Anda di halaman 1dari 66

PROGRAM PPI

Ns. Olvinda Maki, S.Kep, M.Si


BIODATA

Nama: Ns. OlvindaMaki, S.Kep,M.Si

Pekerjaan: Analis Mutu Di Bidang Yankes,


Dinkesda Prov.Sulut

No Telp/Wa: 085343532842

Email : Olvindamaki@yahoo.Com

2
,,,,
Semangat pagiiii
SEBELUM MULAI YUUK TEBAK TEBAKAN
BIAR SERUUU !
JIKA DIBUTUHKAN WAKTU 10
DAUN APA YANG GAK MENIT UNTUK MEREBUS 1
PERNAH LAYU BUTIR TELUR, BERAPA WAKTU
YANG DIPERLUKAN UNTUK
MEREBUS 3 BUTIR TELUR?

TETAP AJA 10 MENIT ..KAN


DAUN TELINGA, DAUN BISA DIREBUS BARENG
PINTU, DAUN JENDELA BARENG DALAM 1 PANCI
Energizer:
• Peserta membuat 2 barisan..
• Ikuti petunjuk ..
• Maju… Mundur
• Dibalik..
BAGAIMANA PELAKSANAAN PEMBERIAN VAKSIN
MENURUT ANDA?
BAGAIMANA PELAKSANAAN PPI NYA ?
meningkatkan kualitas
pelayanan di fasyankes,
sehingga melindungi sumber
Program daya manusia kesehatan,
pasien dan masyarakat dari
PPI penyakit infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan
di fasyankes
Flowchart Power Point
PROGRAM PPI
PMK No.27 tahun 2017 tentang PPI
PEDOMAN TEKHNIS PPI TAHUN 2020

1. KEWASPADAAN ISOLASI :
& Kewaspadaan Transmisi
2. PENCEGAHAN PPI DENGAN BUNDLES HAIs
3. SURVEILANS HAIs
4. PENDIDIKAN &PELATIHAN PPI
5. PENGGUNAAN AB YANG BIJAK

MONITORING DAN EVALUASI :


AUDIT MEMASTIKAN MASALAH
Flowchart Power Point ICRA UPAYA PENYELESAIAN MASALAH
wardanelayunus@gmail.com
Kewaspadaan isolasi (isolation
precaution)
• Kewaspadaan adalah Tindakan pencegahan
• Isolasi merupakan memisahkan

KEWASPADAAN TRANSMISI

KEWASPADAAN STANDAR
Mencegah risiko kontaminasi melalui cairan tubuh, darah, Kewaspadaan ini diterapkan untuk
sekret, ekskresi, kulit yang tidak utuh. baik pada pasien yang mencegah dan memutus rantai
didiagnosis, diduga terinfeksi atau kolonisasi, terutama saat penularan penyakit lewat kontak,
memberikan pelayanan kepada pasien atau di masyarakat droplet, dan udara
Flowchart Power Point
Penyakit Infeksi terkait pelayanan
kesehatan/
background
Healthcare Associated
Infection (HAIs)

salah satu masalah


kesehatan
diberbagai negara
di dunia
PENGERTIAN HAIs


Adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama proses
perawatan di rumah sakit atau fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya, dimana tidak infeksi atau dalam
masa inkubasi saat masuk rawat serta dapat muncul
setelah pulang rawat dan juga infeksi yang dapat
terjadi pada PETUGAS di fasilitas pelayanan
kesehatan karena pekerjaanya
.

