Anda di halaman 1dari 3

Membatik adalah seni menggambar /menghias pada kain atau kertas polos dengan teknik menutup kain atau

kertas menggunakan lilin atau malam pada bagian yang tidak diinginkan untuk diwarna. Diperlukan kesabaran,
ketelitian, dan ketekunan agar kualitas batik yang dihasilkan benar-benar baik.
Kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, yang merupakan penggabungan dari "amba" yang berarti
"menulis", dan "titik" yang berarti "titik".

Batik di Indonesia, mulai dikenal sejak abad XVII, ditulis dan dilukis di daun lontar. Saat
itu motif batik kebanyakan masih berupa binatang ataupun tumbuhan. Namun seiring
berkembangnya jaman, corak lukis dari batik sudah merambah ke motif abstrak berupa
awan, relief candi, wayang, dan lainnya.

Corak batik di Indonesia sangat banyak, sesuai filosofi dan budaya masing-masing
daerah di Indonesia yang sangat kaya, sehingga terciptalah beragam corak dan jenis
batik sesuai ciri khas masing-masing.

Panduan Lengkap CARA CEPAT HAMIL oleh dr. Rosdiana Ramli, SpOG

Perkembangan Batik
Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit. Batik yang
dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal
setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.

Awalnya batik hanya dikerjakan terbatas dalam keraton saja, dan hasilnya dikenakan
untuk raja, keluarga raja, dan pengikutnya. Karena banyak pengikut raja yang tinggal di
luar keraton, maka kesenian batik ini dibawa ke luar keraton dan dikerjakan di tempat
masing-masing.

Jaman pun berkembang, akhirnya kesenian batik mulai diterapkan oleh para wanita
untuk mengisi waktu senggang. Dan akhirnya batik sudah menjadi pakaian yang
merakyat
Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan untuk membatik antara lain :
1. Canting

Alat ini digunakan untuk membuat motif / gambar pada kain.


Beberapa nama canting sesuai dengan fungsinya, yaitu:
- Canting Cecek : memiliki lubang kecil biasa digunakan untuk membuat motif
gambaryang detil.
- Canting Klowong : canting yang memliki lubang berukuran sedang dan biasa
digunakan untuk membuat garis utama pada motif, dan
- Canting Tembok : canting yang memiliki ukuran lubang besar yang biasa
digunakan untuk menutup bidang motif yang agak luas
2. Malam (Wax)

Sejenis parafin/ lilin yang tidak mengandung zat pembakar.


Ada beberapa macam malam yang biasa digunakan untuk membuat batik ini yaitu:
- Malam kuning memiliki sifat yang lebih liat/kenyal yang cocok untuk memunculkan
efek gambar yang menutup kain secara utuh/sempurna.
- Malam coklat memiliki sifat yang mudah retak, sehingga akan memunculkan efek
urat-urat pada hasil lukisan batiknya.
- Malam putih atau parafin bersifat sangat rapuh dan akan memunculkan efek retak-
retak pada gambar batiknya.

3. Kain

Kain yang digunakan untuk batik tradisional adalah yang memiliki bahan dasar dari
kapas (kain katun, kain mori), dan kain sutra.

4. Anglo

Anglo, atau dalam bahasa Indonesia kadang disebut juga dengan


tungku, merupakan peralatan gerabah yang terbuat dari tanah liat. Anglo dengan
bahan bakar utama arang sering dipakai oleh masyarakat Jawa untuk memasak di
dapur. Anglo memiliki ukuran yang bermacam-macam, mulai dari yang kecil (untuk
keperluan membatik), sedang maupun yang berukuran besar.
5. Wajan

Wajan ialah perkakas untuk mencairkan malam (lilin untuk


membatik). Wajan dibuat dari logam baja, atau tanah liat. Agar mudah diangkat dan
diturunkan dari perapian tanpa mempergunakan alat lain sebaiknya wajan
bertangkai. Oleh karena itu wajan yang dibuat dari tanah liat lebih baik daripada
yang dari logam karena tangkainya tidak mudah panas. Tetapi wajan tanah liat agak
lambat memanaskan malam.

Anda mungkin juga menyukai