Anda di halaman 1dari 8

62 | PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 4, No 2, April 2021

ISSN (Online) : 2598-2524


ISSN (Cetak) : 2598-2060

Persepsi Orang Tua Terhadap Pentingnya Baca Tulis Hitung untuk Anak Usia 5-6
Tahun

Dian Pertiwi1), Ulwan Syafrudin2), Rizky Drupadi3)


1
Universitas Lampung, Bandar Lampung, Indonesia
Email: dianpertiwi078@gmail.com
2
Universitas Lampung, Bandar Lampung, Indonesia
Email: ulwan.syafrudin@fkip.unila.ac.id
3
Universitas Lampung, Bandar Lampung, Indonesia
Email: rizky.drupadi@fkip.unila.ac.id

DOI: 10.31849/paud-lectura.v4i02.5875
Received 10 Januari 2021, Accepted 8 April 2021, Published 14 April 2021

Abstrak
Pendidikan anak usia dini merupakan suatu proses tumbuh kembang anak usia lahir
hingga enam tahun secara menyeluruh, yang menyangkut seluruh aspek fisik dan non
fisik, dengan memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani, motorik, akal
pikir emosional dan sosial yang tepat dan benar agar anak dapat tumbuh dan berkembang
secara optimal. Penelitian ini akan membahas tentang Persepsi Orang Tua Terhadap
Pentingnya Calistung Untuk Anak Usia 5-6 Tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk
melihat persentase persepsi orang tua terhadap anak usia dini. Jenis penelitian metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Dengan metode pengumpulan
data yaitu observasi, kuisioner dan angket terbuka. Sampel dalam penelitian ini adalah
orang tua yang memiliki anak usia 5-6 tahun yang bersekolah di taman kanak-kanak yang
ada di Bandar Lampung. Berdasarkan hasil analisis data survey penelitian ini dengan
dapat disimpulkan bahwa 60% orang tua menginginkan anaknya untuk dapat calistung
sejak dini sedangkan 40% orang tua mengatakan tidak seharusnya anaknya dapat
calistung sejak dini.
Kata Kunci : calistung, persepsi orang tua, pendidikan anak usia dini
Abstract:
Early childhood education is a process of growth and development of children aged birth
to six years as a whole, which involves all physical and non-physical aspects, by
providing stimulation for the development of physical, spiritual, motor, emotional and
social thinking that is appropriate and correct so that children can grow and develop
optimally. This research will discuss about Parents' Perception of the Importance of
Calistung for 5-6 Years Old Children. The purpose of this study was to see the percentage
of parents' perceptions of early childhood. This type of research method used in this
research is a survey method. With data collection methods, namely observation,
questionnaires and open questionnaires. The sample in this study were parents who have
children aged 5-6 years who attend kindergartens in Bandar Lampung. Based on the
results of the survey data analysis of this study, it can be concluded that 60% of parents
want their children to get calistung from an early age, while 40% of parents say that their
children should not get Calistung from an early age.
Keyword: calistung, perception of parents, early childhood education

