Anda di halaman 1dari 5

ORDO FRANCISCAN, DOMINICAN DAN YESUIT

DOSEN PENGAMPU:

Pdt. Bendrio P. Sibarani, M.Th

DISUSUN OLEH:

NAMA : REZKI GUSTIAWAN

NIM: 19 10 604

PRODI : KEPENDETAAN

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI MARTURIA PALU

TAHUN 2021
1. Ordo Franciscan

Ordo ini didirikan oleh Franciscus yang lahir di Asisi (Italia) pada tahun 1182.
Setelah ia bertobat, ia mulai membetulkan beberapa gedung Gereja yang kecil sebagai bukti
penyesalannya. Akan tetapi pada suatu kali didengarakannya perkataan Yesus yang tertulis
dalam Matius 10 kemudian ia mulai melepaskan segala kekayaannya untuk dapat menuruti
perkataan Yesus (1208), hal tersebut dianggapnya sebagai penggantiannya.Dengan
berpakaian jubah yang kasar dan tidak memakai sepatu dan sendal, Franciscus mulai
mengembara serta menasehati orang untuk meniru teladannya, yang disahkan oleh
Innocentius III pada tahun 1210. Rahib-rahib Franciscus sangat rajin mengabarkan Injil
diantara bangsa-bangsa yang bukan Kristen. Ada yang pergi ke Spanyol, Maroko dan Siria.
Sedangkan Franciscus sendiri belajar ke Mesir (1219) untuk menobatkan sultan Alkamil,
tetapi segala percobaan itu tidak berhasil.

Walaupun Franciscus kurang setuju, tetapi pada tahun 1223 paus membuat ordonya
itu menjadi organisasi yang teratur dan rapi, dan pencarian nafkah minta-minta saja diganti
degan kewajiban untuk bekerja sebagai penghidupan sehari-hari. Karena cara mengembara
dihentikan, sehingga kaum Franciscan mulai tinggal dalam biara-biara.

Bagi Franciscus munurut Kristus bukanlah berarti menderita sengsara dan


menjauhkan diri dari dunia, sebagaimana pendiri Bernhard dari Clairvaux, melainkan suatu
kegirangan yang sangat besar. Akan dipandangnya selaku cerminan Allah. Semua makhluk
menjadi sahabatnya. Ia bercakap-cakap dengan bunga-bunga dan burung-brung. Ada sesuatu
kidungnya yang termasyhur, kepada “Saudara Suria”.

Pada tahun 1224 ia mendapat suatu penglihatan dari Kristus, setelah itu pada
tubuhnya yang kurus dan sakit itu nampak kelima tanda luka dari Kristus (“stigmata”). Pada
tahun 1226 Franciscus meninggal. Oleh kesalehannya yang sungguh dan penuh sukacita itu
namanya tertera dalam kisah gereja selaku suatu terang yang permai.

Ordo Franciscan berkembang dengan cepat menjadi ordo yang sangat besar. Lima
puluh tahun kemudia jumlah anggotanya sudah sampai 200.000 orang banyaknya. Kaum
Franciscan sangat dihormati oleh umat Kristen, mereka mengutamakan soal khtbah dan
pengembalaan jemaat. Kemudia mereka menuntuk berbagai rupa ilmu.

Pada tahun 1212 sudah didirikan suatu cabang wanita dari ordo Franciscan itu oleh
Clara Sciffi dari Assai. Anggota-anggota wanita ini disebut sebagai “orang Claris”. Ada juga
orang awam yang hendak menuntut aturan-aturan kaum Franciscan sedapat mungkin. Mereka
diorganisasi menjadi “ordo ketiga”.

Ordo Franciscan berusaha juga memasehikan bangsa Mongol. Pada abad ke-XIII,
bangsa Asia Tengah yang ganas itu telah mengalahkan seluruh Asia Timur (Tiongkok), Asia
Utara dan Asia Barat, bahkan dibawah panglima perangnya. Djengis Khan, mereka
menaklukan Rusia. Di Jerman Timur mereka dipukul mundur pada tahun 1241. Pada
penghabisan abad ke XIII mereka sudah maju sampai ke tanah Tingkok. Tetapi pada tahun
1368 kota Peking direbut pula oleh Tionghoa. Sehingga batas-batas kerajaan mereka ditutup
dan segala hasil pekerjaan kaum Franciscan itu hilang juga.

