Anda di halaman 1dari 8

ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

axial, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi Vol. 9, No.2, Agustus 2021, Hal. 071-078

ANALISA FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK


PEMBANGUNAN JEMBATAN JOYOBOYO
Anggi WahyuNing Tyas¹ , Johan Paing Heru Waskito²
1
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, UWKS.
2
Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, UWKS.
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Univrsitas Wijaya Kusuma Surabaya
Jl. Dukuh Kupang XX No. 54, Kota Surabaya, 60225, Jawa Timur, Indonesia
Email : 1 anggiwahyuningtyas77@gmail.com & 2 johanpaing_ft@uwks.ac.id

Abstrak : Dalam proyek konstruksi jembatan ada beberapa kecenderungan yang mempengaruhi kinerja
proyek diantaranya adalah adanya faktor – faktor yang mempengaruhi manajemen waktu. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang dapat menyebabkan delay dalam manajemen
waktu. Pengumpulan data dilakukan dengan survey menggunakan kuesioner yang diisi oleh 15 responden
sebagai pelaku dalam jasa konstruksi. Responden diambil dengan berdasarkan metode random sampling
yang meliputi orang berkompeten dalam biding konstruksi. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan
dengan perangkingan melalui uji severity index dan frecuency index dan importance index menggunakan
programs SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) versi 25. Dari analisis data diperoleh
rangking sepuluh besar kendala penerpan manajemen waktu pada proyek pembangunnan Jembatan
Joyoboyo yaitu : Keterlambatan dalam penyerahan lahan dengan indeks kepentingan sebesar 80,91%,
Kondisi Cuaca ynag Buruk dengan indeks kepentingan 79,73%, Perubahan Desain dengan indeks
kepentingan sebesar 79,73%, Kurangnya pengendalian dan pengawasan keuangan dengan indeks
kepentingan sebesar 79,67%, Jumlah tenaga kerja tidak memadai dengan indeks kepentingan sebesar
78,58%, Pemogokan Pekerja dengan indeks kepentingan sebesar 78,58%, Pembayaran Termin yang
terlambat dengan indeks kepentingan sebesar 78,48%, Keterlambatan dalam persetujuan desain gambar
dengan indeks kepentingan sebesar 75,01%, Pengalokasian dana tidak tepat dengan indeks kepentingan
sebesar 72,69%, Perbedaan kondisi bawah tanah (terdapat utilitas pipa gas, PLN,PDAM) dengan indeks
kepentingan sebesar 72,6%

Kata kunci: Manajemen Waktu, Kendala, Indeks Kepentingan, Indeks Pengaruh,Indeks Frekuensi.

1. PENDAHULUAN kegiatan dan pihak – pihak yang terlibat dalam


1.1. Latar Belakang pelaksanaan proyek mengakibatkan banyak
Infrastruktur yang berkembang di masa timbulnya berbagai permasalahan. Oleh karena
sekarang berperan sangat penting seiring itu diperlukan suatu manajemen waktu untuk
sumber daya manusia yang terus berkembang mengintegrasikan seluruh sumber daya yang
khususnya infrastruktur jembatan. Hal tersebut dimiliki sehingga mampu menyusun time
dikarenakan jumlah pengguna jalan yang terus schedule dengan benar agar dapat menghasilkan
bertambah sehingga infrastruktur pun semakin jadwal yang efektif dan efisien, sehingga proyek
gencar dibangun. Misalnya saja jembatan yang selesai tepat waktu. Penelitian ini dilakukan
hendak dibahas pada penelitian disini. Jembatan untuk menganalisis faktor – faktor penyebab
Joyoboyo - Wonokromo adalah sebuah keterlambatan pada proyek pembangunan
jembatan yang nantinya akan difungsikan Jembatan Joyoboyo. Hal ini dikarenakan
sebagai penunjang sarana transportasi yang pesatnya pembangunan di wilayah perkotaan
dibangun oleh RUDY ETIKA,KSO jembatan khusunya di Kota Surabaya yang semakin
ini nantinya akan menjadi penghubung frontage meningkat sangat pesat, menyebabkan
road (FR) barat A.Yani melewati jalan Pulo meningkatnya kebutuhan pelayanan publik
Tegalsari menuju jalan Joyoboyo dengan tinggi khusunya jembatan. Untuk memenuhi
pilon 20 meter, lebar jembatan 17 meter dan kebutuhan tersebut perlu adanya pengembangan
panjangnya 150 meter. dan pembangunan sarana fisik yang dapat
menunjang kebutuhan tersebut. Akan tetapi,
Rudy Etika,KSO yang telah banyak berkiprah di banyaknya pembangunan tidak diimbangi
bidang konstruksi yang saat ini sedang dengan ketetapan waktu antara owner dan
mengerjakan proyek pembangunan Jembatan penyedia jasa. Jembatan Joyoboyo ini menjadi
Joyoboyo selalu berusaha mengerjakan alasan pemilihan lokasi dikarenakan terjadi
proyeknya selesai tepat waktu. Tetapi banyak keterlambatan dalam penyelesaian proyek yang