13
RANTAI PENULARAN
AGEN
INFEKSI INFEKSIUS
BAKTERI, JAMUR
VIRUS,RICKETSIA
PROTOZOA

PEJAMU RENTAN RESERVOIR


MANUSIA, PERALATAN,
PASIEN, PETUGAS,
AIR/LINGKUNGAN
PENGUNJUNG

RANTAI INFEKSI
(CHAIN OF INFECTION)

PINTU PINTU KELUAR


MASUK KULIT
KULIT CEDERA/MUKOSA
CEDERA/MUKOSA CARA
TRANSMISI
KONTAK, DROPLET,
AIRBORNE
PROGRAM PPI DALAM MEMUTUS MATA RANTAI INFEKSI

CAUTI:
Catheter Associated
Urinary Tract
Infection
PLABSI:
Peripher Line
Associated
Bloodstream
Infection
CLABSI:
Central Line
Associated
Bloodstream
Infection
VAP:
Ventilator Associated
Pneumoni
IDO:
Infeksi Daerah
Operasi
Kewaspadaan Standard
1. Kebersihan Tangan
2. Penggunaan
Kewaspadaan APD
Transmisi
3. Pengendalian
a. Lingkungan
Kewaspadaan Transmisi Kontak
4. Kewaspadaan
b. pengelolaan Transmisi
Limbah Droplet
hasil pelayanan
Kesehatan
c. Kewaspadaan Tranmisi Udara (Airborne
KEWASPADAAN 5. Pengelolaan Peralatan Perawatan
ISOLASI: pasien dan alat Medis lainnya
1. KEWASPADAAN 6. Pengelolaan
Bundles PPI dan Linen
PPI pada Penggunaan
STANDAR 7. Penyuntikan
Peralatan Kesehtanyang aman
Lainnya
8. Bundles
a. Kebersihan
PPI IDOPernafasan atau Etika
Minor, ISK, PLABSI
batuk
b. PPI pada Penggunaan Peralatan Kesehtan
9. Penempatan
Lainnya Pasien
10. Perlindungan Kesehatan petugas
**di FKTP hanya 10…. RS sampai 11
11. Praktek lumbal fungsi
KEBERSIHAN
01 TANGAN
Kewaspadaan Standar penting
utk mencegah Transmisi darah,
produk darah dan cairan tubuh
Dan salah satunya adalah
melakukan KEBERSIHAN
TANGAN sebagai PILAR PPI
KEBERSIHAN TANGAN

INGAT :
1. TIDAK MENGGUNAKAN ASSESORIS TANGAN
2. KUKU SELALU PENDEK TAMPA PEWARNA KUKU KEBERSIHAN TANGAN WAJIB
BUKAN KEWAJIBAN
KEBERSIHAN TANGAN

SARANA
HH

MOMENT

LANGKAH
handrub: 20 – 30 dtk, 2-3 CC, 4x Air mengalir:
40 – 60 dtk, 3-5 CC
sabun cair, 8x

PASTIKAN

Semua petugas paham 5 moment dan


6 Langkah
Mematuhi Langkah kebersihan tangan
Komposisi cairan Cairan handrub secara berurutan baik dan benar
CAMPURAN 97 ml ALKOHOL 70 %
Tersedia sarana kebersihan tangan
DALAM 3 ML CAIRAN GLICERIN, NO assesoris di tangan dan kuku
JIKA DIBUAT SECARA MASSAL
TIDAK LEBIH DARI 50 LITER pendek tampa pewarna
PERSEKALI PEMBUATAN Tersedia sarana kebersihan tangan
VIDIO LANGKAH KEBERSIHAN TANGAN
ALAT
02
PELINDUNG
DIRI (APD)
DIGUNAKAN
BERDASARKAN JENIS DAN
INDIKASI
ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)

Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat


alat yang dirancang sebagai penghalang
terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair,
atau udara untuk melindungi pemakainya
dari cedera atau penyebaran infeksi atau
penyakit
Melindungi pasien dari Mikroorganisme yang
ada pada petugas kesehatan dan sebaliknya
Penggunaan APD sesuai dengan indikasi
dan jenis paparan
ALAT
BUSINESS MODELPELINDUNG
DIRI (APD)
CANVAS
DIGUNAKAN SESUAI INDIKASI DAN JENIS PAPARAN
Key Partners Key Activities Value Propositions Customer Relationships Customer Segments
Insert your content Insert your content Insert your content Insert your content Insert your content

