Anda di halaman 1dari 16

Machine Translated by Google

Cakrawala Pendidikan, Vol. 39, No. 2, Juni 2020 doi:10.21831/cp.v39i2.30279

PENGARUH KURIKULUM 2013 TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI:


MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

Ananda Setiawan1,2*, Sri Umi Mintarti Widjaja2 , Djoko Dwi Kusumajanto2 , Hari Wahyono2
1
Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia
2
Universitas Negeri Malang, Indonesia
*e-mail: ananda.setiawan@ulm.ac.id

Abstrak: Standar Nasional Pendidikan (SNP) di Indonesia merupakan instrumen yang sah untuk mencapai
prestasi terbaik. Namun, masih ada faktor positif lainnya, terutama pada mata pelajaran ekonomi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dari standar nasional pendidikan (SNP) yang
melibatkan standar isi (SC), standar pendidik dan tenaga kependidikan (SEE), standar fasilitas (SF), standar
penilaian (SA). ), standar proses (SP) dan standar kompetensi lulusan (CGS) terhadap motivasi berprestasi
(AM) dan prestasi belajar ekonomi (ELA), serta untuk mengetahui pengaruh tidak langsung SC, SEE, SF,
SA, SP, dan CGS pada ELA melalui AM. Penelitian kuantitatif deskriptif ini menggunakan metode survei
untuk mengumpulkan data. Populasinya adalah siswa sekolah menengah atas Indonesia yang telah belajar
ekonomi, setidaknya. Sebanyak 1065 siswa dipilih dengan menggunakan proportional stratified random
sampling dengan rumus Slovin (kesalahan = 1%). Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui Data yang
selanjutnya dianalisis menggunakan Structural Equation Modelling (pendekatan Partial Least Square). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung SC, SEE, SF, SA, SP, dan CGS dan AM
terhadap ELA. Kemudian terdapat pengaruh tidak langsung SC, SEE, SF, SA, dan CGS terhadap ELA
melalui AM sebagai variabel mediasi.

Kata kunci: kurikulum, prestasi, motivasi, standar nasional pendidikan

PENGARUH KURIKULUM 2013 PADA PENCAPAIAN PEMBELAJARAN EKONOMI:


MEDIASI VARIABEL MOTIVASI SEBAGAI

Abstrak: Standar Nasional Pendidikan di Indonesia adalah alat yang pasti untuk menunjukkan capaian
yang terbaik. Namun, ada banyak faktor positif lainnya, khususnya dalam bidang ekonomi. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh langsung pada standar nasional pendidikan (SNP) yang
terdiri dari standar isi (SI), standar pendidik dan tenaga kependidikan (SPP), standar fasilitas (SF), standar
penilaian (SP), standar proses (SP). ) dan standar kompetensi lulusan (SKL) pada prestasi berprestasi
(MB) dan prestasi belajar ekonomi (PBE), dan untuk mengetahui pengaruh tidak langsung antara SI, SPP,
SF, SP, SPr dan SKL pada PBE. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survei.
Populasinya adalah siswa sekolah menengah setelah belajar ekonomi, setidaknya selama satu tahun.
Sampel adalah 1065 siswa dengan menggunakan proportional stratified random sampling dengan rumus
Slovin (kesalahan = 1%). Teknik pengumpulan data penelitian dengan menggunakan kuesioner dan
dokumen yang valid dan reliabel. Analisis data menggunakan Structural Equation Modelling (pendekatan
Partial Least Square). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh langsung antara SI, SPP, SF,
SP, SP dan SKL pada PBE. Kemudian, terdapat efek tidak langsung antara SC, SEE, SF, SA, dan CGS
pada ELA melalui AM sebagai variabel moderasi.

Kata Kunci: kurikulum, prestasi, motivasi, standar nasional pendidikan

PENGANTAR kebutuhan dan tantangan saat ini di dunia ini.


Pencapaian kelembagaan Indonesia memiliki Kurikulum pertama, Kurikulum
pendidikan dipengaruhi oleh komponen penunjang 1947. Pada waktu itu kemudian berkembang
pendidikan. Salah satu komponennya adalah berdasarkan periode, Kurikulum 1964, Kurikulum
Kurikulum. Kurikulum telah dikembangkan ke 1968, Kurikulum 1973, Kurikulum 1975, Kurikulum
seluruh elemen pendidikan berdasarkan: 1984, Kurikulum 1994, Kurikulum 1997,

444
Machine Translated by Google

445

Kurikulum 2004, Kurikulum 2006, Kurikulum 2013, kebutuhan di abad 21 ini. K-13 bertujuan untuk menciptakan
Kurikulum 2013 (revisi) dan hingga Kurikulum nasional. insan produktif yang kreatif dan efektif melalui sikap,
keterampilan, dan pengetahuan (Mulyasa, 2014).
Namun dalam pelaksanaannya, beberapa Demikian pula K-13 bertujuan untuk mempersiapkan
kurikulum diterapkan berdasarkan kewenangan sekolah bangsa Indonesia menjadi lebih baik yang beriman,
dan sebagainya. Salah satu kurikulum yang sementara produktif, kreatif, inovatif, efektif dan mampu berkontribusi
digunakan adalah Kurikulum 13 (K-13). Kurikulum sendiri dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
berawal dari kata latin currere, yang berarti pelataran bernegara, serta dalam peradaban (UU Depdiknas No.70
perlombaan. Saylor & Alexander (1974) menyatakan Tahun 2013). Hosnan (2016) mengatakan bahwa
bahwa kurikulum secara luas didefinisikan sebagai refleksi pembelajaran saintifik bukan 5 langkah yaitu mengamati,
volume penilaian tentang properti penilaian. Definisi ini menanya, mengasosiasi, bereksperimen, dan berjejaring.
juga mempengaruhi bagaimana kurikulum akan dapat Ada sekolah yang belum memberikan layanan bimbingan
dimainkan dan menguntungkan. Ornstein & Hunkins konseling.
(2013) mengatakan bahwa Kurikulum adalah studi yang
membingungkan, sulit, dan terpecah-pecah untuk dipahami. Beberapa permasalahan yang ditemukan di
Kurikulum melibatkan seluruh pemangku kepentingan, lapangan penelitian yaitu pendidikan belum memberikan
tentunya guru dan siswa, sejalan dengan teori ini. pelayanan akademik yang maksimal, sistem ventilasi
sekolah belum berfungsi secara maksimal, kebutuhan
Shawer (2017) menjelaskan bahwa Kurikulum secara buku ajar tidak lengkap, ada siswa yang tidak memiliki
bersama-sama menciptakan pribadi yang baik, baik guru tingkat kepercayaan diri yang tinggi, ada siswa yang tidak
maupun siswa. bertanggung jawab. Untuk tugas belajarnya, Guru
Selain Bussmaker, Trokanas & Franjo (2017) Ketidaksiapan menggunakan metode pembelajaran
mengatakan bahwa pengetahuan yang dibutuhkan dalam interaktif yang disyaratkan dalam K-13 dan rendahnya
kurikulum sangat besar bagi guru untuk mempertahankan motivasi berprestasi siswa.
secara bertahap Kurikulum yang dikembangkan. Kemudian, Standar isi (SC) merupakan kriteria tentang materi
menurut Moss & Harvie (2015), definisi kurikulum klasik pembelajaran dan tingkat kompetensi untuk mencapai
juga untuk prinsip, siswa, dan pembuat kebijakan. Undang- standar kompetensi minimal pada satu tingkat dan jenis
undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan (Mulyasa, 2014). Standar proses (SP) merupakan kriteria
Nasional (ES) dan Peraturan Pemerintah Republik penyelenggaraan pembelajaran dalam pendidikan untuk
Indonesia no. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional mencapai standar itu sendiri. Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan (SNP) menjelaskan bahwa kurikulum adalah (SKG) adalah kriteria tentang kualifikasi kemampuan
seperangkat rencana dan seperangkat tujuan, isi, bahan mahasiswa untuk lulus standar minimal, bukan afektif,
ajar, dan metode sebagai pedoman dasar pembelajaran kognitif, dan psikomotorik.
untuk mencapai tujuan pendidikan. Kemudian, kurikulum
mengangkat isu-isu tentang kontrol dan kekuasaan siswa Standar pendidik dan tenaga kependidikan (SEE)
atas proses pembelajaran, kondisi yang akan memberikan merupakan kriteria tentang jenjang pendidikan jabatan,
prestasi dan kenikmatan belajar bagi siswa (Hopkins, baik nilai mental, maupun pendidikan pada satu jenjang.
2008; Robinson & Fieldling, 2010; Robinson, 2014; Standar fasilitas (SF) adalah kriteria tempat belajar,
Hargreaves, 2017; Manyukhina & Wyse, 2019). olahraga, perpustakaan, tempat ibadah, laboratorium,
tempat bermain, dan hal-hal pendukung yang mendukung
proses pembelajaran (Mulyasa, 2014). Kemudian fasilitas
Short (1987) menyatakan bahwa ruang lingkup pendidikan seperti fasilitas online dan fasilitas offline atau
kurikulum adalah pembuatan kebijakan, pengembangan, blended learning, fasilitas pendidikan sangat penting untuk
evaluasi, perubahan, pengambilan keputusan, kegiatan meningkatkan hasil belajar siswa SMA (Sari & Setiawan,
atau bidang studi, dan bentuk dan bahasa penyelidikan. 2018).
Menurut Hargreaves & Moore (2000) dijelaskan bahwa
banyak diskusi teoritis tentang kurikulum telah dipisahkan
dari praktis di kelas, dan banyak diskusi praktis tentang Standar pembiayaan pendidikan (EFS) merupakan
kurikulum jarang mempertimbangkan hubungan teoritis. kriteria tentang komponen dan biaya operasional dalam
Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum berbasis pendidikan dalam satu tahun. Standar penilaian (SA)
kompetensi yang dirancang untuk mengantisipasi apa adalah kriteria tentang mekanisme, prosedur, dan
yang orang instrumen untuk menilai siswa.

