasilkan semi barang / jasa publik. Layanan umum sebagaimana
dirnaksud berhubungan dengan :
(a) penyediaan barang dan / atau jasa layanan umum (tidak termasuk penyedieran
jasa layanan umum yang berkaitan dengan pajak daerah, retribusi perizinan tertentu
dan perizinan). Unit Pelaksana Teknis Dinas / Badan Daerah dapat menjadi penyedia
dalam pengadaan barang dan / atau jasa yang dilaksanakan oleh pemerintah
maupun swasta sesuai dengan Praktik Bisnis Yang Sehat sebagai salah satu bentuk
pengembangan layanan umum ;
(b) pengelolaan dana khusus untuk meningkatkan ekonomi dan / atau layanan
kepada masyarakat ; (c) pengelolaan wilayah / kawasan tertentu untuk tujuan
meningkatkan perekonomian masyarakat atau layanan umum.
1. Subtantif
2. Teknis
3. Administratif
Pada artikel ini akan membahas tentang persyaratan ketiga yaitu Persyaratan
Administratif. Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal
29 Permendagri no 79 tahun 2018 terpenuhi, apabila Unit Pelaksana Teknis
Dinas/Badan Daerah membuat dan menyampaikan dokumen, meliputi:
kelembagaan
prosedur kerja
pengelompokan fungsi
pengelolaan sumber daya manusia
Surat pernyataan ditandatangani oleh kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas / Badan
Daerah yang akan menerapkan BLUD dan diketahui kepala SKPD.
Tim penilai tersebut bertugas untuk menilai usulan pencabutan penerapan BLUD
paling lama 3 (tiga) bulan. Setelah proses penilaian dilakukan, selanjutnya Hasil
penilaian oleh tim penilai disampaikan kepada kepala daerah sebagai bahan
pertimbangan pencabutan BLUD. Selanjutnya pencabutan penerapan BLUD
ditetapkan dengan keputusan kepala daerah yang disampaikan kepada pemimpin
Dewan Perwakilann Rakyat Daerah paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal
ditetapkan pencabutan penerapan BLUD. Keputusan kepala daerah tersebut harus
dilaporkan kepada menteri melalui direktur jenderal bina keuangan daerah paling
lama 1 (satu) bulan sejak tanggal ditetapkan pencabutan penerapan BLUD. setelah
status BLUD pada UPT / Badan Daerah dicabut maka UPT / Badan daerah tersebut
sudah tidak berkewajiban untuk melakukan pola pengelolaan keuangan sesuai
dengan ketentuan peraturan BLUD dan harus kembali mematuhi aturan – aturan
yang berlaku untuk Unit Pelaksana Teknis / Badan Daerah yang berlaku.
Pejabat pengelola BLU terdiri dari pemimpin BLU, pejabat keuangan dan pejabat
teknis. Pengadaan barang/jasa BLU dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang
berlaku bagi pengadaan barang/jasa pemerintah.
BLU yang telah berstatus penuh dapat diberikan fleksibilitas dalam pengadaan
barang/jasa yang sumber dananya berasal dari jasa layanan yang diberikan kepada
masyarakat, hibah tidak terikat dari masyarakat atau badan lain, dan hasil kerjasama
BLU. Dalam pengadaan barang/jasa harus mengikuti prinsip transparansi, adil,
akuntabilitas dan praktik bisnis yang sehat.
Untuk pengadaan barang/jasa yang sumber dananya berasal dari hibah terikat dapat
dilakukan dengan mengikuti ketentuan pengadaan dari pemberi hibah, atau
mengikuti ketentuan pengadaan barang/jasa yang berlaku bagi BLU dan dengan
persetujuan dari pemberi hibah. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa dilakukan oleh
panitia pengadaan, yaitu tim/unit yang dibentuk oleh pemimpin BLU yang
ditugaskan secara khusus untuk melaksanakan pengadaan barang/jasa BLU.
Panitia Pengadaan terdiri dari personil yang memahami tata cara pengadaan,
substansi pekerjaan/kegiatan yang bersangkutan dan bidang lain yang diperlukan.
PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
PADA BLUD
Leave a Comment / By syncore / November 8, 2019
Status Kelembagaan BLUD
1. Pemimpin
Pemimpin berfungsi sebagai penanggungjawab umum operasional dan keuangan
satker PPK-BLUD.
2. Pejabat keuangan
Pejabat keuangan dalah pejabat yang bertanggungjawab atas pengelolaan keuangan
Satker PPK-BLUD. Masing-massing organisasi dapat memiliki unit yang secara khusus
menangani keuangan atau digabungkan dengan fungsi support staff lainnya.
Pejabat keuangan dapat direpresentasikan oleh kepala sekretariat/bagian/subbagian,
direktur administrasi umum dan keuangan, direktur keuangan atau sesuai dengan
kebutuhan organisasi yang bersangkutan.
3. Pejabat teknis
Pejabat teknis adalah pejabat yang bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi organisasi Satker PPK-BLUD . Pejabat teknis direpresentasikan dalam unit
lini, contohnya bidang, subbidang/ seksi atau nomenkelatur lainnya sesuai dengan
desain organisasi yang bersangkutan.