Anda di halaman 1dari 7

ISSN 2615-0387 (Online)

Jurnal Ilmiah Ilmu dan Teknologi Rekayasa, 5 (1), 2023

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN


PENCEGAHAN HIV-AIDS PADA SISWA SMK DI SUMEDANG

Nuridha Fauziyah1*, Fitri Handayani2


1,2
Program Studi D3 Keperawatan, Politeknik Negeri Subang
Corresponding author: nuridhafauziyah@polsub.ac.id

ABSTRAK

Abstrak. Kasus HIV/AIDS menjadi salah satu permasalahan kesehatan dunia. Kalangan remaja
dunia dewasa ini hidup berdampingan dengan HIV-AIDS. Dilaporkan bahwa setiap 14 detik,
satu orang remaja terinfeksi virus HIV/AIDS. Banyak kalangan remaja tidak mempunyai
informasi memadai mengenai kesehatan seksual, infeksi yang ditimbulkan akibat hubungan seks
serta HIV-AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui hubungan antara pengetahuan dan
sikap dengan tindakan pencegahan hiv-aids pada remaja. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif, dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sample dalam penelitian ini
adalah siswa dan siswi di SMK X sejumlah 92 responden. Teknik samping yang digunakan
dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Analisis data yang digunakan adalah
analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian ini
diketahui bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan pencegahan hiv-
aids pada siswa SMK X (p value < 0.05). Tindakan serta upaya pencegahan HIV/AIDS dapat
dilakukan oleh seluruh remaja melalui perubahan perilaku dengan cara meningkatan pemahaman
tentang pengetahuan dan sikap terhadap pencegahan HIV-AID secara terus-menerus dan
berkesinambungan didukung oleh stakeholder internal ataupun external sekolah.

Kata Kunci. AIDS, HIV, pengetahuan, sikap

Abstract. HIV/AIDS cases are one of the world's health problems. Today's world's youth live
side by side with HIV-AIDS. It is reported that every 14 seconds, one teenager is infected with
the HIV/AIDS virus. Many teenagers do not have adequate information about sexual health,
infections caused by sex and HIV-AIDS. This study aims to determine the relationship between
knowledge and attitudes with HIV-AIDS prevention measures in adolescents. This type of
research is quantitative research, using a cross sectional approach. The sample in this study were
students at SMK X with a total of 92 respondents. The side technique used in this study is simple
random sampling. The data analysis used was univariate and bivariate analysis using the Chi-
Square test. The results of this study revealed that there is a relationship between knowledge and
attitudes with HIV-AIDS prevention measures in SMK X students (p value <0.05). Actions and
efforts to prevent HIV/AIDS can be carried out by all youth through behavior change by
increasing understanding of knowledge and attitudes towards HIV-AID prevention on an
ongoing basis and continuously supported by internal and external school stakeholders.

Keywords. AIDS, attitudes, HIV, knowledge

*Penulis Korespondensi
Diterima : 25 Maret 2023. Disetujui : 27 Maret 2023. Dipublikasikan : 31 Maret 2023

32
https://ejournal.polsub.ac.id/index.php/jiitr
ISSN 2615-0387 (Online)
Jurnal Ilmiah Ilmu dan Teknologi Rekayasa, 5 (1), 2023

