Ananda Setiawan1,2*, Sri Umi Mintarti Widjaja2 , Djoko Dwi Kusumajanto2 , Hari Wahyono2
1
Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia
2
Universitas Negeri Malang, Indonesia
*e-mail: ananda.setiawan@ulm.ac.id
Abstrak: Standar Nasional Pendidikan (SNP) di Indonesia merupakan instrumen yang sah untuk mencapai
prestasi terbaik. Namun, masih ada faktor positif lainnya, terutama pada mata pelajaran ekonomi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dari standar nasional pendidikan (SNP) yang
melibatkan standar isi (SC), standar pendidik dan tenaga kependidikan (SEE), standar fasilitas (SF), standar
penilaian (SA). ), standar proses (SP) dan standar kompetensi lulusan (CGS) terhadap motivasi berprestasi
(AM) dan prestasi belajar ekonomi (ELA), serta untuk mengetahui pengaruh tidak langsung SC, SEE, SF,
SA, SP, dan CGS pada ELA melalui AM. Penelitian kuantitatif deskriptif ini menggunakan metode survei
untuk mengumpulkan data. Populasinya adalah siswa sekolah menengah atas Indonesia yang telah belajar
ekonomi, setidaknya. Sebanyak 1065 siswa dipilih dengan menggunakan proportional stratified random
sampling dengan rumus Slovin (kesalahan = 1%). Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui Data yang
selanjutnya dianalisis menggunakan Structural Equation Modelling (pendekatan Partial Least Square). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung SC, SEE, SF, SA, SP, dan CGS dan AM
terhadap ELA. Kemudian terdapat pengaruh tidak langsung SC, SEE, SF, SA, dan CGS terhadap ELA
melalui AM sebagai variabel mediasi.
Abstrak: Standar Nasional Pendidikan di Indonesia adalah alat yang pasti untuk menunjukkan capaian
yang terbaik. Namun, ada banyak faktor positif lainnya, khususnya dalam bidang ekonomi. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh langsung pada standar nasional pendidikan (SNP) yang
terdiri dari standar isi (SI), standar pendidik dan tenaga kependidikan (SPP), standar fasilitas (SF), standar
penilaian (SP), standar proses (SP). ) dan standar kompetensi lulusan (SKL) pada prestasi berprestasi
(MB) dan prestasi belajar ekonomi (PBE), dan untuk mengetahui pengaruh tidak langsung antara SI, SPP,
SF, SP, SPr dan SKL pada PBE. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survei.
Populasinya adalah siswa sekolah menengah setelah belajar ekonomi, setidaknya selama satu tahun.
Sampel adalah 1065 siswa dengan menggunakan proportional stratified random sampling dengan rumus
Slovin (kesalahan = 1%). Teknik pengumpulan data penelitian dengan menggunakan kuesioner dan
dokumen yang valid dan reliabel. Analisis data menggunakan Structural Equation Modelling (pendekatan
Partial Least Square). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh langsung antara SI, SPP, SF,
SP, SP dan SKL pada PBE. Kemudian, terdapat efek tidak langsung antara SC, SEE, SF, SA, dan CGS
pada ELA melalui AM sebagai variabel moderasi.
444
Machine Translated by Google
445
Kurikulum 2004, Kurikulum 2006, Kurikulum 2013, kebutuhan di abad 21 ini. K-13 bertujuan untuk menciptakan
Kurikulum 2013 (revisi) dan hingga Kurikulum nasional. insan produktif yang kreatif dan efektif melalui sikap,
keterampilan, dan pengetahuan (Mulyasa, 2014).
Namun dalam pelaksanaannya, beberapa Demikian pula K-13 bertujuan untuk mempersiapkan
kurikulum diterapkan berdasarkan kewenangan sekolah bangsa Indonesia menjadi lebih baik yang beriman,
dan sebagainya. Salah satu kurikulum yang sementara produktif, kreatif, inovatif, efektif dan mampu berkontribusi
digunakan adalah Kurikulum 13 (K-13). Kurikulum sendiri dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
berawal dari kata latin currere, yang berarti pelataran bernegara, serta dalam peradaban (UU Depdiknas No.70
perlombaan. Saylor & Alexander (1974) menyatakan Tahun 2013). Hosnan (2016) mengatakan bahwa
bahwa kurikulum secara luas didefinisikan sebagai refleksi pembelajaran saintifik bukan 5 langkah yaitu mengamati,
volume penilaian tentang properti penilaian. Definisi ini menanya, mengasosiasi, bereksperimen, dan berjejaring.
juga mempengaruhi bagaimana kurikulum akan dapat Ada sekolah yang belum memberikan layanan bimbingan
dimainkan dan menguntungkan. Ornstein & Hunkins konseling.
