MODUL
MODUL
Tujuan pembelajaran:
A. DESKRIPSI PROYEK
Anda adalah seorang administrator jaringan yang telah diberikan akses untuk mengakses beberapa
perangkat jaringan dan server. Topologi fisik sudah terpasang. Sebelum melakukan pekerjaan, silakan
tinjau topologi dan kemudian ikuti setiap tagihan pada dokumen ini dengan seksama. Pastikan switching,
routing, dan konektivitas berfungsi dengan baik.
Bekerjalah selangkah demi selangkah, manfaatkan waktu kerja yang produktif, dan lakukan yang terbaik
B. INSTRUKSI
● Lakukan pemeriksaan & konfigurasi Alamat IP sesuai topologi dan tabel pengalamatan
○ Semua host dan perangkat jaringan harus terkonfigurasi IP termasuk sub-interface dan Native
VLAN
○ Pastikan semua switch sudah terkonfigurasi IP Address di interface VLAN 99 termasuk Switch
Layer 3
○ Semua host harus mengakses website dengan IP DNS 3.3.3.3
● Pastikan konfigurasi pada Switch S1, S2 dan S3 memenuhi ketentuan berikut:
○ Konfigurasi VLAN merujuk pada Tabel 1
○ Konfigurasi port-channel dengan protokol LACP mode active merujuk pada Tabel 2
Port
Device Port Connection
Channel
e0/3 – e0/2
1 S2 <> S3
e1/0 – e0/3
e0/2 – e0/1
2 S1<>S2
e0/3 – e0/2
e0/0 – gi0/1
3 S3 <> SWC-2
e0/1 – gi0/2
e0/0 – gi0/1
4 S1<>SWC-1
e0/1 – gi0/2
○ Keamanan pada port akses yang aktif diatur untuk maksimal 3 alamat MAC
dengan menggunakan ketentuan jika terjadi pelanggaran maka akan
dilakukan drop paket serta menghasilkan pesan pada syslog
● Routing OSPF
○ Router yang dikonfigurasi menggunakan protokol OSPF adalah RC1, RC2, RC3, RC4,
s1/1 107.193.39.141/30 -
s1/0 107.193.39.130/30 -
fa0/0 107.193.39.145/30 -
s1/0 107.193.39.137/30 -
s1/1 107.193.39.134/30 -
fa0/0.91 192.168.0.1/26 -
fa0/0.93 192.168.0.129/27 -
fa0/0.94 192.168.4.1/29 -
fa0/0.99 192.168.99.1/29 -
s1/0 107.193.39.142/30 -
s1/1 107.193.39.138/30 -
RC4
fa0/0 107.193.39.149/30
gi0/0 107.193.39.146/30 -
SWC-1
VLAN 99 192.168.99.2/29 192.168.99.1
gi0/0 107.193.39.150/30 -
SWC-2
VLAN 99 192.168.99.3/29 192.168.99.1
C. TOPOLOGI
S1: e1/0, e1/2, e1/3, e2/0 S1: e4/0, e4/1, e4/2, e4/3
S2: e1/3, e2/1, e2/2, e2/3 S2: e4/3, e5/0, eS/1, e5/2
S3: e1/0, e1/2, e113, e2/0 S3: e4/0, e4/1, e4/2, e4/3
D. LANGKAH-LANGKAH KONFIGURASI
Konfigurasi VLAN pada switch Cisco melibatkan beberapa langkah, antara lain:
• Membuat VLAN: VLAN harus dibuat terlebih dahulu sebelum dapat digunakan. Setiap VLAN diberi
nomor identifikasi unik yang disebut VLAN ID.
• Mengatur port: Setelah VLAN dibuat, atur port switch agar terhubung ke VLAN yang sesuai. Setiap
port dapat diatur ke VLAN yang berbeda, atau memilih beberapa port untuk dimasukkan ke dalam
VLAN yang sama.
• Konfigurasi parameter VLAN: berbagai parameter dapat ditetapkan untuk setiap VLAN, seperti
nama, deskripsi, atau jenis protokol yang digunakan.
• Konfigurasi Trunking: Jika ingin menghubungkan beberapa switch bersama untuk mengambil
keuntungan dari VLAN, maka dapat menggunakan fitur trunking. Hal Ini memungkinkan beberapa
VLAN untuk melewati satu koneksi fisik antara dua switch.
