ST Agnes Asisi
ST Agnes Asisi
Sebagai jawaban atas doa Klara dan diilhami oleh Alah sendiri, Agnes
nekat pergi ke biara tempat Klara bertempat tinggal. Hal ini terjadi
baru 16 hari setelah Klara berangkat meninggalkan rumahnya.
Ayahnya pun menjadi sangat marah, dan ditemani dengan beberapa
anggota keluaga, bergegaslah dia pergi ke biara itu.
Dia bermaksud membawa dia kembali dengan paksa dan baru saja dia
mau menyeretnya dengan menarik rambutnya, maka Agnes tiba-tiba
bagaikan melekat pada tempatnya. Seluruh rombongan mencoba
bersama-sama mengangkatnya, tetapi tidak mampu, seperti tak
bertenaga lagi. Sebaliknya lengan ayahnya itu menjadi sakit sekali
dan senjata yang dibawanya pun terjatuh ke lantai. Diliputi oleh
ketakutan, dia dan anggota rombongan yang lainnya lari
menyelamatkan diri.
Pertama
Pada pesta St. Agnes, Gereja Kudus mengajak kita untuk semangat
serafik yaitu cinta kudus yang berkobar, dalam hati yang mencari dan
melihat Allah dalam segala hal dan cenderung untuk
mempersembahkan diri demi kemuliaan Tuhan dan mempergunakan
segala sesuatu demi untuk meluhurkan-Nya. Sebagaimana dalam dunia
bendani ini segala sesuatu tertarik menghadap ke matahari dan
berputar mengitarinya, demikian juga hendaknya semua makhluk
berbudi itu tertarik pada Allah dan semua kerinduan dalam hati
mereka hendaknya cenderung mengarah kepada-Nya. – Apakah
engkau mempunyai roh serafik semacam ini?
Kedua
Renungkanlah rintangan dan halangan yang menghalangi semangat
serafik itu di dalam hati manusia. Selain itu, terdapat juga hal-hal
duniawi yang membuat kita sedemikian melekat pada barang-barang
jasmani, kenikmatan sensual, dan hormat duniawi dan karenanya kita
terhalang untuk terangkat kepada Tuhan. Dosa-dosa yang upaya
pengampunannya belum dilaksanakan juga mengganggu dan
menghalangi nyala api cinta naik ke atas. Akhirnya, tipu daya dan
kesombongan membelenggu banyak orang. Apakah itu, yang
menghalangi engkau dari mencintai Tuhan secara sungguh-sungguh?
Ketiga
Lakukanlah apa yang menjadi bagian kita supaya semangat serafik itu
tidak dilemahkan atau tercekik lemas dalam diri kita.