(2013) mengatakan bahwa Kurikulum adalah studi yang
membingungkan, sulit, dan terpecah-pecah untuk dipahami. Beberapa permasalahan yang ditemukan di
Kurikulum melibatkan seluruh pemangku kepentingan, lapangan penelitian yaitu pendidikan belum memberikan
tentunya guru dan siswa, sejalan dengan teori ini. pelayanan akademik yang maksimal, sistem ventilasi
sekolah belum berfungsi secara maksimal, kebutuhan
Shawer (2017) menjelaskan bahwa Kurikulum secara buku ajar tidak lengkap, ada siswa yang tidak memiliki
bersama-sama menciptakan pribadi yang baik, baik guru tingkat kepercayaan diri yang tinggi, ada siswa yang tidak
maupun siswa. bertanggung jawab. Untuk tugas belajarnya, Guru
Selain Bussmaker, Trokanas & Franjo (2017) Ketidaksiapan menggunakan metode pembelajaran
mengatakan bahwa pengetahuan yang dibutuhkan dalam interaktif yang disyaratkan dalam K-13 dan rendahnya
kurikulum sangat besar bagi guru untuk mempertahankan motivasi berprestasi siswa.
secara bertahap Kurikulum yang dikembangkan. Kemudian, Standar isi (SC) merupakan kriteria tentang materi
menurut Moss & Harvie (2015), definisi kurikulum klasik pembelajaran dan tingkat kompetensi untuk mencapai
juga untuk prinsip, siswa, dan pembuat kebijakan. Undang- standar kompetensi minimal pada satu tingkat dan jenis
undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan (Mulyasa, 2014). Standar proses (SP) merupakan kriteria
Nasional (ES) dan Peraturan Pemerintah Republik penyelenggaraan pembelajaran dalam pendidikan untuk
Indonesia no. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional mencapai standar itu sendiri. Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan (SNP) menjelaskan bahwa kurikulum adalah (SKG) adalah kriteria tentang kualifikasi kemampuan
seperangkat rencana dan seperangkat tujuan, isi, bahan mahasiswa untuk lulus standar minimal, bukan afektif,
ajar, dan metode sebagai pedoman dasar pembelajaran kognitif, dan psikomotorik.
untuk mencapai tujuan pendidikan. Kemudian, kurikulum
mengangkat isu-isu tentang kontrol dan kekuasaan siswa Standar pendidik dan tenaga kependidikan (SEE)
atas proses pembelajaran, kondisi yang akan memberikan merupakan kriteria tentang jenjang pendidikan jabatan,
prestasi dan kenikmatan belajar bagi siswa (Hopkins, baik nilai mental, maupun pendidikan pada satu jenjang.
2008; Robinson & Fieldling, 2010; Robinson, 2014; Standar fasilitas (SF) adalah kriteria tempat belajar,
Hargreaves, 2017; Manyukhina & Wyse, 2019). olahraga, perpustakaan, tempat ibadah, laboratorium,
tempat bermain, dan hal-hal pendukung yang mendukung
proses pembelajaran (Mulyasa, 2014). Kemudian fasilitas
Short (1987) menyatakan bahwa ruang lingkup pendidikan seperti fasilitas online dan fasilitas offline atau
kurikulum adalah pembuatan kebijakan, pengembangan, blended learning, fasilitas pendidikan sangat penting untuk
evaluasi, perubahan, pengambilan keputusan, kegiatan meningkatkan hasil belajar siswa SMA (Sari & Setiawan,
atau bidang studi, dan bentuk dan bahasa penyelidikan. 2018).
Menurut Hargreaves & Moore (2000) dijelaskan bahwa
banyak diskusi teoritis tentang kurikulum telah dipisahkan
dari praktis di kelas, dan banyak diskusi praktis tentang Standar pembiayaan pendidikan (EFS) merupakan
kurikulum jarang mempertimbangkan hubungan teoritis. kriteria tentang komponen dan biaya operasional dalam
Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum berbasis pendidikan dalam satu tahun. Standar penilaian (SA)
kompetensi yang dirancang untuk mengantisipasi apa adalah kriteria tentang mekanisme, prosedur, dan
yang orang instrumen untuk menilai siswa.