Setelah VLAN dikonfigurasi, fitur ini dapat digunakan untuk mengelola dan mengontrol lalu lintas jaringan
secara lebih efektif, termasuk memisahkan lalu lintas untuk keamanan dan menentukan prioritas lalu
lintas untuk memastikan kinerja yang optimal pada setiap VLAN. Mode access dan mode trunk adalah dua
mode operasi yang umum digunakan pada switch Cisco untuk mengatur lalu lintas jaringan di antara
beberapa perangkat yang terhubung ke switch.
Mode access digunakan ketika switch port terhubung ke perangkat jaringan tunggal yang tidak
membutuhkan multiple VLAN. Dalam mode access, port switch hanya diberi akses ke satu VLAN dan tidak
ada tag VLAN yang diterapkan pada frame data yang melewati port switch. Ini membuat lalu lintas jaringan
lebih sederhana dan menghemat bandwidth jaringan karena hanya satu VLAN yang diberi akses pada satu
port.
Sementara itu, mode trunk digunakan ketika switch port terhubung ke perangkat jaringan yang
membutuhkan multiple VLAN. Dalam mode trunk, port switch dapat mengirim dan menerima frame data
yang diberi tag VLAN dari beberapa VLAN yang berbeda. Port switch akan menempatkan tag VLAN pada
setiap frame data yang masuk dan menanggalkannya saat frame data keluar dari port switch. Ini
memungkinkan switch untuk mengirim lalu lintas jaringan dari beberapa VLAN melalui satu port yang
sama, sehingga menghemat jumlah port yang dibutuhkan.
Contoh multiple VLAN adalah ketika Anda ingin mengatur lalu lintas jaringan untuk beberapa departemen
yang berbeda dalam satu perusahaan atau organisasi. Setiap departemen dapat memiliki beberapa
perangkat jaringan, seperti komputer, printer, dan server, yang semuanya terhubung ke switch. Namun,
setiap departemen memerlukan isolasi jaringan dan keamanan yang lebih baik, sehingga dapat digunakan
multiple VLAN.
Misalnya, departemen IT memiliki VLAN 10, departemen pemasaran memiliki VLAN 20, dan departemen
keuangan memiliki VLAN 30. Setiap VLAN memiliki range IP yang berbeda dan departemen yang berbeda
tidak dapat saling mengakses ke VLAN lainnya. Dalam hal ini, switch perlu dikonfigurasi dalam mode trunk
untuk memungkinkan setiap VLAN untuk berkomunikasi dengan perangkat-perangkat di VLAN yang sama.
Dengan menggunakan mode trunk, setiap port switch akan diberi akses ke beberapa VLAN yang berbeda
dan dapat mengirimkan lalu lintas jaringan dari beberapa VLAN melalui satu port yang sama.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin memiliki tiga departemen yang berbeda seperti Sales,
Marketing, dan Accounting. Setiap departemen ini memiliki beberapa perangkat yang terhubung ke
switch. Misalnya, dalam departemen Sales, terdapat beberapa komputer, printer, dan server yang perlu
berkomunikasi dengan satu sama lain. Dalam departemen Marketing, terdapat beberapa komputer dan
server yang perlu berkomunikasi dengan satu sama lain dan tidak harus mengakses perangkat di
departemen Sales. Begitu juga dengan departemen Accounting, di mana perangkat jaringan hanya perlu
berkomunikasi dengan perangkat jaringan di departemen yang sama.
Dengan menggunakan multiple VLAN, perusahaan dapat memisahkan lalu lintas jaringan antara setiap
departemen dan meningkatkan keamanan jaringan secara keseluruhan. Setiap departemen dapat
memiliki kebijakan keamanan yang berbeda dan membatasi akses jaringan hanya untuk perangkat-
perangkat yang diperlukan. Hal ini dapat membantu melindungi data sensitif dari akses tidak sah.