PENDAHULUAN penularan HIV-AIDS tertinggi di Indonesia


(Herriana et al., 2015). Kabupaten
Human Immunodeficiency Virus Sumedang merupakan salah satu wilayah
(HIV)-Acquired Immune Deficiency penyangga ibu kota Provinsi Jawa Barat
Syndrome (AIDS) merupakan salha satu yang dilalui jalur utama dari wilayah
penyakit dan sindrom yang menimbulkan tengah dan timur Pulau Jawa menuju
dampak signifikan bukan hanya pada sector Bandung atau Jakarta. Kemudahan
kesehauatn namun juga sector ekonomi, transportasi dan komunikasi telah
politik , dan sosial (Assegaf, 2016). United berdampak mobilisasi penduduk dan juga
Nation Population Fund pada laporannya perubahan pada gaya hidup, termasuk pada
akhir tahun 2013 menyebutkan bahwa kelompok-kelompok beresiko HIV-AIDS
kalangan remaja dunia dewasa ini hidup (Rodiah et al., 2016). Di Kabupaten
berdampingan dengan HIV-AIDS karena Sumedang, kasus HIV-AIDS dapat
sebagian kasus baru HIV-AIDS telah ditemukan hampir di 22 kecamatan di
banyak menyerang remaja usia 15-24 tahun Kabupaten Sumedang. Data tahun 2019
(Unaids, 2013). Dilaporkan bahwa setiap bahkan terjadi kenaikan angka kasus HIV-
14 detik, satu orang remaja terinfeksi virus AIDS, salah satunya di Kecamatan
HIV/AIDS. Setiap hari sekitar 6.000 orang Jatinangor yang menjadi salah satu
berusia 15-24 tahun tercatat sebagai kecamatan yang paling rawan dalam
penderita baru HIV. Kelompok remaja penularan HIV/AIDS (Aspariza et al.,
pada kasus HIV-AIDS cenderung 2021).
meningkat (Rodiah et al., 2016). Dari data
yang dihimpun Kemenkes RI, 2013 Banyak kalangan remaja tidak
terdapat 26.483 kasus HIV-AIDS,821 mempunya informasi yang memadai
kasus pada kelompok remaja usia 15-19 mengenai kesehatan seksual, infeksi yang
tahun dan pada kelompok usia 20-29 tahun ditimbulkan akibat hubungan seks serta
dijumpai 12.288 kasus HIV-AIDS . HIV-AIDS. Tingkat pengetahuan dan
kesadaran masyarakat termasuk remaja
Data yang dihimpun dari terhadap HIV/AIDS merupakan faktor
Kementerian Kesehatan Republik yang sangat penting dalam pencegahan
Indonesia tahun 2017, angka kejadian HIV penyebaran penyakit HIV/AIDS (Tulung et
di Indonesia mencapai 10.376 orang. al., 2014). Remaja harus paham pentingnya
Presentase infeksi HIV tertinggi dilaporkan kesehatan reproduksi dan menghindari seks
pada kelompok usia 25-49 tahun (69,6%), bebas untuk mencegah penularan HIV dan
diikuti kelompok usia 20-24 tahun perilaku seks berisiko (Aisyah & Fitria, 2019).
(17,6%), dan kelompok usia ≥50 tahun Pengetahuan juga merupakan faktor
(6,7%). Sedangkan angka kejadian AIDS penguat terjadinya perubahan sikap,
sendiri adalah sebanyak 673 orang dengan pengetahuan dan sikap akan menjadi
presentasi tertinggi dilaporkan terjadi pada landasan terhadap pembentukan moral
pada kelompok usia 30-39 tahun (38,6%), dalam diri seseorang, artinya terdapat
diikuti kelompok usia 20-29 tahun keselarasan yang terjadi antara
(29,3%), dan kelompok usia 40-49 tahun pengetahuan dan sikap, dimana sikap
(16,5%) (Ashari, 2020) terbentuk setelah terjadi proses tahu
terlebih dahulu (Ashari, 2020).
Pada tahun 2018 angka HIV di
Provinsi Jawa Barat mencapai angka Pada hasil studi pendahuluan pada
37,485 kasus dan kasus AIDS di Jawa tangggal 21 Mei 2022 di SMK X dari hasil
Barat mencapai angka 10,370 kasus. Hal wawancara tertutup dengan 10 siswa
tesebut mengantarkan Provinsi Jawa Barat terdapat 4 siswa yang tahu tentang HIV-
sebagai salah satu provinsi dengan tingkat AIDS tetapi tidak mengetahui cara
33
https://ejournal.polsub.ac.id/index.php/jiitr
ISSN 2615-0387 (Online)
Jurnal Ilmiah Ilmu dan Teknologi Rekayasa, 5 (1), 2023