446
pencapaian. Salah satu penilaiannya adalah relatif terhadap beberapa standar keunggulan
dengan memberikan mereka ujian. Hal ini dilakukan (Singh, 2011). Ia dijadikan acuan untuk kebutuhan
untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa yang berbeda pada setiap orang untuk mencapai
(Mulyasa, 2014). Singh (2011) Achievement penghargaan seperti kepuasan, pujian dari orang
motivation (AM) adalah keinginan untuk melakukan lain, dan kepuasan diri (McClelland, 1985).
yang terbaik pada standarisasi tersebut. Motivasi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kemungkinan terkait dengan hal-hal akademik, pengaruh langsung terhadap standar nasional
kognitif, emosi, dan indikator siswa dalam pendidikan (SNP) yang meliputi standar isi (SC),
pendidikan (Tucker, Zayco, & Herman, 2002). standar pendidik dan tenaga kependidikan (SEE),
Motivasi adalah studi tentang mengapa manusia standar fasilitas (SF), standar penilaian (SA). ),
berpikir, merasa, dan berperilaku (Wood & Graham, standar proses (SP) dan standar kompetensi
2015). Sebagian besar menunjukkan ada hubungan lulusan (CGS) terhadap motivasi berprestasi (AM)
yang sangat kuat antara motivasi ada keberhasilan dan prestasi belajar ekonomi (ELA), serta untuk
belajar dan prestasi akademik (Corpus, McClintic-Gilbert, mengetahui
& Hayenga, pengaruh
2009). tidak langsung antara SC,
Motivasi juga dapat didefinisikan sebagai rencana SEE, SF, SA, SP, dan CGS pada ELA melalui AM.
atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan
menghindari kegagalan (Papilaya, Tuakora, &
Rijal, 2019). Temuan menunjukkan bahwa motivasi METODE
berprestasi memoderasi hubungan pendekatan Desain penelitian
pembelajaran dan prestasi akademik secara Penelitian ini dilakukan di SMA yang telah
signifikan (p < .05) (Bakhtiarvand, Ahmadiana, menerapkan K-13, yang bertempat di Kabupaten
Delrooza & Delrooza, 2011), dan ada hubungan Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Indonesia.
antara motivasi berprestasi dan kinerja (Hardin, Pelaksanaan K-13 di beberapa kabupaten bukan
Mustari, & Sari, 2019). delapan NSE yang telah ditetapkan Pemerintah,
Namun belum ada penelitian sebelumnya yang yaitu SC, SP, CGS, SEE, SF, MS, EFS, dan SA.
menjadikan motivasi berprestasi sebagai variabel
pemoderasi antara implementasi kurikulum dengan Namun, dalam penelitian ini variabel-variabel
hasil belajar ekonomi. tersebut sudah tidak ada lagi secara keseluruhan.
Menerapkan kurikulum sesuai rencana akan Peneliti hanya fokus pada NSE pada K-13, SC,
menghasilkan hasil belajar yang baik. CGS, SEE, SF, SP, dan SA (variabel eksogen)
Namun, perlu ada upaya lain di luar instrumen dan AM dan ELA (variabel endogen). Analisis data
kurikulum untuk mendukung hasil belajar. salah menggunakan Structure Equation Modelling-Partial
satu yang dapat dimaksimalkan adalah motivasi Least Square (SEM-PLS). SEM-PLS memiliki
berprestasi siswa. Winkel (2004) menjelaskan keunggulan analisis yaitu data tidak harus
bahwa prestasi belajar siswa adalah hasil yang berdistribusi normal. Oleh karena itu, penelitian ini
diberikan kepada siswa itu sendiri. Pembelajaran tidak menguji normalitas dan linieritas data. Model
kognitif meliputi pengetahuan, pemahaman, konseptual sedang diterapkan (lihat Gambar 1).
aplikasi, analisis, sintetik, dan evaluasi.
Selain itu, objek efektif melibatkan lima tingkatan:
menerima, menanggapi, menilai, mengatur, dan Populasi dan Pengambilan Sampel
mencirikan. Terakhir, objek psikomotorik adalah Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
refleks dan gerakan dasar, keterampilan persepsi, SMA Negeri yang menerapkan K-13 di sekolahnya
kemampuan fisik, keterampilan gerakan, dan tidak dan yang pernah belajar ekonomi minimal satu
ada komunikasi diskursif (Ornstein & Hunkins, tahun di beberapa kabupaten yang berjumlah 1192
2013). siswa pada saat survei. Responden berada di kelas
Seperti disebutkan, Standar Nasional 11 dan 12. Penelitian ini menggunakan deskriptif
Pendidikan (SPN) di Indonesia adalah instrumen kuantitatif melalui metode survei. Sampel penelitian
yang sah untuk mencapai prestasi terbaik. Namun, adalah 1065 siswa dengan teknik proportional
masih ada faktor positif lain terhadap prestasi stratified random sampling dengan rumus Slovin
belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran ekonomi. (error = 1%).
