Anda di halaman 1dari 5

Ringkasan Agama :

Bab 5:
1. Dalam masa perawatannya, Inigo merasakan kehadiran Tuhan melalui perjumpaannya dengan kawan
masa lalunya dan penglihatan Bunda Maria serta Kanak-Kanak Yesus
2. Inigo berkomitmen untuk berziarah ke Tanah Suci dan sebelum perjalanannya Ia mengikrarkan kaul
kemurnian
3. Di Montserrat, Inigo melakukan pengakuan dosa serta meninggalkan indentitas keduniawiannya.
4. Di Manressa, Inigo menjalani denda dosa, menulis “Latihan Rohani”, dan mengalami 3 gejolak
spiritual
Tahap 1 : Berdoa selama 7 jam, berpuasa
Tahap 2 : Inigo mengalami keputusasaan akibat godaan roh jahat
Tahap 3 : Inigo mulai menemukan kedamaian Tuhan dan membuatnya lebih percaya diri untuk
menyelamatkan jiwa-jiwa
5. Inigo pingsan selama 1 minggu dan kata pertama yang diucapkan adalah Nama Kudus Yesus

Bab 6:
1. Selama ia di Barcelona Ignasius diberi makan oleh Nyonya kaya Lalu menegurnya tindakan mengemis
nya. Namun Ignasius menjawab bahwa ia telah melakukan banyak salah pada masa lalunya dan ia mau
memperbaiki dengan sikap yang selalu rendah hati.

2. Ignasius dipaksa oleh seorang wanita untuk menaiki kapal yang besar untuk menuju ke Roma dan kapal
yang kecil yang dia mau naiki tenggelam di tengah perjalanan.

3. Ignasius meninggalkan uang yang diberikan oleh seorang wanita di kapal yang membuktikan bahwa ia
selalu percaya pada pertolongan Tuhan.

4. Ignasius memarahi para tentara yang hendak memperkosa seorang Ibu

5. Ignasius ditolong oleh Trevisano saat kedinginan dan trevisano yang baik hati menjadi presiden
kemudian hari.

Bab 7:
1. Setelah menghadapi banyak kesulitan dan rintangan yang muncul saat ia berziarah di Tanah Suci,
Ignasius menjadi lebih percaya kepada Tuhan. Muncul dalam benak Ignasius untuk tetap tinggal
selamanya di Tanah Suci. Ia menjadi lebih berani untuk menghadapi kesulitan,
2. Pada hari terakhirnya di Tanah Suci, Ignasius melakukan perbuatan saleh yang membawanya dalam
kesulitan. Ia hendak melihat batu di mana Tuhan Yesus naik ke surga. Ia lalu berpisah dari
kelompoknya menuju Gunung Zaitun. Akhirnya, ia ditangkap dan kembali ke biara. Ia merasa bahagia.
3. Pada perjalanan pulang melalui darat banyak perlakuan tidak baik dari orang Turki yang diterima para
peziarah, bahkan mereka sempat tertipu oleh salah satu komandan yang menjanjikan membawa mereka
pulang.
4. Kapal yang dinaiki Ignasius yaitu kapal orang Kristen yang kecil justru selamat dari badai, namun kapal
yang tidak dinaiki Ignasius justru celaka.
5. Dia tidak melihat kejahatan orang Turki sebagai cobaan justru dia mensyukuri karena dirinya mampu
merefleksikan penderitaan Yesus di makam suci.

Bab 8:
1. Tujuan dari Ignasius untuk kembali ke Barcelona adalah untuk menyelamatkan jiwa-jiwa.(1524-1526)
Dalam perjalannya ini ada banyak peristiwa yang dialaminya.
2. Seperti saat Ignasius mengalami kesulitan dalam belajar karena tidak bisa berkonsentrasi. Ia berjanji pada
dirinya sendiri untuk tidak tergoda dengan hal-hal lain saat belajar.
3. Santo Ignasius juga memprediksi penderitaan hebat yang akan dihadapi oleh Juan Pascual setelah ia
menikah. Penderitaan itu benar-benar terjadi Ia bangkrut karena ditipu, satu anaknya lahir dengan bisu
dan tuli dan satunya lemah secara mental. Juan Pascual memasrahkan penderitaanya pada Tuhan.
4. Ada juga peristiwa saat Santo Ignatius membantu Biarawati yang dijelekan oleh para perusuh, dan justru
Ia dipukuli sampai hampir mati. Santo ignatius tidak mendendam para mereka. Ia justru mendoakan
mereka yang memukulnya.
5. Ada pula peristiwa saat Santo Ignatius mendapati seorang pria bunuh diri dengan gantung diri, dan ia
membangkitkan orang itu untuk bertobat dan kemudian pria itu kembali meninggal.