pencegahan HIV. 6 siswa lainnya yang adalah analisis univariat dan analisis bivariat
tidak mengetahui sama sekali tentang HIV- menggunakan uji statistik Chi- square tes.
AIDS dan cara pencegahan hiv-aids.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis HASIL
tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai “hubungan pengetahuan dan
sikap dengan tindakan pencegahan HIV- Tabel 1
AIDS pada siswa SMK X”. Tingkat Pengetahuan tentang HIV-AIDS
pada Siswa SMK X, n=92 responden
Pengetahuan Frekuesni (f) Presentase
(%)
Kurang 16 17,4
METODE Cukup 54 58,7
Baik 22 23,9
Total 92 100,0
Penelitian ini merupakan penelitian
dengan desain kuantitatif correlational yang Berdasarkan tabel 1 tentang distribusi
menggunakan pendekatan cross sectional. frekuensi tingkat pengetahuan siswa tentang
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari HIV-AIDS terlihat bahwa dari 92 responden
variable dependen dan variable independent, menunjukan mayoritas siswa di SMK X
dimana variable independennya adalah Kabuopaten Sumedang memiliki tingkat
pengetahuan dan sikap siswa tentang HIV- pengetahuan yang cukup mengenai HIV-
AIDS, serta variable independennya AIDS, yaitu sebanyak 54 responden (58,7%).
merupakan tindakan pencegahan HIV-
AIDS. Sample dalam penelitian ini adalah Tabel 2
siswa dan siswi di SMK X yang berjumlah Sikap terhadap HIV-AIDS pada Siswa
92 responden. Teknik pengambilan sempel SMK X, n=92 responden
Sikap Frekuesni (f) Presentase (%)
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kurang 2 2,2
simple random sampling. Jumlah sampel Cukup 46 50,0
penelitian selanjutnya didistribusikan secara Baik 44 47,8
proporsional di tiap-tiap kelas. Penelitian Total 92 100,0
dilakukan di sebuah SMK X yang berada di
Kabupaten Sumedang. Berdasarkan tabel 2 tentang
distribusi frekuensi sikap siswa terhadap
Intrument yang digunakan terdiri HIV/AIDS terlihat bahwa dari 92
dari tiga kuesioner, yakni kuesioner responden menunjukan mayoritas memiliki
pengetahuan tentang HIV-AIDS yang terdiri sikap yang cukup terhadap HIV-AIDS,
dari 20 pernyataan menggunakan skala yaitu sebanyak 46 responden (50,0%).
guttman dan kuesioner sikap terhadap HIV-
AIDS yang terdiri dari 10 pernyataan Tabel 3
dengan menggunakan skala likert. Tindakan Pencegahan HIV-AIDS pada
Kuesioner tersebut merupakan kuesioner Siswa SMK X, n=92 responden
yang diadopsi dari penelitian sebelumnya Tindakan Frekuesni (f) Presentase
oleh Ashari (2020), dan sudah dinyatakan Pencegahan (%)
Tidak 27 29,3
valid (r hitung 0,676 > r tabel 0,444) serta
Melakukan 65 70,7
reliable (α = 0,708). Sedangkan kuesioner Melakukan
tindakan pencegahan HIV-AIDS terdiri dari Total 92 100,0
7 pernyataan menggunakan skala likert.
Kuesioner ini diadopsi dari penelitian Berdasarkan tabel 3 tentang
sebelumnya oleh Assegaf (2016), dan sudah distribusi frekuensi tindakan pencegahan
dinyatakan valid serta reliable. Teknik HIV-AIDS terlihat bahwa dari 92
analisis yang digunakan dalam penelitian ini
34
https://ejournal.polsub.ac.id/index.php/jiitr
ISSN 2615-0387 (Online)
Jurnal Ilmiah Ilmu dan Teknologi Rekayasa, 5 (1), 2023

