Anda di halaman 1dari 18

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA Negeri 6 Muaro Jambi, pada kelas X3, X4

dan X5 yang beralamat pada jln.KH. Muhammad agus desa Mudung Darat, Kec.

Muaro Sebo, Kab. Muaro Jambi Prov. Jambi. Adapun waktu penelitian yang

dilakukan pada Semester genap tahun ajaran 2022/2023.

1.2 Desain Penelitian


Desain penelitian merupakan sebuah rancangan bangun rencana serta

struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti bisa

mendapatkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaannya penelitian (Khairinal,

2016:282).

Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, menurut

Arikunto (2022) penelitian kuantitatif banyak dituntut untuk menggunakan angka,

mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta penampilan terhadap

hasilnya. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat positivisme, digunakan pada penelitian terhadap populasi atau sample

tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data

bersifat statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan

(Sugiyono, 2019:16).

Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode ex-post facto.

Metode penelitian ex-post facto diartikan suatu penelitian yang dilakukan untu

meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian ditelusur ke belakan untuk

mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebu Penelitian ini

menggunakan logika dasar yang sama dengan penelitia eksperimen, hanya saja

64
dalam penelitian ini tidak ada manipulasi (perlakuan langsung terhadap variabel

independen (Anshori dan iswati, 2019: 11).

1.3 Variable Penelitian


Variable merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu(

sugiono, 2019:67). Variabel adalah ciri atau sifat yang mengandung nilai-nilai

yang berbeda". Variabel juga dapat diartikam pengelompokan sifat-sifat atau ciri-

ciri (atribut) secara logis. Sifat atau ciri adalah karakteristik atau kualitas yang

menggambarkan suatu objek. Misalnya jika gender adalah variabel maka laki-laki

dan perempuan adalah atribut/ciri. Jika tempat tinggal adalah variabel maka

urban, semi urban, pedesaan adalah atribut. Jadi atribut disini menggambarkan

tempat tinggal seorang individu (Duli, 2019:46).

1. Variabel Bebas (Independen)

Variable ini merupakan variable yang mempengaruhi atau yang mnjadi

sebab perubahanya atau timbulnya variable terikat (sugiyono, 2019:69). Variabel

independen dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

X1: Gadget

X2: Dukungan keluarga

2. Variable Terikat (dependen)

Variable terikat atau yang dapat disebut juga dependen adalah variable yang

dimana dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karenadengan adanya variable

bebas (sugiyoni, 2019:69). Variabel dependen yang terdapat dalam penelitian ini

ialah:

Y: Disiplin belajar
1.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi Penelitian

Populasi didefinisikan sebagai wilayah generalisasi yang berdiri atas

objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan

oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (sugiyoni,

2019:126). populasi merupakan keseluruhan subjek atau totalitas subjek penelitian

yang dapat berupa; orang, benda, suatu hal yang di dalamnya dapat diperoleh dan

atau dapat memberikan informasi (data) penelitian (Ismiyanto dalam Siyoto dan

Sodik, 2015:63). Populasi dalam penelitian ini ada sebanyak 94 siswa di kelas X

SMA N Muaro Jambi.

