Anda di halaman 1dari 37

Standard Akreditasi PPI

Penularan infeksi
Standard 10
sesuai KMK 1128 tahun 2022

Dr Ariyani SpPK
Seminar Persiapan Akreditasi PPI
30-31 Mei 2022
Regulasi Dokumen Observasi Wawancara Simulasi score
4) Elemen Penilaian PPI 10 Kebijakan PPI Panduan Memiliki ruangan yang Komite/Tim Alat apa aja 0-5-10
ada tentang Penempatan dapat dipakai untuk PPI yang ada
Penempatan pasien penempatan pasien IPCN Lantai
pasien sesuai immunocompromi immunocompromised IPCD Ventilasi
a) RS menyediakan dan menempatkan transmisi sed ( bila mungkin tekanan Adakah
Infeksi SPO Penempatan positif) hepafilter
ruangan untuk pasien dengan Pedoman PPI ruang isolasi
immunocompromised sesuai dengan protektif

peraturan UU.
b) RS melaksanakan proses transfer Regulasi Dokumen Observasi Wawancara Simulasi score
pasien airborne diseases di dalam
Kebijakan PPI Panduan Lihat ruang isolasi IGD Komite/Tim Cara petugas
RS dan keluar RS sesuai dengan ada tentang transportasi pasien Cara transportasi PPI melakukan
Penempatan infeksi dari IGD pasien TB ke ruangan IPCN transport
peraturan Per UU termasuk di IGD pasien sesuai atau rujukan IPCD pasien infeksi
dan ruang lainnya transmisi SPO APD petugas TB
Infeksi dan pasien saat
c) RS menempatkan pasien infeksi “air transportasi pasien
borne” dalam waktu singkat jika RS Pedoman PPI airborne transmisi

tidak mempunyai ruang tekanan


Regulasi Dokumen Observasi Wawancara Simulasi score
negatif sesuai dengan peraturan per
Kebijakan PPI Pedoman PPI Lihat adakah ruang Komite/Tim Alur bila ada
UU termasuk di IGD dan ruang ada tentang Panduan isolasi di IGD PPI pasien infeksi
lainnya. Penempatan Penempatan Isolasi natural IPCN yang di
pasien sesuai pasien infeksi di ventilasi atau tekanan IPCD transmisikan
d) Ada bukti pemantauan ruang tekanan transmisi IGD,isolasi negative Penanggung airborne
negatif dan penempatan pasien Infeksi R isolasi cubicle atau Jawab
SPO penempatan kohorting Kesling
secara rutin. pasien di R Isolasi
Ada bukti monitor
tekanan
negatif/positif
ruang isolasi
5) Elemen Penilaian PPI 10.1
Regulasi Dokumen Observasi Wawancara Simulasi score
a) Rumah sakit menerapkan
proses pengelolaan pasien Kebijakan Pedoman PPI Lihat adakah Komite/Tim Alur penempatan 0-5-10
bila terjadi ledakan pasien PPI ada RS memiliki PPI pasien bila kasus
tentang Panduan R Isolasi IGD IPCN infeksi terjadi
(outbreak) penyakit infeksi kewaspada Kewaspadaa > 1-2 ruang IPCD peningkatan
an dini KLB n KLB Penanggung
air borne. Tekanan JawabKesling Adakah ruang
b) Rumah sakit menyediakan SPO negatif atau CS tunggu
penempatan hybrid penegakan
ruang isolasi dengan pasien bila ventilation diagnosa
terjadi
tekanan negatif bila terjadi peningkatan Pantau CS melakukan
ledakan pasien (outbreak) kasus (surge tekanan dekontaminasi
capacity) negatif ruang rawat
sesuai dengan peraturan dibanding pasien infeksi
( PMK 3 th koridor. transmisi
perundangan. 2020 ACH 12 /jam airborne ( 3
c) Ada bukti dilakukan edukasi TENTANG Bila udara bucket,lab ,pel
KLASIFIKASI diresirkulasi microfiber,APD
kepada staf tentang DAN pakai filter sesuai)
PERIZINAN HEPA (tanpa
pengelolaan pasien infeksius RS) jendela,true
jika terjadi ledakan pasien mechanical
Ada bukti ventilation)
(outbreak) penyakit infeksi komite
PPI/Tim/
air borne. IPCN edukasi
kepada
petugas (
IHT,UMAN)
Kewaspadaan transmisi
Kontak