Pengaruh Kurikulum 2013 Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi: ...


Machine Translated by Google

446

pencapaian. Salah satu penilaiannya adalah relatif terhadap beberapa standar keunggulan
dengan memberikan mereka ujian. Hal ini dilakukan (Singh, 2011). Ia dijadikan acuan untuk kebutuhan
untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa yang berbeda pada setiap orang untuk mencapai
(Mulyasa, 2014). Singh (2011) Achievement penghargaan seperti kepuasan, pujian dari orang
motivation (AM) adalah keinginan untuk melakukan lain, dan kepuasan diri (McClelland, 1985).
yang terbaik pada standarisasi tersebut. Motivasi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kemungkinan terkait dengan hal-hal akademik, pengaruh langsung terhadap standar nasional
kognitif, emosi, dan indikator siswa dalam pendidikan (SNP) yang meliputi standar isi (SC),
pendidikan (Tucker, Zayco, & Herman, 2002). standar pendidik dan tenaga kependidikan (SEE),
Motivasi adalah studi tentang mengapa manusia standar fasilitas (SF), standar penilaian (SA). ),
berpikir, merasa, dan berperilaku (Wood & Graham, standar proses (SP) dan standar kompetensi
2015). Sebagian besar menunjukkan ada hubungan lulusan (CGS) terhadap motivasi berprestasi (AM)
yang sangat kuat antara motivasi ada keberhasilan dan prestasi belajar ekonomi (ELA), serta untuk
belajar dan prestasi akademik (Corpus, McClintic-Gilbert, mengetahui
& Hayenga, pengaruh
2009). tidak langsung antara SC,
Motivasi juga dapat didefinisikan sebagai rencana SEE, SF, SA, SP, dan CGS pada ELA melalui AM.
atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan
menghindari kegagalan (Papilaya, Tuakora, &
Rijal, 2019). Temuan menunjukkan bahwa motivasi METODE
berprestasi memoderasi hubungan pendekatan Desain penelitian
pembelajaran dan prestasi akademik secara Penelitian ini dilakukan di SMA yang telah
signifikan (p < .05) (Bakhtiarvand, Ahmadiana, menerapkan K-13, yang bertempat di Kabupaten
Delrooza & Delrooza, 2011), dan ada hubungan Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Indonesia.
antara motivasi berprestasi dan kinerja (Hardin, Pelaksanaan K-13 di beberapa kabupaten bukan
Mustari, & Sari, 2019). delapan NSE yang telah ditetapkan Pemerintah,
Namun belum ada penelitian sebelumnya yang yaitu SC, SP, CGS, SEE, SF, MS, EFS, dan SA.
menjadikan motivasi berprestasi sebagai variabel
pemoderasi antara implementasi kurikulum dengan Namun, dalam penelitian ini variabel-variabel
hasil belajar ekonomi. tersebut sudah tidak ada lagi secara keseluruhan.
Menerapkan kurikulum sesuai rencana akan Peneliti hanya fokus pada NSE pada K-13, SC,
menghasilkan hasil belajar yang baik. CGS, SEE, SF, SP, dan SA (variabel eksogen)
Namun, perlu ada upaya lain di luar instrumen dan AM dan ELA (variabel endogen). Analisis data
kurikulum untuk mendukung hasil belajar. salah menggunakan Structure Equation Modelling-Partial
satu yang dapat dimaksimalkan adalah motivasi Least Square (SEM-PLS). SEM-PLS memiliki
berprestasi siswa. Winkel (2004) menjelaskan keunggulan analisis yaitu data tidak harus
bahwa prestasi belajar siswa adalah hasil yang berdistribusi normal. Oleh karena itu, penelitian ini
diberikan kepada siswa itu sendiri. Pembelajaran tidak menguji normalitas dan linieritas data. Model
kognitif meliputi pengetahuan, pemahaman, konseptual sedang diterapkan (lihat Gambar 1).
aplikasi, analisis, sintetik, dan evaluasi.
Selain itu, objek efektif melibatkan lima tingkatan:
menerima, menanggapi, menilai, mengatur, dan Populasi dan Pengambilan Sampel
mencirikan. Terakhir, objek psikomotorik adalah Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
refleks dan gerakan dasar, keterampilan persepsi, SMA Negeri yang menerapkan K-13 di sekolahnya
kemampuan fisik, keterampilan gerakan, dan tidak dan yang pernah belajar ekonomi minimal satu
ada komunikasi diskursif (Ornstein & Hunkins, tahun di beberapa kabupaten yang berjumlah 1192
2013). siswa pada saat survei. Responden berada di kelas
Seperti disebutkan, Standar Nasional 11 dan 12. Penelitian ini menggunakan deskriptif
Pendidikan (SPN) di Indonesia adalah instrumen kuantitatif melalui metode survei. Sampel penelitian
yang sah untuk mencapai prestasi terbaik. Namun, adalah 1065 siswa dengan teknik proportional
masih ada faktor positif lain terhadap prestasi stratified random sampling dengan rumus Slovin
belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran ekonomi. (error = 1%).
Salah satunya adalah AM. AM adalah keinginan untuk melakukannya dengan baik