Key Resources Channels


Insert your content Insert your content

Revenue Streams
Insert your content

24
PRINSIP
1. APD harus digunakan di tempat dan waktu yang
PENGGUNAAN APD ditentukan
 sesuai indikasi dan resiko pajanan : Petugas
menilai resiko darah, cairan tubuh,
eksresi/sekresi atau bahan infeksius
 dalam ukuran yang benar
2. Semua APD harus memenuhi standar
keamanan, perlindungan dan keselamatan
petugas/pasien
3. Hindari kontak antara APD yang terkontaminasi
dengan alat/permukaan lingkungan
4. Tidak berbagi APD yang sama antara dua
petugas/individu
5. Segera lepaskan APD setiap selesai prosedur
6. Lakukan kebersihan tangan setelah melepaskan
PENGENDALIA
03 N LINGKUNGAN
5 R (Rapih, Resik, Rajin,
Ringkas, Rawat )
SISTIM AIR : Sumber air, Persyaratan
Kesehatan air, system pengelolaan air PENGENDALIAN
limbah Medis dan Non Medis LINGKUNGAN

upaya perbaikan kualitas


VENTILASI udara, kualitas air dan
SISTIM
RUANGAN : permukaan lingkungan,
PENCAHAYAAN :
Sistim ventilasi Jendela/Pintu, serta desain dan konstruksi
Alami, Mekanik Lampu bangunan dilakukan untuk
dan campuran
mencegah transmisi
mikroorganisme kepada
pasien, petugas dan
KONSTRUKSI BANGUNAN: pengunjung.
Disain bangunan, Tata ruang,
Kebersihan Lingkungan
Flowchart Power Point 28
? PEMBERSIHAN
PENGENDALIAN LINGKUNGAN

LINGKUNGAN
Yes No
Pertahankan kondisi lingkungan sehat
 Sirkulasi udara di dalam ruangan
perputaran/jam dan utk kamar Dilakukan 2 kali Lingkungan tidak
mandi/WC sehari dan jika tertata rapi dan
diperlukan tampak kotor
 Permukaan lingkungan bersih
 Area pemeriksaan pasien khusus
terpisah dengan area administrasi
 Penataan peralatan tampak rapi dan Yes No
mudah dibersihkan
 Sarana kebersihan tangan Gunakan Troli Petugas
 Pembersihan rutin ( minimal 2 kali kebersihan, APD menggunakan
sehari) dan cairan satu ember berisi
disinfektan air tanpa APD
 Pengelolaan limbah

Flowchart Power Point 29


PEMBERSIHAN LINGKUNGAN RUANG PELAYANAN PASIEN
PEMBERSIHAN TUMPAHAN DAN PERCIKAN

Topi, sarung tangan, kacamata, masker, serok dan sapu kecil,


Spiil Kit Infeksius cairan detergen, cairan klorin 0,5 % dan kain perca/tisu/koran
bekas), plastik warna kuning.

Topi, sarung tangan, kacamata, masker, gaun, serok dan


sapu kecil, detergen, larutan tertentu berdasarkan bahan
Spill Kit B3 kimianya, dan kain perca/tisu/koran bekas), plastik warna coklat

