Anda di halaman 1dari 8

BAB I

DEFINISI ASURANSI

Asal kata asuransi diambil dari bahasa Inggris yaitu Isurance yang berarti
pertanggungan atau asuransi, dalam bahasa Belanda ada istilah verzekering atau
Assurantie yang berarti sama yaitu asuransi. Ada dua pihak yaitu pihak penanggung
dan pihak tertanggung. Pihak penanggung menjamin dan menanggung pihak
tertanggung dengan memberikan penggantian kerugian yang dideritanya di
kemudian hari meskipun hal itu belum tentu akan terjadi. Dalam jangka waktu yang
telah ditentukan pihak tertanggung berkewajiban membayar sejumlah uang kepada
pihak penanggung.

1.1 Pengertian Asuransi Secara Umum


Menurut Subekti (2001)
Suatu perjanjian yang termasuk dalam jenis perjanjian untung-untungan
(kansovereenkomst) dimana perjanjian ini dengan sengaja didasarkan atas kejadian
yang belum tentu terjadi di kemudian hari, kejadian mana yang akan menentukan
untung ruginya salah satu pihak.

Menurut Kitab Undang-Undang HukumPerdata pada Pasal 1774


Sebuah persetujuan untung-untungan ialah suatu perbuataan yang hasilnya,
yaitu mengenai untung-ruginya, baik bagi semua pihak maupun bagi sementara
pihak, tergantung pada suatu kejadian yang belum pasti.yaitu persetujuan
pertanggungan, bunga cagak hidup, perjudian dan pertaruhan.

Menurut Abbas Salim


Suatu kemauan dalam menetapkan kerugian-kerugian kecil atau sedikit yang
sudah pasti sebagai pengganti (substitusi) kerugian-kerugian besar yang belum pasti
terjadinya di masa mendatang. Sehingga dapat disimpulkan orang bersedia
membayar kerugian yang sedikit untuk masa sekarang agar bisa menghadapi
kerugian-kerugian besar dengan baik.
Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian
(UUUP)
Asuransi atau pertanggungan adalah sebuah perjanjian antara dua pihak
atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung,
dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan di
derita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal dunia atau
hidupnya seseorang yang di pertanggungkan.

Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Bab Kesembilan Pasal


246
“Asuransi atau pertanggungan adalah sebuah perjanjian yangmana seorang
penanggung mengadakan ikatan dengan seorang tertanggung, dengan menerima
suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang di harapkan, yang mungkin akan
dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu.”

Menurut Emmy Pangaribuan (1992)


Pertanggungan adalah suatu perjanjian dimana penanggung dengan
menikmati suatu premi mengikatkan dirinya terhadap tertanggung untuk
membebaskan diri dari kerugian karena kehilangan, kerugian atau ketiadaan
keuntungan yang diharapkan yang akan dapat diderita olehnya karena suatu
kejadian yang belum pasti

Arti Asuransi Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Pasal


246
Ada tiga unsur penting dalam Asuransi yaitu :
1. Pihak tertanggung (verzekerde dalam bahasa Belanda) mengadakan ikatan
dengan pihak tertanggung (verzekeraar).
2. Pihak penanggung mempunyai kewajiban untuk membayar sejumlah uang
kepada pihak tertanggung jika suatu saat terjadi kejadian kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan.
3. Kejadian kerugian tersebut belum tentu terjadi.

Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 Pasal 1 angka 1


"Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara 2 (dua) pihak atau lebih,
dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan
menerima premi asuransi,untuk memberikan penggantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan
suatu pembanyaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan”

Pengertian Pertanggungan Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata


Pasal 1320
Pertanggungan adalah sebuah perjanjian yaitu kata sepakat, kecakapan, hal tertentu
dan suatu sebab yang halal.

