Anda di halaman 1dari 3

Nama: Filandre Atta Ardino

Kelas: X-1
No Absen: 7
Sang Kyai dan Danyang Sungai

Dahulu kala,Di Selatan Pulau Jawa terdapat sebuah Kesultanan bernama Notonegoro
Yang dipimpin oleh Wirdjo Ahmad Sujiwo,Pada suatu ketika Wirdjo bermimpi dan
mendapatkan wangsit jikalau ia diharuskan menyebarkan dakwah ke seluruh pulau Jawa,serta
jumlah mubaligh atau para pendakwah yang ia tugasi harus berjumlah sembilan,
apabila semisal diantaranya ada yang wafat atau pulang harus segera didapatkan seorang
pengganti agar tetap berjumlah sembilan.

Sudah beberapa kali ia mengirimkan para pendakwah untuk menyebarkan ajaran islam
dipulau Jawa,namun sejak awal ia mendapatkan wangsit hingga sekarang usahanya itu tetap
tidak mendapatkan hasil sebab para pendakwah yang ia kirim selalu berakhir dengan
kegagalan,hingga pada akhirnya ia mengutus seorang Kyai yang sakti dan Ahli Supranatural
yang cukup hebat bernama Ki Joko Agung.

Ki Joko Agung yang mendengar perintah Sang Sultan pun menyanggupi hal tersebut,Lantas
berangkat lah Ki Joko Agung untuk menyebarkan ajaran islam di Jawa,Belasan Desa dan
Hutan telah Ki Joko Agung lewati,sembari singgah ia pun juga berdakwah di tempat ia lewati
tersebut.Hingga suatu ketika perjalanan Ki Joko Agung terhenti karena tiba-tiba ia melihat
sungai yang cukup luas di depannya ia pun terpaksa untuk menyeberangi sungai tersebut
sebab itu adalah satu-satunya akses jalur yang lebih cepat ketimbang harus mencari jalan lain
dan akan membuang-buang waktu yang lumayan lama.

Ditengah-tengah perjalanan Ki Joko Agung menyeberangi sungai tiba tiba perahunya


bergoyang kencang,Ki Joko Agung pun dapat merasakan aura negatif yang mengelilingi
perahunya ia sadar bahwa inilah penyebab kenapa pendakwah terdahulu sukar untuk
menyebarkan ajaran agama islam,sebab jin jin penunggu sungai inilah yang membuat ombak
tinggi dan dapat menenggelamkan perahu yang ditumpangi oleh pendakwah terdahulu.

Tahu akan situasi yang tengah terjadi Ki Joko Agung pun tak tinggal diam,dengan kesaktian
ia pun membakar jin jin tersebut yang membuat ombak dan berniat menenggelamkannya,jin
jin itu pun lari merintih kesakitan dan pergi melarikan diri dari Ki Joko Agung,Setelah
sampai di seberang dengan selamat Ki Joko Agung lantas tidak langsung melanjutkan
perjalanannya,ia merasa bahwa permasalahan yang ia hadapi tadi belumlah selesai dia merasa
bertanggung jawab untuk menyelesaikan hingga ke akar permasalahan sebenarnya.

Ki Joko Agung pun menyusuri sungai tersebut,Hingga sampailah ia di sumber mata air
sungai yang baru saja ia sebrangi.Sumber mata air tersebut ternyata tepat di bawah lereng
gunung tidar,Ketika itu ia pun merasakan aura negatif yang sangat kuat dari sumber mata air
tersebut,kali ini ia mengeluarkan sebuah pusaka berupa batu hitam yang ia dapatkan dari
Sang Sultan Wirdjo Ahmad Sujiwo,Ia pun mengangkat batu tersebut seketika batu itu
memancarkan cahaya panas dan membakar jin jin yang berada di sumber mata air itu.

Jin jin itu pun berhamburan kabur dari sumber mata air tersebut,hingga sampailah satu jin
yang menghampiri Danyang Sungai yaitu Eyang Subur yang telah Bersemedi sejak 9000
Tahun,jin itu melapor kepada Eyang Subur dengan meringis kesakitan ia pun bercerita bahwa
ada seorang yang sakti tengah mengamuk di area mata air sungai tersebut,Sang Danyang
Sungai yang mendengar hal tersebut langsung bangkit dari semedinya.

Sementara itu Ki Joko Agung yang merasa tindakannya belum cukup,sebab meskipun jin jin
itu telah pergi dari mata air sungai namun,mereka pasti akan membuat sarang di tempat
lain,Dengan tekad bulat ia pun menaiki Gunung Tidar dan memanjatnya hingga sampai di
puncak Gunung untuk menancapkan batu hitam tersebut di puncak Gunung Tidar karena
posisi Gunung Tidar berada Ditengah-tengah pulau Jawa,yang menjadikan Gunung Tidar
Sebagai pusatnya Tanah Jawa.setibanya di puncak ternyata Eyang Subur sudah menanti
kehadiran Ki Joko Agung,Ki Joko Agung pun mengucapkan salam kepadanya dan
memperkenalkan diri namun Eyang Subur langsung mempertanyakan tindakan Ki Joko
Agung,kenapa dia berani membuat onar di wilayah Eyang Subur.

Ki Joko Agung pun menjelaskan tujuannya tersebut,bahwa ia ingin menyebarkan dakwah ke


seluruh pulau Jawa namun para jin jin sungai menghalangi niat dari Ki Joko Agung,lantas ia
pun membakar jin jin tersebut, perdebatan tak terelakkan hingga akhirnya Eyang Subur
memanas,dan terjadilah pertarungan sengit Antara mereka berdua konon katanya pertarungan
tersebut berlangsung selama 40 hari 40 malam sampai sampai menggetarkan Tanah Jawa dan
seisinya,Hingga pada akhirnya Eyang Subur kewalahan menghadapi Kesaktian Ki Joko
Agung,Eyang Subur kemudian menawarkan perundingan kepada Ki Joko Agung,Bahwa Ki
Joko Agung boleh menyebarkan agama islam asalkan tanpa paksaan serta dia akan
moksa(menghilang) selama 500 Tahun,namun setelah 500 Tahun Dia akan Kembali dan
ketika itu terjadi Islam sudah tidak boleh lagi ada di Jawa,Jawa akan kembali menganut
ajaran Hindu untuk seterusnya.

Ki Joko Agung pun berpikir sejenak,dia pun kemudian setuju dan menerima penawaran yang
diberikan Eyang Subur,mulai sejak itu ajaran islam di Tanah Jawa meningkat dengan
Pesat,dan itu menjadi awal masuknya Islam Ke Tanah Jawa,Ki Joko Agung pun kembali ke
Kesultanan Notonegoro dan memberitahu Sultan Wirdjo Bahwa tugas yang ia berikan telah
selesai,Kini tak ada lagi penghalang antara ajaran Islam dan Jawa,ucap Ki Joko Agung.
TAMAT

"Pesan moral: Jangan menghalangi seseorang yang tengah berbuat kebaikan serta
kebenaran melainkan apabila orang itu berbuat keburukan maka nasehatilah dengan cara
yang sopan"

Anda mungkin juga menyukai