Copyright © 2021 Dian Pertiwi, Ulwan Syafrudin, Rizky Drupadi


63

1. PENDAHULUAN perkembangan anak secara keseluruhan


Pendidikan anak usia dini atau menekankan pada pengembangan
merupakan suatu proses tumbuh seluruh aspek kepribadian anak.
kembang anak usia lahir hingga enam Diantara para ahli yang menekuni bidang
tahun secara menyeluruh, yang Pendidikan Anak Usia Dini dan
menyangkut seluruh aspek fisik dan non Prasekolah, yakni Bredecamp & Couple
fisik, dengan memberikan rangsangan (1997) berpendapat bahwa pada jenjang
bagi perkembangan jasmani, rohani, TK ditunjukan dan dirancang untuk
motorik, akal pikir emosional dan sosial melayani dan meningkatkan
yang tepat dan benar agar anak dapat perkembangan intelektual, social
tumbuh dan berkembang secara optimal. emosional, bahasa dan fisik anak.
Pada kurikulum berbasis kompetesi Sejalan dengan pendapat tersebut,
pendidikan anak usia dini adalah Becher & Snowman (1993) juga
pemberian upaya untuk menstimulus , menyatakan bahwa tujuan pendidikan
membimbing, mengasuh, dan pemberian prasekolah atau level TK adalah untuk
kegiatan pembelajaran yang akan memfasilitasi pertumbuhan dan
menghasilkan kemampuan dan perkembangan anak secara optimal dan
keterampilan pada anak. Menurut Prof. menyeluruh sesuai dengan norma-norma
Marjorry Ebbeck (1991) seorang pakar dan nilai-nilai kehidupan yang dianut.
anak usia dini dari australia menyatakan Bredecamp dan Copple, yang dikutip
bahwa pendidikan anak usia dini adalah dari strategi pembelajaran taman
pelayanan pasa anak mulai dari lahir kanakkanak,mengemukakan bahwa
sampai usia delapan tahun. Sedangkan hakikat pembelajaran anak usia dini
menurut undang-undang tahun 2003 yang lebih mengutamakan bermain
tentang sistem pendidikan nasional, melalui belajar dan belajar melalui
menyatakan bahwa pendidikan anak usia bermain yang berorientasi pada
dini adalah suatu upaya pembinaan yang perkembangan dan pertumbuhan anak
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai sehingga memberikan kesempatan
usia enam tahun yang dilakukan melalui kepada anak untuk aktif, bebas, dan
pemberian rangsangan pendidikan untuk kreatif dalam melakukan berbagai
membantu pertumbuhan dan kegiatan belajar dan bermain serta dapat
perkembangan jasmani dan rohani anak mengembangkan seluruh aspek
agar anak memiliki kesiapan dalam perkembangan (Masitoh, dkk, 2011:
mengikuti pendidikan lebih lanjut. 1.14 ). Bermain merupakan kebutuhan
Menurut The National Assosiation For yang sangat penting bagi perkembangan
the Education of Childen (NAEYC), anak usia dini dalam mengembangkan
bahwa anak usia dini adalah sekelompok perkembangan anak baik itu kognitif,
individu yang berada pada rentang usia fisik, motorik, sosial, bahasa, dan
0-8 tahun. emosional secara optimal.
Pendidikan anak usia dini pun Berdasarkan pengertian dan
diselenggarakan dengan tujuan untuk tujuan Pendidikan anak usia dini tersebut
memfasilitasi pertumbuhan dan banyak yang mengatakan bahwa

| PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 4, No 2, April 2021
Copyright © 2021 Dian Pertiwi, Ulwan Syafrudin, Rizky Drupadi
64

Pendidikan anak usia dini hanya untuk Berdasarkan latar belakang yang telah
mengembangkan aspek-aspek dasar disampaikan, peneliti akan mengkaji
anak. Dari aspek-aspek tersebut terdapat bagaimana persepsi orang tua terhadap
enam aspek seperti kognitif, bahasa, pentingnya calistung untuk usia 5-6
seni, motorik, moral agama dan sosial tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk
emosional. Pembelajaran anak usia dini mengetahui persepsi orang tua terhadap
seharusnya sesuai dengan pentingnya calistung untuk usia 5-6
perkembangan di usia 0-6 tahun. tahun. Manfaat yang diperoleh dari
Pengalaman belajar anak usia dini penelitian ini adalah memberikan
diharapkan menyenangkan tidak pemahaman untuk orang tua dan guru
membebani anak tersebut, dan bagaimana seharusnya anak usia dini
pembelajaran anak usia dini tidak belajar.
terlepas dari mengenalkan huruf serta
angka. Pengenalan huruf dan angka atau 2. METODE PENELITIAN
calistung pada anak usia dini lebih Jenis penelitian yang digunakan
menekankan pada kegiatan bermain. dalam penelitian ini adalah metode
Namun, saat ini calistung untuk anak survei. Metode penelitian survei
usia dini lebih ditekankan untuk anak merupakan penelitian yang dilakukan
dapat membaca dan berhitung demi dengan mengumpulkan data-data
mempermudah anak di jenjang lapangan dalam rangka pencapaian suatu
Pendidikan selanjutnya. Hal ini tidak kesimpulan yang mewakili keadaan
sesuai dengan Permendikbud 137 Tahun yang terjadi di lapangan. Tempat dan
2014 tentang capaian keterampilan waktu penelitian, penelitian ini
keaksaraan di usia 4-6 tahun. Apabila dilakukan pada TK di daerah Bandar
memperhatikan kurikulum dan standar Lampung. Waktu penelitian dilakukan
pencapaian perkembangan untuk anak sejak bulan Nopember sampai dengan
usia dini fokus pembelajaran dan Desember 2020.
perkembangan anak usia dini tidak
hanya pada calistung yang termasuk Sumber data populasi dalam
pada perkembangan kognitif saja namun penelitian ini adalah orang tua yang
perlu diperhatikan pada beberapa aspek memiliki anak yang sedang bersekolah
perkembangan anak lainnya juga harus di TK Bandar Lampung. Sampel dalam
dikembangkan seperti fisik motorik, penelitian ini adalah orang tua yang
Bahasa, moral agama, social emosional memiliki anak usia 5-6 tahun yang
dan seni. Begitupun tuntutan sebagai bersekolah di taman kanak-kanak yang
guru harus bisa memberikan suatu ada di Bandar Lampung. Pengambilan
pembelajaran yang dapat menstimulasi sampel yang digunakan dalam penelitian
ke-6 aspek tersebut. Lain halnya dengan ini teknik simple random sampling
tuntutan orang tua yang mengedepankan dengan orang tua berjumlah 50 orang
pentingnya calistung untuk anak-anak yang terdapat di taman kanak-kanak.
mereka. Sampel penelitian sebanyak 50 orang tua
yang memiliki anak usia 5-6 tahun dan

| PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 4, No 2, April 2021
Copyright © 2021 Dian Pertiwi, Ulwan Syafrudin, Rizky Drupadi
65

sedang bersekolah di taman kanak-kanak huruf dan angka, tidak ada penekanan
di Bandar Lampung. Metode agar anak bisa calistung di tingkat ini.
pengumpulan data pada penelitian ini
Namun, banyaknya tuntutan orang
adalah dengan menggunakan kuisioner
tua yang mengharuskan anak usia 5-6
dan angket terbuka.
tahun agar dapat calistung supaya
anaknya mudah memasuki jenjang
3. HASIL PEMBAHASAN pendidikan selanjutnya seperti SD dan
diterima di sekolah dasar negeri. Tidak
Berdasarkan hasil analisis data ada pilihan lain sebagai seorang guru TK
survey yaitu kuisioner dan angket agar mengajarkan anak-anak didiknya
terbuka. Diketahui bahwa 30 orang tua untuk dapat bisa membaca, menulis dan
menyetujui pentingnya calistung, karena berhitung.
orang tua menggangap calistung sangat
diperlukan bagi anak untuk persiapantes Kemampuan membaca bagi anak
masuk SD bagi orang tua calistung usia dini merupakan kemampuan yang
merupakan hal yang paling tepat kompleks yang dapat dikuasai melalui
diberikan untung anak usia 5-6 tahun dan proses bertahap selama masa
tujuan yang diinginkan anak dapat perkembangan anak, karena ada proses
mengikuti pelajaran-pelajaran yang ada yang bertahap, tidak salah jika anak
di SD. sedangkan 20 orang tua dipersiapkan untuk sejak dini untuk
mengatakan bahwa calistung pada anak mengenal dan menguasai kemampuan
usia dini tidaklah penting mereka awal membaca. Dan tentunya di
mengungkapkan bahwa calistung tidak sesuaikan dengan kemampuan dan
tepat bila diperkenalkan pada anak usia perkembangan sehingga anak merasa
TK, karena pada anak usia tersebut senang dan tidak terbebani, seringkali
mereka hanya perlu bermain sambil orang tua menuntut anak cepat bisa baca,
belajar untuk mengembangkan potensi apalagi melihat anak lain yang seusia
atau perkembangan yang harus dicapai anaknya sudah bisa baca, padahal
di usia mereka selain calistung di TK kemampuan anak berbeda-beda, jangan
Bandar Lampung. Hasil presentase yaitu sampai anak stres karena tuntunan orang
60% mengatakan penting calistung tua. Kita tahu dunia anak adalah dunia
untuk usia 5-6 tahun sedangkan 40% bermain sehingga segala upaya yang
tidak mengatakan demikian. dilakukan orang tua untuk merangsang
pertumbuhan dan perkembangan anak
Terdapat pencapaian yang berbeda harus dengan cara yang menyenangkan
untuk anak yang berada pada dua bagi anak termasuk mengenalkan baca.
tingkatan yakni tingkat A dan B. Di karena tidak mudah bagi anak untuk
mana tingkat A pada usia 4>5 tahun konsentrasi duduk manis fokus
sedangkan tingkat B usia 5>6 tahun. membaca, dengan karakternya yang
berikut penjelasan akan ketercapaian relatif aktif pada masa usia ini.
pembelajaran calistung. Pada tingkat A Bakhtin( 1981), dalam
ini guru hanya mengenalkan beberapa konseptualisasi pemikiran dialogis serta

| PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 4, No 2, April 2021
Copyright © 2021 Dian Pertiwi, Ulwan Syafrudin, Rizky Drupadi
66

watak multivocal bahasa serta mata secara lincah, menguasai simbol-


pemikiran, menawarkan kita metode simbol bahasa secara pas, serta
buat berpikir tentang membaca serta mempunyai penalaran yang lumayan
perkembangannya. Membaca serta buat menguasai teks.
menulis yang terampil merupakan, bila Rourke (1993) telah sangat
terdapat, apalagi lebih berarti untuk tertarik pada anak-anak dengan
orang yang memakai augmentatif serta aritmatika disabilitas, yaitu siswa yang
komunikasi alternatif( AAC). Keahlian prestasi membaca/ejaannya rata-rata
literasi membuka kunci pintu buat atau lebih baik tetapi yang cacat dalam
komunikasi independen serta keterampilan aritmatika.
menawarkan akses buat lebih lengkap, Membaca adalah suatu proses
bisa dimengerti, serta diawali sendiri yang dilakukan dan dipergunakan oleh
interaksi( Blackstone& pembaca untuk memperoleh pesan yang
Cassatt- James, 1988; Sinar& disampaikan penulis melalui media kata-
Parnes dilansir dalam Kelford Smith, kata/bahasa tertulis (Tarigan, 1983: 7).
Thurston, Light, Parnes,& Proses kegiatan membaca itu dimulai
OKeefe, 1989; Yoder& Kraat, dari penguasaan kosa kata atau
1983). Perlengkapan komunikasi pembendaharaan kata, kemudian
mutahir serta mikrokomputer saat ini pemahaman kalimat, paragraf, dan
bisa diakses oleh orang apalagi dengan sampai pada pembahasan wacana
kendala parah, namun cuma bila orang (suryatin, 1990: 23).
mempunyai keahlian yang dibutuhkan Selain membaca, menulis sama
buat mengoperasikan teknologi( pentingnya dengan membaca dimana
Beukelman, Yorkston,& sangat bermanfaat untuk mereka
Dowden, 1985). melanjutkan pendidikan selanjutnya.
Hainstock( 2002: 85) Menulis untuk anak usia dini menurut
mengatakan kalau membaca ialah Susilo (2011:95) menulis adalah salah
pengenalan huruf- huruf ataupun bunyi satu komponen sistem komunikasi yang
huruf dengan metode memandang, menggambarkan perasaan, pikiran,
memegang serta mencermati tiap huruf perasaan dan ide dalam bnetuk lambang
yang diucapkan satu persatu setelah itu dan grafis.
di campurkan buat membentuk perkata Menurut Lado (dalam Susanto
pendek. Ada pula bagi Shofi( 2008: 21) 2014:91) menulis adalah melukiskan
berkomentar kalau membaca untuk anak lambang-lambang grafik yang
umur dini ialah kegiatan lingkungan menggambarkan suatu bahasa yang
yang mencakup raga( gerakan mata serta dipahami seseorang sehingga seseorang
ketajaman penglihatan), kegiatan dapat membaca lambang grafik tersebut.
mental( energi ingat) serta uraian. Lebih Mereka menganjurkan kalau
lanjut, Shofi mengemukakan kalau tiap yang relatif miskin kinerja kanak- kanak
anak hendak bisa membaca dengan baik Amerika bisa terpaut dengan kenyataan
apabila sanggup memandang huruf- kalau kanak- kanak mempraktikkan
huruf dengan jelas bisa menggerakkan keahlian akademik dasar lebih dari

| PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 4, No 2, April 2021
Copyright © 2021 Dian Pertiwi, Ulwan Syafrudin, Rizky Drupadi
67