responden menunjukan mayoritas sudah cukup, yaitu sejumlah 38 responden. Hasil


melakukan tindakan pencegahan HIV- analisis uji statistik chi square di dapat p –
AIDS, yaitu sebanyak 65 responden value 0,018 (p< 0,05). Maka dapat
(70,7%). disimpulkan bahwa Ha diterima, atau
ditemukan adanya hubungan signifikan
antara sikap dengan tindakan pencegahan
Tabel 4
Hubungan Pengetahuan dengan
HIV-AIDS pada siswa di SMK X.
Tindakan Pencegahan HIV-AIDS di
SMK X, n=92 responden
PEMBAHASAN
Tindakan Pencegahan HIV
T Pengetahuan dan sikap terhadap
Penge- Tidak Nilai
Melakukan Total
tahuan Melakukan P value HIV-AIDS adalah salah satu ujung tombak
f f n dalam perjuangan melawan penyakit HIV-
Kurang 7 9 16 AIDS. Remaja merupakan kelompok paling
Cukup 19 35 54 rentan terhadap infeksi HIV-AIDS karena
Baik 1 21 22 0.011 mereka terlibat dalam praktik berisiko
Jumlah 27 65 92 karena kurangnya informasi yang memadai
(Nubed & Akoachere, 2016). Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas
Berdasarkan table 4, mayoritas siswa responden memiliki tingkat pengetahuan
dengan dengan tingkat pengetahuan yang yang cukup mengenai HIV-AIDS. Data
cukup juga memiliki tindakan pencegahan tersebut sejalan dengan penelitian yang
HIV-AIDS cukup, yaitu sejumlah 35 dilakukan oleh (Zhang et al., 2022), di China
responden. Hasil analisis uji statistik chi yang mengemukakan bahwa tingkat
square di dapat p – value 0,011 (p< 0,05). pengetahuan tentang HIV di kalangan
Maka dapat disimpulkan bahwa Ha pelajar umumnya lebih rendah, terutama
diterima, atau ditemukan adanya hubungan kesalah pahaman dalam pengetahuan
signifikan antara tingkat pengetahuan mengenai cara penularan HIV-AIDS.
dengan tindakan pencegahan HIV-AIDS
pada siswa di SMK X. Kurangnya pengetahuan seksual di
kalangan siswa dan mahasiswa telah
Tabel 5 menyebabkan peningkatan infeksi HIV di
Hubungan Sikap dengan Tindakan kalangan mahasiswa, itulah sebabnya
Pencegahan HIV-AIDS di SMK X, n=92
remaja secara bertahap menjadi populasi
responden
pemantau kunci untuk pencegahan dan
Tindakan Pencegahan pengendalian HIV-AIDS (Li et al., 2019).
HIV T Studi lain menunjukan fakta bahwa individu
Nilai
Sikap Tidak
Melakukan
Total
P value yang memiliki pengetahuan yang kurang
Melakukan tentang HIV-AIDS memanisfestasikan
f f n sikap negative terhadap HIV-AIDS (Dzah et
Kurang 0 2 2
al., 2019). Pengetahuan akan
Cukup 8 38 46
0.018 mempengaruhi seseorang bersikap
Baik 19 25 44
mengenai HIV-AIDS atau bahkan sikap
Jumlah 27 65 92
terhadap penderita HIV-AIDS (Shamu et al.,
2020)
Berdasarkan table 4, mayoritas siswa Sejalan dengan penelitian yang
dengan dengan sikap yang cukup juga dilakukan oleh Youssef et al. (2021), yang
memiliki tindakan pencegahan HIV-AIDS mengemukakan bahwa tingkat pengetahuan
35
https://ejournal.polsub.ac.id/index.php/jiitr
ISSN 2615-0387 (Online)
Jurnal Ilmiah Ilmu dan Teknologi Rekayasa, 5 (1), 2023