Tabel 3.1 Populasi


Kelas Jumlah siswa

X3 33

X4 30

X5 31

Jumlah 94
Sumber absen siswa kelas X SMA 6 Muaro Jambi
1.4.2 Sampel dan Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel (teknik sampling) merupakan teknik yang
dilakukan untuk mengambil anggota sampel yang dimana sebagian dari populasi.
Teknik sampling digunakan untuk mengambil sampel agar terjamin
representatifnya terhadap populasi. Cara yang digunakan untuk pengambilan
sampel ada beberapa macam yaitu probability sampling dan non probability
sampling. Probability sampling ialah teknik sampling yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih mejadi anggota sampel
(Sugiono, 2019:81-84).
Sedangkan Non probability sampling ialah teknik yang tidak memberikan
peluang yang sama bagi setiap anggota untuk dipilih menjadi sampel Teknik
pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini yakni sampling jenuh
yang termasuk dalam non probability sampling.
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Sampling jenuh ini sering dilakukan bila
jumlah populasi relatif kecil, penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan
kesalahan sangat kecil. Istilah lain sampling jenuh adalah sensus, dimana semua
anggota populasi dijadikan sampel (Sugiono, 2019:85) .
Menurut Martono (2014:74) Sampel didefinisikan anggota populasi yang
dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu, sehingga diharapkan dapat
mewakili populasi. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan
sampel jenuh. metode penentuan sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel
bila semua anggota populasi digunakan menjadi sampel. Populasi dalam
penelitian ini berjumlah 94 siswa, maka sampel yang digunakan adalah berjumlah
94 siswa karena menggunakan sampel jenuh.
1.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian (teknik pengumpulan data) ialah cara mengumpulkan

data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian (Noor,

2011:138). Adapun isntrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan

mengukur penomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua

fenomena ini disebut variable penelitian (sugiyono, 2019:156)

Adapun instrumen penelitian (teknik pengumpulan data) pada penelitian

ini yaitu sebagai berikut:

1.5.1 Angket

Angket didefinisikan sejumlah daftar pertanyaan yang disusun dan

digunakan peneliti untuk diserah dan ditinggalkan pada responden untuk dibawa

pulang responden kerumah untuk dijawab dan selang beberapa hari angket

diambil oleh peneliti dari responden (Khairinal, 2016:340). angket adalah teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan


atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket ini

merupakan teknik pengumpulan data yang efesian jika peneliti tahu dengan pasti

variable yang diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden

(sugiyono, 2019:199).

Pada penelitian ini peneliti menerapkan jenis angket yang bersifat tertutup.

Angket tertutup adalah jenis angket (kuesioner) yang di dalamnya disediakan

opsi-opsi jawaban sehingga responden tinggal memilih diopsi tersebut yang sesuai

dengan pilihannya. Pada angket tertutup responden tidak bisa mengembangkan

jawaban sendiri selain opsi-opsi jawaban sudah disediakan di dalam angket

(Sugeng, 2022:234). Adapun kisi-kisi dari instrument penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kisi-Kisi instrument

Variable Aspek Indikator Item soal

Penggunaan gadget Komunikasi 1. Menelpon orang lain 1

(X1) 2. Mengirim pesan 2

Anggaini (2019:4) 3. Berkomunikasi 3,4


dengan fitur video
call

Akses 1. Mencari berita terkini 5,6


informasi

2. Menambah wawasan 7,8

3. Mengerjakan tugas 9,10


sekolah

4. Membuka google 11,12


ataupun web browser
Hiburan 1. Bermain game 13,14

2. Mengakses media 15,16


sosial

3. Menonton video 17,18

4. Memutar/ 19,20
mendengarkan musik

Gaya hidup/ 1. Menambah teman 21


sosial baru

2. Pertukaran informasi 22,23


dan berita

3. Menjalin hubungan 24,25


dengan orang lain

4. Berfoto/ mengambil 26
gambar

Total 26

Dukungan keluarga Emosional 1. Meberikan perlakuan 1,2,3


yang baik/perhatian
(X2) 2. Memberikan rasa 4,5,6
percaya diri
Sarafuno dan
3. Rasa aman dan 7,8
hessarling (dalam
nyaman
Rifai, 2018:36)
Penghargaan 1. Mendapatkan kasih 9,10
sayang

2. Tidak membanding- 11,12


bandingkan dengan
orang lain

3. Memilih lingkungan 13,14


pergaulan
Instrumenral 1. Dicukupi kebutuhan 15,16
hidupnya.