1.2 Pengertian Asuransi Kesehatan


Menurut Prodjodikoro (1996) yang mengemukakan bahwa definisi atau
pengertian asuransi yakni pertanggungan. Dalam sebuah asuransi terlibat dua
pihak, yakni : yang satu dapat menanggung atau menjamin, bahwa pihak lain dapat
mendapat penggantian sebuah kerugian ,yang bisa jadi bakal dia derita sebagai
akibat dari sebuah histori yang semula belum pasti dapat berlangsung atau semula
belum sanggup ditentukan diwaktu terjadinya. Suatu kontra prestasi dari
pertanggungan ini, pihak yang ditanggung itu, diwajibkan membayar banyaknya
uang pada pihak yang menanggung. Uang tersebut akan masih menjadi milik yang
menanggung, jikalau setelah itu nyatanya peristiwa yang dimaksud itu tak
berlangsung.
Sedangkan menurut Ali (1993) yang mengemukakan bahwa definisi atau
pengertian asuransi kesehatan atau pertanggungan merupakan sesuatu
persetujuan, di mana penanggung mengikat diri pada tertanggung, dengan
memperoleh premi untuk menganti kerugian lantaran kehilangan, kerugian atau tak
diperolehnya keuntungan yang di inginkan, yg mampu diderita sebab peristiwa yang
tak didapati lebih dulu.
Definisi asuransi kesehatan berdasarkan, “Health Insurance is the payment
for the excepted costs of a group resulting from medical utilization based on the
excepted expense incurred by the group. The payment can be based on community
or experience rating”, dapat dijabarkan menjadi beberapa arti, yaitu:
 Terdapat sebuah pembayaran atau dalam istilah ekonomi disebut sebagai
transaksi yang melibatkan sejumlah uang, transaksi ini disebut sebagai
premi.
 Terdapat biaya yang harus dikeluarkan karena penggunaan pelayanan
medik.
 Pelayanan medik yang dilakukan, didasarkan pada bencana yang mungkin
terjadi yaitu sakit.
 Sakit merupakan suatu hal yang tidak pasti (uncertainty), tidak teratur dan
jarang terjadi. Namun, implikasi biaya pengobatan dapat membebani
ekonomi rumah tangga. Kondisi ini disebut dengan catastrophic illness.

