Anda di halaman 1dari 1

BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFENISI ASURANSI

Asuransi berasal dari bahasa belanda, assurantie yang didalam hukum belanda
disebut dengan verzakering yang berarti pertanggungan. Dari defenisi tersebut
muncul beberapa istilah seperti assuaduer bagi penanggung dan geassureede bagi
tertanggung. Menurut laporan tahunan yang dikelurkan oleh bappepam-LK asuransi
dibagi menjadi dua bagian besar yaitu asuransi jiwa dan asuransi umum. Defenisi
asuransi menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1992 tentang
usaha perasuransian Bab 1, pasal 1: “Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian
antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada
tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian
kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan
diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan”. Dalam pasal 246 KUHD dijelaskan bahwa
asuransi adalah suatu perjanjian dengan mana seseorang penanggung mengikatkan
diri kepada seseorang tertanggung dengan suatu premi untuk memberikan
penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan
yang diharapkan, yang mungkin dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu.1

1
M. sholahuddin, lembaga ekonomi dan keuangan islam, (Surakarta:
Muhammadiyah University Press, 2006), 127.

Anda mungkin juga menyukai