Bab 9

• Pada bulan Maret tahun 1526, Ignasius tiba di kota Alcala. Di Alcala ia harus meminta - minta
makan. Suatu hari seorang Imam dan rekan - rekannya mengolok - olok Ignasius, tetapi
seorang imam lainnya, direktur Rumah Sakit mengundang Ignasius untuk tinggal di Rumah
Sakit.
• Suatu hari seorang laki-laki yang berasal dari daerah asal Ignasius pergi ke Alcala untuk
mengunjungi pasar malam. Ia tidak sengaja melihat Ignasius, ia mengikuti Ignasius masuk ke
sebuah rumah dan kemudian keluar lagi. Ia pun menghampiri pemilik rumah itu dan
menanyakan tentang Ignasius. Ibu itu menjawab bahwa dia tidak mengenalnya selain bahwa
setiap hari ia meminta derma. Orang itu meninggalkan pesan pada ibu itu untuk disampaikan
kepada Ignasius. Isi pesan itu adalah jika ia membutuhkan uang, pakaian atau pun seekor kuda
serta kebutuhan lain,orang itu akan memberinya. Pada hari berikutnya Ignasius mendapatkan
pesan dari Ibu tersebut dan segera menghampiri Orang itu.
• Beberapa waktu kemudian, Ignasius tiba-tiba dimasukkan ke dalam penjara. Ia tinggal di
penjara selama empat puluh dua hari lamanya, sampai dua orang wanita sahabatnya pulang
dari ziarah. Ternyata pengawal wanita ini yang memasukkan Ignasius ke dalam penjara. Ia
mempersilahkan Ignasius atas kepergian kedua wanita itu. Kemudian Ignasius dinyatakan
tidak bersalah, tetapi ia dilarang mengajar agama pada banyak orang sampai studinya selesai.
• Keputusan ini menyebabkan dia berkeputusan untuk segera meninggalkan Alcala. Tanpa rasa
takut, ia mencoba untuk mengadu nasib di Universitas Salamanca. Pada pertengahan Juli 1527,
Ignasius sampai di kota Salmancala. Nama Ignasius dan para sahabatnya telah terkenal di
kalangan mahasiswa. Untuk mencegah hal - hal yang tidak diinginkan, Ignasius dimasukkan
ke dalam penjara bersama seorang sahabatnya.

Bab 10

• Pada suatu malam di musim dingin, ia berada dalam kolam air yang sangat dingin sampai
sebatas lehernya. Di situ ia menunggu orang yang lewat mau pergi ke tempat pelacuran. Pada
waktu orang itu muncul, Ignasius menegurnya atas jalan kehidupannya yang penuh dosa dan
mengingatkan dia akan hukuman kekal yang patut diterimanya. Kecuali itu Ignasius rela untuk
tetap tinggal dalam air yang dingin itu demi untuk membuat silih bagi dosa-dosa orang tersebut.
Orang itu sangat tersentuh oleh kata-kata Ignasius; lalu ia meninggalkan hidup dosanya.
• Suatu kali, seorang sahabatnya jatuh sakit dan merasa kesepian. Ignasius bertanya kepadanya
apa yang dapat ia kerjakan agar dia merasa senang. Setelah berpikir sejenak, sahabat itu
mengatakan kepada Ignasius bahwa ia akan merasa senang jika Ignasius menyanyikan
sebuah lagu dari tanah Bask dan menari bagi dia. Segera Ignasius mulai menyanyikan sebuah
lagu Bask dan menari dengan gembira, kendati kakinya sedang sakit. Tetapi akhirnya ia
berkata dengan tersenyum: "Jangan minta aku mengerjakan hal itu lagi, karena aku tidak akan
mengulanginya.

Bab 11

- Ignasius memiliki pengalaman yang luas, dia tahu seni memikat orang menjadi sahabat.
Pandangan hidup Ignasius yang berjalan pincang dari kelas ke kelas & gemar dalam belajar,
dan keseriusanya mengenai hidup dan percakapnya mengenai hal Rohani, membuat orang
tertarik untuk berkomunikasi denganya.
- Ignasius memiliki 6 sahabat yaitu: Petrus Faber, Fransiskus Xaverius, jakobuz Laninez,
Alphonso Salmeron, Nicolas Alphonso, dan Simon Rodrigues. Ignasius membimbing rohani
mereka seperti Petrus Faber, Hanya saja dia ubah sedikit sesuai dengan derajat usianya,
Bab 12