2. Ordo Dominican

Ordo minta-minta ini diririkan oleh Dominicus, seorang Spanyol pada tahun 1216.
Mereka berusaha melawan dan menaklukan orang-orang penyesat, mereka juga menjadi
pemuka-pemuka dalam pekerjaan khotbah dan theologi gereja.1 Orodo ini juga dikenal
sebagai ordo perintis yang memperkenalkan iman Katolik pada zaman pemerintahan Portugis
berkuasa di Indonesia.

Dominicus dilahirkan dalam sebuah keluarga bangsawan Spanyol pada tahun 1170 di
Calaroga. Ibunya bernama Juana dari Aza, seorang yang sangat saleh sehingga ia dupuja
sebagai seorang kudus oleh ordo ini. pada umur tujuh tahun Dominicus belajar pada
pamannya sendiri dan kemudian selama sepuluh tahun ia dikirim ke Velencia untuk belajar
filsafat dan teologi. Pada tahun 1195 Dominicus ditahbiskan menjadi kanon, kemudian
sebagai superior dan kemudian prior pada katedral di Osma.

Pada tahun 1203 Dominicus menemani uskupnya Dieogo d’Azeveda, ke Prancis. Disana
mereka bertemu dengan golongan Albigensis, suatu aliran sesat pada abad prtengahan. Paus
Innocentius III sudah menyeruhkan agar golongan Albigensis ditindas dengan kekerasan.
Perjalanan ini membawa Dominicus kepada keinginan untuk menyerahkan dirinya bagi
pekerjaan pertobatan golongan Albigensis kedalam Gereja Katolik. Namun Dominicu tidak
memakai jalan kekerasan, namun dengan cara yang lemah lembut yaitu dengan cara
berkhotbah.

Pada tahun 1215 Dominicus bersama 16 muridnya pergi ke Roma serta menghadiri
Konsili Lateran IV. Ia meminta kepada paus agar diizinkan untuk mendirikan suatu serikat
1
H.Berkhof Sejarah Gereja (Jakarta:BPK Gunung Mulia,2005) hlm 90-92
baru. Namun Paaus Innocentius III menolak permintaanya. Ia boleh mendirikan suatu serika,
tetapi harus memakai peraturan-peraturan serikat yang sudah ada, karena itu Dominicus
memilih untuk mengikuti peraturan Augustinus. Pada tahun 1216 Dominicus mendapat
pengesahan (statuta) atas serikatnya dari Paus Honorius III.

Pekerjaan Dominicus untuk membawa kembali golongan Albigensis kepangkuan Gereja


Katolik ternyata membuahkan sedikit hasil. Namun serikatnya berkembang dengan pesat.
Pada tahun 1217 ia mengirim para biarawannya keluar sehingga anggota serikat ini sudah
terdapat di kota-kota besar di Eropa seperti Paris, Bolona, bahkan di Roma. Dominicus
sendiri membuka dua konven di Spanyol, yaitu sebuah untuk wanita yang didirikannya di
Madrid dan yang lainnya untuk laki-laki. Serikat Dominican diperkenalkan juga di Jerman
dan Inggris. Di Oxford berhasil dibuka sebua biara Domonikan. Pada 26 Agustus 1221
Dominicus meninggal di Bologna dan dikurkan di Convent Nicolas di Bologna.2

3. Ordo Yesuit

Pendiri ordo ini adalah Ignatius yang dilahirkan dalam keluarga bangsawan di istana
Loyola, Basque, Provinsi Quipuzcoa, Spanyol pada tahun 1491. Ignatius adalah seorang yang
sangat bersemangat serta memiliki tekad yang keras. Ia sudah memasuki ketentaraan dan
sudah menjadi perwira pada pasukan Kaisar Karel V. Pada tahun 1521 Ignatius ikut
pertempuran di Pamplona, dalam medan perang menyebabkan kaki kanannya tertembak dan
patah.