Cakrawala Pendidikan, Vol. 39, No. 2, Juni 2020 doi:10.21831/cp.v39i2.30279


Machine Translated by Google

447

Gambar 1. Model Konseptual

Instrumen dan Pengukuran .7 untuk penelitian konfirmatori dan nilai CR .6 - .7


Instrumen dalam penelitian ini adalah mengukur dapat dikatakan reliabel untuk mengukur reliabilitas
SC, CGS, SEE, SF, SP, SA, dan AM dengan penelitian eksplanatori. Kemudian, nilai average
menggunakan kuesioner. Respon peserta terhadap variance extract (AVE) lebih dari 0,5 (Haryono, 2017).
item menggunakan skala kontinu 7 poin (1 = sangat Keandalan membangun. Untuk menguji reliabilitas
tidak setuju sampai 7 = sangat setuju). Kuesioner konstruk dapat digunakan validitas konvergen
dikembangkan dari standar nasional pendidikan berdasarkan hasil reliabilitas masing-masing variabel.
(Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 2013; Poerwati Lihat Tabel 1.
& Amri, 2013). Tabel 1 menunjukkan nilai alpha Cronbach > .7,
Instrumen dikembangkan dari variabel karena instrumen CR > .7, dan AVE > .5. Sehingga hasil tersebut
serupa belum pernah ada. menunjukkan bahwa semua variabel penelitian dapat
Pernyataan yang digunakan di dalamnya mudah dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai
dipahami oleh responden. Setelah itu instrumen ELA instrumen penelitian. Validitas dan reliabilitas
digunakan untuk skor akhir, kemudian dikategorisasikan menunjukkan bahwa instrumen yang dibangun memiliki
(1 sampai 7). ELA dibagi menjadi 3, yaitu pengetahuan kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai instrumen penelitian.
tentang ekonomi, sikap, dan keterampilan (Bussmaker
at al., 2017; Kurniasih & Sani, 2014). Hasil tersebut TEMUAN DAN PEMBAHASAN
diambil dari nilai akhir di kelas ketika sudah dikategorikan. Temuan
Evaluasi Model Pengukuran
Seluruh variabel memiliki indikator refleksif
yang kemudian divalidasi dengan menggunakan nilai
Validitas untuk instrumen penelitian diskriminan validitas. Lagi pula, untuk menguji reliabilitas
Validitas konvergen yang berkaitan dengan satu variabel dapat menggunakan validitas konvergen
pengukuran adalah nilai loading factor (LF) dengan rule dengan nilai CR, Cronbach's Alpha, nilai AVE, dan
of thumb > .7, nilai LF > .7 adalah ideal yang berarti membandingkan nilai akar AVE dengan konstruksi
indikator tersebut valid. Hasil korelasi.
pengujian angket dapat dijelaskan pada Gambar 2. Hal
ini menunjukkan bahwa keseluruhan instrumen dapat Uji Validitas Konstruk
dikatakan valid karena nilai LF diketahui melalui tabulasi Kuesioner penelitian dapat valid atau dapat
data. digunakan dalam penelitian ini jika LF
nilainya lebih dari 0,7 (Haryono, 2017). Parameter uji
Keandalan Instrumen Penelitian validitas-konvergen dalam model pengukuran dengan
Uji reliabilitas dapat dilihat dari nilai Cronbach's menggunakan indikator refleksif sehingga dapat
alpha dan composite reliability (CR) atau yang dikenal digunakan nilai LF > 0,7 (Haryono, 2017). Berdasarkan
dengan Dillon Goldstein's. Aturan praktis yang bisa Gambar 3 dijelaskan bahwa seluruh kuesioner penelitian
digunakan adalah valid. Hal ini dapat dilihat dari keseluruhan item
untuk mengukur reliabilitas dengan nilai CR > yang menunjukkan bahwa nilai LF > .5.

Pengaruh Kurikulum 2013 Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi: ...


Machine Translated by Google

448

Gambar 2. Hasil Algoritma

Tabel 1. Keandalan
No Konstruksi Alfa Cronbach .983 CR AVE
1 SC .984 .957 .923
2 MELIHAT .898 .925
3 SF .928 .986 0,774
4 SA .933 .897 .752
5 SP .903 .948 .598
6 CGS .854 .922 .632
7 SAYA .946 .987 .787
8 ELA .831 .944 .747

Gambar 3. Hasil Algoritma

Cakrawala Pendidikan, Vol. 39, No. 2, Juni 2020 doi:10.21831/cp.v39i2.30279


Machine Translated by Google

449

Pengujian Reliabilitas Konstruk Penelitian adalah untuk mengevaluasi Discriminant Validity (DV)
Uji validitas konvergen dilakukan untuk yang melibatkan Cross Loading (CL) dan membandingkan
mengetahui reliabilitas salah satu konstruk penelitian. nilai koefisien korelasi indikator atau item pertanyaan
Evaluasi nilai reliabilitas-konstruk dapat diukur dengan dalam blok konstruk dengan koefisien korelasi pada
komposit reliabel, cronbach's alpha, nilai AVE (Average kolom lainnya (Haryono, 2017).
Variance Extracted) dan membandingkan nilai akar AVE Masing-masing hasil cross-loading output dapat
dengan korelasi antar konstruk. Nilai Cronbach's alpha dilihat pada lampiran 2. Hasil penelitian konstruk output
dan nilai composite reliability lebih dari .7 dan memiliki cross-loading menunjukkan bahwa setiap konstruk
nilai AVE lebih dari .5 dapat dikatakan reliabel (Haryono, memiliki item angket lebih banyak daripada konstruk itu
2017). Hasil uji reliabilitas konstruk berdasarkan validitas sendiri. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa setiap
konvergen menunjukkan SC (cronbach's alpha = .833; butir angket menjadi indikator dari konstruk itu sendiri.
CR= .876; AVE = .544), SEE (cronbach's alpha = .897; Setelah didapatkan hasil cross-loading pada seluruh
CR = .921; AVE = .659), SF ( cronbach's alpha = .810; konstruk fit.
CR = .867; AVE = .567), SA (cronbach's
CR =alpha
.945;=AVE
931;= Pengujian selanjutnya adalah membandingkan nilai akar
.743), SP (cronbach's alpha = .985; CR = .988; AVE = AVE dengan korelasi antar konstruk. Nilai perbandingan
.930, CGS (alfa cronbach = .870; CR = .898; AVE = . ditunjukkan pada Tabel 2 dan Tabel 3.
.527), AM (alfa cronbach = .717; CR = .815; AVE = .472), Berdasarkan Tabel 2, perbandingan nilai AVE
ELA (alfa cronbach = .827; CR = 0,897; AVE = dan nilai akar AVE pada Tabel 3 korelasi variabel laten
0,743).Data hasil tersebut menunjukkan bahwa dapat dijelaskan bahwa nilai akar AVE adalah untuk
keseluruhan konstruk penelitian reliabel dan layak untuk keseluruhan konstruk, SC, SEE, SF, SA, SP, CGS, AM,
diuji hipotesis.Uji reliabilitas, maka, dan ELA lebih dari nilai korelasi koefisien konstruk
lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa syarat diskriminan
validitas telah terpenuhi secara lengkap.

Tabel 2. Perbandingan AVE dan Akar AVE

Tidak Membangun AVE Akar dari AVE


1 SC .544 .737521669
2 MELIHAT .659 .811836181
3 SF .567 .752762676
4 SA .743 .861820088
5 SP .930 .964613967
6 CGS .527 .726088832
7 SAYA .472 .686690067
8 ELA .743 .861993604

Tabel 3. Korelasi Variabel Laten

Kode SC MELIHAT SF SA SP CGS AM ELA


SC 1.000 --- --- --- --- --- --- ---

MELIHAT .598 1.000 --- --- --- --- --- ---

SF .583 .526 1.000 --- --- --- --- ---

SA .424 .441 .396 1.000 --- --- --- ---

SP .417 .408 .402 0,671 1.000 --- --- ---

CGS .660 .717 .675 .555 .516 1.000 --- ---

SAYA 0,657 0,701 .560 .457 .417 .749 1.000 ---

ELA .608 .632 0,597 .610 .515 0,694 .611 1.000

Pengaruh Kurikulum 2013 Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi: ...


Machine Translated by Google

450

Evaluasi Model Struktural Gambar 4 model estimasi antar variabel hasil


Evaluasi model struktural akan dianalisis melalui perhitungan analisis garis.
nilai signifikansi hubungan antar konstruk yang Selanjutnya berdasarkan nilai koefisiennya dapat
ditunjukkan oleh nilai statistik t pada koefisien output dituliskan estimasi persamaan struktural dari masing-
yang seharusnya lebih dari 1,96, maka evaluasi model masing substruktur di bawah ini:
juga dapat dikatakan fit jika memiliki p-value .05. Nilai sebuah. AM= .289SC + .414SEE+ .135SF + .145SA
+ .342SP
merupakan dasar pengujian hipotesis dengan melihat + .453CGS + 1
seberapa besar korelasi antara konstruk eksogen sebuah. ELA= .547SC + .497SEE+ .370SF + .278SA
dengan konstruk endogen. Nilai statistik t dan nilai p + .255SP+ .177CGS+ .303AM + 1
ditunjukkan oleh koefisien jalur keluaran dengan
Setelah model menunjukkan kesesuaian (fit),
menggunakan SmartPLS 3.0. Hal ini ditunjukkan pada
dilakukan dekomposisi koefisien, selanjutnya dengan
Tabel 4.
menghitung pengaruh langsung, pengaruh tidak
Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa dari 13 baris tidak
langsung, dan pengaruh total suatu variabel eksogen
signifikan sama sekali. Kemudian berdasarkan
terhadap variabel endogen. Efek total adalah efek
pengujian tersebut dapat dilakukan uji hipotesis.
langsung ditambah efek tidak langsung. Ketiga hal
Analisis garis dapat dilihat pada Gambar 4. tersebut ditunjukkan pada Tabel 5.

