Acc - Naskah Praktik Baik Pengembangan Kombel - HGN 2023-Fix
Acc - Naskah Praktik Baik Pengembangan Kombel - HGN 2023-Fix
Oleh:
Abdul Jalil, S.Pd.
Kepala UPT SMP Al Fatih Parangmata
abduljalil88@admin.smp.belajar.id
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Saya Abdul Jalil, S.Pd, Kepala UPT SMP Al Fatih Parangmata
Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, mendapat amanah sebagai
kepala sekolah sejak tahun 2019 melalui Surat Keputusan Yayasan Pusat
Studi Takalar (PUSTAKA) dan disahkan melalui SK kolektif kepala sekolah
oleh Bupati Takalar tahun 2020. Berdasarkan pengalaman mengajar sejak
tahun 2011, saya pun belajar tentang kepemimpinan sekolah.
UPT SMP Al Fatih Parangmata merupakan sekolah boarding yang
didirikan tahun 2018 di bawah naungan Yayasan Pusat Studi Takalar
(PUSTAKA) dan Pondok Pesantren Al Fatih Parangmata. Terletak di
sebelah barat Ibu Kota Kecamatan Galesong dan sekitar 20 km dari ibu
kota kabupaten. Dikelilingi oleh persawahan dan pemukiman warga, serta
akses jalan poros yang menghubungkan dua kabupaten, yakni Kabupaten
Takalar dan Kabupaten Gowa.
Setiap harinya, saya menempuh jarak 8 km untuk sampai di UPT
SMP Al Fatih Parangmata. Berkendara dengan transportasi roda dua
(sepeda motor) dengan kondisi jalan agar bergelombang dan berlubang.
UPT SMP Al Fatih merupakan sekolah swasta yang masih baru, tapi telah
mampu berpacu untuk bersaing dengan sekolah-sekolah maju lainnya. Hal
ini terlihat dengan ditetapkannya UPT SMP AL Fatih Parangmata sebagai
pelaksana sekolah penggerak angkatan dua tahun 2022.
Hasil supervisi kelas yang saya lakukan memberikan gambaran
akan kondisi pembelajaran. Di UPT SMP Al Fatih Parangmata masih ada
beberapa guru dalam proses pembelajaran di kelas masih monoton dalam
mengajar, tak ada interaksi dan masih bingung (kurang kreatif dan inovatif)
dalam menerapkan model pembelajaran. Selain itu, setiap tahapan
pembelajaran belum dituangkan dalam sebuah tulisan dan catatan kegiatan
pembelajaran (modul ajar).
Salah satu faktor terjadinya permasalahan di atas ialah belum
tersedianya wadah berbagi antarguru. Sharing praktik baik, analisa
permasalahan pembelajaran, menemukan solusi atas permasalahan
pembelajaran di kelas, dan refleksi belum dilakukan secara baik. Aspek
kompetensi guru dalam aktivitas pembelajaran, pengalaman mengajar,
latar belakang pendidikan dan sekolah yang berbasis kepesantrenan.
Berangkat dari kondisi sekolah, kompetensi guru, dan karakter
peserta didik. Belum adanya komunitas belajar dan ruang pengembangan
pengembangan kompetensi sehingga membuat guru belum mampu
melakukan proses pembelajaran secara maksimal. Oleh sebab itu,
diperlukan contoh-contoh praktik baik pembelajaran agar guru mampu
melakukan pengembangan dan adaptasi pembelajaran.
Melihat kondisi di atas, kami membentuk komunitas belajar, yakni
komunitas belajar (Kombel) Al Fatih KEREN (Kreatif, Energik, Religius,
Egaliter dan Nasionalis). Selaku Kepala Sekolah menjadi penggerak dan
pemimpin perubahan dalam komunitas tersebut. Mewadahi keinginan,
harapan dan tujuan pembentukan komunitas belajar ini, saya membuat
praktik baik pengelolaan komunitas belajar dengan judul “Model SULAPA
Berbasis Karakter Kepemimpinan CLBK dalam Pengembangan
Komunitas Belajar Al Fatih KEREN.
SULAPA merupakan akronim dari search, unbraiding, learning,
analysis, practice, and asessment. Model ini kemudian saya integrasikan
dengan pendekatan karakter kepemimpinan budaya lokal Makassar yakni
CLBK (caradde, lambusuk, barani, dan kalumanyang).
B. PEMBAHASAN
Pengelolaan komunitas belajar memerlukan ragam inovasi dan
kreativitas. Hal ini agar terjadi proses kepemimpinan pembelajaran di sekolah.
Kepala sekolah sebagai penggerak, pemberi wadah, dan evaluasi menjadikan
komunitas belajar sebagai media pelatihan, peningkatan kompetensi diri guru
dalam melakukan pengelolaan pembelajaran yang lebih beragam dan variatif.
Model SULAPA kami dapatkan dari analisa berbagai ragam model yang ada.