Sementara dirawat Ignatius membaca riwayat kehidupan Tuhan Yeus dan dirawat rang-
orang kudus. Bacaan-bacaanya membawa pengaruh yang besar atas dirinya, yaitu timbul cita-
cita yang baru dalam diri Ignatius, yang awalnya ingin menjadi pahlawan Kaisar berubah
menjadi pahlawan Allah. Sesudah sembuh ia mengadakan perjalanan ziarah ke Montserrat.
Disana ia mengadakan pengakuan dosa umum ia menggantungkan edang perangnnya pada
altar di Monterrat dan menukarkan pakaiannya dengan pakaian seorang pengemis. Kemudian
ia pergi ke Manresa dan hidup sebagai seorang asketis selama 11 bulan lamanya. Inilah
periode yang sangat menentukan bagi kehidupannya saat itu ia memutuskan untuk hidup
berjuang bagi Kristus selama-lamanya.

Ignatius meninggalkan Barcelona pada tahun 1523 dan pergi ke Roma dan tahun
berikutnya kembali ke Barcelona. Ia memutuskan untuk tidak menempuh kehupan
2
F.D. Wellem, Riwayat Hidup singkat Tokoh-tokoh Dalam Sejarah Gereja ( Jakarta: BPK Guung Mulia ,
2003) hlm.67-68
kontemplatif, tetapi kehidupan merasul. Pada tahun 1526 Ignatius pergi ke Alcala untuk
belakar filasafat dan kemudian di Salamanca. Pada tahun 1534 ia memperoleh lisensi teologi.
Bersama-sama dengan sahabatnya, seperti Franciscus Xaverius dan Petrus Claver, ia berkaul
untuk hidup dalam kemiskinan dan kesederhanaan.

Kemudian Ignatius berangkat ke Italia dan sahabt-sahabatnya menemukannya di Venesia


pada bulan juni 1537, namun mereka tidak dapat pergi ke Italia karena adanya perang Turki
dan Vinesa. Dan mereka ditahbiskan menjadi imam disana. Dalam sebuah kapel Ignatius
mendapatkan penglihatan, yaitu Allah Bapa meminta kepada Kristus agar Ignatius dapat
diterima sebagai pelayan-Nya.

Pada tahun 1539 Ignatius memutuskan untuk mendirikan suatu perserikatan yang tetap
dengan menambah kaul yang ketiga, yaitu ketaatan. Pada tahun 1540 Paus Paulus III
meresmikan berdirinya serikat Yesuit dengan dikeluarkannya bulla yang berjudul Regimini
Militantis Ecclesia. Ignatius terpilih menjadi jendral yang pertama. Karyanya yang terpenting
adalah Konstitusi Yesuit, yang dirumuskan sejak tahun 1547 hingga 1550. Susunan
lengkapnya dibuat pada tahun 1552.

Organisasi Serikat Yesuit diatur dengan sangat ketat. Anggota-anggotanya harus taat
secara mutlak kepadanya. Mereka dapat menerima sebagai anggota Serikat Yesiut sesudah
menjalani masa percobaan yang berat dan lama. kemudian mereka diperkuat oleh latihan-
latihan rohani yang harus dijalani selama empat minggu. Calon anggota harus
membayangkan siksaan-siksaan neraka sampai merasa ngeri dan kemudia dibimbing kepada
Kristus. Calon-calong anggota ini di bimbing untuk menjadi laskar Kristus guna
mempertahankan Gereja Katolik Roma dan menanamkan Gereja Katolik Gereja Katolik
Roma ditengah bangsa kafir seluruh dunia. Ignasius sangat menekankan ketaantan mutlak
kepada Paus sebagaimana juga kepada Kristus.

Pada tahun 1551 ia meminta kepada sahabat-sahabatnya agar diizinkan mengundurkan


diri, namun sahabat-sahabatnya menolak sehingga Ignatius memimpin serikat ini sampai
meninnggal pada 31 Juli 1556. Paus Gregorius XV menjadikanny sebagai orang kudu pada
tahun 1662 dan Paus Pius XI mengangkatnya sebagai model semua kegiatan retret.3

3
Ibid. 104-106

Anda mungkin juga menyukai