2. Meluangkan waktu 17,18

3. Membantu saat sulit 19,20

4. Mendapatkan 21,22
pendidikan dan
bimbingan.

Partisipasi 1. Memberikan nasehat 23,24


ataupun saran

2. Membimbing 25,26

Total 26

Disiplin Belajar Sikap mental 1. Kepatuhan terhadap 1,2


guru
(Y) 2. Mematuhi tata tertib 3,4

Prijodarminto 3. Mematuhi jadwal 5,6


(dalam Isnan dan
Rifai, 2018:21)
Pemahaman 1. Memahami pelajaran 7,8

2. Mengerti nilai-nilai 9,10


yang ada di sekolah

Sikap yang 1. Memiliki sikap jujur 11,12

wajar
2. Bersungguh-sungguh 13,14
dalam belajar

3. Aktiv dalam belajar 15,16


4. Mengerjakan tugas 17,18
yang di berikan guru

Total 18

Total keseluruhan 70

Sumber: diolah oleh peneliti 2022

Dalam pengukuranya menggunakan pengukuran skala likert, Pengukuran

skala likert dalam penelitian ini (Sugiyono, 2019:147) adalah lima tingkatan

jawaban yaitu sebagai berikut: 1 Peng

Tabel 3.3 Pengukuran Skala Likert

No Jawaban Simbol Skor


1 Sangat Setuju SS 5
2 Setuju S 4
3 Kurang Setuju KS 3
4 Tidak Setuju TS 2
5 Sangat Tidak Setuju STS 1

3.5.2 Dokumentasi

Dalam (Khairinal, 2016:341) dokumentasi berasal dari kata dokumen,

yang artinya barang-barang tertulis, barang-barang bergambar. Didalam

melaksanakan metode dokumentasi, penelitian menyelidiki benda-benda tertulis

seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, dan

sebagainya. Barang-barang bergambar seperti gambar, foto, lukisan, dan lainnya.

Adapun dokumentasi dalam penelitian ini adalah foto berupa data jumlah siswa,

dan daftar nama siswa, serta dokumentasi berupa foto-foto angket penelitian.

1.6 Teknik Pengumpulan data


Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam

penelitian, sebab tujuan utama dari penelitian ini ialah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, meyebabkan peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data ya ditetapkan (Sugiyono,

2019:295). Berdasarkan penafsiran tersebut maka teknik pengambilan data adalah

melalui angket. Angket digunakan untuk mengetahui Pengaruh Gadget (X1) dan

Modal Dukungan keluarga (X2) terhadap Disiplin belajar (Y).

1.6.1 Penyebaran Angket

Setelah proses uji validitas dan reliabilitas angket, jadi angket yang telah

diseleksi dan sudah dianggap tepat disebar dan dibagikan kepada mahasiswa yang

menjadi sampel penelitian atau responden. Dalam penyebarannya tersebut,

peneliti membagikan Angket yang berisi beberapa pertanya kepada seluruh

populasi yang ada pada penelitian ini yang berada di SMA N 6 Muaro Jambi

sebagai responden dari penelitian melalui media Whatsapp.

1.6.2 Penarikan Angket

Saat melakukan penarikan angket penelitian, peneliti secara langsung

mengecek melalui Google Form ketika angket telah ditutup atau tidak menerima

tanggapan lagi. seandainya pada pengisian angket oleh responden terdapat

kesalahan atau terdapat data yang tidak vaild, maka angket diisi ulang oleh

responden yang bersangkutan supaya dapat memperbaiki dan melengkapi angket

tersebut.

1.7 Uji Coba Instrument Penelitian

Setelah semua data dikumpulkan, jadi langkah selanjutnya yang harus

dilakukan peneliti menganalisa data tersebut sehingga bisa ditarik kesimpulan.

Adapun uji instrumen penelitian ini yaitu sebagai berikut:


1.7.1 Uji Validitas

Valid memiliki arti bahwa instrument tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang harusnya diukur (Sugiono, 2019:175).

Pada penelitian ini uji validitas dilakukan dengan Microsoft Excel 2010

dan bantuan program SPSS 21. Uji Validitas digunakan pada setiap butir

pertanyaan, dan hasilnya bisa dilihat melalui hasil rhitung yang dibandingkan

dengan rtabel, dimana rtabel bisa diperoleh melalui df (degree of freedom) = n-2

(signifikan 5%, n = jumlah sampel). Seandainya rtabel<rhitung maka valid

seandainya rtabel>rhitung maka tidak valid.