S2(config)#interface e2/0
S2(config-if)#switchport mode access
S2(config-if)#switchport access vlan 92
S2(config-if)#exit
S2(config)#interface range e3/0-2
S2(config-if-range)#switchport mode access
S2(config-if-range)#switchport access vlan 92
S2(config-if-range)#exit
S2(config)#interface e3/3
S2(config-if)#switchport mode access
S2(config-if)#switchport access vlan 93
S2(config-if)#exit
S2(config)#interface range e4/0-2
S2(config-if-range)#switchport mode access
S2(config-if-range)#switchport access vlan 93
S2(config-if-range)#exit
S2(config)#interface e4/3
S2(config-if)#switchport mode access
S2(config-if)#switchport access vlan 94
S2(config-if)#exit
S2(config)#interface range e5/0-2
S2(config-if)#switchport mode access
S2(config-if)#switchport access vlan 94
S2(config-if)#exit
Switch(config)#hostname S3
S3(config)#line console 0
S3(config-line)#logging synchronous
S3(config-line)#exit
S3(config)#exit
S3#write
Dengan menggunakan port channel LACP, lalu lintas jaringan dapat dibagi secara merata melalui koneksi
fisik yang ada dalam port channel. Jika salah satu koneksi fisik dalam port channel gagal, maka lalu lintas
jaringan secara otomatis dialihkan ke koneksi fisik lain yang tersedia dalam port channel. Hal ini membuat
jaringan lebih andal dan mengurangi kemungkinan terjadinya downtime.
Untuk mengkonfigurasi port channel LACP pada switch Cisco, langkah-langkah umumnya meliputi:
• Mengkonfigurasi interface pada switch yang akan dibuatkan port channel LACP.
• Membuat port channel LACP dan menetapkan interface yang akan dimasukkan ke dalam port
channel tersebut.
• Mengkonfigurasi parameter LACP yang diperlukan, seperti mode, timeout, dan priority.
• Setelah port channel LACP diatur, fitur ini dapat digunakan untuk menghubungkan perangkat
jaringan lain, seperti server atau switch lain, dan meningkatkan kinerja dan keandalan jaringan
secara keseluruhan.
SWC-1#configure terminal
SWC-1(config)# interface range gi0/1-2
SWC-1(config-if-range)#channel-group 4 mode active
SWC-2#configure terminal
SWC-2(config)# interface range gi0/1-2
SWC-2(config-if-range)#channel-group 3 mode active
RC3#configure terminal
RC3(config)#interface fa0/0
RC3(config-if)#no shutdown
RC3(config-if)#exit
RC3(config)#interface fa0/0.91
RC3(config-subif)#encapsulation dot1Q 91
RC3(config-subif)#ip address 192.168.0.1 255.255.255.192
RC3(config-subif)#exit
RC3(config)#interface fa0/0.92
RC3(config-subif)#encapsulation dot1Q 92
RC3(config-subif)#ip address 192.168.0.65 255.255.255.192
RC3(config-subif)#exit
RC3(config)#interface fa0/0.93
RC3(config-subif)#encapsulation dot1Q 93
RC3(config-subif)#ip address 192.168.0.129 255.255.255.224
RC3(config-subif)#exit
RC3(config)#int fa0/0.94
RC3(config-subif)#encapsulation dot1Q 94
RC3(config-subif)#ip address 192.168.4.1 255.255.255.248
RC3(config-subif)#exit
RC3(config)#int fa0/0.99
RC3(config-subif)#encapsulation dot1Q 99
RC3(config-subif)#ip address 192.168.99.1 255.255.255.248
RC3(config-subif)#exit
RC3(config)#exit
RC3#write
S1(config)#interface port-channel 4
S1(config-if)#switchport trunk encapsulation dot1q
S1(config-if)#switchport mode trunk
S1(config-if)#switchport trunk allowed vlan 91,92,93,94,99
S1(config-if)#switchport trunk native vlan 99
S1(config-if)#exit
S1(config)#exit
S1#write
S2(config)#interface e1/1
S2(config-if)#switchport trunk encapsulation dot1q
S2(config-if)#switchport mode trunk
S2(config-if)#switchport trunk allowed vlan 91,92,93,94,99
S2(config-if)#switchport trunk native vlan 99
S2(config-if)#exit
S2(config)#interface e1/2
S2(config-if)#switchport trunk encapsulation dot1q
S2(config-if)#switchport mode trunk
S2(config-if)#switchport trunk allowed vlan 91,92,93,94,99
S2(config-if)#switchport trunk native vlan 99
S2(config-if)#exit
S2(config)#interface port-channel 1
S2(config-if)#switchport trunk encapsulation dot1q
S2(config)#interface port-channel 2
S2(config-if)#switchport trunk encapsulation dot1q
S2(config-if)#switchport mode trunk
S2(config-if)#switchport trunk allowed vlan 91,92,93,94,99
S2(config-if)#switchport trunk native vlan 99
S2(config-if)#exit
S2(config)#exit
S2#write
S3(config)#interface port-channel 3
S3(config-if)#switchport trunk encapsulation dot1q
S3(config-if)#switchport mode trunk
S3(config-if)#switchport trunk allowed vlan 91,92,93,94,99
S3(config-if)#switchport trunk native vlan 99
S3(config-if)#exit
S3(config)#exit
S3#write
SWC-1(config)#interface gi0/3
SWC-1(config-if)#switchport trunk encapsulation dot1q
SWC-1(config-if)#switchport mode trunk
SWC-1(config-if)#switchport trunk allowed vlan 91,92,93,94,99
SWC-1(config-if)#switchport trunk native vlan 99
SWC-1(config-if)#exit
SWC-1(config)#exit
SWC-1#write
SWC-2(config)#interface gi0/3
SWC-2(config-if)#switchport trunk encapsulation dot1q
SWC-2(config-if)#switchport mode trunk
SWC-2(config-if)#switchport trunk allowed vlan 91,92,93,94,99
SWC-2(config-if)#switchport trunk native vlan 99
SWC-2(config-if)#exit
SWC-2(config)#exit
SWC-2#write
D.7.4 Latihan 1
Coba buktikan! ketika terdapat lebih dari 3 mac-address yang mengakses Switch (S1, S2, atau S3). Apa yang terjadi? Silakan dijelaskan
pada LKPD yang tersedia dan presentasikan hasil temuan Anda!
RC3(config)#interface se1/0
RC3(config-if)#clock rate 64000
RC3(config-if)#ip address 107.193.39.137 255.255.255.252
RC3(config-if)#no shutdown
RC3(config)#interface se1/1
RC3(config-if)#clock rate 64000
RC3(config-if)#ip address 107.193.39.134 255.255.255.252
RC3(config-if)#no shutdown
RC3(config-if)#exit
RC3(config)#exit
RC3#write
RC2(config)#interface se1/0
RC2(config-if)#clock rate 64000
RC2(config-if)#ip address 107.193.39.130 255.255.255.252
RC2(config-if)#no shutdown
RC2(config)#interface se1/1
RC2(config-if)#clock rate 64000
RC2(config-if)#ip address 107.193.39.133 255.255.255.252
RC2(config-if)#no shutdown
RC2(config)#interface fa0/0
RC2(config-if)#ip address 107.193.39.145 255.255.255.252
RC2(config-if)#no shutdown
RC2(config-if)#exit
RC2(config)#exit
RC2#write
RC4(config)#interface se1/0
RC4(config-if)#clock rate 64000
RC4(config-if)#ip address 107.193.39.142 255.255.255.252
RC4(config-if)#no shutdown
RC4(config)#interface se1/1
RC4(config-if)#clock rate 64000
RC4(config-if)#ip address 107.193.39.138 255.255.255.252
RC4(config-if)#no shutdown
RC4(config)#interface fa0/0
RC4(config-if)#exit
RC4(config)#exit
RC4#write
RC1(config)#interface se1/0
RC1(config-if)#clock rate 64000
RC1(config-if)#ip address 107.193.39.129 255.255.255.252
RC1(config-if)#no shutdown
RC1(config)#interface se1/1
RC1(config-if)#clock rate 64000
RC1(config-if)#ip address 107.193.39.141 255.255.255.252
RC1(config-if)#no shutdown
RC1(config)#interface s1/2
RC1(config-if)#ip address 202.132.31.1 255.255.255.192
RC1(config-if)#no shutdown
RC1(config-if)#exit
RC1(config)#exit
RC1#write
SWC-1#configure terminal
SWC-1(config)#ip name-server 3.3.3.3
SWC-1(config)#ip default-gateway 192.168.99.1
SWC-1(config)#ip routing
SWC-1(config)#router ospf 73
SWC-1(config-router)#network 107.193.39.144 0.0.0.3 area 0
SWC-1(config-router)#exit
SWC-1(config)#exit
SWC-1#write
D.11.7 Latihan 2
Coba sekarang ubah DNS-Server yang ada di internet ke 8.8.8.8 dengan IP Publik 202.10.15.0/26. Pastikan kembali setiap host
dapat mengakses 8.8.8.8. Perangkat mana saja yang perlu melakukan penyesuaian perubahan? Apa saja konfigurasi yang diubah?
Silakan dijelaskan pada LKPD yang tersedia dan presentasikan!