Prosedur pembersihan tumpahan cairan Infeksius: Prosedur pembersihan tumpahan cairan B3:
1. Petugas menggunakan APD.
1. Petugas menggunakan APD.
2. Beri tanda untuk menunjukan area adanya tumpahan.
2. Beri tanda untuk menunjukan area adanya tumpahan. 3. Tumpahan bahan kimia: tuangkan air bersih pada tumpahan, lalu
3. Serap cairan yang tumpah dengan kain keringkan dengan kertas/koran/kain perca kemudian masukan ke
perca/handuk/tisu/koran bekas penyerap bersih yang kantong warna coklat, tuangkan detergen dan serap/keringkan
dapat menyerap sampai bersih kemudian buang ke dengan kertas/koran/kain perca buang ke kantong warna coklat.
kantong warna kuning (kantong infeksius). Berikan label B3 pada plastik warna coklat tumpahan kimia.
4. Tumpahan reagen: lokalisir area tumpahan dengan menaburkan
4. Tuangkan cairan detergen kemudian serap dengan kain
Natrium Bicarbonat (Bicnat) sekitar area tumpahan, kumpulkan
perca/handuk/tisu/koran bekas masukan ke kantong bekas resapan kedalam plastik hitam/coklat, kemudian bersihkan
warna kuning. lantai dengan detergen kemudian serap dan buang ke kantong
5. Lanjutkan dengan cairan klorin 0.5 % kemudian serap dan warna hitam/coklat.
buang ke kantong warna kuning (kantong infeksius). 5. Buang plastik sampah infeksius ke tempat penampungan sampah
infeksius dan kumpulkan limbah tumpahan B3 dalam ruang
penyimpanan limbah B3.
DEKONTAMINASI AMBULANS
1. BERSIHKAN secara berkala dan setiap selesai
penggunaan ambulan
2. Petugas menggunakan APD (masker, gaun, sraung
tangan, pelindung wajah) jika terkena percikan darah
atau benda infekisus pada area selaput mukosa maka
lakukan tindak lanjut pembersihan
3. Bersihkan area yang bersentuhan dengan pasien,
peralatan yang terkontaminasi : streacher, rails, dinding,
lantai dan alat ainnya
4. Gunakan desinfektan yang mengandung Natium
hipoklorit 0,5 %
5. Jika ada tumpahan darah/cairan tubuh/bahan
kimia/infeksius lakukan prosedur dengan Spill Kits
6. Segera lepaskan APD dan lakukan kebersihan tangan
7. Pembuangan limbah dan APD sesuai Prosedur
PENGELOLAAN
04 LIMBAH
INFEKSIUS, NON INFEKSIUS
DAN BENDA TAJAM
PENGELOLAAN
LIMBAH
Limbah B3 dari
pelayanan medis dan
Limbah InfekisuS :
terkontaminasi 04 penunjang medis
darah, cairan yang berasal dari
tubuh, sekresi, sitotoksis dan limbah
Melindungi pasien, petugas eksresi, ruang bahan kimia
, pengunjung dan isolasi .
masyarakat sekitar
fasyankes dari penyebaran
infeksi akibat limbah yang
Limbah Non 03 KATEGORI 01
InfekisuS : semua LIMBAH Limbah Benda
tidak dikendalikan termasuk Limbah yang tidak
resiko cidera terkontaminasi tajam adalah
semua limbah
darah, cairan
tubuh, sekresi, yang dapat
melukai kulit dan
eksresi, dan
berasal dari limbah 02 masuk ke
pembuluh darah .
umum

Next Step Slide Presentation 34


PENAMPUNGAN LIMBAH SEMENTARA ( TPS)

RUANGAN PELAYANAN PENAMPUNGAN SEMENTARA PEMBUANGAN AKHIR

1. TPA PEMDA : Limbah Non


Cooler Infeksius
box utk 2. Insenerator : Limbah Infeksius
benda
Jika fasilitas insinerasi tidak tersedia,
tajam
limbah klinik dapat ditimbun dengan
kapur dan ditanam.
1. Menggali lubang, dengan
kedalaman sekitar 2,5 meter
2. Tebarkan limbah klinik di dasar
lubang sampai setinggi 75 cm.
Tambahkan lapisan kapur. Lapisan
limbah yang ditimbun lapisan kapur
masih bisa ditambahkan sampai
ketinggian 0,5 meter di bawah
permukaan tanah
3. Akhirnya lubang tersebut harus
ditutup dengan tanah.
Membuangan safety box dilakukan setelah kotak terisi 2/3
Limbah Limbah tajam jarum
rumah suntik Limbah Limbah Non Limbah cair
sakit/puskes Infeksius Infeksius
mas/klinik
needle
syringe

Pemilahan Safet Plastik Plastik Hitam Cairan Cairan


kuning/code
y box infeksiud tubuh lainya

Pengangkutan

Penyimpanan
Cold
sementara
storage

Pembuangan
akhir
PENGELOLAAN
05 PERALATAN
KRITIKAL, SEMI KRITIKAL
DAN NON KRITIKAL
(kriteria dr Earl Spalding)
DEKONTAMINASI PERALATAN KESEHATAN

Dekontaminasi
Melepaskan kotoran dan mikroorganisme patogen
dari benda-benda sehingga aman dipegang, untuk
diproses lebih lanjut, digunakan atau dibuang.