71
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

ANALISA FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK


PEMBANGUNAN JEMBATAN JOYOBOYO
(Anggi WahyuNing Tyas, Johan Paing Heru Waskito)

dijadwalkan selesai pada bulan Desember 2020 disini untuk mengetahui secara jelas mengenai
akan tetapi mundur hingga bulan Maret 2021, manajemen waktu dan faktor penghambat
penelitian ini dilakukan untuk menganalisa manajemen waktu.
faktor – faktor penyebab keterlambatan pada
proyek pembangunan Jembatan Joyoboyo 2. METODOLOGI
dengan menggunakan dasar teori dari (Assaf
dan Al Hejji 2006) yaitu menggunakan metode
perangkingan untuk menentukan faktor mana
yang paling mempengaruhi penyebab
keterlambatan. Terdapat beberapa faktor yaitu
faktor teknis/lapangan, financial, tenaga kerja,
non teknis. Data yang digunakan untuk
perangkingan adalah data yang berasal dari
jawaban responden dari kuesioner yang telah
dijawab.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka
permasalahan yang ditinjau adalah sebagai
berikut :
1. Faktor – faktor apa saja yang
menghambat manajemen waktu yang
diterapkan pada proyek pembangunan
Jembatan Joyoboyo ?
2. Bagaimana pemecahannya bila terjadi
hambatan dalam penerapan manajemen
waktu di proyek Jembatan Joyoboyo?

1.3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan
tugas akhir ini adalah:
1. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang
menjadi penghambat menejemen waktu
Gambar 1 Bagan Alir
pada pembangunan jembatan Joyoboyo
agar tidak terjadi masalah yang sama di
3. ANALISA DAN PEMBAHASAN
proyek sejenis.
3.1 Metode Pengumpulan Data
2. Mengetahui pemecahan masalah yang
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data
diambil saat terjadi hambata dalam
dengan mengajukan daftar pertanyaan yang
penerapan manajemen waktu pada
tersusun dengan sistematis, daftar pertanyaan
proyek Jembatan Joyoboyo.
yang ada ditujukan kepada RUDY TIKA,KSO
Kuesioner dibagikan langsung oleh peneliti
1.4. Manfaat
untuk mendapatkan jawaban yang benar – benar
Manfaat yang akan dicapai dari penyusunan
relefan dan untuk memastikan kuesioner diisi
tugas akhir ini adalah :
langsung oleh responden yang menjadi tujuan
1. Terdapat harapan penelitian disini bisa
awal untuk mengisi kuesioner tersebut.
menambah ilmu pengetahuan yang bisa
dipergunakan banyak pihak yang
3.2 Uji Validasi
membutuhkannya selaku bahan kajian
Uji validasi dipergunakan dalam proses
umu, terutama bagi pihak yang hendak
pengukuran yang valid ataupun akurat sah
mempelajari dan mengetahui
sebuah kuesioner. Instrumen pengukuran
manajemen waktu dalam analisa
dinyatakan valid apabila instrumen mampu
manajemen waktu pada proyek
menjadi pengukur apa yang semestinya diukur.
jembatan Joyoboyo.
Nilai korelasi dibawah r tabel memperlihatkan
pertanyaan tidak valid dan padapenelitian disini
Terdapat harapan penelitian yang dihasilkan
validitas diuji mempergunakan SPSS yakni
bisa membawa manfaat bagi civitas akademika,
dengan memperhatikan hasil output Total
masyarakat dan berbagai pihak yang
Correlation yang mana apabila bernilai positif
memerlukan guna dijadikan bahan kajian yang