Kewaspadaan
Standard

Kewaspadaan transmisi Kewaspadaan Transmisi


Droplet Airborne
Contact/Kontak Droplet/Percikan Airborne/Udara

>5µm Tek neg < 5µm

MRSA, VRE SARS COV2,HiNi,


MDRO TBC, Cacar air
H5N1

Bicara,batuk Aerosol Bicara,batuk


bersin Bersin,AGP
Sarung tangan Jarak Masker Bedah Jarak Respirator Jarak
Gaun 1m Pelindung Wajah, Gaun 1 ,8 m Partikulat/N95 2m
Ada kebijakan PPI tercantum tentang kewaspadaan transmisi
Ada Panduan perawatan pasien infeksi ,ruang terpisah atau ruang isolasi
Ada SPO Penempatan pasien sesuai jenis transmisi infeksi pasien

RS menyediakan APD untuk kewaspadaan (barrier precautions)


dan prosedur isolasi untuk penyakit menular melindungi pasien
dengan imunitas rendah (immunocompromised) dan
mentransfer pasien dengan airborne diseases di dalam rumah
sakit dan keluar rumah sakit serta penempatannya dalam waktu
singkat jika rumah sakit tidak mempunyai kamar dengan
tekanan negatif (ventilasi alamiah dan mekanik).
Alat Pelindung Diri (APD)dan pengaturan pelayanan kesehatan
Ada Kebijakan PPI didalamnya ada tentang APD Ada bukti perencanaan kebutuhan APD dari unit
Ada Pedoman PPI didalamnya ada tentang APD Ada RAB PPI,termasuk APD
Ada Panduan APD sesuai jenis tugasnya,tindakannya SPO reuse APD tentang Porses dekontaminasi atau
Ada SPO donning doffing APD dan disposal APD sterilisasi ( bila ada)

Stock APD Tersedia


Jumlah sesuai kebutuhan
Planning
petugas Kesehatan
Ada buffer stok?

Ukuran Pemilihan APD

Tersedia setiap Sesuai besar paparan


saat,berbagai ukuran
Sesuai indikasi
Sesuai dinamika transmisi
4 unsur yang harus dipenuhi tentang APD

1. Tetapkan indikasi penggunaan APD dengan mempertimbangkan:


a. Besar risiko pajanan
b. Dinamika transmisi.
1) Transmisi penularan COVID-19 adalah droplet dan kontak.
2) Transmisi airborne bisa terjadi bila ada tindakan AGP
2. Cara “ memakai “dengan benar
3. Cara “melepas” dengan benar
4. Cara menempatkan disposal setelah di pakai yangdengan benar
- wadah /ember bertutup /dengan pijakan kaki 3 buah
Reuse : gaun lengan panjang,apron lengan panjang
Disposable : masker,topi,sarung tangan,apron
Pro dekontaminasi : face shield/googles,boot
Kewaspadaan terhadap udara penting untuk mencegah penularan bakteri TC flow
infeksius yang dapat bertahan lama di udara. Pasien dengan infeksi airborne” Tarik udara kotor,filter
sebaiknya ditempatkan di kamar dengan tekanan negatif . Jika struktur
dengan hepa,sinar UV
bangunan tidak memungkinkan membangun ruangan dengan tekanan negatif
maka rumah sakit dapat mengalirkan udara lewat sistem penyaring HEPA Ukur sesuai rekomendasi
(high effieciency particulate air) pada tingkat paling sedikit 12 kali pertukaran 12 ACH
udara per jam. RS sebaiknya menetapkan program untuk menangani pasien
infeksi “air borne” dalam waktu singkat jika sistem HEPA tidak ada, termasuk
jika ada banyak pasien masuk menderita infeksi menular. Pembersihan kamar
dengan benar setiap hari selama pasien tinggal di rumah sakit dan
pembersihan kembali setelah pasien keluar pulang harus dilakukan sesuai
dengan standar atau pedoman pengedalian infeksi.
Alur bila kasus infeksi transmisi airborne
meningkat
Mis kasus TB