Salah satunya adalah AM. AM adalah keinginan untuk melakukannya dengan baik
447
448
Tabel 1. Keandalan
No Konstruksi Alfa Cronbach .983 CR AVE
1 SC .984 .957 .923
2 MELIHAT .898 .925
3 SF .928 .986 0,774
4 SA .933 .897 .752
5 SP .903 .948 .598
6 CGS .854 .922 .632
7 SAYA .946 .987 .787
8 ELA .831 .944 .747
449
Pengujian Reliabilitas Konstruk Penelitian adalah untuk mengevaluasi Discriminant Validity (DV)
Uji validitas konvergen dilakukan untuk yang melibatkan Cross Loading (CL) dan membandingkan
mengetahui reliabilitas salah satu konstruk penelitian. nilai koefisien korelasi indikator atau item pertanyaan
Evaluasi nilai reliabilitas-konstruk dapat diukur dengan dalam blok konstruk dengan koefisien korelasi pada
komposit reliabel, cronbach's alpha, nilai AVE (Average kolom lainnya (Haryono, 2017).
Variance Extracted) dan membandingkan nilai akar AVE Masing-masing hasil cross-loading output dapat
dengan korelasi antar konstruk. Nilai Cronbach's alpha dilihat pada lampiran 2. Hasil penelitian konstruk output
dan nilai composite reliability lebih dari .7 dan memiliki cross-loading menunjukkan bahwa setiap konstruk
nilai AVE lebih dari .5 dapat dikatakan reliabel (Haryono, memiliki item angket lebih banyak daripada konstruk itu
2017). Hasil uji reliabilitas konstruk berdasarkan validitas sendiri. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa setiap
konvergen menunjukkan SC (cronbach's alpha = .833; butir angket menjadi indikator dari konstruk itu sendiri.
CR= .876; AVE = .544), SEE (cronbach's alpha = .897; Setelah didapatkan hasil cross-loading pada seluruh
CR = .921; AVE = .659), SF ( cronbach's alpha = .810; konstruk fit.
CR = .867; AVE = .567), SA (cronbach's
CR =alpha
.945;=AVE
931;= Pengujian selanjutnya adalah membandingkan nilai akar
.743), SP (cronbach's alpha = .985; CR = .988; AVE = AVE dengan korelasi antar konstruk. Nilai perbandingan
.930, CGS (alfa cronbach = .870; CR = .898; AVE = . ditunjukkan pada Tabel 2 dan Tabel 3.
.527), AM (alfa cronbach = .717; CR = .815; AVE = .472), Berdasarkan Tabel 2, perbandingan nilai AVE
ELA (alfa cronbach = .827; CR = 0,897; AVE = dan nilai akar AVE pada Tabel 3 korelasi variabel laten
0,743).Data hasil tersebut menunjukkan bahwa dapat dijelaskan bahwa nilai akar AVE adalah untuk
keseluruhan konstruk penelitian reliabel dan layak untuk keseluruhan konstruk, SC, SEE, SF, SA, SP, CGS, AM,
diuji hipotesis.Uji reliabilitas, maka, dan ELA lebih dari nilai korelasi koefisien konstruk
lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa syarat diskriminan
validitas telah terpenuhi secara lengkap.
450
451
Memengaruhi
Variabel
Langsung Tidak langsung melalui AM Total
SCÿ AM .289 --- .289
LIHAT AM _ .414 --- .414
SFÿ AM .135 --- .135
SA AM _ .145 --- .145
SP AM _ .342 --- .342
CGSÿAM .453 --- .453
SCÿ ELA .547 .088 .635
LIHAT ELA .497 .125 .622
SFÿ ELA .370 .041 .411
SA ELA _ .278 .044 .322
SP ELA _ .255 .104 .359
CGVÿELA .171 .137 .308
AMÿELA .303 --- .303
Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat pengaruh SF pada ELA mendapatkan nilai t statistik sebesar
pengaruh langsung dan tidak langsung antar variabel 2,954 1,96, dengan p-value atau taraf signifikan 0,003
penelitian. Ketiga hal tersebut dapat didefinisikan bahwa atau lebih kecil dari = 0,05 (5%), H4 : koefisien SA pada
pengaruh langsung berdasarkan pengaruh langsung pada ELA mendapatkan nilai t statistik adalah 4,866 1,96,
gambar 4 adalah pengaruh langsung terhadap SC pada AM dengan p-value atau taraf signifikan .000 atau lebih
ditunjukkan oleh SC.AM = .289, pengaruh langsung terhadap kecil dari = .05 , H5 : koefisien SP pada ELA
SEE pada AM ditunjukkan oleh SEE.AM = .414, langsung mendapatkan nilai t statistik sebesar 2.506 1.96, dengan
pengaruh langsung terhadap SF pada AM ditunjukkan oleh p-value atau taraf signifikan .013 atau lebih kecil dari =
SF.AM = .135, pengaruh langsung terhadap SA pada AM .05 , H6: koefisien CGS pada ELA mendapatkan nilai t
ditunjukkan oleh SA.AM = .145, pengaruh langsung terhadap statistik adalah 2,601 1,96, dengan p-value atau taraf
SP pada AM ditunjukkan oleh SP.AM = .342, dan pengaruh signifikan .010 atau lebih kecil dari = .05 .