Tabel 4. Rangkuman Hasil Nilai Koefisien Jalur


Tidak Ada Hubungan Santai t statistik t tabel p-nilai Cut-off Sig. Penjelasan
1 SCÿ AM 4.074 1.96 .000 .05 Penting
2 LIHAT AM _ 3.323 1.96 .003 .05 Penting
3 SFÿ AM 3.067 1.96 .004 .05 Penting
4 SA AM _ 12,922 1.96 .000 .05 Penting
5 SP AM _ 2.211 1.96 .011 .05 Penting
6 CGSÿAM 3.082 1.96 .005 .05 Penting
7 SCÿ ELA 2.605 1.96 .009 .05 Penting
8 LIHAT ELA 3.189 1.96 .002 .05 Penting
9 SFÿ ELA 2.954 1.96 .003 .05 Penting
10 SA ELA _ 4.866 1.96 .000 .05 Penting
11 SP ELA _ 2.506 1.96 .013 .05 Penting
12 CGSÿELA 2.601 1.96 .010 .05 Penting
13 AMÿELA 2.506 1.96 .007 .05 Penting

Gambar 4. Koefisien Jalur

Cakrawala Pendidikan, Vol. 39, No. 2, Juni 2020 doi:10.21831/cp.v39i2.30279


Machine Translated by Google

451

Tabel 5. Pengaruh Variabel Langsung, Tidak Langsung dan Total

Memengaruhi
Variabel
Langsung Tidak langsung melalui AM Total
SCÿ AM .289 --- .289
LIHAT AM _ .414 --- .414
SFÿ AM .135 --- .135
SA AM _ .145 --- .145
SP AM _ .342 --- .342
CGSÿAM .453 --- .453
SCÿ ELA .547 .088 .635
LIHAT ELA .497 .125 .622
SFÿ ELA .370 .041 .411
SA ELA _ .278 .044 .322
SP ELA _ .255 .104 .359
CGVÿELA .171 .137 .308
AMÿELA .303 --- .303

Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat pengaruh SF pada ELA mendapatkan nilai t statistik sebesar
pengaruh langsung dan tidak langsung antar variabel 2,954 1,96, dengan p-value atau taraf signifikan 0,003
penelitian. Ketiga hal tersebut dapat didefinisikan bahwa atau lebih kecil dari = 0,05 (5%), H4 : koefisien SA pada
pengaruh langsung berdasarkan pengaruh langsung pada ELA mendapatkan nilai t statistik adalah 4,866 1,96,
gambar 4 adalah pengaruh langsung terhadap SC pada AM dengan p-value atau taraf signifikan .000 atau lebih
ditunjukkan oleh SC.AM = .289, pengaruh langsung terhadap kecil dari = .05 , H5 : koefisien SP pada ELA
SEE pada AM ditunjukkan oleh SEE.AM = .414, langsung mendapatkan nilai t statistik sebesar 2.506 1.96, dengan
pengaruh langsung terhadap SF pada AM ditunjukkan oleh p-value atau taraf signifikan .013 atau lebih kecil dari =
SF.AM = .135, pengaruh langsung terhadap SA pada AM .05 , H6: koefisien CGS pada ELA mendapatkan nilai t
ditunjukkan oleh SA.AM = .145, pengaruh langsung terhadap statistik adalah 2,601 1,96, dengan p-value atau taraf
SP pada AM ditunjukkan oleh SP.AM = .342, dan pengaruh signifikan .010 atau lebih kecil dari = .05 .
langsung ke CGS pada AM ditunjukkan oleh CGS.AM = 0,453.
Kemudian besarnya pengaruh tidak langsung Maka H7: koefisien AM pada ELA didapatkan
yang ditunjukkan pengaruhnya terhadap SC pada ELA nilai t statistik sebesar 2.506 1.96, dengan p-value atau
melalui AM ditunjukkan dengan SC.AM x AM.ELA = taraf signifikan .013 atau lebih kecil dari
.088, pengaruh terhadap SEE pada ELA melalui AM = .05 , H8: ada pengaruh SC terhadap AM yaitu nilai t
ditunjukkan oleh SEE.AM x AM.ELA = .125, pengaruh stat = 2,605 > 1,96 dengan nilai sig < .05, maka
SF pada ELA melalui AM ditunjukkan oleh SF.AM x pengaruh langsung AM terhadap ELA yaitu nilai t stat
AM.ELA = .041, pengaruh SA terhadap ELA melalui = 2,506 > 1.96 dengan nilai sig < .05, H9 : ada pengaruh
AM ditunjukkan oleh SA. SEE terhadap AM yaitu nilai t stat
AM x AM.ELA = .044, pengaruh SP terhadap ELA = 3.323 > 1.96 dengan nilai sig < .05, maka pengaruh
melalui AM ditunjukkan oleh SP.AM x AM. langsung AM terhadap ELA yaitu t stat = 2.506 > 1.96
ELA = .104 dan pengaruh CGS terhadap ELA melalui dengan nilai sig < .05, H10 : ada pengaruh langsung
AM ditunjukkan oleh CGS.AM x AM. SF terhadap AM yaitu nilai t stat = 3.067 > 1.96 dengan
EL = 0,137. nilai sig <.05, maka pengaruh langsung AM terhadap
ELA yaitu nilai t stat = 2.506 > 1.96 dengan nilai sig <
Uji Hipotesis .05, H11: ada pengaruh langsung SA terhadap AM
H1 : Koefisien SC pada ELA mendapatkan nilai yaitu t stat nilai = 12,922 > 1,96 dengan nilai sig < .05,
t statistik 2,605 1,96, dengan P-Value atau taraf maka pengaruh langsung AM terhadap ELA yaitu nilai t
signifikan 0,009, H2 : Koefisien SEE pada ELA stat = 2.506 > 1.96 dengan nilai sig
mendapatkan nilai t statistik 3,189 1,96, dengan p -nilai < .05, H12 : ada pengaruh langsung SP terhadap AM
atau tingkat signifikan .002 atau kurang dari = .05 , H3: yaitu nilai t stat = 2.211 > 1.96 dengan nilai sig < .05,
koefisien maka pengaruh langsung AM terhadap ELA yaitu t

Pengaruh Kurikulum 2013 Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi: ...


Machine Translated by Google

452

nilai stat = 2.506 > 1.96 dengan nilai sig < .05 dan H13 : Berdasarkan penelitian ini, pada H3 menunjukkan
ada pengaruh langsung CGS terhadap AM yaitu nilai t nilai t statistik > t tabel (2,954 > 1,96) dengan p = .003.
stat = 3.082 > 1.96 dengan nilai sig < .05, maka Selain temuan tersebut, terdapat nilai koefisien jalur
pengaruh langsung AM terhadap ELA yaitu t stat = antara penerapan SF pada ELA sebesar 0,370 atau
2.506 > 1.96 dengan nilai sig < .05. korelasi sebesar 0,597 yang berarti terdapat pengaruh
Selanjutnya ditentukan koefisien variabel yang berarti antara kedua variabel laten. Temuan
eksogen terhadap variabel endogen (R2 ). Kemudian, sejalan dengan Setiawan, Martono, & Gunarhadi (2018);
total nilai R2 atau koefisien determinasi dapat diperoleh Odeh, Oguche, & Dondo (2015); Suleman & Hussain
melalui pengolahan data dengan SmartPLS 3.0 dari (2014); Adeogun & Olisaemeka (2011); Asvio, Arpinus
masing-masing substruktur untuk mengetahui prediksi & Suharmon (2017) menulis bahwa terdapat pengaruh
mode. Koefisien Determinasi antar konstruk penelitian positif dan signifikan aspek fasilitas dan lingkungan
yang diperoleh adalah model struktural pada Tabel 6. sekolah terhadap ELA.