1 2 3 4
Suspek infeksi transmisi Pasien TB TB belum pernah dapat TB RO
airborne→ada 1 Ruang di OAT,
IGD sementara ditegakkan Kohorting bila telah Privat isolation room
OAT kurang dari
diagnosis min 2 bln OAT
< 2 bulan Kohorting

TBRO,
Isolasi Ranap Isolasi
IGD Kohorting privat Cacar air
Ventilasi berfungsi baik

alami mekanik
Jendela terbuka lebar dan memenuhi ACH 12,
pintu terbuka kelembaban 40-60, suhu hingga 15-24 0 C

Ventilasi
alami campuran
mekanik
engsel di samping (optimal) supply udara bersih dari kaki pasien Kipas angin
ke kepala menggunakan kipas angin
Sliding window(terbuka yang diarahkan ke jendela/exhaust Ekshaus fan: exhaust di bawah jendela
50%) (harus satu arah)/hepa filter (jika 15cm dari lantai dan biasa,sentrifugal
perlu) atau AC berada di area kepala
Persyaratan minimal
Ventilasi satu sisi
Cross ventilasi

Ruang dengan AGP


Natural ventilation
Laju ventilasi
12 ACH
160L/detik/pasien

Hepafilter: arah dari bersih ke area yang lebih kotor,dekat


Memenuhi syarat dengan petugas/orang,bandingkan CADR alat dengan ACH
ruangan

Bila ACH tidak tercapai,DAPAT


Ruang lain Cross ventilasi lebih baik dari ventilasi
diupayakan mengurangi jumlah pasien
Tidak memenuhi 1 sisi
60L/detik/pasien dalam ruangan
syarat

CADR=+Clean Air Delivery Rate


Upaya memodifikasi

Pergerakan Natural ventilation


udara TIDAK
dari bersih
kekurang bersih
Pintu ditutup bila ada
aliran udara
Strategi bukan cross ventilasi
Ante room ada pengaturan tertib dan
Fan dekat jendela terbuka ,atau arah aliran udara
Modifikasi untuk berlawanan dengan jendela (arah dari
menurunkan bersih ke kotor) Pintu ganda di anteroom,dibuka tidak
pajanan petugas Ekstraktor didinding dalam waktu bersamaan
atau jendela /Whirly Atau Stack effect
Bisa anteroom plastic dengan zipper
birds

anteroom
Kesehatan Lingkungan .Kemenkes
PMK 7 tahun 2019 :
Magnehelic
Pengukur tekanan
ruangan Air master
Pengukur partikel
pd droplet
airborne
Syarat tata udara yang baik

Temperatur dan 20-24oC


kelembaban Eliminasi jamur dan bakteri
udara 40-60%

Infeksius:
Perbedaan OK,immunocompromais :
tekanan udara tekanan tekanan positif
negatif

Kualitas udara
Sistim aliran
udara

Pedoman teknis Prasarana system Tata Udara pada Bangunan RS,Kemenkes


drAAryani,SpPK/Perdalin 19
2012
Tata udara ruang infeksi airborne di RS

R isolasi bertekanan R kohorting APD


negative -2,5 Pa sp -15 Pa bertekanan
negative/natural Pasien :masker bedah
Tekanan negatif dimonitor ventilation+
dengan magnehelic mekanikal, > 12 ACH Petugas : N95/FFP2

udara resirkulasi, Di pintu masuk


dipakai fresh air unt Ada keterangan bahwa
mendorong keluar Kelembaban 40-60 % pasien dengan infeksi
Dapat dipakai Di transmisikan airborne,
Hepafilter APD yang dibutuhkan
Ruang Isolasi