72
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

axial, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi Vol. 9, No.2, Agustus 2021, Hal. 071-078

dan melebihi r tabel (DF=N-2 dan a= 5%) rumus :


artinya butir pertanyaan sudah valid. Dengan
mempergunakan taraf signifikansi 5% maka 3.5 ( )( ) ∑ (
tingkat keprcayaan penelitian 90%. Dalam Keterangan :
pengujian validitas ada kemungkinan hasil olah N = jumlah total responden
data menghasilkan data yang tidak valid, salah n = jumlah responden yang menjawab bobot
satu cara untuk mengatasi angket yang hasilnya pengaruh tersebut
tidak valid adalah dengan memperbaiki α = konstanta yang mewakili tiap bobot
pertanyaan ang tidk valid tersebut, dengan pengaruh (1-5)
catatan item angket yang diulang harus lebih
baik dari sebelumnya. 3.5 Indeks Frekuensi (Frequency Index)
Langkah – langkah dalam menguji Frequency Index yakni metode yang
validitasi : dipergunakan dalam penilaian frekuensi kendala
1. Menentukan nilai r tabel yang terjadi mengacu jawaban responden (Assaf
Df = (N) – 2 ; N = jumlah dan Al-Hejji 2006), dengan rumus :
responden
Α = tingkat signifikan 5 % ( )( ) ∑ ( )
2. Mencari r hasil
R hasil bagi tiap butir bisa Keterangan:
diperhitungkan mempergunakan N = jumlah total responden
perumusan kolerasi product n = jumlah responden yang menjawab bobot
moment pengaruh tersebut
α = konstanta yang mewakili tiap bobot
( ) ( ) pengaruh (1-5)
√[ ( )] [ ( )
R = koefisieen korelasi 3.6 Indeks Kepentingan (ImportancIndex)
X = skor tiap pertanyaan Importance Index adalah metode yang
Y = skor total dilakukan untuk menetukan rangking dari
N = jumlah responden kendala penerapan manajemen waktu.
Importance Index yakni hasil kali fungsi
Severity Index dan Frequency Index.
3.3 Uji Reliabilitas
Reliabilitas yakni hasil pengukuran yang bisa Berdasarkan rumus :
dipercaya, yang mana apabila jika hasil dari
( ) ( )
kuesioner dilakukan pengukuran berulang ulang ( )
menghasilkan hasil yang relatif sama,
pengukuran tersebut dianggap mempunyai Keterangan:
tingkat reliabilitas yang baik. Uji reliabilitas FI = Frequency Index
dilaksanakan dengan melihat uji Cronbach SI = Saferity Index
Alpha yang perumusannya yakni : Mengacu hasil analisa indeks kepentingan
didapatkan hasil rangking mengacu tingkatan
kepentingan yang ada. Agar didapat nilai Indeks
[ ][ ] Kepentingan tiap faktornya, nilai indeks
( ) kepentingan kendala-kendala yang menjadi
r = koefisien reliabilitasinstrument bagian faktor itu dirata-ratakan berdasar
( Cronbach Alpha ) perumusan, yakni :

k = banyaknya butir pertanyaan


∑ = total varian butir Dimana :
= total varian Impl = Indeks Kpentingan Kendala yang
Jika hasil koefisien Cronbach Alpha melebihi menjadi bagian faktor
0,6 instrument penelitian dari konstruk ini bisa Impl X = Indeks Kepentingan Faktor
disebut reliabel.

3.4 Indeks Pengaruh (Severity Index)


Severity Index ialah metode yang dipergunakan
dalam penilaian pengaruh yang disebabkan
hambatan yang terjadi mengacu jawaban
responden (Assaf dan Al-Hejji 2006), dengan

73
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

ANALISA FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK


PEMBANGUNAN JEMBATAN JOYOBOYO
(Anggi WahyuNing Tyas, Johan Paing Heru Waskito)

Sumber : Analisa data SPSS


3.7 Hasil Uji Validasi
Mengacu dari 15 responden dan table dapa
Tabel 1. Uji Validasi Pengaruh diketahui hasil pengujian validitas dengan
mempergunakan program SPSS 25 pada
variabel frekuensi mempunyai nilai Rhitung
melebihi nilai Rtabel yakni = 0,514 sehigga
dapat dikatakan semua butir pertanyaan tersebut
valid

3.8 Uji Realibilitas Pengaruh


Tabel 3 Hasil Uji Realibilitas Pengaruh

Sumber : Analisa data SPSS

Mengacu dari 15 responden dan table dapat


diketahui hasil pengujian validitas dengan
mempergunakan program SPSS 25 pada
variabel pengaruh mempunyai nilai Rhitung
melebihi nilai Rtabel yakni = 0,514 sehigga
dapat dikatakan semua butir pertanyaan tersebut
valid.