langsung ke CGS pada AM ditunjukkan oleh CGS.AM = 0,453.
Kemudian besarnya pengaruh tidak langsung Maka H7: koefisien AM pada ELA didapatkan
yang ditunjukkan pengaruhnya terhadap SC pada ELA nilai t statistik sebesar 2.506 1.96, dengan p-value atau
melalui AM ditunjukkan dengan SC.AM x AM.ELA = taraf signifikan .013 atau lebih kecil dari
.088, pengaruh terhadap SEE pada ELA melalui AM = .05 , H8: ada pengaruh SC terhadap AM yaitu nilai t
ditunjukkan oleh SEE.AM x AM.ELA = .125, pengaruh stat = 2,605 > 1,96 dengan nilai sig < .05, maka
SF pada ELA melalui AM ditunjukkan oleh SF.AM x pengaruh langsung AM terhadap ELA yaitu nilai t stat
AM.ELA = .041, pengaruh SA terhadap ELA melalui = 2,506 > 1.96 dengan nilai sig < .05, H9 : ada pengaruh
AM ditunjukkan oleh SA. SEE terhadap AM yaitu nilai t stat
AM x AM.ELA = .044, pengaruh SP terhadap ELA = 3.323 > 1.96 dengan nilai sig < .05, maka pengaruh
melalui AM ditunjukkan oleh SP.AM x AM. langsung AM terhadap ELA yaitu t stat = 2.506 > 1.96
ELA = .104 dan pengaruh CGS terhadap ELA melalui dengan nilai sig < .05, H10 : ada pengaruh langsung
AM ditunjukkan oleh CGS.AM x AM. SF terhadap AM yaitu nilai t stat = 3.067 > 1.96 dengan
EL = 0,137. nilai sig <.05, maka pengaruh langsung AM terhadap
ELA yaitu nilai t stat = 2.506 > 1.96 dengan nilai sig <
Uji Hipotesis .05, H11: ada pengaruh langsung SA terhadap AM
H1 : Koefisien SC pada ELA mendapatkan nilai yaitu t stat nilai = 12,922 > 1,96 dengan nilai sig < .05,
t statistik 2,605 1,96, dengan P-Value atau taraf maka pengaruh langsung AM terhadap ELA yaitu nilai t
signifikan 0,009, H2 : Koefisien SEE pada ELA stat = 2.506 > 1.96 dengan nilai sig
mendapatkan nilai t statistik 3,189 1,96, dengan p -nilai < .05, H12 : ada pengaruh langsung SP terhadap AM
atau tingkat signifikan .002 atau kurang dari = .05 , H3: yaitu nilai t stat = 2.211 > 1.96 dengan nilai sig < .05,
koefisien maka pengaruh langsung AM terhadap ELA yaitu t
452
nilai stat = 2.506 > 1.96 dengan nilai sig < .05 dan H13 : Berdasarkan penelitian ini, pada H3 menunjukkan
ada pengaruh langsung CGS terhadap AM yaitu nilai t nilai t statistik > t tabel (2,954 > 1,96) dengan p = .003.
stat = 3.082 > 1.96 dengan nilai sig < .05, maka Selain temuan tersebut, terdapat nilai koefisien jalur
pengaruh langsung AM terhadap ELA yaitu t stat = antara penerapan SF pada ELA sebesar 0,370 atau
2.506 > 1.96 dengan nilai sig < .05. korelasi sebesar 0,597 yang berarti terdapat pengaruh
Selanjutnya ditentukan koefisien variabel yang berarti antara kedua variabel laten. Temuan
eksogen terhadap variabel endogen (R2 ). Kemudian, sejalan dengan Setiawan, Martono, & Gunarhadi (2018);
total nilai R2 atau koefisien determinasi dapat diperoleh Odeh, Oguche, & Dondo (2015); Suleman & Hussain
melalui pengolahan data dengan SmartPLS 3.0 dari (2014); Adeogun & Olisaemeka (2011); Asvio, Arpinus
masing-masing substruktur untuk mengetahui prediksi & Suharmon (2017) menulis bahwa terdapat pengaruh
mode. Koefisien Determinasi antar konstruk penelitian positif dan signifikan aspek fasilitas dan lingkungan
yang diperoleh adalah model struktural pada Tabel 6. sekolah terhadap ELA.