Infeksius Protektif
• Penyakit Infeksi menular • Pasien immunokompromais
• Tekanan negatif • Tekanan positif;
• Hibrid ventilasi > 12 ACH • Dipasok dg diffuser tanpa bunyi; 15 ACH,
• Semua pasokan udara harus dibuang udara melintasi pasien dan dibuang dekat
keluar. lantai dekat pintu ruangan
• Udara di resirkulasi harus dipakai • Ada anteroom,tekanan negative terhadap
Hepafilter ruang pasien
• Daerah dingin: 24oC, RH 30%
• Musim panas: 24 oC, RH 50%
• Ada ruang mengatur AIRLOCK agar udara
tidak tersebar ke sekitar
Pencegahan dan pengendalian infeksi di ruangan
Isolasi Protektif

✓Untuk kasus transplantasi organ,pasien


imunokompromais, keganasan
✓Diperlukan tekanan udara positif terhadap koridor
✓Hepafilter dapat dipakai
Ventilasi hybrid (Alamiah+mekanikal)

Jendela Kipas angin Ekshaust


Terbuka dengan engsel
Tertuju fix kearah
samping,agar terbuka Dibawah jendela
jendela
100%

Kaca bening atau dengan


kaca film,tanpa Tertuju fix kearah
15-30 cm diatas lantai
korden,korden plastic ekshaus
anti bakteri
RUANG ISOLASI I G D

Ruang doffing APD

Pintu akses terpisah dari akses


pasien non infeksi
Ada ekshaus,AC berhadapan
dengan ekshaus
TC flow menarik udara kotor di filter,UV dan
dikeluarkan dalam keadaan bersih

TCFlow
Lingkungan gedung
• Petugas di Anaestesi
• Petugas yang dekat dg pasien infeksi saluran
napas,pasien dengan luka,risiko kontak mikroba
Risiko airborne bagi penyebab
• Petugas dengan specimen patologi
Petugas kesehatan • Petugas yang mengelola bahan kimia
• Petugas yang melakukan dekontaminasi scope,alat
bedah,alat untuk dekontaminasi
Masukkan udara bersih untuk mendilusi kontaminan yang ada,supply udara bersih di bagian atas
Arah udara dari area bersih ke area yang kurang bersih, area bawah aman di hirup Petugas

• ICU,transplant,luka bakar,cystic fibrosis,


Risiko airborne bagi • kamar operasi
Pasien • Tekanan positif atau tenanan netral
Dekontaminasi permukaan

6 1
Kebersihan lantai, Pembersihan
permukaan yang
Ruangan
sering dipegang
banyak orang

5 2
Di tanda tangan Terminal
petugas kebersihan dekontaminasi

4 3
Peralatan Dekontaminasi area
pembersihan tersedia rawat kritikal
KEWASPADAAN TRANSMISI AIRBORNE :COVID 19 ,TB

1. Bila akan melakukan AGP pada pasien covi19


2. Tempatkan Pasien single room,jika tidak memungkinkan kohorting, Jarak TT min 2 m
3. Kebersihan Tangan sesuai 5 moment
4. APD: N95,face shield/ goggles dan,gaun lengan Panjang/apron plastic lengan
Panjang;pasien : pakai masker bedah
5. Peralatan: Lakukan proses dekontaminasi pembersihan-disinfeksi-sterilisasi
6. Lingkungan :pembersihan Lingkungan secara rutin 2-3x/hari dan bila perlu air deterjen-air
bersih-desinfektan –air bersih (klorin 0,5-1%),lap dan mop mikrofiber
7. Batasi pergerakan pasien,bila diperlukan pasien memakai masker bedah
8. Ruang bertekanan negative atau hybrid ventilasi ( natural dengan ekshaus dan kipas )
12 ACH, pergerakan udara dari bersih ke kotor,
10. Limbah
Limbah terkontaminasi darah dan cairan tubuh dimasukkan dalam kantong kuning
Limbah sekresi dan ekresi dianggap infeksius, dimasukkan kantong kuning.
Sisa makanan masuk kantong hitam
Linen ditatalaksana sebagai linen infeksius , dimasukkan kantong kuning.
YA TIDAK KETERA
Parameter audit waspada transmisi airborne NGAN
• Penempatan pasien terpisah dari pasien lain.Private room,kohorting,jarak
antar TT 2 m
• Di pintu r isolasi ditempatkan peringatan cara transmisi infeksi pasien yang sedang
dirawat,APD yang perlu dipakai (warna merah )
• Kebersihan Tangan petugas sesuai 5 moment
• Tidak menyentuh mulut, hidung ,mata .
• APD: N95, gaun . APD baru ketika akan merawat pasien, dan sarung tangan baru
saat pindah ke pasien lain;tidak melakukan ’gloves hygiene’
• Gaun hanya buat di area pasien,tidak dibawa ke area luar-area nurse station
• Tersedia Ruang donning dan doffing APD
• Peralatan telah di proses dekontaminasi ; pembersihan-disinfeksi-sterilisasi
• Pembersihan Lingkungan secara rutin 3 x dan setiap nampak kotor, air deterjen-air-
klorin-air .
• Terminal decontamination dengan air deterjent-air bersih-disinfektan-air bersih (
mis klorin 0,5%)
• Limbah ditata laksana sebagai limbah infeksius (kantong kuning)