Pembersihan Disinfeksi Sterilisasi

Sumber: World Health Organization. 2016. Decontamination and reprocessing of medical


devices for health-care facilities. World Health Organization. Diakses dari:
https://www.who.int/infection-prevention/publications/decontamination/en/
PEMROSESAN ALAT KESEHATAN
PENGELOLAAN ALAT KESEHATAN
PROSEDUR STERILISASI PERALATAN
KESEHATAN DI FKTP
1. Sterilisasi dengan pemanas uap (steam) : Temperature maksimal
250F (121 C) dengan tekanan 15 Psi dalam waktu 15 -20 menit ,
autoklaf membutuhkan waktu 30 menit dengan suhu 121 C, tulis
tanggal sterilisasi dan tanggal kadaluarsa
KRITIKAL 2. Jika menggunakan proses sterilisasi panas kering : temperature
340 F (170C) dalam waktu 1 jam dan jika suhu 320 F (a60 C)
membutuhkan waktu 2 jam

1. Proses DTT : Perendaman dengan Desinfektan ( Klorin 5,25 %


selama 15-20 menit), Glutaradehyde 2 % atau
SEMI Hypochloride Hydrogen 6 % selama 15 -20 Menit dan
KRITIKAL pastikan semua permukaan terendam cairan
2. Proses DTT dengan perebusan dan pengukusan
dilakukan 20 menit dihitungsetelah air mendidih atau
sampai terbentuk nya uap air mendidih

1. Pencucian dilakukan dengan deterjen dan air mengalir


NON kemudian dikeringkan dengan cara digantung
KRITIKAL 2. Didisinfeksi dengan alcohol 70 % : stetoscope, thermometer
dll
3. Pembersihan permukaan dengan cairan klorin 0.05 % dengan
,enggosok permukaan
06
LINEN BERSIH adalah linen yang sudah dilakukan
proses pencucian dan siap untuk dipakai dalam
pelayanan Kesehatan umum (bukan Tindakan steril)

LINEN STERIL adalah linen yang sudah dilakukan


proses pencucian dan sterilisasi untuk diaakai pada
KATEGORI timdakan aseptik

LINEN
LINEN KOTOR adalah Linen yang sudah
dipakai oleh pasien/keluarga/petugas

LINEN KOTOR TERNODA (INFEKSIUS) adalah linen


Linen yang terkontaminasi darah, cairan tubuh, sekresi dan
Kotor eksresi atau
PENANGANAN LINEN DI PENGGANTIAN LINEN PASIEN

RUANG PERAWATAN •Linen Tidak diletakan dilantai,langsung masukan


kedalam kantong kuning
•Pastikan tidak terbawa
alkes,kertas,faeces,DIapers dll
•Petugas gunakan APD sesuai tingkat
risiko,dilakukan oleh perawat

PENGUMPULAN
LINEN INFEKSIUS
PENGUMPULAN LINEN INFEKSIUS
•Petugas perawatan mengumpulkan linen infeksius
dari kamar pasien
•Pengumpulan/disposal APD petugas ( re use )
•Seluruh linen infeksius di letakan pada dirty room yg
memudahkan pengambilan petugas Linen

LINEN PASKA PENANGANAN PASIEN


COVID -19 ADALAH LINEN INFEKSIUS TRANSPORTASI LINEN KOTOR
• Petugas linen melakukan pengambilan linen kotor(
HAND OVER dg PETUGAS RUANG EPRAWATAN &
 BED MAKING DILAKUKAN SESUAI PENCATATAN)
JADWAL • Lakukan transportasi ( dengan kereta tertutup)
 PEMBATASAN PETUGAS UTK • Petugas linen menggunakan APD
KERUANG sesuai standar
07
PENYUNTIKAN YANG AMAN adalah penyuntikan
yang dilakukan dengan mengindahkan Prinsip prinsip
yang benar sehingga aman untuk pasien dan petugas
dari resiko terinfeksi

ASEPTIC TECHNIQUE adalah penanganan secara


steril terhadap obat -obat, jarum/spuit, vial, ampul
mulai dari penyimpanan, persiapan sampai
penyuntikan sehingga kesterilan tetap terjamin.