Kemudian menurut Toha & Wulandari (2016),


Diskusi lingkungan sosial dan staf administrasi dapat
H1 jelas menunjukkan nilai t statistik > t tabel mempengaruhi semangat belajar siswa.
(2,605 > 1,96) dengan p = .009. Selain temuan tersebut, Selain itu, menurut Raharjo dalam penelitiannya
terdapat nilai koefisien jalur antara penerapan SC pada (2014), terdapat pengaruh yang signifikan antara SF
ELA sebesar 0,547, dan koefisien korelasi sebesar terhadap ELA. Demikian pula temuan Mushtaq & Khan
0,608 yang berarti terdapat pengaruh yang berarti (2012); Isa & Yusoff (2015); O'Brennan, Bradshaw &
antara kedua variabel laten. Temuan ini mirip dengan Furlong (2014) menulis bahwa ada hubungan yang
temuan Raharjo dalam penelitiannya Raharjo (2014) signifikan antara fasilitas dengan prestasi atau kemajuan
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara SC siswa melalui proses pembelajaran.
terhadap ELA. Kemudian pada H2 menunjukkan bahwa
nilai t statistik > t tabel (3,189 > 1,96) dengan p = .002. Berdasarkan penelitian ini, pada H4 jelas terlihat
Selain temuan tersebut, terdapat nilai koefisien jalur nilai t statistik > t tabel (4,866 > 1,96) dengan p = .000.
antara penerapan SEE pada ELA sebesar 0,479 atau Selain temuan tersebut, terdapat nilai koefisien jalur
korelasi sebesar 0,632 yang berarti terdapat pengaruh antara penerapan SA pada ELA sebesar 0,278 atau
yang berarti antara kedua variabel laten tersebut. korelasi sebesar 0,610 yang berarti terdapat pengaruh
Temuan ini serupa dengan Raharjo (2014) yang yang berarti antara kedua variabel laten. Temuan ini
menemukan bahwa ada pengaruh yang signifikan senada dengan Raharjo (2014) menulis bahwa ada
antara persepsi siswa tentang SEE terhadap ELA. pengaruh yang signifikan antara standar penilaian
Kemudian, Guru telah merencanakan integrasi praktik terhadap prestasi belajar siswa.
Pedagogis tentang keadilan sosial, menggunakan
materi Kurikulum dan pertemuan orang tua-guru Kemudian, pada H5 menunjukkan nilai t statistik
(Aguirre, Turner, Bartell, Kalinec-Craig, Foote, McDuffie > t tabel (2,506 > 1,96) dengan p = 0,013. Selain
& Drake, 2013; Aguerre, Mayfield-Ingram & Martin, temuan tersebut, terdapat nilai koefisien jalur antara
2013; Turner, Drake, McDuffie, Aguirre, Bartell, & Foote, SP pada ELA sebesar .255 atau korelasi sebesar .515
2012; Bartell, Cho, Drake, Petchauer, & Richmondal, yang berarti terdapat pengaruh yang berarti antara
2019). kedua variabel laten tersebut. Temuan ini mendukung
penelitian Akinoglu (2008); Raharjo (2014) mengatakan
bahwa ada pengaruh yang signifikan

Tabel 6. Koefisien Determinasi

Model struktural Persamaan Estimasi Struktural R2

X7 = 17X1 + 27X2 + 37X3 + 47X4 X7 = .289X1 + .414X2 + .135X3 + .145X4 + .342X5 + .601
+ 57X5 + 67X6 + 1 .453X6 + 1

X8 = 18X1 + 28X2 + 38X3 + 48X4 X8 = .547X1 + 497X2 + 370X3 + .278X4 + .255X5 + .619
+ 58X5 + 68X6 + 78X7 + 1 .177X6 + .303X7 + 1
R2 = R Kuadrat

Cakrawala Pendidikan, Vol. 39, No. 2, Juni 2020 doi:10.21831/cp.v39i2.30279


Machine Translated by Google

453

pengaruh berbagai pembelajaran termasuk indikator SP membentuk AM baik secara internal maupun eksternal.
terhadap sikap belajar siswa termasuk ELA. AM yang ada pada mahasiswa akan menghasilkan pencapaian
instrumen NSE sebagai jurusan utama bagi Pemerintah
Berdasarkan penelitian ini, H6 jelas menunjukkan Indonesia.
nilai t statistik > t tabel (2,601 > 1,96) dengan p = 0,010.
Selain temuan tersebut, terdapat nilai koefisien jalur antara KESIMPULAN
SP pada ELA sebesar 0,171 atau korelasi sebesar 0,694 Akhirnya, penelitian ini menemukan bahwa ada
yang berarti terdapat pengaruh yang berarti antara kedua pengaruh langsung antara SC terhadap ELA dan pengaruh
variabel laten. Temuan ini mirip dengan penelitian Raharjo langsung terhadap ELA itu sendiri adalah sekitar 54,7%.
(Raharjo, 2014) yang berpendapat bahwa ada pengaruh yang Kemudian ada pengaruh langsung antara SEE terhadap ELA
signifikan antara CGS terhadap ELA. Selanjutnya pada H7 dan pengaruh langsung terhadap ELA itu sendiri adalah sekitar 47,9%.
menunjukkan bahwa nilai t statistik > t tabel (2,506 > 1,96) Jadi, ada pengaruh langsung antara SF terhadap ELA dan
dengan p = .007. Selain temuan tersebut, terdapat nilai pengaruh langsung terhadap ELA itu sendiri adalah sekitar 37%.
koefisien jalur antara AM terhadap ELA sebesar 0,303 atau Selanjutnya ada pengaruh langsung antara SA terhadap ELA
korelasi sebesar 0,661 yang berarti terdapat pengaruh dari dan pengaruh langsung terhadap ELA itu sendiri adalah
kedua variabel laten tersebut. Temuan ini membuktikan bahwa sekitar 27,8%. Selain itu, terdapat pengaruh langsung antara
ada pengaruh langsung dan signifikan antara AM terhadap SP terhadap ELA dan pengaruh langsung terhadap ELA itu
ELA pada siswa SMA. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sendiri adalah sekitar 25,5%. Demikian pula, ada pengaruh
ELA melalui AM. Uji yang dihasilkan mirip dengan penelitian langsung antara CGS terhadap ELA dan dampak langsung
Cleopatra (2015); Tella (2007); Singh (2011) menunjukkan terhadap ELA itu sendiri adalah sekitar 17,1%. Selanjutnya
adanya pengaruh positif dan signifikan antara motivasi terdapat pengaruh langsung antara AM terhadap ELA dan
terhadap prestasi belajar. Dalam temuan serupa adalah pada pengaruh langsung terhadap ELA itu sendiri adalah sekitar 30,3%.
penelitian Asvio et al. (2017) yang artinya terdapat pengaruh Kemudian berdasarkan penelitian ini, terdapat
positif dan signifikan antara AM terhadap ELA. pengaruh tidak langsung antara SC terhadap ELA melalui AM.
Selain itu, ada pengaruh tidak langsung antara SEE pada
ELA melalui AM. Demikian pula, ada efek tidak langsung
antara SF pada ELA melalui AM. Juga, ada efek tidak
langsung antara SA pada ELA melalui AM. Selanjutnya,
terdapat pengaruh tidak langsung antara SP terhadap ELA
Pada H8, ada efek tidak langsung yang jelas antara melalui AM. Dan, ada pengaruh tidak langsung antara CGS
SC pada ELA melalui AM. Hal ini menggambarkan bahwa pada ELA melalui AM. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan
standar isi berpengaruh positif dalam AM untuk meningkatkan dengan menggunakan mediasi/moderasi yang berbeda dari
prestasi belajar ekonomi siswa. H9 juga menunjukkan bahwa penelitian ini. Hal ini dikarenakan banyaknya jenis penelitian
ada pengaruh tidak langsung antara SEE pada siswa ELA yang telah dilakukan sehingga terdapat banyak variabel yang
melalui AM. SEE berlaku pada AM (Gobena, 2018). mempengaruhi prestasi belajar siswa dalam pembelajaran
Tampaknya AM jelas memberikan kontribusi yang baik untuk ekonomi. Variabel AM dapat dibentuk melalui banyak variabel,
meningkatkan ELA. Selain itu, H10 menjelaskan bahwa kondisi tersebut juga menjadi peluang besar bagi penelitian
memberikan data bahwa ada pengaruh tidak langsung antara selanjutnya sebagai kontribusi atau penelitian baru yang
SF pada ELA melalui AM. mungkin dapat memberikan perbaikan atau kemajuan dalam
proses pendidikan yang akan datang.
Demikian pula, H11 mengatakan bahwa ada pengaruh tidak
langsung antara SA pada ELA melalui AM. Selain itu, H12
mengatakan bahwa ada pengaruh tidak langsung antara SP
pada ELA melalui AM. Terakhir, H13 menunjukkan bahwa UCAPAN TERIMA KASIH
ada pengaruh tidak langsung antara CGS pada ELA melalui Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada
AM. Keseluruhan hipotesis yang menggambarkan model baru, Redaksi jurnal Cakrawala Pendidikan (CP) serta para reviewer
motivasi berprestasi sebagai media penghubung NSE pada berikut yang telah bermurah hati memberikan ulasan berharga
ELA, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif variabel untuk makalah ini. Keberhasilan makalah ini tergantung pada
motivasi dalam menjalankan NSE sebagai upaya peningkatan perawatan dan kompetensi mereka. Ketulusan mereka sangat
ELA. NSE akrab dapat dipengaruhi oleh AM dalam dihargai. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua
meningkatkan ELA. responden yang telah memberikan data.
Oleh karena itu, untuk memaksimalkan ELA tentu saja