X7 = 17X1 + 27X2 + 37X3 + 47X4 X7 = .289X1 + .414X2 + .135X3 + .145X4 + .342X5 + .601
+ 57X5 + 67X6 + 1 .453X6 + 1
X8 = 18X1 + 28X2 + 38X3 + 48X4 X8 = .547X1 + 497X2 + 370X3 + .278X4 + .255X5 + .619
+ 58X5 + 68X6 + 78X7 + 1 .177X6 + .303X7 + 1
R2 = R Kuadrat
453
pengaruh berbagai pembelajaran termasuk indikator SP membentuk AM baik secara internal maupun eksternal.
terhadap sikap belajar siswa termasuk ELA. AM yang ada pada mahasiswa akan menghasilkan pencapaian
instrumen NSE sebagai jurusan utama bagi Pemerintah
Berdasarkan penelitian ini, H6 jelas menunjukkan Indonesia.
nilai t statistik > t tabel (2,601 > 1,96) dengan p = 0,010.
Selain temuan tersebut, terdapat nilai koefisien jalur antara KESIMPULAN
SP pada ELA sebesar 0,171 atau korelasi sebesar 0,694 Akhirnya, penelitian ini menemukan bahwa ada
yang berarti terdapat pengaruh yang berarti antara kedua pengaruh langsung antara SC terhadap ELA dan pengaruh
variabel laten. Temuan ini mirip dengan penelitian Raharjo langsung terhadap ELA itu sendiri adalah sekitar 54,7%.
(Raharjo, 2014) yang berpendapat bahwa ada pengaruh yang Kemudian ada pengaruh langsung antara SEE terhadap ELA
signifikan antara CGS terhadap ELA. Selanjutnya pada H7 dan pengaruh langsung terhadap ELA itu sendiri adalah sekitar 47,9%.
menunjukkan bahwa nilai t statistik > t tabel (2,506 > 1,96) Jadi, ada pengaruh langsung antara SF terhadap ELA dan
dengan p = .007. Selain temuan tersebut, terdapat nilai pengaruh langsung terhadap ELA itu sendiri adalah sekitar 37%.
koefisien jalur antara AM terhadap ELA sebesar 0,303 atau Selanjutnya ada pengaruh langsung antara SA terhadap ELA
korelasi sebesar 0,661 yang berarti terdapat pengaruh dari dan pengaruh langsung terhadap ELA itu sendiri adalah
kedua variabel laten tersebut. Temuan ini membuktikan bahwa sekitar 27,8%. Selain itu, terdapat pengaruh langsung antara
ada pengaruh langsung dan signifikan antara AM terhadap SP terhadap ELA dan pengaruh langsung terhadap ELA itu
ELA pada siswa SMA. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sendiri adalah sekitar 25,5%. Demikian pula, ada pengaruh
ELA melalui AM. Uji yang dihasilkan mirip dengan penelitian langsung antara CGS terhadap ELA dan dampak langsung
Cleopatra (2015); Tella (2007); Singh (2011) menunjukkan terhadap ELA itu sendiri adalah sekitar 17,1%. Selanjutnya
adanya pengaruh positif dan signifikan antara motivasi terdapat pengaruh langsung antara AM terhadap ELA dan
terhadap prestasi belajar. Dalam temuan serupa adalah pada pengaruh langsung terhadap ELA itu sendiri adalah sekitar 30,3%.
penelitian Asvio et al. (2017) yang artinya terdapat pengaruh Kemudian berdasarkan penelitian ini, terdapat
positif dan signifikan antara AM terhadap ELA. pengaruh tidak langsung antara SC terhadap ELA melalui AM.