SINGLE DOSE adalah pemberian obat dalam


kemasan vial/ampul dengan menggunakan satu jarum
dan spuit untuk satu kali pemberian pada satu
pasien.

MULTI DOSE adalah pemberian obat dalam bentuk


vial/ampul untuk lebih dari satu kali pemberian pada
pasien yang sama dengan menggunakan jarum dan
spuit steril pada setiap penyuntikan
KONSEP PENYUNTIKAN YANG AMAN
PENYUNTIKAN YANG AMAN
Penyuntikan yang Aman
1. Tidak memakai ulang jarum suntik berulang
2. Upayakan tidak memakai obat- obat/cairan
multidose
3. Pertahankan teknik aseptik dan antiseptik
pada pemberian suntikan
4. Segera buang jarum suntik habis pakai
5. Tidak melakukan recapping jarum suntik
habis pakai

pelatihan ipcn.doc.file. diklat.2017


08
Etika batuk dan kebersihan pernafasan
 MENEMPATKAN PASIEN DENGAN JARAK SETIDAKNYA 1 METER
DARI PASIEN LAIN
 TERDAPAT TANDA PERINGATAN KEBERSIHAN PERNAPASAN DAN
ETIKA BATUK

Menutup mulut dan hidung


saat batuk /bersin

Pakai tisu, saputangan, masker


kain/medis bila tersedia, buang
ke tempat sampah

Lakukan cuci tangan Masker medis < 4 -6 jam atau


kotor/basah : ganti
Sarana kebersihan pernafasan dan Etika Batuk

1. Tissu/ Sapu Tangan


2.Saran Kebersihan Tangan
3. Masker
4.Tempat Sampah
5. Poster etika batuk dan
kebersihan pernfasan
Pasang tanda di pintu masuk dan di tempat-tempat strategis ( mis : pintu
masuk, ruang tunggu) dalam pengaturan rawat jalan dan rawat inap
dengan instruksi kepada pasien dan orang lain dengan gejala infeksi
pernapasan

Menyediakan wadah tissu dan tanpa sentuh (mis. tutup yang dioperasikan
dengan pedal kaki atau terbuka, keranjang sampah berlapis plastik) untuk
pembuangan tisu

Menyediakan sumber daya dan petunjuk untuk melakukan kebersihan


tangan di dalam atau di dekat ruang tunggu dalam pengaturan rawat jalan
dan inpatinet, menyediakan dispencer yang terletak di lokasi yang strategis
dari pelumas tangan berbasis alkohol dan di mana wastafel tersedia,
persediaan untuk mencuci tangan
PENEMPATAN POSTER
09
PENEMPATAN PASIEN
adalah menempatkan pasien pada
tempat yang telah ditetukan
berdasarkan metode transmisi
dengan mengatur jarak , penataan
sirkulasi udara untuk mempermudah
pencegahan infeksi silang pada
pelayanan Kesehatan dengan
mempertimbangkan aspek
keamanan serta keselamatan pasien
maupun petugas Kesehatan
PENEMPATAN PASIEN SESUAI
TRANSMISI

