Anda di halaman 1dari 12

SMKN 9 KAB.

Tangerang
• Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti
menulis dan "titik".

• Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan
"malam" (wax) yang diaplikasikan ke atas kain

• Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi
bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama.

• Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan


mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu
pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai
ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam
bidang ini.

• Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan
variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang
amat beragam.
• 1. Kain Putih atau Mori Bahan baku yang biasa digunakan untuk batik
adalah Mori. Mori adalah bahan baku batik yang terbuat dari katun.
Kualitas mori bermacam- macam, dan jenisnya sangat menentukan baik
buruknya mutu batik yang dihasilkan.

• 2. Lilin / malam Lilin atau “malam” ialah bahan yang dipergunakan untuk
membatik. sebelum digunakan, lillin malam harus dicairkan terlebih dahulu
dengan cara dipanaskan di atas kompor atau pemanas lain.

• 3. Pewarna Batik Pewarna batik yang digunakan setiap daerah berbeda-


beda. Pewarna tersebut berasal dari bahan-bahan yang terdapat di
daerah tersebut.
• 1. Gawangan Gawangan adalah perkakas untuk menyangkutkan dan
membentangkan mori sewaktu dibatik. Gawangan dibuat dari bahan kayu,
atau bamboo. Gawangan harus dibuat sedemikian rupa, sehingga mudah
dipindah-pindah, tetapi harus kuat dan ringan.

• 2. Bandul Bandul dibuat dari timah, atau kayu, atau batu yang dikantongi.
Fungsi pokok bandul adalah untuk menahan mori yang baru dibatik agar
tidak mudah tergesar tertiup angin, atau tarikan si pembantik secara tidak
sengaja.

• 3. Canting Canting adalah alat yang dipakai untuk memindahkan atau


mengambil cairan. Canting untuk membatik. Canting berfungsi semacam
pena, yang diisi lilin malam cair sebagai tintanya Canting terdiri dari tiga
bagian. Pegangan canting terbuat dari bambu. Terdapat mangkuk sebagai
tempat lilin malam, serta ujung yang berlubangsebagai ujung pena tempat
keluarnya lilin malam.
• 4. Wajan Wajan ialah perkakas yang digunakan untuk mencairkan
“malam”. Wajan dibuat dari logam baja, atau tanah liat. Wajan sebaiknya
bertangkai supaya mudah diangkat dan diturunkan dari perapian tanpa
menggunakan alat lain

• 5. Kompor Kompor adalah alat untuk membuat api untuk memanaskan lilin
malam. Kompor yang biasa digunakanadalah kompor dengan bahan bakar
minyak.

• 6. Saringan “malam” Saringan ialah alat untuk menyaring “malam” panas


yang banyak kotorannya. Jika “malam” disaring, maka kotoran dapat
dibuang sehingga tidak mengganggu jalannya “malam” pada cucuk canting
sewaktu dipergunakan untuk membatik

• 7. Taplak Taplak ialah kain untuk menutup paha si pembantik supaya tidak
kena tetesan “malam” panas sewaktu canting ditiup, atau waktu membatik
• Batik Cirebon Batik ini dimaukkan ke dalam kategori batik
pesisir karena batik ini tumbuh dan berkembang malaui jalur
pesisir utara Pulau Jawa. Motif yang paling terkenal adalah
motif Awan Mega Mendung karena batik ini merupakan
lambang khas kota Cirebon.

• Batik Pekalongan Batik ini memang batik terpopuler di


antara batik yang lainnya karena daerah Pekalongan
merupakan daerah penghasil batik terbesar di Indonesia.
teknik batik yang diproduksikan ada tiga jenis, yaitu batik
tulis, batik cap, batik dicetak mesin.

• Batik Indramayu Batik Indramayu merupakan perpaduan


antara budaya Sunda dan Jawa. Batik daerah ini
dinamakan batik Dermayon yang sebagian besar
mengisahkan kekayaan laut daerahnya. Batik Indramayu
memiliki pengaruh dari Tiongkok yang terdapat pada motif
Liong, Lokchan.

• Batik Betawi Corak batik Betawi kebanyakan berupa motif


Lokchan, Buketan, dan Pucuk Rebung. Warna- warna yang
terlihat pada batik Betawi, seperti merah, jingga, hijau, dan
terakota.
• Batik Rembang Batik Rembang banyak dipengaruhi
oleh budaya Jawa, Arab, Cina, India, dan Eropa. Ciri
khas dari batik ini terletak pada warna merah darah
ayam. Yang bermakna dorongan untuk melahirkan
jenis batik baru yang disebut batik Tiga Negeri.

