Anda di halaman 1dari 1

Santa Anysia

Anysia dari Tesalonika


Santa Anysia hidup di Tesalonika pada akhir abad kedua. Ia lahir dari keluarga
Kristen yang kaya dan saleh. Anysia sangat saleh. Ia hidup dalam doa dan ia
memiliki kaul pribadi akan kesucian dan kemiskinan. Ia juga sering menggunakan
kekayaannya untuk membantu orang-orang miskin di Tesalonika. Tesalonika
adalah sebuah kota purba di Yunani di mana St. Paulus pernah singgah dan
mewartakan Injil Kristus.
Pada masa itu, terjadi penganiayaan yang kejam terhadap umat Kristiani. Gubernur
Tesalonika bertekad untuk mencegah semua umat Kristiani untuk berkumpul
bersama dan merayakan Misa. Tetapi umat beriman secara diam-diam tetap
berkumpul dan merayakan misa bersama. Pada suatu hari Anysia berusaha untuk
menghadiri pertemuan tersebut. Ketika ia melewati pintu gerbang kota yang
disebut Gerbang Kasandra, seorang serdadu menjadi curiga kepadanya. Ia segera
menghalangi langkah Anysia serta menyelidiki kemanakah Anysia hendak pergi.
Karena amat ketakutan, Anysia melangkah mundur sambil dengan tidak sadar
membuat tanda salib. Melihat itu, sang serdadu langsung menyadari bahwa gadis
ini adalah seorang Kristen. Ia mencengkeramnya tubuhnya dengan kasar dan
berusaha menyeretnya menuju kuil berhala untuk memaksa Anysia agar murtad
dengan memberikan persembahan kepada dewa-dewi dalam kuil tersebut. Anysia
berusaha melawan sekuat tenaga sehingga orang kafir itu menjadi semakin marah.
Akhirnya, dalam puncak kemarahan, ia mencabut pedangnya dan menebaskannya
ke tubuh Anysia. Anysia pun jatuh dan tewas seketika di kaki sang serdadu.
Ketika penganiayaan telah berakhir, umat Kristiani Tesalonika mendirikan sebuah
gereja di tempat di mana St. Anysia telah menyerahkan nyawa bagi Kristus. Anysia
wafat sekitar tahun 304.

Anda mungkin juga menyukai