berhubungan secara signifikan dengan sikap yang dilakukan oleh remaja (p < 0.05).
terhadap HIV-ADS (β =0.66). Hasil Hasil tersebut sejalan dengan penelitian
penelitian ini juga menunjukan bahwa yang dilakukan oleh Aisyah & Fitria (2019),
mayoritas responden memiliki sikap yang yang menunjukan bahwa pengetahun
cukup terhadap HIV-AIDS. Sikap yang tentang HIV/AID berhubungan dengan
mendukung terhadap HIV/AIDS merupakan pencegahan HIV/AIDS dengan nilai
salah satu faktor yang mempengaruhi (p=0,000), serta sikap remaja putri tentang
terhadap stigma HIV-AIDS di masyarakat HIV/AID berhubungan dengan pencegahan
(Stephenson, 2009). Berdasarkan penelitian HIV/AIDS dengan nilai (p=0,001).
yang dilakukan Tosi (2010), yang berjudul
tentang hubungan antara pengetahuan siswa Penelitian lain yang dilakukan oleh
tentang penyakit hiv-aids di SMA negri 6 Rupilu (2013) dengan judul “Hubungan
kota Kupang menjelaskan bahwa sikap antara Pengetahuan dan Sikap tentang
remaja terhadap penyakit hiv-aids HIV/AIDS dengan Tindakan Pencegahan
merupakan gambaran yang yang HIV/AIDS pada Siswa SMA Negeri 1 Tual
menunjukan respon remaja terhadap menunjukkan sikap merupakan hal yang
pernyataan yang berkaitan dengan berpengaruh terhadap tindakan pencegahan
pandangan, perasaan dan kecendrungan HIV/AIDS, sebagian besar sikap responden
untuk melakukan tindakan pencegahan mempunyai pengaruh signifikan terhadap
penyakit HIV-AIDS. tindakan pencegahan HIV/AIDS. Hal ini
dapat dilihat dari hasil signifikan p=0,000 ˂
Penelitian ini menunjukan bahwa 0,05. Pengetahuan dan sikap merupakan
mayoritas responden sudah melakukan domain yang sangat penting untuk
tindakan pencegahan HIV-AIDS. Hal terbentuknya perilaku atau tindakan
tersebut sejalan dengan penelitian yang seseorang (overt behavior).
dilakukan oleh Adola, 2021) yang
mengemukakan bahwa Sekitar tiga Pengetahuan, sikap dan kepercayaan
perempat 444(75,8) subjek penelitiannya merupakan faktor utama bagi terjadinya
memiliki tingkat praktik pencegahan HIV- perubahan perilaku kesehatan seseorang.
AIDS yang baik dan 142(24,2%) memiliki Sikap didasari oleh proses evaluatif dalam
tingkat praktik pencegahan HIV-AIDS yang diri individu terhadap suatu objek. Respon
buruk. Dari hasil penelitian yang dilakukan akan timbul apabila individu dihadapkan
Lastianti (2010) yang berjudul hubungan pada stimulus yang menghendaki adanya
pengetahuan dan tindakan pencegahan hiv- reaksi perilaku individual (Aisyah & Fitria,
aids di SMK Negri 3 Tahuna yaitu 2019). K j Stimulus perilaku tindakan
pencegahan hiv-aids yang dilaksanakan di pencegahan terhadap hiv aids didapatkan
SMK Negri Tahuna dari hasil penelitian di dari adanya pemberian informasi,
peroleh hasil bahwa sebesar 52,6% pengetahuan dan pendidikan kesehatan.
responden yang menunjukan tindakan yang Pendidikan kesehatan reproduksi dan
baik dan 47,7% responden yang konseling menjadi sebuah sarana yang tepat
menunjukan tindakan yang tidak baik. sebagai upaya promotif dan preventif dalam
peningkatan pengetahuan dan sikap
Pencegahan HIV-AIDS yang baik pencegahan hiv aids (Yulianti et al., 2021).
harus dilakukan oleh remaja karena remaja Semakin baik stimulus yang diberikan untuk
melakukan berbagai macam perilaku meningkatkan pengetahuan dan sikap
seksual beresiko yang berhubungan dengan seseorang terhadap suatu tindakan, maka
beberapa faktor. Dalam penelitian ini akan semakin baik pula perilaku seseorang
menunjukan hasil bahwa pengetahuan dan tersebut.
sikap memiliki hubungan yang signifikan
terhadap tindakan pencegahan HIV-AIDS
36
https://ejournal.polsub.ac.id/index.php/jiitr
ISSN 2615-0387 (Online)
Jurnal Ilmiah Ilmu dan Teknologi Rekayasa, 5 (1), 2023