1.7.2 Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa

kali untuk mengukur obyek yang sama, menghasilkan data yang sama

(Sugiyono,2019:176). untuk uji reliabilitas pada penelitian ini digunakan bantuan

program SPSS 21. (Khairinal, 2016:349) menjabarkan jenis-jenis kriteria dari

tingkat reliabilitas yakni:

1. Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna

2. Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi

3. Jika alpha 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat

4. Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah

5. Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa item tidak reliable

1.8 Teknik analisis Data

1.8.1 Analisis Deskriptif

Statistika deskriptif (deskriptive statistics) mendefinisikan cara-cara

pengumpulan, peringkasan, penyajian data sehingga diperoleh informasi yang


lebih gampang dipahami. Informasi yang bisa diperoleh dengan statistika

deskriptif antara lain pemusatan data (mean, median, modus), penyebaran data

(range, simpangan rata-rata, varians dan simpangan baku), kecenderungan suatu

gugus data, ukuran letak (kuartil, desil dan persentil) ( Muchson, 2017:6).

Dalam Analisa ini digunakan mengetahui seberapa besar pengaruh Gadget

dan Dukungan Keluarga terhadap Kedisiplinan belajar siswa dengan bantuan

program SPSS 21. Pada statistik deskriptif masing-masing variabel dapat diukur

nilai pemusatannya dengan langkah dengan langkah-langkah berikut ini:

1. Menentukan Range = Skor maksimal ideal – Skor minimal ideal.

2. Menentukan banyak kelas dengan melihat banyaknya kategori yang

ditentukan (dalam penelitian ini angket menggunakan 5 kategori).

3. Menentukan panjang interval dengan rumus:

Panjang Interval

4. Membuat tabel distribusi frekuensi sesuai dengan langkah sebelumnya.

1.8.2 Uji Persyaratan Analisis

1.8.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas didefinisikan ialah uji data yang menunjukan bahwa data

yang berada disekitar nilai rata-rata normal. Analisis parametric seperti regresi

linear mensyaratkan bahwa data harus terdistribusi dengan normal. Uji ini

digunakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data yang dapat dianalisis

berbentuk sebaran normal apa tidak (Khairinal, 2016: 350).

Dalam penelitian yang dilakukan, pengujian normalitas dilakukan untuk

menguji Penggunaan Gadget (X1), Dukungan Keluarga (X2), dan Disiplin

belajar (Y). supaya bisa mengetahui tiap variabel normal atau tidak, rumus yang
diterapkan dalam uji normalitas ini yakni rumus Kolmogorov-Smirnov. Untuk

membantu pemerosesan data secara cepat dan tepat maka dlam penelitian ini

pengelolaan data dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS Statistic 21

Jadi, jika Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 dan sebaliknya apabila nilai

Sig. Kolmogrov-Smirnov kurang dari 0,05 skor dikatakan tidak berdistribusi

normal begitu pula sebaliknya (Khairinal, 2016:350).

1.8.2.2 Uji Linearitas

Uji linearitas adalah uji prasyarat analisis untuk mengetahui pola data,

apakah data berpola linear atau tidak. Uji ini memilii kaitan dengan penggunaan

regresi linear. Seandainya mengunakan jenis regresi linear, jadi datanya harus

menunjukan pola (diagram) yang berbentuk linear (lurus). Jika menerapkan jenis

regresi nonlinear, maka datanya tidak perlu menunjukkan pola linear

(Misbahuddin dan Hasan, 2022:292). Dimana Uji linearitas bertujuan supaya

mengetahui apakah dua variabel Y dan X akan dikenai prosedur analisis statistik

korelasional menunjukkan hubungan yang linear atau tidak. Pada penelitian ini uji

linearitas dilakukan dengan bantuan dari aplikasi SPSS Statistic 21, yakni adanya

metode-metode pengambilan keputusan untuk uji linearitas adalah jika

signifikansi > 0,05 maka hubungan antara dua variabel linear.