Tabel 2 Uji Validasi Frekuensi


Sumber : Olah Data SPSS

Mengacu dari 15 responden dan table ditas


terlihat hasil pengujian realibiltas pengaruh
menggunakan program SPPS 25 memiliki nilai
Cronbachs Alpha 0,794 yang artinya melebihi >
0,60 maka penelitian ini disebut reliable.
Selanjutnya dilakukan perhitungan yang sama
untuk faktor frekuensi dengan menggunakan
software SPSS 25.

74
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

axial, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi Vol. 9, No.2, Agustus 2021, Hal. 071-078

3.9 Uji Realibiilitas Frekuensi


Tabel 5 Rekapitulasi Indeks Pengaruh
Tabel 4 Hasil Uji Realibilitas Frekuensi

Sumber : Olah Data SPSS


Sumber : Olah Data SPSS
Nilai indeks pengaruh (SI) menunujukan besar
Mengacu 15 responden dan table ditas terlihat pengaruh kendala/delay yang terjadi, semakin
hasil uji Realibiltas frekuensi menggunkan mendekati nilai 100 nilia SI semakin besar pula
program SPPS 25 memiliki nilai Cronbachs pengaruh kendala manajemen waktu tersebut.
Alpha 0,833 yang artinya melebihi > 0,60 maka Dari tabel diatas diketahui kendala yang
penelitian ini disebut reliable. mempunyai pengaruh paling besar adalah
keterlambatan dalam penyerahan lahan dengan
3.10 Perhitungan Indeks Pengaruh nilai SI sebesar 90,6%.
Menurut Assaf dan Al-Hejji (2006) perhitungan
SI digunakan untuk menilai pengaruh akibat 3.11 Perhitungan Indes Frekuensi
kendala yang terjadi berdasarkan dari jawaban Menurut Assaf dan Al-Hejji (2006) Perhitungan
responden. Nilai SI(%) berkisar antara 25 FI dipergunakan dalam penilaian frekuensi
sampai dengan 100, nilai SI (%) ini nantinya akibat kendala yang terjadi mengacu dari
akan dibandingkan dengan nilai pertanyaan jawaban responden. Nilai FI(%) berkisar antara
untuk menentukan rangking dari kendala yang 25 sampai dengan 100, nilai FI (%) ini nantinya
terjadi. Rekapitulasi hasil perhitungan indeks akan dibandingkan dengan nilai pertanyaan
pengaruh terlihat dalam lampiran dibawah. untuk menentukan rangking dari kendala yang
terjadi.Rekapitulasi hasil perhitungan indeks
frekuensi terlihat dalam lampiran dibawah:

75
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

ANALISA FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK


PEMBANGUNAN JEMBATAN JOYOBOYO
(Anggi WahyuNing Tyas, Johan Paing Heru Waskito)

Tabel 6 Rekapitulasi Indeks Frekuensi Dari table diatas dapat dilihat urutan variabel
kendala penerapan manajemen waktu yang
menyebabkan delay pada proyek pembangunan
jembatan menurut para pekerja di proyek
pembangunan Jembatan Joyoboyo Wonokromo.
Berikut adalah rangking sepuluh besar kendala
penerapan manajemen waktu yang
pengurutannya mengacu indeks kepentingan
dan apabiila terdapat kesamaan nilai
pengurutannya mengacu nilai indeks
pengaruhnya.