GTK (2022), mengemukakan bahwa Professional Learning Community,
terdapat 3 (tiga) ide besar untuk mengoptimalkan terbangunnya komunitas
belajar yang berpusat pada pembelajaran peserta didik yakni fokus pada
pembelajaran, membudayakan kolaborasi dan tanggung jawab kolektif serta
berorientasi pada hasil belajar peserta didik. Selaian itu menurut Nurhadi
(2004), menjelaskan bahwa metode learning community adalah berbicara dan
berbagi pengalaman dengan orang lain, bekerja sama dengan orang lain untuk
menciptakan pembelajaran yang lebih baik dibandingkan dengan belajar
sendiri.
1. Langkah-Langkah Praktik Baik SULAPA CLBK
Penerapan model SULAPA pada pengelolaan dan pengembagan
komunitas belajar Al Fatih KEREN meliputi:
a. Search (mencari)
Mencari referensi ragam model pembelajaran yang dapat diadaptasi.
Guru mengumpulkan ragam model pembelajaran untuk bahan diskusi
dan pembahasan dalam komunitas belajar.
b. Unbraiding (mengurai)
Ragam model yang telah ditemukan kemudian diurai setiap tahapannya.
Lalu dibuatkan model pengembangan pembelajaran oleh para guru
dengan melihat potensi sekolah, kondisi siswa, dan budaya lokal.
c. Learning (mempelajari)
Guru dan anggota komunitas mempelajari setiap tahapan dari
pengembangan model pembelajaran yang telah diurai. Melakukan
elaborasi atas analisis masalah yang telah dilakukan sebelumnya
sehingga akan muncul solusi yang tepat.
d. Analysis (menganalisis)
Setiap guru dan anggota komunitas melakukan analisis masalah
pembelajaran, mencari solusi tepat dari masalah yang ditemukan serta
melakukan refleksi diri atas proses pembelajaran.
e. Practice (melakukan)
Tahapan pengembangan model pembalajaran yang telah disusun,
selanjutnya diimplementasikan dalam proses pembelajaran di kelas.
Mengamati setiap tahapan dan langkah yang disesuaikan dengan
kondisi kelas, kondisi peserta, dan memanfaatkan lingkungan, termasuk
aspek budaya lokal.
f. Asessment (mengevaluasi / merefleksi)
Mengukur keberhasilan dan kebermanfaatan model yang telah dibuat,
maka guru dan anggota komunitas senantiasa melakukan asesmen
(baik asesmen awal, formatif, sumatif, dan refleksi diri, rekan sejawat,
dan supervisi kepala sekolah atau pengawas bina).
2. Strategi atau Pendekatan
Strategi yang digunakan ialah pendekatan karakter kepemimpinan
budaya lokal Makassar, yakni CLBK (caradde, lambusuk, barani,
kalumanyang). Adapun nilai-nilai kearifan lokal atau filosofi dalam karakter
kepemimpinan CLBK meliputi:
a. Caradde (cerdas)
Seorang pemimpin yang cerdas (cendekia atau adil) memiliki
empat unsur yakni:
1) Sikamma gaukna ammatu-matui (orangnya cinta pada perbuatan
yang bermanfaat).
2) Ajjari picuru bajiki ri tau jaiya (orangnya suka pada kelakuan yang
menimbulkan kamaslahatan).
3) Tena nalanre ri sikamma paccoba (Orangnya jika menemukan
persoalan selalu berusaha mengatasinya).
4) Najagai sikamma gauk-gaukna (orangnya jika melaksanakan segala
sesuatu selalu berhati-hati).
b. Lambusuk (jujur)
Sifat lambusuk atau jujur berlawanan dengan sifat jekkong
(curang). Lambusuk (jujur atau komitmen) mengandung empat hal
utama yaitu:
1) Tutui, artinya berbuat cermat;
2) Baji bicara, artinya bicara yang benar;
3) Anggauk baji, artinya melakukan perbuatan yang bermanfaat;
4) Kuntu injeng, artinya bekerja dengan penuh kesungguhan dan
bertanggung jawab.
c. Barani (pemberani atau tegas)
Sifat pemberani mengandung empat unsur yakni;
1) Tammallakkai nipariolo, artinya tidak takut jadi pelopor.
2) Tammallakkai nipariboko, artinya tak takut berdiri dibelakang dalam
artian memberi kesempatan kepada orang lain yang lebih potensial
(bersikap demokratis).
3) Tammallakkai allangngerek kabara, artinya tak gentar mendengar
kabar baik atau buruk, menerima kritik dan saran dari orang lain,
berjiwa besar, dan mempunyai sifat ingin tahu.
4) Tammallakkai accini bali, artinya tak gentar menghadapi lawan, baik
dalam berunding maupun dalam berperang, tegas, dan konsisten.
d. Kalumannyang (Wawasan Yang Luas atau Pemikiran Luas)
Sifat pemikiran luas memiliki pula empat unsur, yakni:
1) Tumakurangi ri nawa-nawa, artinya tak kehabisan inisiatif atau
penuh kreativitas.
2) Tumakkurang ri bali bicara, artinya tak kekurangan jawaban atau
kaya akan pengetahuan.
3) Masagena ri sikamma gau, artinya mahir, dan terampil dalam setiap
pekerjaan.
4) Tamakurangi ri sikanna pattujuang, artinya tak kekurangan usaha
karena memiliki modal.
#HGN2023
#PengembanganKomunitasBelajar
#KepemimpinanPembelajaran
#ApresiasiGTK2023
Daftar Pustaka