Selain itu, ada pengaruh tidak langsung antara SEE pada
ELA melalui AM. Demikian pula, ada efek tidak langsung
antara SF pada ELA melalui AM. Juga, ada efek tidak
langsung antara SA pada ELA melalui AM. Selanjutnya,
terdapat pengaruh tidak langsung antara SP terhadap ELA
Pada H8, ada efek tidak langsung yang jelas antara melalui AM. Dan, ada pengaruh tidak langsung antara CGS
SC pada ELA melalui AM. Hal ini menggambarkan bahwa pada ELA melalui AM. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan
standar isi berpengaruh positif dalam AM untuk meningkatkan dengan menggunakan mediasi/moderasi yang berbeda dari
prestasi belajar ekonomi siswa. H9 juga menunjukkan bahwa penelitian ini. Hal ini dikarenakan banyaknya jenis penelitian
ada pengaruh tidak langsung antara SEE pada siswa ELA yang telah dilakukan sehingga terdapat banyak variabel yang
melalui AM. SEE berlaku pada AM (Gobena, 2018). mempengaruhi prestasi belajar siswa dalam pembelajaran
Tampaknya AM jelas memberikan kontribusi yang baik untuk ekonomi. Variabel AM dapat dibentuk melalui banyak variabel,
meningkatkan ELA. Selain itu, H10 menjelaskan bahwa kondisi tersebut juga menjadi peluang besar bagi penelitian
memberikan data bahwa ada pengaruh tidak langsung antara selanjutnya sebagai kontribusi atau penelitian baru yang
SF pada ELA melalui AM. mungkin dapat memberikan perbaikan atau kemajuan dalam
proses pendidikan yang akan datang.
Demikian pula, H11 mengatakan bahwa ada pengaruh tidak
langsung antara SA pada ELA melalui AM. Selain itu, H12
mengatakan bahwa ada pengaruh tidak langsung antara SP
pada ELA melalui AM. Terakhir, H13 menunjukkan bahwa UCAPAN TERIMA KASIH
ada pengaruh tidak langsung antara CGS pada ELA melalui Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada
AM. Keseluruhan hipotesis yang menggambarkan model baru, Redaksi jurnal Cakrawala Pendidikan (CP) serta para reviewer
motivasi berprestasi sebagai media penghubung NSE pada berikut yang telah bermurah hati memberikan ulasan berharga
ELA, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif variabel untuk makalah ini. Keberhasilan makalah ini tergantung pada
motivasi dalam menjalankan NSE sebagai upaya peningkatan perawatan dan kompetensi mereka. Ketulusan mereka sangat
ELA. NSE akrab dapat dipengaruhi oleh AM dalam dihargai. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua
meningkatkan ELA. responden yang telah memberikan data.
Oleh karena itu, untuk memaksimalkan ELA tentu saja
454
Asvio, N., Arpinus, A., & Suharmon, S. (2017). Hardin, H., Mustari, LOM, & Sari, W. (2019).
Pengaruh motivasi belajar dan lingkungan Pengaruh motivasi berprestasi, takut sukses
belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa terhadap kinerja ibu tani di Desa Ngkaringkaring
program studi S1 Manajemen Pendidikan Kota Baubau. Jurnal Internasional Kemajuan
Agama Islam IAIN Batusangkar Tahun 2016. Manajemen, 1(1), 10-21. doi:10.35326/
ijmp.v1i1.407.
Noble International Journal of Social Sciences
Research, 2(2), 16-31. http://
Hargreaves, A. & Moore, S. (2000). Integrasi
napublisher.org/?ic=journals&id=2..
kurikulum dan ruang kelas Relevansi: Sebuah
Bakhtiarvand, F., Ahmadiana, S., Delrooza, K., & studi tentang praktik guru. Jurnal Kurikulum
Delrooza, HA (2011). Pengaruh moderasi dan Pengawasan, 15(2), 89-
motivasi berprestasi terhadap hubungan 112. https://eric.ed.gov/?id=EJ598992.
pendekatan pembelajaran dengan prestasi
belajar. Procedia-Sosial dan Ilmu Perilaku, 28 Hargreaves, E. (2017). Pengalaman anak-anak di
ruang kelas: Berbicara tentang menjadi murid
(2011), 486-
di dalam kelas. London: Bijak.
488. doi:10.1016/j.sbspro.2011.11.093.
Haryono, S. (2017). Metode SEM untuk penelitian
Bartell, T., Cho, C., Drake, C., Petchauer, E., &
manajemen AMOS LISREL PLS. [Metode
Richmond, G. (2019). Agensi guru dan
SEM untuk manajemen
ketahanan di era neoliberalisme.
455
penelitian AMOS LISREL PLS]. Jakarta Timur: prestasi akademik siswa. Jurnal Global
Luxima Metro Media. Manajemen dan Bisnis, 12(9), 17-22. https://
globaljournals.org/
Hopkins, EA (2008). Kondisi kelas untuk menjamin GJMBR_Volume12/3-Faktor-Mempengaruhi
kesenangan dan pencapaian: suara murid Mahasiswa-Akademik.pdf.
mendengarkan suara setiap anak penting.
Pendidikan 3-13, 36(4), 393- O'Brennan, LM, Bradshaw, CP & Furlong, MJ (2014).