Pengaruh Kurikulum 2013 Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi: ...


Machine Translated by Google

454

REFERENSI Jurnal Pendidikan Guru, 70(4), 302-


Adeogun, AA & Olisaemeka, BU (2011). 305. doi:10.1177/0022487119865216.
Pengaruh iklim sekolah terhadap prestasi
siswa dan produktivitas guru untuk Pembuat Bus, M., Trokanas, N., & Cecelja, F. (2017).
pembangunan berkelanjutan. Jurnal Tinjauan Pendekatan ontologis untuk pengembangan
Pendidikan AS-China, 8(4), 552- kurikulum teknik kimia.
557. https://files.eric.ed.gov/fulltext/ Komputer dan Teknik Kimia, 927-941-21.
106, doi:10.1016/j.
ED520461.pdf.
compchemeng.2017.02.021.
Aguerre, JM, Mayfield-Ingram, K., & Martin, DB
(2013). Dampak identitas dalam matematika Cleopatra, M. (2015). Pengaruh gaya hidup dan
K-8: Memikirkan kembali praktik berbasis motivasi belajar terhadap prestasi belajar
ekuitas. Reston, VA: Dewan Nasional Guru matematika. [Pengaruh gaya hidup dan
Matematika. motivasi belajar terhadap prestasi belajar
matematika]. Jurnal Formatif, 5(2), 168-181.
Aguirre, JM, Turner, EE, Bartell, TG, Kalinec-Craig, doi:10.30998/format.
C. Foote, MQ, McDuffie, AR, & Drake, C. v5i2.336.
(2013). Membuat koneksi dalam praktik:
Mengembangkan kapasitas calon guru untuk Corpus, JH, McClintic-Gilbert, MS, & Hayenga, AO
menghubungkan pemikiran matematika anak- (2009). Dalam tahun perubahan orientasi
anak dan dana masyarakat pengetahuan motivasi intrinsik dan ekstrinsik anak-anak:
prediktor kontekstual dan hasil akademik.
dalam pengajaran matematika. Jurnal
Pendidikan Guru, 64(2), 178-192.
doi:10.1177/0022487112466900. Psikologi Pendidikan Kontemporer, 34(2),
154-166. doi:10.1016/j.
cedpsych.2009.01.001.
Akinoglu, O. (2008). Penilaian proses implementasi
proyek berbasis inkuiri dalam pendidikan sains Gobena, GA (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi
berdasarkan sudut pandang siswa. Jurnal motivasi guru dalam jabatan: Implikasinya
Instruksi Internasional, 1(1), 1-12. http://www.e- terhadap kualitas pendidikan. Jurnal Instruksi
iji. Internasional, 11(3), 163-178. doi:10.12973/
net/dosyalar/iji_2008_1_1.pdf. iji.2018.11312a.

Asvio, N., Arpinus, A., & Suharmon, S. (2017). Hardin, H., Mustari, LOM, & Sari, W. (2019).
Pengaruh motivasi belajar dan lingkungan Pengaruh motivasi berprestasi, takut sukses
belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa terhadap kinerja ibu tani di Desa Ngkaringkaring
program studi S1 Manajemen Pendidikan Kota Baubau. Jurnal Internasional Kemajuan
Agama Islam IAIN Batusangkar Tahun 2016. Manajemen, 1(1), 10-21. doi:10.35326/
ijmp.v1i1.407.
Noble International Journal of Social Sciences
Research, 2(2), 16-31. http://
Hargreaves, A. & Moore, S. (2000). Integrasi
napublisher.org/?ic=journals&id=2..
kurikulum dan ruang kelas Relevansi: Sebuah
Bakhtiarvand, F., Ahmadiana, S., Delrooza, K., & studi tentang praktik guru. Jurnal Kurikulum
Delrooza, HA (2011). Pengaruh moderasi dan Pengawasan, 15(2), 89-
motivasi berprestasi terhadap hubungan 112. https://eric.ed.gov/?id=EJ598992.
pendekatan pembelajaran dengan prestasi
belajar. Procedia-Sosial dan Ilmu Perilaku, 28 Hargreaves, E. (2017). Pengalaman anak-anak di
ruang kelas: Berbicara tentang menjadi murid
(2011), 486-
di dalam kelas. London: Bijak.
488. doi:10.1016/j.sbspro.2011.11.093.
Haryono, S. (2017). Metode SEM untuk penelitian
Bartell, T., Cho, C., Drake, C., Petchauer, E., &
manajemen AMOS LISREL PLS. [Metode
Richmond, G. (2019). Agensi guru dan
SEM untuk manajemen
ketahanan di era neoliberalisme.

Cakrawala Pendidikan, Vol. 39, No. 2, Juni 2020 doi:10.21831/cp.v39i2.30279


Machine Translated by Google

455

penelitian AMOS LISREL PLS]. Jakarta Timur: prestasi akademik siswa. Jurnal Global
Luxima Metro Media. Manajemen dan Bisnis, 12(9), 17-22. https://
globaljournals.org/
Hopkins, EA (2008). Kondisi kelas untuk menjamin GJMBR_Volume12/3-Faktor-Mempengaruhi
kesenangan dan pencapaian: suara murid Mahasiswa-Akademik.pdf.
mendengarkan suara setiap anak penting.
Pendidikan 3-13, 36(4), 393- O'Brennan, LM, Bradshaw, CP & Furlong, MJ (2014).
401. doi:10.1080/0304270801969386. Pengaruh iklim kelas dan sekolah terhadap
persepsi guru tentang perilaku bermasalah
Hosnan, M. (2016). Pendekatan saintifik dan siswa. Kesehatan Mental Sekolah, 6(2),
kontekstual dalam pembelajaran Abad 21. 125-136. doi:10.1007/
[ Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam s12310-014-9118-8.
Pembelajaran Abad 21 ]. Bogor: Ghalia
Indonesia. Odeh, RC, Oguche, OA & Dondo, IE
(2015). Pengaruh lingkungan sekolah
Isa, A. & Yusoff, WZ (2015). Keadaan fasilitas fisik terhadap prestasi akademik siswa di sekolah
lembaga pendidikan tinggi di Nigeria. Jurnal menengah di zona "A" Distrik Senator Negara
Internasional Publikasi Ilmiah dan Penelitian, Bagian Benue, Nigeria.
5(4), 1-5. http://www.ijsrp.org/research Jurnal Internasional Penelitian Ilmiah Terbaru,
paper-0415/ijsrp-p4026.pdf. 6(7), 4914-4922. http://
www.recentscientific.com/sites/default/
file/2746.pdf.
Kurniasih, I. & Sani, B. (2014). Implementasi
Kurikulum 2013 konsep dan penerapan. Ornstein, AC & Hunkins, FP (2013).
[Implementasi konsep dan implementasi Pondasi, prinsip, dan masalah kurikulum. New
Kurikulum 2013]. Surabaya: Kata Pena Jersey, NJ: Orang.