kanak- kanak Amerika Mengenai aritmatika, istilah


(Stevenson& Lee, 1990). discalculia perkembangan diterapkan
Geary serta Wiley (1991) menampilkan pada anak-anak yang usia aritmatikanya
kalau terus menjadi banyak pasti di bawah rata-rata dalam kaitannya
pembelajaran seorang baru- baru ini dengan mental mereka usia (Kosc, 1970;
dalam matematika dasar di Amerika Pelaut, 1986).
Serikat, kinerja pada tugas numerik Berbeda dengan kedekatan,
dasar, penemuan yang direplikasi oleh hubungan siswa–guru yang berkonflik
Schaie (1989). Dari perspektif berteori untuk menimbulkan risiko
sosiokultural, Au (1997) melihat proses terhadap kemampuan siswa untuk
membaca saat tumbuh dari dan memfokuskan perilaku mereka, pikiran,
membentuk dunia sosial dan politik para dan emosi pada pencapaian bacaan
pembaca. Beliau menyarankan bahwa mereka- dan terkait matematika (Liew et
membaca dunia adalah sikap pribadi al., 2008; Pianta, 1999). Memang, ada
diambil oleh pembaca. Atau, perspektif, beberapa bukti untuk menyarankan
latar belakang, keyakinan, dan bahasa bahwa konflik yang dilaporkan guru
seseorang membentuk cara dunia dibaca, dikaitkan secara negatif dengan
dan pada gilirannya, cara dunia bacalah komponen perilaku dari (muda)
arti pembaca yang dibawa ke kata peraturan diri siswa, termasuk
tertulis (Engestrom, Miettinen, & penghambatan dan upaya kontrol,
Punamaki, 1999). perhatian, dan disiplin (misalnya, Berry,
Tidak ada bedanya dalam 2012; Hamre & Pianta, 2001; Anak
menulis dan membaca pada anak usia laki-laki & Burgess, 2001). Selain
dini, berhitung pun diajarkan sejak dini itu, hubungan negatif antara konflik
berguna untuk kehidupan di masa depan yang dilaporkan guru dan kinerja
anak. Berhitung merupakan kegiatan membaca dan matematika siswa juga
yang dilakukan sehari-hari. Menurut telah mencatat, baik dalam kelas dasar
Susanto (2014:98) menyatakan bahwa awal dan seterusnya (misalnya, Hamre
berhitung merupakan dasar dari & Pianta, 2001; McCormick &
beberapa ilmu yang dipakai dalam setiap O'Connor, 2015; Zee et al., 2013).
kehidupan manusia . Manusia tidak Melihat fenomena seperti ini
dapat lepas dari peran matematika, mulai membuat dilema guru dan murid, yang
dari pertambahan, pengurangan, seharusnya pada usia 5-6 tahun anak-
pembagian, sampai perkalianyang anak tidak harus bisa membaca, menulis
seluruhnya itu tidak akan lepas dari dan berhitung seperti anak sekolah dasar.
kehidupan manusia sehari-hari. Berbagai penelitian dan pendapat yang
Sriningsih (2008:63) mengungkapkan mendukung bahwa anak usia dibawah 7
bahwa kegiatan berhitung anak usia dini tahun tidak dianjurkan untuk belajar
disebutjuga sebagai kegiatan calistung. Alasan tersebut merujuk
menyebutkan urutan bilangan atau kepada Jean Piaget, karena pada masa itu
membilang buta (route counting/rational anak-anak belum dapat berpikir
outing). operasional konkret sehingga ditakutkan

| PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 4, No 2, April 2021
Copyright © 2021 Dian Pertiwi, Ulwan Syafrudin, Rizky Drupadi
68

pelajaran tersebut akan membebani Karimah, Puji Akhlaqul. (2014).