1.8.3 Uji Asumsi Regresi

1.8.3.1 Uji multikolinearitas

Uji multikolinearitas merupakan kejadian multikolinearitas dalam hasil

penelitian ialah tidak diharapkan. Sebab itu penting diuji agar mengetahui apakah

ada dua atau lebih item yang saling terikat atau berhubungan linear erat yang
sempurna diantara beberapa atau semua item independen. Jika dalam ini tidak

diketahui berarti tidak terdapat multikolinearitas (Khairinal, 2016:351).

Multikolinearitas merupakan menguji apakah terhadap sebuah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar-variabel independen. Seandainya terjadi

korelasi, dinamakan terdapat problem multikolinearitas (Najmudin, Syihabudin,

dan Mukhsin, 2021:45). Uji multikolinearitas memiliki bertujuan agar melihat ada

atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu

model regresi linear berganda. Jika terdapat korelasi yang tinggi diantara variabel-

variabel bebasnya, jadi hubungan antara variabel bebas terhadap variabel

terikatnya menjadi terganggu (Widarjono dalam Duli, 2019:120).

Uji multikolinearitas dalam penelitian ini diterapkan dengan bantuan

program SPSS 21 dengan patokan nilai VIF (Variance Infitation Factor) dan nilai

tolerance. Seandainya nilai VIF < 10 atau nilai tolerance < 0,01, maka dinyatakan

tidak terdapat masalah multikolioneritas dalam model regresi.

1.8.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas ialah kejadian heteroskedastisitas dalam regresi

linier tidak diinginkan, sebab heteroskedastisitas ini termasuk model labil dalam

suatu penelitian dan itu tidak diinginkan pada suatu penelitian, namun yang

diinginkan adalah homoskedastisitas. Setelah diuji bila tidakadat hubungan

signifikan maknanya tidak terdapat penyakit heteroskedastisitas (Khairinal,

2016:351).

Uji Heteroskedastisitas, menerapkan Rank Spearman dan Scatterplot. Uji

heteroskedastisitas untuk menyatakan dalam regresi dimana varian dari residual

tidak sama akan satu pengamatan ke pengamatan lain. Pada regresi, salah satu
asumsi yang harus diwaajibkan yakni bahwa varian dari residual dari satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tidak memiliki pola tertentu (

Nugraha,2022:14). Uji heteroskedastisitas pada penelitian yang dilakukan dengan

uji korelasi rank spearman dan uji scatterplot melaui bantuan program SPSS 21.

bila signifkansi Undarstandardized Residual (sig. > 0,05) bermakna tidak ada

heteroskedastisitas begitu juga sebaliknya.

1.9 Uji Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

setelah mengemukakan landasan teori dan kerangka berpikir. Akan tetapi penting

diketahui bahwa tidak setiap penelitian wajib merumuskan hipotesis (Sugiyono,

2019:101). hipotesis merupakan suatu pembenaran untuk sekarang yang diajukan

oleh peneliti agar mencari dan mengumpulkan data penelitian, serta hipotesis ini

masih diperlukan pembuktian atas kebenarannya (Khairinal, 2016:352).

Hipotesis diciptakan peneliti sesuai dengan jumlah variabel yang nntinya

diteliti, apakah ada pengaruh ataupun tidak menyebabkan hipotesis memerlukan

suatu pengujian hipotesis yang diuji pada penelitian ini berkaitan dengan ada

maupun tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel Penggunaan Gadget

(X1) dan Dukungan Keluarga (X2) terhadap Disiplin Belajar (Y).

Menurut (Sugiyono, 2018:249) saat melakukan uji hipotesis terdapat dua

hipotesis, yaitu: H0 (hipotesi nol) dan Ha (hipotesis alternatif). Jadi peneliti

mengajukan sebagai berikut:

a. H0 : 𝜌 = 0 : Tidak terdapat pengaruh penggunaan gadget terhadap disiplin


belajar.
b. Ha : 𝜌 ≠ 0 : Terdapat pengaruh gadget terhadap disiplin belajar.

c. H0: = 0 : Tidak terdapat pengaruh dukungan keluarga terhadap disiplin


belajar.
Ha : 𝜌 ≠ 0 : Terdapat pengaruh dukungan keluarga terhadap disiplin
belajar.
d. H0 : 𝜌 = 0 : Tidak terdapat pengaruh gadget dan dukungan keluarga
terhadap disiplin belajar.
Ha : 𝜌 ≠ 0 : Terdapat pengaruh gadget dan dukungan keluarga terhadap
disiplin belajar.