- Ignasius Kembali ke Tanah Air nya bukan untuk tinggal di Istana melainkan untuk menebarkan
sabda Tuhan di dalam hati orang dan mengajar mereka betapa dosa besar itu mengerikan.
- Igansius mulai mengajar katekismus kepada anak anak dan mereka semua yang datang
mendengarkannya. Meskipun hanya sedikit orang yang datang untuk mendengerakannya.
Saudaranya mula mula keberatan, namun bagi ignasius jika hanya satu orangpun yang dtanag
itu sudah cukupa bagi dirinya.
- Dalam perjalanannya Ignaius berkeliling minta minta untuk kebutuhan makanannya, orang
disitu mulai mengenalinya lalu memeberi derma. Makanan yang didapatkannya dari minta
minta, ia bagikan kepada orang2 miskin dan orang2 sakit.
- Ketika di RUmah Sakit Ignasius diminta seorang wanita dari kota Somaya yang menderita TBC.
Ignasius memberitahunya bahwa ia tidak dapat melakukannya karena dia bukan seoarng iman,
tetapi hanya dengan membuat tanda salib di dahinya. Beberapa hari kemudian wanita tersebut
kemabli denga keadaan sehat waalfiat dan membawa sekeranjang hadiah bagi ignasius.

Bab 13

• Ketika kapalnya rusak dan trombang-ambing di tengah laut, namun Igantius tetap percaya dan
mengandalkan Tuhan atas keselamatannya.
• Ignatius pergi dan meninggalkan segala kenyamanan yang Ia miliki. Ia menghadapi berbagai
tantangan dalam perjalanan. Namun hal tersebut tidak membuatnya berhenti mengandalkan
Tuhan, justru Ia merasa damai di dalam penyertaan Tuhan dan menyesal karena tidak bisa
berbuat banyak untuk Tuhan. Setelah itu, Ia lebih mendalami studi teologinya untuk mengenal
Tuhan lebih baik.
• Ignatius pergi untuk mendalami studi teologinya. Selama perjalanan itu, Ignatius menjadi
inspirasi banyak orang untuk meniru gaya hidupnya yang ingin mengenal Tuhan lebih baik dan
mengutamakan Tuhan dalam kehidupannya. Di situ lah Ignatius hadir menjadi berkat bagi
banyak orang untuk terus mengandalkan Tuhan dan mengutamakan Tuhan dalam segala
proses kehidupan.

Bab 14

- Igntaius difitnah dan dijelek jelekkan namanya oleh banyak orang di Venesia, ia pun berusaha untuk
membela keadilan dan akhirnya dinyatakan tidak bersalah. Dan dari situ pula ia membuktikan bahwa ia
tahu bagaimana cara berjuang dan menang.

- Ignatius dan kedua temannya harus menginap di sebuah rumah tanpa jendela dan tanpa pintu diluar
kota, bahkan jika makan mereka harus meminta minta kepada orang dikota. Hal ini dilakukan selama 50
hari diiringi doa sepanjang waktu. Dengan peristiwa ini, ia merasakan kegembiraan rohani dan
penghiburan, dan setelahnya ia pun menjadi lebih berani dan siap untuk berkotbah dan menyebarkan
ajaran Kristus kepada banyak orang.

Bab 15

Saat Ignatius dan beberapa orang temannya beristirahat di kapel Bunda Maria, Ignatius mendapatkan
pengelihatan dari Bapa di Surga, dan sesudah ia menerima pengelihatan itu, Ignatius menjadi lebih
mempunyai vosi yang besar pada Nama Yesus, dan lebih menyadari dengan baik manfaat dan pentingnya
nama itu bagi Serikat yang segera akan ia mulai.

Bab 16

 Ignatius dan para saabatnya harus menjalani kaul kemurnian dan kemiskinan. Mereka berkeliling kota,
meminta-minta, mengumpulkan orang -orang sakit dan miskin. Peristiwa tersebut memberi sentuhan cinta
kasih Kristiani yang mencolok kepada orang penting dan menghalau kesan atau penilaian jelek mengenai
Ignatius dan sahabatnya yang dulu pernah mereka jelek-jelekan.

Bab 17

PERISTIWA 1 : Pada saat itu sedang banyak remaja yang terlantar di jalan-jalan kota karena kehilangan
orang tua. ahkibat perang dan wabah yang menjalar. Ignatius sepenuh hari bekerja sama dengan
mereka yang membangun rumah untuk anak-anak terlantar itu.