1.3 Jenis-jenis Asuransi Kesehatan


Berdasarkan definisi asuransi kesehatan, dibagi menjadi beberapa jenis
berdasarkan ciri-ciri tertentu yaitu :
A. Berdasarkan hubungan ketiga komponen asuransi
1. Asuransi tripartied
Asuransi ini berlaku bila ketiga komponen asuransi terpisah satu sama lain
dan masing-masing berdiri sendiri.
2. Asuransi bipartied
Dalam asuransi bipartied, PPK dapat merupakan milik atau dikontrol oleh
perusahaan asuransi.
B. Berdasarkan jumlah peserta
1. Asuransi kesehatan individu (individual health insurance), jika pesertanya
individu atau perorangan.
2. Asuransi kesehatan keluarga (family health insurance), jika pesertanya
merupakan sebuah keluarga.
3. Asuransi kesehatan kelompok (group health insurance), jika pesertanya satu
kelompok atau kumpulan tertentu.
C. Berdasarkan keikutsertaan anggota
1. Asuransi kesehatan wajib (Compulsory Health Insurance)
Asuransi kesehatan wajib harus diikuti oleh seseorang yang tergabung dalam
suatu kelompok tertentu misalnya pegawai atau karyawan dalam sebuah
perusahaan.
2. Asuransi kesehatan sukarela (Voluntary Health Insurance)
Asuransi kesehatan sukarela keikutsertaannya tidak wajib tetapi diserahkan
kepada pilihan, keinginan dan kemampuan masing-masing individu.
D. Berdasarkan kepemilikan badan penyelenggara
1. Asuransi kesehatan pemerintah (Government Health Insurance)
Asuransi kesehatan milik pemerintah merupakan pengelolaan dana asuransi
yang dilakukan oleh pemerintah. Asuransi jenis ini memberikan keuntungan
lebih, terutama bagi masyarakat kurang mampu karena adanya subsidi.
Sayangnya, pelayanan yang diberikan kurang baik, sehingga tidak
memuaskan pelanggan atau pasien.
2. Asuransi kesehatan swasta (Private Health Insurance)
Asuransi kesehatan milik swasta merupakan asuransi kesehatan yang
pengelolaan dananya dilakukan oleh suatu badan swasta. Keuntungan yang
bisa diperoleh dari asuransi kesehatan swasta adalah mutu pelayanan lebih
baik, meskipun pengamatan terhadap penyelenggaraannya sulit dilakukan.
E. Berdasarkan peranan badan penyelenggara asuransi
1. Hanya bertindak sebagai pengelola dana
Bentuk ini ada kaitannya dengan model tripartied dan menjadi bentuk klasik
dari asuransi kesehatan. Bentuk ini dapat merugikan ataupun
menguntungkan tergantung dari kombinasi sistem pembayaran yang
dijalankan. Jika dikombinasikan dengan reimbursment, akan merugikan.
Sebaliknya jika dikombinasi dengan prepayment akan menguntungkan.
2. Bertindak sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan
Bentuk ini berkaitan dengan bipartied, dimana keuntungan yang diperoleh
berupa pengamatan terhadap biaya kesehatan yang dapat ditingkatkan
sehingga terjadi penghematan. Kerugiannya pelayanan kesehatan yang
diberikan tergantung dari badan penyelenggara bukan kebutuhan
masyarakat.
F. Berdasarkan jenis pelayanan yang ditanggung
1. Menanggung seluruh jenis pelayanan kesehatan
Pada asuransi jenis ini. pengobatan (kurative), pemulihan (rehabilitative),
peningkatan (promotive) maupun pencegahan (preventive) ditanggunggung
oleh perusahaan asuransi. Dengan demikian pelayanan yang diberikan
bersifat menyeluruh (comprehensive) dengan tujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan peserta. Tujuan utamanya agar peserta jarang sakit dan
secara timbal balik akan menguntungkan badan penyelenggara asuransi.
2. Menanggung sebagian pelayanan kesehatan
Pada asuransi kesehatan ini, hanya perawatan dengan biaya besar yang
akan dilakukan di rumah sakit. Sedangkan perawatan dengan biayanya kecil
dilakukan di puskesmas.
G. Berdasarkan jumlah dana yang ditanggung
1. Seluruh biaya kesehatan yang diperlukan ditanggung oleh badan
penyelenggara.
2. Hanya sebagian biaya kesehatan yang ditanggung oleh badan
penyelenggara.
H. Berdasarkan cara pembayaran kepada penyelenggara pelayanan
kesehatan
1. Berdasarkan jumlah kunjungan peserta
Pembayaran kepada penyelenggara ksesehatan dilakukan berdasarkan
jumlah kunjungan peserta yang memanfaatkan pelayanan kesehatan
(reimbursment). Jenis ini memungkinkan jumlah peserta berbanding lurus
dengan jumlah uang yang diterima oleh penyelenggara pelayanan
kesehatan.
2. Berdasarkan kapitasi
Pembayaran berdasarkan kapitasi merupakan cara pembayaran yang
didasarkan pada jumlah anggota/penduduk yang dilayani, berdasarkan
konsep wilayah.
I. Berdasarkan waktu pembayaran terhadap PPK
1. Retrospective Payment
Pada jenis ini, pembayaran dilakukan setelah pelayanan kesehatan selesai
diselenggarakan, biasanya dihitung berdasarkan service by service atau
patient by patient.
2. Pre Payment
Pembayaran dilakukan di muka, sebelum pelayanan diselenggarakan,
biasanya perhitungan berdasarkan kapitasi dengan pelayanan komprehensif
dengan tujuan penghematan.
J. Berdasarlam jenis jaminan
1. Jaminan dengan uang, berlaku jika penggantian biaya pelayanan yang
diberika berupa pembayaran menggunakan uang tunai.
2. Jaminan yang diberikan tidak berupa uang (Managed Care), contohnya:
JPKM, Askes.

Selain pembagian asuransi kesehatan berdasarkan ciri-ciri khusu, asuransi


kesehatan juga dibagi berdasarkan perlindungan atau proteksi atas resiko hilangnya
sumber finansial dikarenakan oleh kondisi tertanggung yang mengalami suatu
penyakit (illness), kecelakaan (accidental injury) atau karena ketidakmampuan
(disability). Dalam kelompok ini terdapat 2 jenis produk, yaitu :
1. Medical Expense Coverage, yaitu jenis produk yang memberikan santunan
guna membayar biaya perawatan tertanggung yang mengalami suatu
penyakit atau karena kecelakaan.
2. Disability Income Coverage, merupakan produk yang memberikan santunan
sebagai pengganti atas hilangnya penghasilan bagi tertanggung sebagai
dampak dari ketidakmampuannya dalam bekerja.

Anda mungkin juga menyukai