1. Ruang tersendiri/Kohort 1. Ruang tersendiri/Kohort system 1. Ruang tersendiri/Kohort system


system 2. Saranan & Kepatuhan Kebersihan 2. Saranan & Kepatuhan Kebersihan
2. Saranan & Kepatuhan tangan tangan
Kebersihan tangan 3. Menggunakan APD : Masker 3. Menggunakan APD sesuai Masker
3. Menggunakan APD sesuai medis, Gaun, pelindung wajah N95
Indikasi 4. Gerakan Pasien dibatasi , Jika 4. Pintu Ruang tertutp, ventilasi udara
4. Pembersihan Peralatan & pasien berpindah menggunakan tekanan negative 12 x perputaran/jam
lingkungan masker bedah 5. Mobilisasi pasien dibatasi : masker
5. Ventilasi udara netral 5. Ventilasi udara netral bedah 59
PENEMPATAN PASIEN (PMK No 27 tahun 2017)

01 02

Pasien infeksius terpisah Penempatan pasien disesuaikan


dengan pasien non infeksius.
dengan pola transmisi infeksi
penyakit pasien (kontak, droplet,
airborne) sebaiknya ruangan
tersendiri.
03
04
Bila tidak tersedia ruang tersendiri,
Semua ruangan terkait cohorting
dibolehkan dirawat bersama pasien
harus diberi tanda kewaspadaan
lain yang jenis infeksinya sama
berdasarkan jenis transmisinya
dengan menerapkan sistem cohorting.
(kontak,droplet, airborne).
Jarak antara tempat tidur minimal 1
60
meter.
PENEMPATAN PASIEN (PMK No 27 tahun 2017)

05 06

Pasien yang tidak dapat menjaga Mobilisasi pasien infeksius yang


kebersihan diri atau lingkungannya
jenis transmisinya melalui udara
(airborne) agar dibatasi di
seyogyanya dipisahkan tersendiri. lingkungan fasilitas pelayanan
kesehatan
07
.
Pasien HIV tidak diperkenankan dirawat
bersama dengan pasien TB dalam satu
ruangan tetapi pasien TB-HIV dapat dirawat
dengan sesama pasien TB.
61
10
Perlindungan Kesehatan
Petugas
1. Pemahaman petugas terhadap resiko
penularan penyakit/infeksi
2. Pemeriksaan berkala terhadap semua
petugas kesehatan terutama pada area
risiko tinggi (MCU)
3. Pemberian immunisasi vaksin ( terutama
pada area resiko tinggi)
4. Tersedia Alat Pelindung Diri (APD) dan
penggunaan baju kerja
5. Tersedia kebijakan penatalaksanaan paska
luka tusuk jarum bekas pakai
6. Kepatuhan petugas terhadap standar
FLOW CHART LUKA TUSUK JARUM

Tertusuk jarum Terpajan cairan


terkontaminasi tubuh

Keluarkan Segera lapor ke Cuci dg air


darah, cuci dg atasan mengalir
air mengalir

Buat laporan

Treatment klinik staf

Periksa darah HCV, HBV, HIV

Follow up HBsAg, anti HCV pasien (-) HIV psn (+)  dr

Ulang 3, 6 bl Follow up Dr
8-64
KESIMPULAN
1. Program PPI adalah : Kewaspadaan isolasi, Penerapan PPI terkait Bundles
HAIs, Surveilans, Diklat PPI, Penggunaan AB bijaksanan, Monitoring melalui
ICRA dan Audit PPI

2. Kewaspadaan Standar adalah upaya pencegah infeksi melalui risiko


kontaminasi cairan tubuh, darah, sekret, ekskresi, kulit yang tidak utuh. baik
pada pasien yang didiagnosis, diduga terinfeksi atau kolonisasi, terutama
saat memberikan pelayanan kepada pasien atau di masyarakat

3. Pelaksanana Kewaspadaan Standar terdiri dari Kebersihan tangan, APD,


Pengendalian Lingkungan , pengelolaan Limbah, Pengelolaan Peralatan
Perawatan pasien dan alat Medis lainnya , Pengelolaan Linen , Penyuntikan
yang aman , Kebersihan Pernafasan atau Etika batuk , Penempatan Pasien,
Perlindungan Kesehatan petugas
TERIMA KASIH
Patuhi standar yang sudah ditetapkan maka
kita bebas dari infeksi silang

Anda mungkin juga menyukai