anak-anak yang belum mampu untuk Persepsi Orang Tua Terhadap
berpikir secara terstruktur (Papalia, Pembelajaran Anak Usia Dini Di
Desa Ngasinan Kecamatan Bulu
2009). Sementara itu kegiatan calistung
Kabupaten Sukoharjo. Skripsi.
sendiri adalah sebagai kegiatan yang Universitas Muhammadiyah
memerlukan cara berpikir tersruktur, Surakarta.
sehingga tidak sesuai bila diajarkan pada
anak usia di bawah 7 tahun. Konsep Koppenhaver, David A., Deborah A.
Evans, and David E. Yoder. (1991).
pendidikan anak usia dini yang
Childhood Reading and Writing
menekankan proses bermain sambil Experiences of Literate Adults with
belajar atau belajar sambil bermain, Severe Speech and Motor
sehingga diperlukan metode Impairments. In Augmentative and
pembelajaran yang sesuai dengan tahap Alternative Communication.
perkembangan anak usia dini. https://doi.org/10.1080/074346191
12331275653.
4. KESIMPULAN
Lestari, Mareta Indah. (2019). Persepsi
Berdasarkan hasil analisis data
Orang Tua Terhadap Pentingnya
survey yaitu kuisioner dan angket Calistung Untuk Anak Usia 5-6
terbuka. Diketahui bahwa 30 orang tua Tahun Di Tk Kartika Ix-35 Jember.
menyetujui pentingnya calistung di TK Skripsi. Universitas Jember.
Lampung. Hasil presantase yaitu 60%
Lin, Qiuyan. (2014). Multicultural
mengatakan penting calistung untuk usia
visions in early reading classrooms:
5-6 tahun sedangkan 40% tidak Implications for early childhood
mengatakan demikian. teacher educators. In Journal of
Early Childhood Teacher
Education.
DAFTAR PUSTAKA http://dx.doi.org/10.1080/10901020
50250307
Ackerman, Peggy T., & Roscoe A.
Dykman. (2015). Reading‐disabled Mæland, Annlaug Flem.,& Nils S⊘vik.
students with and without comorbid (2015). Children with motor
arithmetic, disability. In coordination problems and learning
Developmental Neuropsychology. disabilities in reading, spelling,
http://dx.doi.org/10.1080/87565649 writing and arithmetic. In European
509540625 Journal of Special Needs Education.
http://dx.doi.org/10.1080/08856259
Asiah, Nur. (2018). Pembelajaran 30080201
Calistung Pendidikan Anak Usia
Dini Dan Ujian Masuk Calistung Marlisa, Lusi. (2016). Tuntutan
Sekolah Dasar Di Bandar Lampung. Calistung Pada Anak Usia Dini.
Jurnal Pendidikan dan Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang
Pembelajaran Dasar . Vol. 5. No. 1 Anak Usia Dini. Vol. 1. No. 3.
Juni 2018 p-ISSN 2355-1925 e- Unversitas Islam Negeri Sunan
ISSN 2580-8915. Universitas Islam Kalijaga Yogyakarta.
Negeri Raden Intan Lampung.

| PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 4, No 2, April 2021
Copyright © 2021 Dian Pertiwi, Ulwan Syafrudin, Rizky Drupadi
69

Murti, Puri Karya. (2020). Persepsi Zee, Marjolein., & Elise de Bree. (2016).
Orang Tua Terhadap Pembelajaran Students’ self-regulation and
Calistung Pada Anak Usia 4-5 achievement in basic reading and
Tahun Di Kelompok A Tk Yaa math skills: the role of student–
Bunayya Banjarbaru. Skripsi. teacher relationships in middle
Universitas Islam Negeri Antasari. childhood. In European Journal of
Developmental Psychology.
Nasir, Amir. (2018). Polemik Calistung https://doi.org/10.1080/17405629.
Untuk Anak Usia Dini (Telaah 2016.1196587
Konsep Development Approriate
Practice). Jurnal Calistung. Vol. 6.
No. 2. IAIN Kudus Jawa Tengah.
Papalia, D. E., Old s, S. W., & Feldman,
R. D. (2009). Human Development
Perkembangan Manusia. Jakarta:
Salemba Humanika.
Pratiwi, Dea Sita., Ajeng Ayu Widiastuti
& Maria Melita Rahardjo. (2018).
Persepsi Orangtua Terhadap
Pendidikan Anak Usia Dini Di
Lingkungan Rw 01 Dukuh Krajan
Kota Salatiga. Jurnal Satya Widya.
Vol. 34. No. 1. Universitas Kristen
Satya Wacana.
Rahayu, Nina. (2018). Pembelajaran
Calistung Bagi Anak Usia Dini.
Journal Of Islamic Early Childhood
Education. Vol. 1 .No. 2.
http://dx.doi.org/10.32505/atfaluna.
v1i2.922. Institut Agama Islam
Negeri Langsa.

Sunanih. (2017). Kemampuan Membaca


Huruf Abjad Bagi Anak Usia Dini
Bagian Dari Perkembangan Bahasa.
Jurnal Pendidikan. Vol. 1 .No. 1.
Universitas Muhammadiyah
Tasikmalaya.
Yulianto, Wahyudi Slame., &
Lutfatulatifah. (2017). Persepsi
Guru tentang Membaca, Menulis,
dan Berhitung pada Anak Usia
Dini. Jurnal Golden Age. Vol. 1.
No. 1. Universitas Pendidikan
Indonesia.

| PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 4, No 2, April 2021
Copyright © 2021 Dian Pertiwi, Ulwan Syafrudin, Rizky Drupadi

Anda mungkin juga menyukai