Papilaya, J., Tuakora, P., & Rijal, M. (2019).


Manyukhina, Y. & Wyse, D. (2019). Agensi pelajar Kompensasi, dan transparansi, pengaruh
motivasi terhadap
dan kurikulum: Perspektif realis kritis. Jurnal kinerja guru sekolah menengah pertama di
Kurikulum, 30(3), 223-243. doi: 10.1080/095 Seram Bagian Barat, Indonesia. Jurnal
Instruksi Internasional, 12(3), 439-458.
85176.2019.1599973.
doi:10.29333/
iji.2019.12327a.
McClelland, DC (1985). Motivasi manusia.
Chicago: Scott Foresman. Poerwati, L.E. & Amri, S. (2013). Panduan memahami
kurikulum 2013. [Panduan memahami
Lumut, J. & Harvie, K. (2015). Desain lintas kurikulum:
Kurikulum 2013]. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Menerapkan pedagogi dan kurikulum inklusif.
Pedagogi Inklusif di Seluruh Kurikulum, 7,
259-279. doi: 10.1108/ Raharjo, SB (2014). Kontribusi delapan standar
S1479-363620150000007018. nasional pendidikan terhadap prestasi belajar.
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 20(4),
Mulyasa, E. (2014). Pengembangan dan implementasi
470-482. doi:10.24832/jpnk.v20i4.160.
Kurikulum 2013: Perubahan dan
pengembangan Kurikulum 2013 merupakan
masalah penting dan genting. [Pengembangan Robinson, C. (2014) Anak-anak, suara mereka dan
dan Implementasi Kurikulum 2013: Perubahan pengalaman mereka di sekolah: Apa bukti
dan pengembangan Kurikulum 2013 yang memberitahu kita? New York, NY:
merupakan isu penting dan kritis]. Bandung: Cambridge Primary Review Trust.
Remaja Rosdakarya.
Robinson, C., & Fielding, M. (2010). Anak-anak dan
sekolah dasar mereka: Suara murid.
Mushtaq, I. & Khan, SN (2012). Faktor yang mempengaruhi Dalam R. Alexander (Ed.). Cambridge

Pengaruh Kurikulum 2013 Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi: ...


Machine Translated by Google

456

survei penelitian tinjauan primer. New York, doi:10.5296/ijld.v4i1.5174.


NY: Routledge, hlm. 17-48.
Tella, A. (2007). Pengaruh motivasi terhadap
Sari, AP & Setiawan, A. (2018). Pengembangan prestasi belajar dan hasil belajar matematika
media pembelajaran ekonomi berbasis siswa sekolah menengah. EURASIA, 3(2),
internet menggunakan pendekatan moodle. 149-
Jurnal Internasional Pembelajaran Aktif, 3(2), 156. doi:10.12973/ejmste/75390.
100-109. doi:10.15294/ijal.
v3i2.13449. Toha, I. & Wulandari, D. (2016). Pengaruh perhatian
orang tua dan disiplin belajar terhadap hasil
Saylor, J. G & Alexander, W. (1974). Merencanakan belajar ekonomi. IOSR Jurnal Penelitian &
kurikulum untuk sekolah. New York, NY: Metode dalam Pendidikan (IOSR-JRME),
Appleton Century Crofs, Inc. 6(2), 100-104. doi:10.9790/7388-060201100104.

Setiawan, A., Martono, T. & Gunarhadi. (2018).


Analisis sarana prasarana belajar (LI), Tucker, CM, Zayco, RA, & Herman, K.
motivasi belajar (LM) dan prestasi belajar C.2002. Variabel guru dan anak sebagai
ekonomi (ELA). Jurnal Pendidikan dan prediktor keterlibatan akademik di antara
Pembelajaran (EduLearn), anak-anak Afrika-Amerika berpenghasilan
12(2), 236-243. doi:10.11591/eduearn. rendah. Psikologi di Sekolah,
v12i2.8124. 39(4), 477-488. doi:10.1002/lubang.10038.

Shawer, SF (2017). Pengembangan kurikulum yang Turner, EE, Drake, C., McDuffie, AR, Aguirre, J.,
digerakkan oleh guru di tingkat kelas: Bartell, TG, & Foote, MQ (2012).
Implikasinya terhadap kurikulum, pedagogi Mempromosikan kesetaraan dalam persiapan
dan pelatihan guru. Pengajaran dan guru matematika: Sebuah kerangka kerja
Pendidikan Guru, 63 (2017), 296-313. untuk memajukan pembelajaran guru dari
doi:10.1016/j.tate.2016.12.017. berbagai basis pengetahuan matematika
anak-anak. Jurnal Pendidikan Guru
Pendek, EC (1987). Pengambilan keputusan Matematika, 15(1), 67-82. doi:10.1007/s10857-011-9196-6.
kurikulum dalam pendidikan guru: Kebijakan,
pengembangan program, dan desain. Jurnal Uno, BH, Masri, K., & Panjaitan, K. (2014).
Pendidikan Guru, 38(4), 2-12. Variabel penelitian dalam pendidikan dan
doi:10.1177/002248718703800402. pembelajaran. [Variabel penelitian dalam
pendidikan dan pembelajaran]. Jakarta: PT
Singh, K. (2011). Kajian motivasi berprestasi dalam Ina Publikatama.
kaitannya dengan prestasi akademik siswa.
Jurnal Internasional Perencanaan & Winkel, WS (2004). Psikologi pendidikan dan
Administrasi Pendidikan, 1(2), 161-171. http:// evaluasi belajar. [Psikologi pendidikan dan
evaluasi pembelajaran]. Jakarta: Gramedia.
www.ripublication.com/ijepa.htm.

Suleman, Q. & Hussain, I. (2014). Pengaruh Kayu, D. & Graham, S. (2015). Mengapa ras
lingkungan fisik kelas terhadap nilai prestasi penting: Konteks sosial dan motivasi
akademik siswa sekolah menengah di Divisi berprestasi pada pemuda Afrika-Amerika.
Kohat, Pakistan. Jurnal Internasional Kemajuan dalam Motivasi dan Prestasi, 16B,
Pembelajaran & Pengembangan, 4(1), 71-82. 175-209. doi: 10.1108/S0749-
7423 (2010) 000016B009.

Cakrawala Pendidikan, Vol. 39, No. 2, Juni 2020 doi:10.21831/cp.v39i2.30279


Machine Translated by Google

457

Lampiran 1. Kisi-kisi instrumen penelitian

Kisi Standar Isi (SC)


Dimensi Indikator Kode Barang
Sesuai dan Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan 1 SC_001
relevan karakteristik lokal
Kurikulum Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan kebutuhan sosial di 2 SC _002
masyarakat
Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan kebutuhan 3 SC _003
pembelajaran
Kurikulum telah menunjukkan rencana program remedial 4 SC _004
Sekolah menyediakan Sekolah menyediakan layanan bimbingan dan konseling 5 SC _005
kebutuhan peningkatan Sekolah menyediakan eks sekolah untuk memenuhi kebutuhan siswa 6 SC _006
siswa
Sumber: Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013, Poerwati & Amri (2013)

Kisi Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (SEE)


Dimensi Indikator Barang Kode
Kompetensi dan kepribadian yang baik 7 LIHAT _001
Pendidikan yang Memadai Bergengsi 8 LIHAT _002
Penguasaan Ekonomi yang Baik 9 LIHAT _003
Kompetensi dari Layanan Maksimal 10 LIHAT _004
Staf Pendidikan Untuk dapat berkomunikasi dengan baik 11 LIHAT _005
Karakter yang baik 12 LIHAT _006
Sumber: Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013, Poerwati & Amri (2013)

