Anda di halaman 1dari 3

ASMA BRONKIAL

:
No.
/441/SOP/TU-PKM/GP/20
Dokumen
SOP 20
No. Revisi :
Tgl. Terbit :

Halaman : 1/3

UPT
PUSKESMAS EDDY SUPIANO
NIP. 19670224 198902 1 001
LAMPEONG

1. Pengertian Asma merupakan ganguan inflamasi kronik jalan napas yang melibatkan
berbagai sel inflamasi sehingga mengakibatkan hiperaktivitas bronkus dalam
berbagai tingkat, penyempitan jalan napas, dan gejala pernapasan (mengi
dan sesak).
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk petugas dapat memahami
dan memberikan pengobatan yang tepat pada pasien asma
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Lampeong Nomor
4. Referensi  Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1, Hal 476-480.
 Pedoman pengobatan dasar di Puskesmas, Depkes RI ,dirjen pelayanan
kefarmasian dan alat kesehatan 2002
5. Prosedur a. Petugas mencuci tangan dan memakai APD
b. Petugas mempersilakan pasien untuk cuci tangan menggunakan sabun di
tempat yang telah ditentukan dan memeriksa penggunaan masker pasien
(apabila pasien tidak memakai masker maka petugas memberikan masker
dan melakukan edukasi agar selalu memakai masker)
c. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
d. Petugas mengukur suhu tubuh pasien menggunakan thermometer tembak
(thermogun)
e. Petugas mengidentifikasi/skrining pasien dengan gejala Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) dan gejala non ISPA
f. Petugas menempatkan pasien ISPA di area tunggu khusus yang memiliki
ventilasi yang cukup dan pasien non ISPA di arahkan menunggu di ruang
tunggu pasien di dalam Puskesmas. Persyaratan ruang tunggu pasien
sebagai berikut :
1) Kursi pasien di ruang tunggu terpisah jarak setidaknya 1 meter
2) Anggota keluarga harus menunggu di luar untuk mencegah resiko
penularan untuk pasien di atas 17 tahun
3) Untuk pasien lansia/keterbatasan fisik/pasien dibawah 17 tahun
diperbolehkan membawa 1 pendamping yang ikut masuk ke ruang
tunggu
4) Pastikan ada jarak 1 meter antara petugas pemeriksa dan pasien
5) Tersedia pembersih tangan mengandung alcohol/handsanitizer gel
g. Petugas memanggil pasien ke dalam ruang pemeriksaan, melakukan
pemeriksaan tanda vital seperti tekanan darah, nadi, laju pernapasan dan
suhu tubuh pasien
h. Petugas melakukan anamnesa pada pasien
i. Petugas menanyakan keluhan utama pasien, apakah terdapat bising mengi
(wheezing), bunyi “ngik-ngik”, batuk produktif/berdahak terutama malam
hari dan sesak napas atau dada seperti tertekan.
j. Petugas menanyakan perjalanan penyakit, faktor-faktor yang mencetuskan
keluhan, riwayat penyakit keluarga dan riwayat alergi.
k. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien, apakah terdapat bunyi
wheezing dengan atau tanpa menggunakan stetoskop.
l. Petugas menegakkan diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan.
m. Petugas menginstruksikan pasien untuk istirahat dan faktor-faktor
pencetus asma seperti kelelahan, udara dingin, stress serta menghindari
alergen-alergen seperti debu, asap rokok, makan sea food, dll.
n. Petugas menulis resep untuk pengobatan asma ringan:
 Bronkodilator (melebarkan penyempitan jalan napas)
 Agonis β 2 : Salbutamol : dosis dewasa 3-4 x 4 mg/hari;
anak 3-4 x 1-2 mg/hari
 Aminofilin : dosis dewasa 3 x 100-200 mg/hari maks
500 mg; anak 5mg/kgBB/kali.
 Antiinflamasi (juga sebagai pencegahan)
Kortikosteroid : Dexamethasone 3 x 0,5 mg/hari
o. Pada asma sedang dan berat petugas menyarankan pasien untuk rawat
inap
p. Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnose dan terapi pada rekam medik
pasien
q. Petugas menulis hasil diagnose pada buku register.
6. Bagan Alir
Petugas Mempersilakan Memanggil pasien
pasien untuk cuci Skrining
mencuci tangan sesuai nomor urut
tangan dan pasien ISPA
dan memakai dan mengukur
pemakaian dan non ISPA
APD suhu tubuh pasien
masker

Menegakkan
diagnosa Melakukan Melakukan Melakukan
berdasarkan hasil pemeriksaan fisik anamnesa pada pemeriksaan vital
pemeriksaan pasien sign

Menulis hasil
Menginstruksikan Pada asma sedang
Menulis resep untuk anamnesa,
pasien untuk dan berat, pasien
pengobatan pemeriksaan
istirahat dan dirujuk untuk rawat
simptomatis dan diagnosa
menghindari inap
ke rekam
pencetus
medik

Menulis
diagnosa
pasien ke
buku
register.

7. Unit Terkait Poli umum, IGD, Rawat inap, Ruang farmasi

Anda mungkin juga menyukai