SIMPULAN DAN SARAN http://ejournal.helvetia.ac.id/index.php


/jbk
Simpulan Ashari, A. (2020). Hubungan Tingkat
Pengetahuan Siswa dengan Sikap
Remaja merupakan kelompok Pencegahan HIV/AIDS di SMA Negeri
beresiko tinggi terjangkit HIV-AIDS, 8 Makasar. In Sekolah Tinggi Ilmu
sehingga sangat penting menggali faktor Kesehatan Panakkukang.
yang dapat mempengaruhi tindakan Aspariza, N. S., Purbaningsih, W., &
pencegahan HIV-AIDS yang dilakukan oleh Kurniawati, L. M. (2021). Hubungan
para remaja. Salah satu faktor yang dinilai Tingkat Pengetahuan dengan Sikap dan
paling mempengaruhi perilaku pencegahan Perilaku Siswa SMA Negeri 1
HIV-AIDS yang dilakukan oleh para siswa Sumedang terhadap Penularan dan
adalah pengetahuan tentang HIV-AIDS dan Pencegahan HIV/AIDS TAHUN 2020.
sikap terhadap HIV/AIDS. Dalam penelitian Prosiding Kedokteran UNISBA, 1.
ini didapatkan hubungan yang signifikan https://doi.org/10.29313/kedokteran.v7
antara pengetahuan dan sikap dengan i1.25290
tindakan pencegahan HIV-AIDS. Semakin Assegaf, S. H. (2016). Hubungan
tinggi tingkat pegetahuan siswa tentang Pengetahuan dan Sikap dengan
HIV-AIDS makan semakin baik pula Tindakan Pencegahan HIV_AIDS
tindakan pencegahan terhadap HIV/AIDS Pada Siswa Jurusan Keperawatan di
yang dilakukan. Begitupula pada faktor SMK Istiqamah Muhammadiyah 4
sikap, semakin baik sikap terhadap Samarinda. In Sekolah Tinggi Ilmu
HIV/AIDS maka semakin baik pula Kesehatan Muhamadiyah Samarinda.
tindakan pencegahan yang dilakukan. Dzah, S. M., Tarkang, E. E., & Lutala, P. M.
(2019). Knowledge, attitudes and
Saran practices regarding HIV/AIDS among
Upaya-upaya yang bisa dilakukan senior high school students in Sekondi-
untuk mendukung peningkatan pengetahuan Takoradi metropolis, Ghana. African
para siswa diantaranya adalah dengan Journal of Primary Health Care and
melakukan penyuluhan atau pendidikan Family Medicine, 11(1).
kesehatan seksual, reproduksi, dan HIV https://doi.org/10.4102/phcfm.v11i1.1
serta AIDS di setiap sekolah. 875
Herriana, C., Nurjannah, S. N., & Suparman,
R. (2015). Distribusi Spasial dan
DAFTAR PUSTAKA Determinan Kejadian HIV/AIDS di
Provinsi Jawa Barat Tahun 2014.
Adola, S. G. (2021). Assessment of Factors Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Bhakti
Affecting Practice Towards HIV/AIDS Husada Kuningan, 04(02), 1–8.
Among In-School Youth in the West Li, G., Jiang, Y., & Zhang, L. (2019). HIV
Guji Zone, South Ethiopia. Journal of upsurge in China’s students. In Science
Chemistry: Education, Research and (New York, N.Y.) (Vol. 364, Issue 6442,
Practice J Chem Edu Res Prac, 6(2), p. 711). NLM (Medline).
240–250. www.opastonline.com https://doi.org/10.1126/science.aay079
Aisyah, S., & Fitria, A. (2019). Hubungan 9
Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Nubed, C. K., & Akoachere, J. F. T. K.
HIV/AIDS dengan Pencegahan (2016). Knowledge, attitudes and
HIV?AIDS di SMA Negeri 1 Montasik practices regarding HIV/AIDS among
Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Bidan senior secondary school students in
Komunitas, 11(1), 1–10. Fako Division, South West Region,
Cameroon. BMC Public Health, 16(1).
37
https://ejournal.polsub.ac.id/index.php/jiitr
ISSN 2615-0387 (Online)
Jurnal Ilmiah Ilmu dan Teknologi Rekayasa, 5 (1), 2023