401. doi:10.1080/0304270801969386. Pengaruh iklim kelas dan sekolah terhadap
persepsi guru tentang perilaku bermasalah
Hosnan, M. (2016). Pendekatan saintifik dan siswa. Kesehatan Mental Sekolah, 6(2),
kontekstual dalam pembelajaran Abad 21. 125-136. doi:10.1007/
[ Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam s12310-014-9118-8.
Pembelajaran Abad 21 ]. Bogor: Ghalia
Indonesia. Odeh, RC, Oguche, OA & Dondo, IE
(2015). Pengaruh lingkungan sekolah
Isa, A. & Yusoff, WZ (2015). Keadaan fasilitas fisik terhadap prestasi akademik siswa di sekolah
lembaga pendidikan tinggi di Nigeria. Jurnal menengah di zona "A" Distrik Senator Negara
Internasional Publikasi Ilmiah dan Penelitian, Bagian Benue, Nigeria.
5(4), 1-5. http://www.ijsrp.org/research Jurnal Internasional Penelitian Ilmiah Terbaru,
paper-0415/ijsrp-p4026.pdf. 6(7), 4914-4922. http://
www.recentscientific.com/sites/default/
file/2746.pdf.
Kurniasih, I. & Sani, B. (2014). Implementasi
Kurikulum 2013 konsep dan penerapan. Ornstein, AC & Hunkins, FP (2013).
[Implementasi konsep dan implementasi Pondasi, prinsip, dan masalah kurikulum. New
Kurikulum 2013]. Surabaya: Kata Pena Jersey, NJ: Orang.
456
Shawer, SF (2017). Pengembangan kurikulum yang Turner, EE, Drake, C., McDuffie, AR, Aguirre, J.,
digerakkan oleh guru di tingkat kelas: Bartell, TG, & Foote, MQ (2012).
Implikasinya terhadap kurikulum, pedagogi Mempromosikan kesetaraan dalam persiapan
dan pelatihan guru. Pengajaran dan guru matematika: Sebuah kerangka kerja
Pendidikan Guru, 63 (2017), 296-313. untuk memajukan pembelajaran guru dari
doi:10.1016/j.tate.2016.12.017. berbagai basis pengetahuan matematika
anak-anak. Jurnal Pendidikan Guru
Pendek, EC (1987). Pengambilan keputusan Matematika, 15(1), 67-82. doi:10.1007/s10857-011-9196-6.
kurikulum dalam pendidikan guru: Kebijakan,
pengembangan program, dan desain. Jurnal Uno, BH, Masri, K., & Panjaitan, K. (2014).
Pendidikan Guru, 38(4), 2-12. Variabel penelitian dalam pendidikan dan
doi:10.1177/002248718703800402. pembelajaran. [Variabel penelitian dalam
pendidikan dan pembelajaran]. Jakarta: PT
Singh, K. (2011). Kajian motivasi berprestasi dalam Ina Publikatama.
kaitannya dengan prestasi akademik siswa.
Jurnal Internasional Perencanaan & Winkel, WS (2004). Psikologi pendidikan dan
Administrasi Pendidikan, 1(2), 161-171. http:// evaluasi belajar. [Psikologi pendidikan dan
evaluasi pembelajaran]. Jakarta: Gramedia.
www.ripublication.com/ijepa.htm.
Suleman, Q. & Hussain, I. (2014). Pengaruh Kayu, D. & Graham, S. (2015). Mengapa ras
lingkungan fisik kelas terhadap nilai prestasi penting: Konteks sosial dan motivasi
akademik siswa sekolah menengah di Divisi berprestasi pada pemuda Afrika-Amerika.
Kohat, Pakistan. Jurnal Internasional Kemajuan dalam Motivasi dan Prestasi, 16B,
Pembelajaran & Pengembangan, 4(1), 71-82. 175-209. doi: 10.1108/S0749-
7423 (2010) 000016B009.
457
458
SC_001 .774 .403 .477 .304 .480 .534 .356 .292 .431
_001 CGS .487 .536 .485 .472 0,797 .549 .490 .522
_002 CGS .456 .448 .574 .429 .763 .512 .443 .506
_003 CGS .523 .576 .476 .465 .787 .588 .436 .565
_004 CGS .528 .626 .553 .409 .771 .623 .379 0,582
ELA _002 .408 .408 .382 .632 .493 .420 .968 .506
ELA _003 .410 .409 .392 .649 .505 .400 .973 .489
.502 .519 .404 .405 .393 .664 .509 .411 .980 .503
= Standar Isi, .372 .339 .357 .605 .463 .373 .928 .467
SEE, dan .554 .581 .552 .551 .671 .574 .488 .871