Tabel 8 Rekapitulasi Indeks Kepentingan

Sumber : Olah Data SPSS

Nilai indeks frekuensi (FI) menunujukan besar


pengaruh kendala/delay yang terjadi, semakin
mendekati nilai 100 nilia SI semakin besar pula
pengaruh kendala manajemen waktu tersebut.
Dari table diatas diketahui kendala yang
mempunyai pengaruh paling besar adalah
Kurangnya Pengendalian & Pengawasan
Keuangan dengan nilai FI sebesar 92%.
3.13 Tindakan Percepatan yang Dilakukan
3.12 Perhitungan Indeks Kepentingan Kegiatan Percepatan ini bertujun untuk
Menurut Assaf dan Al-hejji (2006) Indeks menyelesaikan suatu kegiatan pada proyek agar
kepentingan merupakan perkalian dari SI dan selesai dengan delay yang sesingkat mungkin.
FI. Nilai Impl digunakan untuk merangking Dari hasil wawancara dan data sekunder yang
kendala-kendala yang ada. Kian tinggi nilai didapat dari proyek Jembatan Joyoboyo dapat
Impl makan tingkat kepentingan kendala dalam diketahui tindakan-tindakan percepatan apa saja
menyebabkan delay pada penerapan manajemen yang dilakukan :
waktu pun kian tinggi.Hasil rekapitulasinya
perhitungan indeks kepentingan terlihat pada 1. Proses Pemancangan
tabel Dalam hal ini Rudy Etika,KSO membuat
keputusan pertama yang diambil untuk
Tabel 7 Rekapitulasi Indeks Kepentingan mempersingkat delay yang terjadi adalah
dengan dilaksanakan pekerjaan
pemancangan secara simultan dan
overlapping baik di darat maupun di
sungai.
2. Pre-order Material Precast
Untuk mempersingkat delay yang terjadi
adalah dengan meng-order material
precast terlebih dahulu mengingat proses
pengerjaan material precast membutuhkan
waktu yang cukup lama. Dan untuk
mengantisipasi keterlambatan karena
terbatasnya pengiriman karena pandemic
covid-19.
3. Penambahan Jumlah Pekerja
Sumber : Olah Data SPSS

76
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

axial, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi Vol. 9, No.2, Agustus 2021, Hal. 071-078

Untuk mempersingkat delay yang terjadi


adalah dengan menambah jumlah pekerja 4.2. Saran
dilapangan sesuai dengan perhitungan Mengacu kesimpula yang ada, saran – saran
produktivitas yang ada. Penambahan yang bisa diajukan yakni :
jumlah pekerja dirasa perlu melihat adanya 1. Dalam pembebasan lahan perlu
pekerjaan dilapangan yang dilaksanakan diperhatikan pemerintah harus
secara overlapping. menyediakan waktu yang lebih panjang
4. Penambahan Jam Kerja atau jauh – jauh hari untuk BPN dalam
Selain pekerjaan yang dilaksanakan secara menangani kegiatan pengadaan tanah,
overlapping dilapangan, penambahan jam sebab mengingat banyaknya lahan
kerja juga dilaksanakan dilapangan, yang harus dibebaskan. Terdapat
semula berakhir jam 17.00 WIB menjadi harapan seluruh proses pembebasan
jam 20.00 WIB setiap harinya. lahan dapat selsai sebelum proyek
dikerjakan.
4. KESIMPULAN DAN SARAN 2. Kontraktor perlu menambah pekerja
4.1. Kesimpulan yang terampiil sesuai dengan
Mengacu hasil analisis terkait faktor kendala kebutuhan dengan cara melakukan
dalam penerapan manajemen waktu pada kontrak dengan penyedia tenaga kerja
pelaksanaan proyek Jembatan Joyoboyo, (outsourcing) agar mempersingkat
Surabaya, Jawa Timur yang dikerjakan oleh pencarian penambahan pekerja.
RUDY ETIKA,KSO dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut : DAFTAR PUSTKA
1. Rangking 10 besar kendala penerpan A Abrar, Husein. 2008. Manajemen Proyek,
manajemen waktu pada proyek perencanaan, penjadwalan & pengendalian
pembangunnan Jembatan Joyoboyo proyek. Yogyakarta ; Andi
yaitu : Keterlambatan dalam Agung Pamungkas, 2013. Analisis Nilai Hasil
penyerahan lahan dengan indeks terhadap waktu dan biaya pada proyek
kepentingan sebesar 80,91%, Kondisi konstruksi (Studi Pustaka Pada Proyek
Cuaca ynag Buruk dengan indeks ICB Civil Work Construction off Spilway
kepentingan 79,73%, Perubahan of Countermeasures of Sedimen in
Desain dengan indeks kepentingan Wonogiri), e-Jurnal Matriks Teknik Sipil
sebesar 79,73%, Kurangnya Vol-1 No.4, ISSN No.2354-8630
pengawasan dan pengendalian Ali, Haedar, Tubagus. (1988). Prinsip – Prinsip
keuangan dengan indeks kepentingan Network Planning , Jakarta: Gramedia
sebesar 79,67%, Jumlah tenaga kerja Amalia R, Arif Rohman M, Bintang C, 2012.
tidak memadai dengan indeks Analisis Penyebab Keterlambatan Proyek
kepentingan sebesar 78,58%, Pembangunan Sidoarjo Town Square
Pemogokan Pekerja dengan indeks Menggunakan Metode Fault Tree Analysis
kepentingan sebesar78,58%, (FTA)(Studi Kasus di Wilayah Sidoarjo)
Pembayaran Termin yang terlambat Vol.1 No.1. September 2012
dengan indeks kepentingan sebesar Ardani.2010.Analisa Penerapan Manajemen
78,48%, Keterlambatan dalam waktu pada proyek konstruksi (Studi
persetujuan desain gambar dengan Kasus ; PT.Sabarita Perkasa Abdi,
indeks kepentingan sebesar 75,01%, PT.Sinar Kasih Reinhard, PT.Dian
Pengalokasian dana tidak tepat dengan Perkasa).Prodi Teknik Sipil USU, Medan
indeks kepentingan sebesar 72,69%, Bakhtiar A, Soehardjono A, Hasyim Hamzah
Perbedaan kondisi bawah tanah M, 2012. Analisa Fakttor – Faktor yang
(terdapat utilitas pipa gas, Mempengaruhi Keterlambatan Proyek
PLN,PDAM) dengan indeks Konstruksi Pembangunan Gedung di Kota
kepentingan sebesar 72,6%. Lamongan (Studi Kasus di Wilayah
2. Dari hasil wawancara diketahui bahwa Lamongan) Vol.6, No.1-2012
solusi untuk mempersingkat delay yang Ervianto,W.I. 2004. Teori – Apilkasi
terjadi adalah dengan melakukan Manajemen Proyek
Proses pemancangan secara simultan Konstruksi.Yogyakarta; Andi
dan overlapping, Melakukan pre-order Hardianto,A.2015.AnalisaPengendalian
material precast terlebih dahulu, Manajemen Waktu dan Biaya Proyek
Penambahan jumlah pekerja, Pembangunan Hotel dengan network
Penambahan jam kerja / lembur. CPM. Analisa pengendalian waktu 1-17