https://doi.org/10.1186/s12889-016- I. K. (2021). Increasing Public


3516-9 Knowledge about Stunting and
Rodiah, S., Rosfiantika, E., & Yanto, A. Complementary Foods as an Effort to
(2016). Strategi promosi kesehatan Prevent Stunting in Tanjungwangi
puskesmas dtp tarogong kabupaten Village Tanjungmedar District.
garut. Sosiohumaniora, 18(1). Abdimas Umtas: Jurnal Pengabdian
https://doi.org/10.24198/sosiohumanio Kepada Masyarakat, 5(1).
ra.v18i1.9357 Zhang, L., Yu, H., Luo, H., Rong, W., Meng,
Shamu, S., Khupakonke, S., Farirai, T., X., Du, X., & Tan, X. (2022).
Slabbert, J., Chidarikire, T., Guloba, HIV/AIDS-Related Knowledge and
G., & Nkhwashu, N. (2020). Attitudes Among Chinese College
Knowledge, attitudes and practices of Students and Associated Factors: A
young adults towards HIV prevention: Cross-Sectional Study. Frontiers in
An analysis of baseline data from a Public Health, 9.
community-based HIV prevention https://doi.org/10.3389/fpubh.2021.80
intervention study in two high HIV 4626
burden districts, South Africa. BMC
Public Health, 20(1).
https://doi.org/10.1186/s12889-020-
09356-3
Stephenson, R. (2009). Community factors
shaping HIV-related stigma among
young people in three African
countries. AIDS Care - Psychological
and Socio-Medical Aspects of
AIDS/HIV, 21(4), 403–410.
https://doi.org/10.1080/095401208022
90365
Tulung, O., Sondakh, R. C., Tilaar, C. R.,
Kesehatan, F., Universitas, M., &
Ratulangi, S. (2014). Hubungan antara
pengetahuan dan sikap dengan
tindakan pencegahan hiv/aids pada
siswa smk negeri 1 tomohon. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas
Sam Ratulangi.
Unaids. (2013). UNAIDS report on the
global AIDS epidemic 2013 GLOBAL
REPORT.
Youssef, L., Hallit, S., Sacre, H., Salameh,
P., Cherfan, M., Akel, M., & Hleyhel,
M. (2021). Knowledge, attitudes and
practices towards people living with
HIV/AIDS in Lebanon. PLoS ONE,
16(3 March).
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0
249025
Yulianti, M., Afriani, D., Hasanah, P. N.,
Fauziyah, N., Faozi, B. F., Program, ),
S1, S., Keperawatan, I., & Masyarakat,
38
https://ejournal.polsub.ac.id/index.php/jiitr

Anda mungkin juga menyukai