Anda di halaman 1dari 2

TEORI BERNOULLY

Muhammad Aprisal Hanafi – 2206825744 – P6

Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji keabsahan teori bernoully
dalam pipa bundar dengan perubahan diameter. Teori Bernoulli itu sendiri merupakan sebuah
istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida,
peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran
tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang
menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama
besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama.

Percobaan ini dimulai dari peletakkan peralatan eksperimen secara mendatar di atas
meja hidrolika yang telah diatur dan disesuaikan penyangganya. Setelah itu, aliran dari objek
percobaan mengalir dari ujung pipa ke dalam tangki pengukur volume melalui pipa lentur.
Selanjutnya, manometer diisi air secara penuh untuk mencegah munculnya gelembung udara
sehingga nilai yang diukur hanya terkait dengan volume air dalam tabung manometer.
Kemudian, katup pasokan dan pengaturan aliran pada peralatan digunakan untuk
mengendalikan pasokan air serta laju aliran hingga mendapatkan nilai yang akan diukur.
Setelah hasil pembacaan dicatat, seluruh skala manometer juga dicatat. Hal ini berguna untuk
mengukur debit total head dan volume yang melewati objek uji. Stopwatch juga digunakan
untuk menghitung waktu yang diperlukan. Selanjutnya, geser batangan besi atau sumbatan
pada setiap penampang pipa objek uji dan catat ketinggian air di setiap pipa. Dalam langkah
selanjutnya, debit dihitung dengan membagi volume yang diukur dengan selang waktu
tertentu. Seluruh prosedur ini diulang sebanyak lima kali untuk mendapatkan lima nilai debit
yang berbeda.

Setelah data percobaan didapatkan, lakukan pengolahan data yang kemudian akan
menghasilkan nilai x dari debit teoritis serta nilai y dari nilai kesalahan relatif. Nilai x dan y
tersebut kemudian dapat dijadikan persamaan grafik regresi linear dari setiap pipa. Persamaan
grafik pada pipa 1 adalah y = 1,8313x - 0,4291, pada pipa 2 adalah y = 1,8313x - 0,4291,
pada pipa 3 adalah y = 1,8313x - 0,4291, pada pipa 4 adalah y = 1,8313x - 0,4291, pada pipa
5 adalah y = 1,8313x - 0,4291, pada pipa 6 adalah y = 1,8313x - 0,4291, dan pada pipa 8
adalah y = 1,8313x - 0,4291. Nilai x untuk debit teoritis tersebut juga didapatkan dari rumus
kecepatan yaitu akar dari perkalian 2 kali gravitasi dengan selisih pembacaan total head.
Sedangkan nilai y untuk kesalahan relatif didapatkan dari perbandingan dari debit teoritis
dengan debit percobaan.

Pada saat menjalankan percobaan ini, terdapat beberapa kesalahan yang dapat
menganggu keabsahan pengambilan data percobaan diantaranya:

1. Ketinggian air di manometer yang berubah-ubah sehingga sulit untuk


mendapatkan nilai ketinggian yang pasti.
2. Adanya gelembung udara di manometer yang dapat membuat data tidak akurat.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, bisa didapatkan kesimpulan bahwa:

1. Nilai total head diperoleh melalui kombinasi dari jumlah aliran air dan letak posisi
batang besi yang berperan sebagai penghalang.
2. Dalam aliran fluida ideal, total energi potensial, tekanan, dan kecepatan di semua
titik selalu tetap konstan.

Anda mungkin juga menyukai