 PERISTIWA 2 : Disamping tugasnya menjadi seorang Superior Jendral Serikat Yesus, Ignatius juga
meluangkan waktunya untuk memberikan pelayanan pribadi di kota Roma . Tahun 1541 seorang pemuda
Yahudi menjadi Kristen dan banyak orang meneladaninya. Ignatius memutuskan membantu mereka
dengan membantu para wanita miskin, yang telah menikah maupun yang tidak menikah yang saat itu jatuh
ke dalam dosa.
 PERISTIWA 3 : Mendamaikan kelompok-kelompok yang sedang berselisih

Bab 18 – 21

 SAAT MENYADARI MASALAH MENJADI BERKEPANJANGAN, IGNASIUS MEMUTUSKAN UNTUK CAMPUR


TANGAN DAN BERHASIL MEMBEBASKAN JUAN SEHINGGA JUAN DAPAT KEMBALI KE ROMA.
 SAAT IGNASIUS BERPERAN SEBAGAI BAPA BAGI SETIAP ORANG YANG DATANG
MENEMUINYA, IA SELALU MEMBANTU MEREKA. KAPAN SAJA DIA DAPAT, IA MENGABULKAN
PERMINTAAN MEREKA DAN APABILA TIDAK DAPAT MENGABULKAN PERMINTAAN MEREKA,
DIA AKAN MENJELASKAN ALASAN-ALASANNYA DENGAN SABAR DAN PENUH KASIH
SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA ORANG YANG BERSANGKUTAN PERCAYA KEPADA KEHENDAK
BAIKNYA DAN MENYADARI KESUKARAN YANG ADA.
 JIKA ADA KOREKSI, IA AKAN MENYAMPAIKANNYA SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA DIA TIDAK
PERNAH MENGUCAPKAN KATA-KATA YANG MUNGKIN AKAN MENGURANGI HARGA DIRI
ORANG YANG BERSANGKUTAN ATAU MENIMBULKAN KEPAHITAN HATI.
 Saat Petrus ketakutan menerima hukuman ia berlari ke rumah Pater Ignasius dan Ignasius
memeluknya dengan hangat, menyambutnya, dan mengajaknya masuk ke dalam rumah.
Ignasius juga membantu Petrus dan berhasil menjinakkan Petrus yang nakal itu dan
mengajarinya untuk bekerja dengan sungguh-sungguh.
 Saat seorang pater sakit dan dalam bahaya cacat seumur hidup, Ignasius merawatnya
dengan perhatian khusus, membantunya makan, tidur di kamarnya dan menemaninya
berjalan ke luar kota.

Bab 22 :

Ignasius yang terobsesi untuk menyelamatkan orangorang. Ia menyadari bahwa manusia


adalah tempat berperangnya roh baik dan roh jahat. Ia selalu membantu orang-orang
dengan meminta bantuan pada Allah yang dilakukan dengan meminta bantuan pada Bapa
Suci dan berefleksi. Dalam hidup kita harus membantu sesama, harus saling mengasihi dan
mendoakan.
Bab 23 :

Ketika Fransiskus Xaverius diutus untuk menggantikan Bobadilla pergi ke India, walau harus
berpisah dengan sahabatnya Ignasius tetap taat perintah sehingga dia tetap mengirim
sahabatnya itu. Ignasius dan Fransiskus selalu berkirim surat hingga ada satu surat dari
Ignasius yang berkata, “Sahabat dekat Anda yang tak pernah akan melupakan Anda sekejap
saja, Ignasius ” yang langsung membuat Fransiskus mencucurkan air mata. Ignasius
menunjukkan kesetiaan pada sahabat, sahabat adalah teman rasa keluarga, dimana kita
menaruh kepercayaan, walaupun tidak akan selalu bersama secara fisik tapi akan selalu
berada di bawah langit yang sama maka jangan pernah lupakan jasa seorang sahabat.

Bab 24 :

Pada peristiwa-peristiwa bab 24 seperti Mateus dirasuki roh jahat, seorang ayah dari anak
yang ingin membunuh Ignasius, penampakan-penampakan Ignasius, kecemasan Ignasius
akan Paus yang baru, dan lain-lain, Ignasius selalu menyelesaikannya dengan doa dan
berpasrah pada Tuhan. Hal ini menunjukkan Ignasius adalah orang yang disentuh Tuhan,
dirinya menjadi salah satu perantara cinta kasih Tuhan pada manusia di kala itu. Hal inilah
yang harus kita lakukan semasa hidup, kita harus mau menjadi perantara cinta kasih Allah
dengan membantu sesama dan terus menjadi baik, menyebarkan injil dan berserahlah pada
Tuhan sepenuhnya

Bab 25 :

Ketika Ignasius sudah mendekati akhir hidupnya, Ignasius memohon berkat Bapa Suci untuk
dirinya dan pater lain. Bahkan di saat-saat terakhir hidupnya Ignasius masih memikirkan
orang disekitarnya dan Tuhan, hal ini menunjukkan betapa setianya Ignasius kepada Tuhan
dan betapa dia peduli dan menyayangi sesama. Hal inilah yang harus kita contoh, selalu ingat
dan peduli lah pada sesama dan jangan lupakan Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai