Anda di halaman 1dari 7

Amazing Grace (Kasih Karunia Tuhan)

Sering kita berpikir bahwa lagu-lagu pujian umat Kristen dan nyanyian-nyanyian rohani yang
dikumandangkan di gereja-gereja, pasti diciptakan oleh orang-orang yang kehidupannya
saleh. Namun sebenarnya tidak demikian. Masa lalu kehidupan para pencipta nyanyian
rohani itu bermacam-macam. Mereka manusia biasa seperti kita. Tidak jarang di antara
mereka, memiliki masa lalu yang sangat kelam dan bahkan menjijikkan. Masa lalu yang
karena begitu menjijikkannya, kita pikir mungkin Tuhan tidak akan pernah mau memakai
mereka untuk mengharumkan namaNya. Apakah benar pikiran seperti itu?

JOHN NEWTON PENJUAL BUDAK


Di abad 18, ada seorang anak muda yang memiliki kehidupan yang begitu keji, yaitu
bekerja sebagai kelasi kapal dagang. Namun yang mereka jual bukanlah barang seperti
rempah-rempah, kain atau keramik, melainkan manusia. Mereka pergi ke Afrika, membeli
laki-laki, wanita dan anak-anak dengan harga murah, lalu dijual sebagai budak ke Inggris,
Amerika dan negara-negara barat yang lain.

Keuntungan yang mereka dapat sangat besar, karena saat dijual di Eropa, harga
budak-budak itu naik menjadi enam kali lipat. Para budak ini dijadikan pekerja kasar di
ladang maupun sebagai pembantu yang harus mau disuruh bekerja apa saja, kapan saja dan di
mana saja. Tentu saja orang-orang Afrika ini menolak saat ditangkap untuk dijual sebagai
budak. Para pedagang budak memakai kekerasan untuk mengejar dan menangkap mereka.
Kaki dan tangannya dirantai lalu diseret ke kapal. Di kapal, mereka diperlakukan seperti
binatang, misalnya kapal yang memiliki daya tampung 450 budak, diisi paksa menjadi 650
budak, sehingga mereka jadi sulit bernafas, maupun memutar badan. Bau kotoran dan
muntahan yang menyengat, ditambah jeritan kesakitan, erangan mereka yang sekarat,
membuat situasi di kapal budak itu menjadi sangat mengerikan. Banyak di antara mereka
yang menjadi cacat seumur hidup karena dirantai sedemikian rupa saat di kapal. Banyak pula
yang mati karena cacar dan disentri, sebelum mereka sampai tujuan. Kadang tingkat kematian
mereka bisa mencapai 30% atau lebih. Itulah yang dulu dilakukan oleh John Newton, pria
Inggris, yang lahir di tahun 1725.

1
Memang sewaktu John Newton kecil, dia diajari tentang ayat-ayat Alkitab oleh
ibunya, namun ibunya meninggal saat dia berusia 7 tahun. Pada umur 11 tahun dia ikut kapal
dagang ayahnya, yang berdagang barang-barang secara wajar. Beberapa tahun kemudian
John berpindah-pindah kapal dan akhirnya bekerja di kapal pengangkut budak.

Kehidupan John Newton yang tidak lagi bersama ayahnya membuat dia mengumpat,
memaki-maki, mengutuk bahkan mengeluarkan segala macam sumpah serapah termasuk
menyumpahi Allah. John Newton bersikap kurang ajar dengan menjadikan Injil sebagai
bahan tertawaan. Dia juga mempengaruhi teman-temannya agar mereka pesta minuman keras
sampai mabuk.

BERTOBAT KARENA BADAI


Suatu ketika di tahun 1748 John Newton mengalami kejadian yang sangat
menakutkan. Kapal ‘Greyhound’ tempat dimana dia bekerja mengalami hantaman badai laut
yang sangat ganas dalam pelayarannya ke Inggris. Seluruh awak kapal mengupayakan supaya
kapal tidak tenggelam di Laut Atlantik yang sedang marah itu. Dalam keadaan panik dan
kalut serta kepayahan dan sangat ketakutan, John Newton tanpa berpikir panjang lagi
berseru : “Tuhan, kasihanilah kami”. Tiba-tiba dia sadar bahwa dia tidak pernah berdoa sejak
masa kanak-kanaknya.

Dia ragu-ragu, apakah Allah mau mendengarkan doa seorang yang begitu
jahat seperti dirinya. Tujuh hari berlalu dan daratan tetap belum tampak, padahal persediaan
makanan sudah nyaris habis. Apalagi ada seorang kelasi yang meninggal karena terbawa
arus. Nahkoda pun sangat cemas, dia serta semua kelasi menuduh John Newtonlah penyebab
malapetaka ini, karena dia paling sering menghujat Tuhan. Seperti Yunus dalam Alkitab,
John Newton dianggap sebagai sumber malapateka. John takut kalau-kalau mereka akan
melemparkan dia ke laut yang ganas untuk menenangkan badai, padahal dia tidak bisa
berenang.

Dalam keadaan kalut dan ketakutan tersebut, John Newton diam-diam mulai
memikirkan masa lalu dan masa depannya, lalu dia mengingat sebuah ayat Alkitab yang
pernah diajarkan oleh ibunya sewaktu dia masih kecil, yaitu Lukas 11:13 “Jadi jika kamu
yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di

2
Sorga! Dia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang memintanya kepadaNya”.
Lalu John Newton berdoa dengan gigi yang terkatup : “Ya Allah, jika Engkau benar, Engkau
pasti menepati janjiMu. Sucikanlah hatiku yang kotor ini”. Kemudian John segera membaca
buku ‘Imitation of Christ’ yang ditulis oleh Thomas A. Kempis. Tuhan memakai kedua
peristiwa ini melalui Roh Kudus memimpin dia kepada pertobatan yang sejati dan perubahan
dramatis terjadi dalam hidupnya tersebut, lalu ia berdoa dan memohon kepada Allah agar
menyelamatkannya.

Seperti mujizat, tak lama kemudian laut menjadi tenang seketika itu juga, dan kapal
yang berada dalam bahaya itupun akhirnya selamat dari badai topan yang mengamuk serta
kembali berlayar dengan tenang. Setelah empat minggu, kapal ‘Greyhound’ dengan susah
payah memasuki pelabuhan Irlandia. John Newton pun pergi ke gereja dan di sana dia
bertobat, mengaku dosa dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Setelah itu
John Newton naik kedudukannya menjadi nahkoda kapal. Walau masih menjual manusia, dia
memperlakukan para budak itu dengan lebih manusiawi. Bahkan John Newton setiap hari
Minggu memimpin ibadah di kapalnya, melayani ke tiga puluh anak buahnya. Dia mau
menjadi anak Tuhan yang baik dan bisa diteladani.

Lama kelamaan John Newton menyadari bahwa menjual manusia sebagai budak itu
adalah perbuatan yang sangat tercela. Karena orang-orang Afrika itu juga diciptakan serupa
dengan gambar Allah, dan mereka pun sangat dikasihi Allah. Maka dia berhenti dari
pekerjaannya itu dan mencari pekerjaan lain.

John Newton bahkan merasa terpanggil untuk memasuki studi untuk pelayanan
menjadi pendeta, dan ia sangat dipengaruhi oleh John Wesley dan Charles Wesley, serta
George Whitefield. 6 tahun kemudian ia benar-benar memilih jalannya untuk menyerahkan
diri menjadi pelayan Tuhan dan meninggalkan dunianya yang lama untuk belajar Alkitab
sendiri secara mendalam. Dia juga belajar bahasa Ibrani, Yunani serta Latin secara otodidak.
Namun saat melamar untuk ditahbiskan menjadi pendeta, berkali-kali permohonannya
ditolak, karena dia memiliki masa lalu yang sangat keji. Akhirnya saat berumur 39 tahun, dia
ditahbiskan sebagai pendeta Gereja Anglikan dan melayani di Olney, sebuah kota di dekat
Cambridge, Inggris.

3
Mengarang Lagu Kesaksian ‘Amazing Grace’
Perjumpaannya dengan kuasa Tuhan dalam badai kapal tersebut dan untuk
mengungkapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada Allah yang telah
menyelamatkan hidupnya dari kebusukan, John Newton menulis sebuah lagu sederhana pada
tahun 1779 dan sangat terkenal dari masa ke masa, lagu indah sebagai luapan syukur atas
anugerah Allah yang telah menyelamatkan hidupnya di atas kapal yang hampir tenggelam.
Lagu tersebut adalah ‘Amazing Grace’. Dalam bahasa Indonesia lagu ini diterjemahkan
menjadi ‘Sangat Besar AnugrahNya’ atau ‘Ajaib Benar Anugerah’. Kata-kata lagu tersebut
sungguh menyatakan kasih karunia Allah kepada mantan penjual budak ini.
Amazing Grace how sweet the sound
(Betapa menakjubkannya anugerah yang diberikan)
That saved a wretch like me
(Yang telah menyelamatkan seorang penjahat busuk seperti diriku)
I once was lost but now I’m found
(Dulu aku terhilang tetapi sekarang telah diketemukanNya)
Was blind but now I see
(Dulu aku buta (rohani), tetapi kini aku melihat (keselamatan kekal))

Lagu ini diberi melodi lagu rakyat Amerika, yang diharmonisasi oleh seorang
penginjil bernama Edwin O. Excell. Syair dan lagu ‘Amazing Grace’ ini menjadi kesukaan
umat Kristen di seluruh dunia. Rasanya tidak ada satu orang Kristen pun yang tidak kenal
dengan lagu ini. Bukan hanya sampai di situ saja, pada tahun 1785 Edwin O. Excell bersama
William Wilberforce, seorang anggota Parlemen Inggris (semacam DPR) memperjuangkan
rancangan Undang-Undang Penghapusan Perdagangan Budak di seluruh Kerajaan Inggris
Raya. Kisah perjuangan penghapusan perdagangan budak ini oleh Wilberforce sudah
difilmkan dengan judul ‘Amazing Grace’. Wilberforce diperankan oleh aktor Ioan Gruffudd,
sedangkan John Newton diperankan oleh aktor Albert Finney.
Akhirnya pada tanggal 25 Maret 1807, RUU Penghapusan Perdagangan Budak itu
disahkan oleh Parlemen Inggris. Dan beberapa bulan kemudian, tepatnya 21 Desember 1807,
John Newton pulang ke rumah Bapa di Sorga. Dan walaupun sudah 200 tahun lebih, lagu
John Newton ‘Amazing Grace’ terus melayani manusia, menjadi sarana bagi Roh Kudus
untuk membawa orang-orang yang terhilang mendapatkan keselamatan dalam Kristus dan
kembali kepada Bapa, dan membuat mereka yang dahulu buta secara rohani, kini dapat
melihat kasih agape dari Allah Tritunggal.
4
Efesus 2:1-10
"Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di
dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan
angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. Sebenarnya
dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu
daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami
adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain. Tetapi Allah yang
kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,
telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh
kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan-- dan di dalam Kristus
Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia
di sorga, supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih
karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus
Yesus. Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu,
tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan
diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan
pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di
dalamnya." (Efe 2:1-10)

Sebagai anak-anak Tuhan kita tahu bahwa kita ada sampai saat ini, itu semua karena kasih
karunia. Keselamatan kita yang ada sampai saat ini itu karena kasih karunia yang dikerjakan
Allah didalam Tuhan Yesus Kristus, oleh karena itu sebagai anak-anak Tuhan kita butuh akan
kasih karunia Tuhan.

Manfaat kasih karunia bagi kita orang percaya :

1. Diperdamaikan Dengan Allah


Pada awalnya kehidupan manusia dengan Tuhan berjalan secara harmonis, sampai
suatu ketika dosa datang dan meretakkan hubungan Allah dengan manusia. Hal inilah
yang membuat banyak muncul agama didunia. Agama adalah usaha manusia mencari
Tuhan. Tapi karena kasih karunia Tuhan melalui Yesus Kristus kita beroleh
keselamatan. Di dalam Kristus, bukan kita yang mencari Tuhan, tapi melalui kasih
karunia, Allah yang mencari kita.
2. Kehidupan Yang Berkenan Di Mata Tuhan

5
Perkenanan Tuhan seringkali datang lebih dahulu daripada usaha-usaha kita agar
berkenan kepada Tuhan. Perkenanan Tuhan terjadi karena adanya hubungan antara
manusia dan Tuhan. Ketika kita memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan maka
secara otomatis perkenanan itu bekerja dalam hidup kita. Kasih karunia akan
membawa kita dalam perkenanan Tuhan.
"Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah
Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-
binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa
Aku telah menjadikan mereka." Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di
mata TUHAN. Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan
tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup
bergaul dengan Allah." (Kej 6:7-9)

3. Mampu Untuk Bekerja Lebih Keras


"Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang,
dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia.
Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi
bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku." (1
Kor 15:10)
Kita mampu melakukan segala sesuatu itu semua karena kasih karunia Tuhan dan
bukan usaha kita untuk mengerjakannya. Kerja keras yang dimaksud adalah bekerja
lebih keras untuk menyangkal diri dan pikul salib lebih lagi.

4. Keluar Dari Segala Keterbatasan


"Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu
dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak
banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi
apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang
yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk
memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina
bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah
untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang
manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah." (1 Kor 1:26-29)

6
Kasih karunia akan bekerja untuk mengangkat orang-orang yang terus mengandalkan
Tuhan dan bukan orang yang mengandalkan kemampuan dirinya sendiri.

5. Hidup Dalam Rencana/Destiny Ilahi


"Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk
melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau,
supaya kita hidup di dalamnya." (Ef 2:10)

Tuhan mempunyai tujuan dalam setiap kehidupan kita sejak kita dalam kandungan
ibu kita. Tuhan mau kita hidup didalam rencana awal yang Tuhan sediakan sejak awal
kita diciptakan. Keberhasilan kita apakah kita hidup dalamrencana Allah atau tidak.
Kasih karunia akan membawa kita semua kembali kepada rencana Tuhan yang
sempurna dalam hidup kita.

Anak-anak Tuhan sangat butuh kasih karunia Tuhan karena melalui kasih karunialah kita
diselamatkan. Bahkan bukan hanya beroleh keselamatan, tapi juga diperdamaikan dengan
Allah, hidup berkenan kepada Allah, mampu bekerja lebih keras, keluar dari segala
keterbatasan dan hidup dalam destiny/rencana Ilahi. Amin adik-adik sekalian?.

Anda mungkin juga menyukai