1.9.1 Uji Analisis Regresi Berganda

Uji regresi berganda dilakukan supaya dapat meramalkan adanya

perubahan variabel satu dikarenkan oleh variabel yang lain. Uji regresi digunakan

untuk membentuk disiplin belajar (Y) yang disebabkan oleh gadget (X1) dan

dukungan keluarga (X2). Dijabarkan analisis regresi berganda dengan dua

persamaan. Diterapkan uji regresi berganda dengan rumus (Sugiyono, 2018:308):

Y = a + b1 X1 + b2 X2

Keterangan: Y = Variabel terikat yaitu Disiplin Belajar

a = Bilangan Konstanta
b₁ = Koefiesen Variabel X1
b₂ = Koefisien Variabel X2
X1 = Gadget
X2 = Dukungan keluarga
1.9.2 Uji Persial (Uji T)

Parsial (uji t) adalah pengujian yang dilakukan untuk melihat apakah suatu

variable independent berpengaruh atau tidak terhadap variable dependen dengan

membandingkan thitung dengan ttabel (Junjunan dan Nawangsari, 2021:5). Uji t

digunakan agar menguji signifikansi konstanta serta setiap variabel independen

bisa berpengaruh terhadap variabel dependen menggunakan program SPSS 21.0

Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, maknanya berpengaruh

signifikan. Sebaliknya Seandainya thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak

maknanya tidak berpengaruh signifikan.


1.9.3 Uji Simultan (Uji F)

Uji simultan (uji F) adalah uji yang digunakan untuk melihat apakah pada

semua variable independent secara bersama sama (simultan) memiliki pengaruh

atau tidak memiliki terhadap variable dependen dengan membandingkan nilai

Fhitung dengan Ftabel (Junjunan dan Nwangsari, 2021:6).

Pada penelitian ini uji F dilakukan agar mengetahui pengaruh variabel

penggunaan gadget (X1), Dukungan Keluarga (X2) secara bersama

mempengaruhi variabel Disiplin Belajar (Y) terhadap siswa kelas X SMA N 6

Muaro Jambi.

Kriteria uji F adalah sebagai berikut:

Jika Fhitung > Ftabel dengan taraf signifikansi 5% (0,05) maka H0 ditolak,

sehingga bisa diartikan bahwa variabel bebas dari model regresi bisa

menerangkan variabel terkait secara bersama-sama. Namun jua sebaliknya jika

Fhitung < Ftabel dengan taraf signifikansi 5% (0,05) maka H0 diterima. Dan juga

demikian bisa diartikan yakni variabel bebas dari model regresi linear berganda

tidak mampu menjelaskan variabel terkaitnya.

1.9.4 Koefisien Determinasi Secara Simultan ( R Square)

Nilai koefisien determinasi adalah suatu ukuran yang menunjukkan besar

sumbangan dari variabel penjelas terhadap variabel respon. Dapat dikatakan,

koefisien determinasi menampilkan ragam (variasi) naik turunnya Y yang

diterangkan oleh pengaruh linier X (berapa bagian keragaman dalam variabel Y

yang dapat dijelaskan oleh beragamnya nilai-nilai variabel X) (Siagian dan

Sugiarto, 2000:259). Koefisien determinasi semuanya R Square dilakukan untuk

mengetahui besarnya sumbangan atau kontribusi yang diberikan oleh variabel


penggunaan Gadget dan Dukungan keluarga berpengaruh secara simultan

terhadap Disiplin belajar siswa pada kelas X SMA N 6 Muaro Jambi

Anda mungkin juga menyukai