Kisi Standar Fasilitas (SF)


Dimensi Indikator Barang Kode
Fasilitas sekolah Standar sekolah sudah bagus untuk total 13 SF_001
sudah memenuhi syarat kamar

Persyaratan untuk sistem ventilasi 14 SF_002


Standar sekolah sudah bagus untuk instrumen pembelajaran 15 SF_003

Sekolah sudah bagus untuk buku-buku dalam pembelajaran 16 SF_004


proses
Sekolah dalam kondisi Gedung sekolah aman 17 SF_005
terawat dan baik
Sumber: Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013, Poerwati & Amri (2013)

Kisi Standar Penilaian (SA)


Dimensi Indikator Kode barang
Dampak penilaian terhadap Guru memberikan saran kepada siswa. 18 SA _001
proses pembelajaran Guru memberikan komentar pada siswa Guru 19 SA _002
menggunakan hasil penilaian untuk pembelajaran yang 20 SA _003
lebih baik Siswa termotivasi untuk belajar dengan giat
21 SA _004
dengan penilaian yang diberikan oleh guru Penilaian guru
sangat berguna untuk proses pembelajaran Sekolah
22 SA _005
melaporkan hasil seluruh pelajaran di akhir pelajaran
Orang tua siswa terlibat semester kepada orang tua siswa dalam laporan buku
dalam proses belajar anak-
pendidikan 23 SA _006
anaknya

Sumber: Sumber: Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013, Mulyasa (2014)

Pengaruh Kurikulum 2013 Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi: ...


Machine Translated by Google

458

Kisi Standar Proses (SP)


Dimensi Indikator Butir Kode
Sumber-sumber dalam Siswa dapat mengakses sumber belajar lain selain dari 24 SP_001
pembelajaran dapat diperoleh buku sekolah
dengan mudah dan dimanfaatkan dengan baik menggunakan buku panduan dalam mengajar
Guru 25 SP_002
Guru menggunakan sumber lain selain buku sekolah 26 SP_003

Guru memotivasi siswa 27 SP_004

Proses pembelajaran dilakukan Guru melakukan proses pembelajaran berdasarkan 28 SP_005


dengan menggunakan metode RPP interaktif
pembelajaran interaktif Guru menyampaikan tujuan dari proses pembelajaran di 29 SP_006
awal
Siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mengeksplorasi 30 SP_007
pembelajaran
Siswa memiliki kesempatan yang sama untuk melakukan konfirmasi 31 SP_008
Sumber: Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013, Poerwati & Amri (2013)

Kisi Standar Kompetensi Lulusan (CGS)


Dimensi Indikator Butir Kode
Siswa mampu mencapai Siswa menunjukkan peningkatan yang lebih baik 32 CGS_001
tujuan pembelajaran setelah proses pembelajaran ekonomi
Siswa menunjukkan peningkatan sebagai 33 CGS_002
pembelajar mandiri
Siswa menunjukkan rasa percaya diri yang tinggi 34 CGS_003
Mahasiswa mampu Sekolah mengembangkan kepribadian siswa 35 CGS_004
mengembangkan bakatnya Sekolah mengembangkan kecakapan hidup 36 CGS_005
sebagai anggota masyarakat
Sumber: Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013, Mulyasa (2014)

Kisi Motivasi Berprestasi (AM)


Dimensi Indikator Barang Kode
Tanggung jawab Pekerjaan dapat dilakukan sesuai jadwal 37 pagi _001
Kepercayaan diri Percaya dalam menghadapi tantangan 38 pagi _002
Pengambil risiko Berani mengambil keputusan 39 pagi _003
Masukan Perusahaan dengan orang lain 40 pagi _004
Inovasi Berinovasi dalam pemecahan masalah 41 pagi _005
Berinovasi setiap hari 42 pagi _006
Sumber: Uno, Masri, & Panjaitan (2014)

Kisi-kisi Prestasi Belajar Ekonomi (ELA)


Dimensi Indikator Barang Kode
Prestasi dalam Belajar Nilai Ilmu Ekonomi 43 ELA_001
Ekonomi Sikap Nilai 44 ELA_002
Keterampilan Nilai 45 ELA_003
Sumber: Bussmaker di al. (2017), Kurniasih & Sani (2014)

Cakrawala Pendidikan, Vol. 39, No. 2, Juni 2020 doi:10.21831/cp.v39i2.30279


Machine Translated by Google

Lampiran 2. Hasil Konstruksi dari Output Cross Loading

00 SC LIHAT SF SA SP CGS AM ELA

SC_001 .774 .403 .477 .304 .480 .534 .356 .292 .431

SC_002 .615 .391 .284 .294.276 .296 .371

SC_003 .818 .524 .540 .373 .329 .615 .601 .546

SC_004 0,771 .393 .477 .285 .307 .473 .513 .437

SC_005 .609 .375 .257 .287 .336 .364

SC_006 .808 .480 .372 .332 .584 .507

SEE_001 .516 .804 .462 .461 .694 .609

SEE_002 .459 .817 .278.512 .545.299


.375 .281 .514 .295.574 .566 .606
.450

SEE_003 .509 .821 .357 .278 .247 .539 .591 .472

SEE_004 .499 .802 .541 .455 .435 .664 .550 .602

SEE_005 .428 .805 .344 .321 .285 .558 .431

SEE_006 .489 .822 .344 .284 .223 .546 .471

SF _001 .484 .431 .748 .273 .288 .473 .447

SF _002 .341 .280 .702 .172 .193 .497.53 .523 .393


.317 .376

SF _003 .465 .454 .796 .348 .313 .534 .466 .504

SF _004 .422 .282 .719 .267 .311 .414 .328 .404

SF _005 .464 .482 .795 .386 .380 .626 .484 .495

SA _001 .425 .430 .405 .849 .542 .539 .456 .578

SA _002 .381 .376 .371 .904 .632 .488 .386 .559

SA _ 003 .309 .325 .235 .836 .581 .394 .338 .443

SP_00_ SA .415 .432 .407 .847 .529 .546 .454 .576

_003 .360 .378 .368 .901 .486 .386 .546

SP_003 SA .283 .323 .226 .831 .390 .325 .425

_003 SP .499 .586 .406 .308 .589 .270 .471

_008 CGS .396 .379 .488 .385 .624.567 .726 .407


.665 .350 .442

_001 CGS .487 .536 .485 .472 0,797 .549 .490 .522

_002 CGS .456 .448 .574 .429 .763 .512 .443 .506

_003 CGS .523 .576 .476 .465 .787 .588 .436 .565

_004 CGS .528 .626 .553 .409 .771 .623 .379 0,582

_005 AM .495 .545 .536 .429 .709 .347 .530

_001 AM .435 .434 .381 .303 .560 .548.519 .256 .376

_002 AM .561 .566 .516 .403 .689 .786 .363 .550

_003 AM .389 .498 .391 .328 .479 .729 .270 .373

_004 AM .383 .312 .214 .410 .589 .248 .367

_005 AM .431 .325 .297 .504 .650 .246 .373

_006 .471 .348 .298 .443 .663 .293 .408

ELA_001 .429 .371.532 .412.417


.424 .684 .528 .431 .981 .530

ELA _002 .408 .408 .382 .632 .493 .420 .968 .506

ELA _003 .410 .409 .392 .649 .505 .400 .973 .489

.502 .519 .404 .405 .393 .664 .509 .411 .980 .503

Catatan: SC .388 .372 .385 .648 .487 .377 .956 .486

= Standar Isi, .372 .339 .357 .605 .463 .373 .928 .467

SEE, dan .554 .581 .552 .551 .671 .574 .488 .871

Staf .508 .503 .484 .521 .555 .481 .442 .866


.506
Pendidikan = Standar Fasilitas, SA =.548 .505 SP = Standar Proses,
Standar Penilaian, .560
CGS = Standar .398 .849
Kompetensi Lulusan, AM = Motivasi Berprestasi, ELA = Prestasi Belajar Ekonomi

Anda mungkin juga menyukai