• Batik Purworejo Motif yang paling populer ialah motif


lambang yang dipakai menghiasi candi-candi kuno,
seperti Melati Contong sedangkan pada motif
klasiknya, seperti Sri Rama, Semen.

• Batik Nias Perbedaan dari masing-masing kabupaten


terlihat dari warnanya. “ Pakaian adat dari Nias
Utara dan Nias Induk didominasi oleh warna merah
dan hitam. Sedang kalo dari Nias Selatan warnanya
merah dan kuning
• Batik Surakarta Motif batik ini terinspirasi dari motif
klasik Mataram, dan memberikan goresan warna
yang berbeda. Ciri khas batik ini berwarna kuning,
yang digunakan dalam upacara-upacara keraton
Solo.

• Batik Batak Batik Batak atau Gorga adalah kreasi


dengan menampilkan gorga tersebut sebagai motif
batik. Bahan dasarnya adalah Sutra(silk), yang
dibuat dengan alat tenun mesin dan katun(catton)
yang dibuat dengan alat tenun bukan mesin.

• Batik Papua Papua juga memiliki batik dengan


motif-motifnya yang khas dan banyak diminati lokal
maupun mancanegara. Dibandingkan dengan corak
batik dari daerah lainnya di Jawa, batik Papua
memiliki perbedaan corak yang cukup mencolok.
Batik dari daerah ini cenderung lebih gelap namun
banyak memiliki motif yang terdiri dari gambaran
patung.
• 1. Teknik Canting Tulis
• Teknik canting tulis adalah teknik membatik dengan menggunakan alat yang
disebut canting yang biasanya digunakan di Jawa. Cantingberfungsi untuk
menorehkan cairan malam pada sebagian pola di kain mori. Ini membutuhkan
ketelitian yang tinggi, dan keuletan seniman, tak heran batik tulis mahal. Saat kain
dimasukkan ke dalam larutan pewarna, bagian yang tertutup malam tidak terkena
warna. Membatik dengan canting tulis disebut teknik membatik tradisional.
• 2. Teknik Celup Ikat
• Teknik celup ikat merupakan pembuatan motif pada kain dengan cara mengikat
sebagian kain, kemudian dicelupkan ke dalam larutan pewarna. Setelah diangkat
dari larutan pewarna, ikatan dibuka sehingga bagian yang diikat tidak terkena
warna. Sejalan perkembangan zaman, teknik celup ikat tidak hanya juga dilakukan
dengan cara disiram, disuntik, spray, dan lain-lain. Celup ikat menggunakan tali,
benang, dan karet sebagai bahan penghambat atau perintang warna. Celup ikat
dikenal dibeberapa daerah di Indonesia dengan nama jumputan, tritik (Jawa
Tengah dan Yogyakarta) , Sasirangan (Banjarmasin), dan Pelangi (Palembang).
• 3. Teknik Printing dan Cap
• Teknik printing dan cap menggunakan canting cap. Canting cap merupakan pelat
berisi gambar yang timbul. Proses pembuatannya permukaan canting cap
dicelupkan dalam cairan malam. Kemudian, dicapkan pada kain mori, dan akan
meninggalkan motif. Keuntungan menggunakan canting cap yaitu proses pemalaman
lebih cepat.

• Berbeda dengan batik cap, batik printing ini proses pewarnaan hanya satu sisi kain
mori saja. Sehingga warna dari batik sablon printing ini lebih cepat
pudar. Kelebihan dari teknik batik sablon printing adalah kecepatan dalam
produksinya, yang sekali cetak satu warna hanya membutuhkan waktu 5 menit. Selain
itu motif batiknya juga lebih detail.
• 4. Teknik Colet
• Batik tulis warna yang motif batiknya dibuat dengan teknik colet. Teknik
colet disebut juga dengan teknik lukis, dengan cara mewarnai pola batik dengan
cara mengoleskan cat atau pewarna kain jenis tertentu pada pola batik dengan
kuas. Teknik colet membutuhkan cita rasa seniman yang tinggi, kreatifitas
dan skill maupun pengkombinasian warna dari pelukis batik ini. Semakin kecil, rumit
dan detil gambar yang di hasilkan, semakin tinggi nilai seni dan nilai jual dari batik
colet ini.

Anda mungkin juga menyukai