77
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

ANALISA FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK


PEMBANGUNAN JEMBATAN JOYOBOYO
(Anggi WahyuNing Tyas, Johan Paing Heru Waskito)

Husen, Abrar, 2008, Manajemen Proyek.


Yogyakarta: Andi
Ir.Anak Agung Wiranata,MT.2018.Analisa
Penerapan Manajemen Waktu pada proyek
PT.Pembangunan Perumahan
Persero.Prodi Teknik Sipil, Bali
Ismael, idzurnida. 2013. Keterlambatan Proyek
Konstruksi Gedung Faktor Penyebab dan
Tindkan Pencegahannya. Jurnal
Momentum. 14 : 46-55
Juan Sebasstian Simatupang, Ariestides K.T
Dundu, M.Agr, Ir. Mochtar Sibi,MT,
2015.Pengaruh percepatan durasi terhadap
waktu proyek konstruksi
Kamaruzzaman, F. (2012). Studi Keterlambatan
Penyelesaian Proyek Konstruksi. Jurnal
Teknik Sipil Untan, 12(2), 175-190.
Musra, A. (2014). Faktor – faktor Penentu
Keterlambatan Pembangunan Jalan
Ligkar Utara Kota Solok. Jurnal
Pembangunan Wilayah dan Kota, 10(1),
70-82
Polii Rovel Brando, Ir.D.R.O. Walangitan, Msi,
Ir. Jermis Tjakra,MT, 2017. Sistem
Pengendalian Waktu dengan critical path
method
Rachman Taufiqar. (2012). Manajemen Proyek
(Project Crashing), Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Esa
Unggul, Jakarta
Rusman, Muttaqin, dan Nurul Malahayati.
2012. Faktor – Faktor Resiko yang
Mempengaruhi Kinerja Waktu
Pelaksanaan Konstruksi Gedung Secara
Swakelola (Studi Kasus : Proyek
Pembangunan Sekolah Menengah
Kejuruan Di Provinsi Aceh). Jurnal
Teknik Sipil. 1 : 97-111
Setiawan, Danny, Mandiyo Priyo & Anita
Widianti. 2014. Analisis Waktu Proyek
dengan Tambahan Biaya yang Optimum.
Jurnal Tugas Akhir.
Siregar,S. (2013). Metode penelitian kuantitatif
: dlengkapi dengan perbandingan
perhitungan manual & SPSS (Edisi 1).
Jakarta: Kencana
Soeharto,Iman.Manajemen Proyek : Dari
Konseptual Sampai Operasional. Edisi 1,
Jakarta: Erlangga,1995
Sugiyono,2012,Statistika untuk
Penelitian,Bandung: Alfabet

78

Anda mungkin juga menyukai