Linen ditatalaksana sebagai linen infeksius (kantong kuning).


• Ventilasi ruang pasien >12 ACH,bisa hybrid ventilasi (natural+mekanikal)
YA TIDAK KETERA
Parameter audit waspada transmisi kontak NGAN
• Penempatan pasien terpisah dari pasien lain.Private room,kohorting,jarak
antar TT 1m
• Di pintu r isolasi ditempatkan peringatan cara transmisi infeksi pasien yang sedang
dirawat,APD yang perlu dipakai (warna hijau)
• Kebersihan Tangan petugas sesuai 5 moment
• Tidak menyentuh mulut, hidung ,mata .Pakai sarung tangan atau tidak
lakukan ‘Gloves hygiene’
• APD: sarung tangan dan gaun . APD baru ketika akan merawat pasien, dan
sarung tangan baru saat pindah ke pasien lain;tidak ada’gloves hygiene’
• Gaun hanya buat di area pasien,tidak dibawa keluar
• Peralatan telah di proses dekontaminasi ; pembersihan-disinfeksi-sterilisasi
• Pembersihan Lingkungan secara rutin 3 x dan setiap nampak kotor, air deterjen-air-
klorin-air .
• Terminal decontamination dengan air deterjent-air bersih-disinfektan-air bersih (
mis klorin 0,5%)
• Limbah ditata laksana sebagai limbah infeksius (kantong kuning)

Linen ditatalaksana sebagai linen infeksius (kantong kuning).


• Ventilasi ruang pasien 6-12 ACH
YA TIDAK KETERA
Parameter audit waspada transmisi Droplet NGAN
• Penempatan pasien terpisah dari pasien lain.Private room,kohorting,jarak
antar TT 1,8 m
• Di pintu r isolasi ditempatkan peringatan cara transmisi infeksi pasien yang sedang
dirawat,APD yang perlu dipakai (warna orange)
• Kebersihan Tangan petugas sesuai 5 moment
• Tidak menyentuh mulut, hidung ,mata .Pakai sarung tangan atau tidak
lakukan ‘Gloves hygiene’
• APD petugas : masker bedah,kacamata/google/faceshield,sarung tangan baru
saat pindah ke pasien lain;tidak ada’gloves hygiene’
• Gaun hanya buat di area pasien,tidak dibawa ke-area nurse station
• Peralatan telah di proses dekontaminasi ; pembersihan-disinfeksi-sterilisasi
• Pembersihan Lingkungan secara rutin 3 x dan setiap nampak kotor, air deterjen-air-
klorin-air .Terminal decontamination dengan air deterjent-air bersih-disinfektan-air
bersih ( mis klorin 0,5%)
• Limbah ditata laksana sebagai limbah infeksius (kantong kuning)

Linen ditatalaksana sebagai linen infeksius (kantong kuning).


• Ventilasi ruang pasien 12 ACH
Referensi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai