Asadshan03@gmail.com
Abstak
Abstract
خالصة
يهدف هذا البحث إلى توض**يح دور المعلمين في تط**وير المن**اهج في المؤسس**ات
غالًب ا م**ا يواج**ه التعليم بم**رور ال**وقت تغ**يرات في ج**و التعلم بس**بب.التعليمي**ة
التغييرات في نماذج المناهج الدراس*ية ال*تي تك*ون ش*ديدة العدواني*ة من س*نة إلى
في حين، مما يتسبب في تأخر فهم المعلمين للمناهج التي تم إطالقها حديثا.أخرى
،أن هناك العديد من المدارس تتأخر في متابع**ة التغي**يرات بس**بب عوام**ل معين**ة
ونقص مه*ارات م*ديري، التأخر في الوص*ول إلى المعلوم*ات،على سبيل المثال
من الضروري، ولذلك. وما إلى ذلك وهلم جرا،المدارس في االستجابة للتغيرات
لمديري الم**دارس أن يفهم**وا المه**ام ال**تي يجب عليهم القي**ام به**ا وكيفي**ة تط**وير
يس**تخدم ه**ذا البحث.المن**اهج الدراس**ية في المؤسس**ات المعني**ة ال**تي يقودونه**ا
مصادر البيانات في هذا البحث هي المصنفات العلمية.األساليب النوعية الوصفية
وفي ه**ذه الدراس**ة س**يقدم الب**احث.مثل الكتب والمجالت والمقاالت وما إلى ذلك
.البيانات الناتجة في شكل واجبات مدير المدرسة أو جهوده في تطوير المنهج
. التطوير، المنهج، مدير المدرسة:الكلمات المفتاحية
A. Pendahuluan
Kepala ataupun pemimpin dalam suatu ekosistem menentukan bagaimana
identitas dan corak karakter ekosistem tersebut. Maka dalam mengemban tanggung jawab
sebagai pemimpin seseorang harus memenuhi kriteria dan kemampuan tertentu. Karena
setiap pengambilan keputusan dari seorang pemimpin akan menentukan bagaimana
berkembangnya atau merosotnya peradaban pada suatu ekosistem tertentu. Pemimpin
adalah cerminan pengikutnya. Pada umunya seorang pemimpin akan memberikan contoh
tidak langsung kepada pengikutnya melewati kebiasaan yang dilakukan, contoh anak
yang cenderung meniru sosok ayahnya, adik yang cenderung meniru sosok kakaknya,
dan lain sebagainya.
Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa, “kullukum raa’in, wa kullukum mas’uulun
‘an ra’iyyatihi”, yang artinya, “setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin
akan dimintai pertanggungjawaban dengan apa yang ia pimpin” (HR. Bukhari wa
Muslim).1 Setiap dari kita adalah pemimpin yaitu dalam memimpin jiwa dan raga kita
sendiri untuk selalu mengarahkan perbuatan kita dari menjauhi perbuatan munkar dan
1
An-Nawawi, Riyadlu Al-Shalihin, Ibnu Katsir:Beirut, 2007, Cet. 1 hal. 112
keji dan terus menghiasi aktivitas dengan perbuatan sholeh dan penuh keimanan kepada
sang Khaliq. Dalam memimpin diri sendiri saja kita dianjurkan untuk selalu
bertanggungjawab, apalagi dalam memimpin suatu kabilah tertentu seperti kota, provinsi,
dan negara yang menaungi banyak rakyat yang mengharuskan seorang pemimpin mampu
bertanggungjawab atas semua rakyatnya.
Dalam kamus bahas Indonesia “kepala sekolah” adalah orang yang memimpin
suatu sekolah.2 Setiap sekolah pastinya memiliki kepala atupun pimpinan yang mengatur
alur kegiatan sekolah dan memberikan teladan kepada guru maupun muridnya.
Dari uraian sebelumnya, dapat dikatakan tugas seorang kepala sekolah tidak
hanya mengajar namun juga mengemban amanah sebagai pejabat tertinggi dalam
lingkungan sekolah. Kehadiran kepala sekolah harus memberikan pencerahan,
pembelajaran, dan suri teladan bagi guru maupun murid. Oleh karena itu, kepala sekolah
memiliki tugas tertentu yang vital dalam mengembangkan integritas sekolahan. Salah
satu cara mengembangkan integritas sekolah adalah mengembangkan dan
memaksimalkan kurikulum yang diterapkan dalam sekolah.
Ralp Tyler (1949) mendefinisikan kurikulum sebagai semua pelajaran pelajaran
murid yang direncanakan dan dilakukan oleh pihak sekolah untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikannya. E. Eisner (1979) mengatakan bahwa dengan kurikulum kita
mengartikannya dengan pengalaman-pengalaman yang ditawarkan kepada murid di
bawah petunjuk dan bimbingan sekolah. A. Glattorn (1987) mendefinisikan kurikulum
ialah rencana-rencana itu dibuat untuk membimbing dalam belajar disekolah biasanya
meliputi dokumen, level secara umum, dan aktualisasi dari rencana-rencana itu dikelas,
sebagai pengalaman murid yang telah dicatat dan ditulis oleh seorang ahli, pengalaman-
pengalaman tersebut ditempatkan dalam lingkungan belajar yang juga mempengaruhi apa
yang dipelajari.3
1. Kurikulum secara Tradisional mata pelajaran yang diajarkan di sekolah atau bidang
studi.
2. Kurikulum secara Modern semua pengalaman aktual yang dimiliki siswa di bawah
pengaruh sekolah, sementara bidang studi adalah bagian kecil dari program
kurikulum secara keseluruhan.
3. Kurikulum masa Kini strategi yang digunakan untuk mengadaptasikan pewarisan
kultural dalam mencapai tujuan di sekolah.4
2
“Kepala sekolah”, KBBI daring, 2016, diakses 13 Okt 2023 dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kepala
%20sekolah
3
Anim Nurhayati, 2010, Inovasi Kurikulum; Telaah terhadap Pengembangan Kurikulum Pendidikan Pesantren
(Yogyakarta: Teras). Hlm, 4
4
Husaini Usman, 2008, Manajemen; Teori Praktik dan Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara. Hlm, 35.
Sedangkan menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 5 Kurikulum memegang peran
yang sangat signifikan dalam pengembangan pembelajaran sekolah. Semakin banyak
tercapainya tujuan pembelajaran yang kurikulum buat, maka seharusnya semakin bagus
pemahaman siswa terhadap pembelajaran yang disampaikan. Maka kurikulum merupakan
alat yang paling penting dalam keberhasilan suatu pendidikan, tanpa adanya kurikulum
yang baik dan tepat maka akan kesulitan dalam mencapai tujuan dan sasaran pendidikan
baik formal, informal, maupun non formal.
Dalam pengembangan kurikulum memerlukan beberapa konten penting untuk
menunjangnya baik dari dalam sekolah maupun dari luar sekolah. Baik dari kalangan
guru, fasilitas sekolah, para wali murid dan lain sebagainya. Kepala sekolah memiliki
peran tertentu dalam menyeimbangkan konten-konten penunjang bagi perkembangan
kurikulum di sekolah. Maka pada penelitian kali ini, peneliti akan membahas dua pokok
pembahasan:
1. Apa saja peran kepala sekolah dalam sekolah?
2. Apa saja peran kepala sekolah dalam pengembangan kurikulum sekolah?
B. Pembahasan
1. Peran kepala sekolah dalam sekolah
Fungsi dan tugas kepala sekolah yang diatur dengan Kemendikbud No. 0489/U/
1992 dan Kemendikbud No. 054/U/1993 menyebutkan bahwa seorang kepala sekolah
mempunyai tugas:
b. Membina kesiswaan
c. Melaksanakan bimbingan dan penilaian bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya
f. Dan melaksanakan hubungan sekolah dengan lingkungan, orang tua dan masyarakat.
5
UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Surabaya, PT Nasional
a. Kepala sekolah bekerja dengan dan melalui orang lain, pengertian orang lain tidak
hanya guru, staf, siswa dan orang tua siswa, melainkan termasuk atasan kepala sekolah,
para kepala sekolah lain serta pihak-pihak yang berhubungan dan bekerjasama.
c. Dengan waktu dan sumber yang terbatas kepala sekolah harus mampu menghadapi
berbagai persoalan, dengan segala keterbatasan kepala sekolah harus dapat mengatur
pemberian tugas secara tepat.
d. Kepala sekolah harus berfikir secara analistik dan konseptual, fungsi ini berarti kepala
sekolah harus dapat memecahkan persoalan melaui suatu analisis, kemudian
menyelesaikan persoalan dengan solusi yang feasible.
e. Kepala sekolah sebagai juru penengah, dalam lingkungan sekolah sebagai suatu
organisasi yang didalamnya terdapat manusia-manusia yang mempunyai latar belakang
yang berbedabeda, pendidikan dan latar belakng sosial yang berbeda sehingga
memungkinkan terjaadinya perselisihan, maka apabila terjadi perelisihan kepala sekolah
harus turun tangan sebagai pelerai atau penengah.
f. Kepala sekolah sebagai seorang politisi, sebagai seorang politisi, berarti bahwa kepala
sekolah harus selalu berusaha meningkatkan tujuan organisasi serta mengembangkan
program jauh ke depan.
g. Kepala sekolah adalah seorang diplomat, dalam peranan sebagai diplomat dalam
berbagai macam pertemuan kepala sekolah adalah wakil resmi dari sekolah yang
dipimpinnya.
Dricker yang dikutip Made Pidarta mengemukakan tugas kepala sekolah masa
depan adalah (1) menangani organisasi berdasarkan tujuan (2) Mengambil resiko yang
lebih besar dan untuk waktu yang lebih panjang, sebab ia memutuskan sendiri altematife-
altematif pemecahan masalah serta kontrolnya,(3) dapat membuat keputusan strategi (4)
dapat membangun teori yang terintegrasi atau terpadu, (5) dapat mengkomunikasikan
informasi secara jelas dan cepat, (6) dapat melihat organisani sebagai keseluruhan dan
mengintegrasikan fungsi-fungsinya, dan (7) dapat menghubungkan hasil kerjanya dengan
organisasi dan lingkungan serta menemukan hal-hal yang berarti sebagai bahan
pengambilan keputusan dan tindakan.6
Kinerja kepala sekolah dalam hal ini harus ditunjukkan dengan membuat langkah-
langkah agar tujuan bisa tercapai dengan efektif dan efisien. Sehubungan dengan hal ini
6
Made Pidarta. Manajemen Pendidikan Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta , 2004) h. 235
kepala sekolah yang efektif dalam pelaksanaan otonomi sekolah dapat dilihat dengan
kriteria sebagai berikut:
2. Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
6. Berhasil mewujudkan tujuan sekolah secara produktif sesuai dengan ketentuan sekolah
yang telah ditetapkan.7
9
Wajosumidjo, kepemimpinan kepala sekolah, Raja grafindo persada:Jakarta, 2008, hal. 102
10
Siti Julaiha, Konsep Kepemimpinan Kepala Sekolah, ta’lim wa tarbiyah: jurnal pendidikan dan pembelajaran, IAIN
Samarinda, vol. 6 (3), 2019, hal. 59
Standar Kualifikasi dan Kompetensi Kepala Sekolah
a. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat (DIV) kependidikan
atau nonkependidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi
d. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi
non-PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau
lembaga yang berwenang.
3) Memiliki sertifikat kepala TK/RA yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan
Pemerintah.
3) Memiliki sertifikat kepala SD/MI yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan
Pemerintah.
c. Kepala Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) adalah sebagai
berikut:
3). Memiliki sertifikat kepala SMP/MTs yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan
Pemerintah.
3). Memiliki sertifikat kepala SMA/MA yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan
Pemerintah.
3). Memiliki sertifikat kepala SMK/MAK yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan
Pemerintah.
3). Memiliki sertifikat kepala SLB/SDLB yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan
Pemerintah.
2).Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru pada salah satu satuan pendidikan;
3).Memiliki sertifikat kepala sekolah yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan
Pemerintah.
Kompetensi Kepala Sekolah
a. Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan akhlak mulia, menjadi teladan akhlak
mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah.
d. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Supervisi KKKS
e. Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan inovatif bagi
pembelajaran peserta didik.
f. Mengelola guru dan staf dalamr angka pendayagunaan sumber daya manusia secara
optimal.
i. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, penempatan,
dan pengembangan kapasitas peserta didik.
j. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah
dan tujuan pendidikan nasional.
c. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.
d. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang
dihadapi sekolah/madrasah.
Kepala sekolah sebagai seorang yang bertugas sebagai pembina lembaganya agar
berhasil mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan yang mampu mengarahkan
dan mengkoordinasikan segala kegiatan. Tugas demikian tidak lain adalah tugas
supervisi.11
Mengembangkan kurikulum
Pengorganisasian pengajaran
Pengadaan staf
Penyediaan fasilitas
Penyediaan bahan pengajaran
Penyusunan penataran pendidikan
11
B Suryosubroto, Manajemen Pendidikan Di Sekolah (Rineka Cipta, 2004), h. 183
12
Kisbiyanto, Supervisi Pendidikan(Kudus: STAIN Kudus, 2008), h. 32
Pemberian orientasi anggota staf
Pelayanan murid
Hubungan masyarakat
Penilaian pengajaran
Supervisi pendidikan meliputi dua macam supervisi yaitu supervisi akademis dan
supervisi administrasi. Supervisi akademis adalah kegiatan pembimbingan yang ditujukan
untuk memperbaiki kondisi baik personal maupun material yang memungkinkan
terciptanya situasi pembelajaran yang lebih baik demi tercapainya tujuan pendidikan.
Supervisi administrasi yaitu pada pelaksanaannya hanya difokuskan pada penampilan
mengajar guru (terpusat pada guru) yang meliputi aspek kemampuan mengajar guru yang
terkandung di dalamnya kemampuan mengatur perencanaan pembelajaran, kemampuan
mengajar materi pelajaran dan personal sosial atau pergaulan dengan siswa.15
Maka jelas bahwa fungsi pokok kepala sekolah di lembaga pendidikan sebagai
supervisor adalah membantu guru-guru dan staf untuk mengembangkan potensi dan
kecakapan dalam bertugas dengan sebaik-baiknya.
13
Evy Ramadina, Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar, journal UNUSIA,
Vol. 7 No. 2. Okt 2021, h. 135
14
Nur Efendi, Islamic Educational Leadership (Tulungagung: Kalimedia, 2015), h.78.
15
Ahmad Ashari, Supervisi Rencana Program Pembelajaran (Rineka Cipta, 2004), h. 2.
16
Binti Maunah, Sepervisi Pendidikan Islam “Teori Dan Praktik (Teras, 2009), h. 37-40.
1. Membimbing guru agar dapat memahami lebih jelas masalah atau persoalanpersoalan
dan kebutuhan murid, serta membantu guru dalam mengatasi suatu persoalan.
7. Membina moral kelompok, menumbuhkan moral yang tinggi dalam pelaksanaan tugas
sekolah pada seluruh staf.
9. Memberikan pimpinan yang efektif dan demokrasi. Peranan seorang supervisor ialah
menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga guru merasa aman dan bebas dalam
mengembangkan potensi dan daya kreasi mereka dengan penuh tanggungjawab.
17
Binti Maunah, , Sepervisi Pendidikan Islam “Teori Dan Praktik (Teras, 2009), h. 29.
8. Mengintegrasi tujuan pendidikan dan membantu meningkatkan kemampuan mengajar
guru-guru.
1. Peranan yang berkaitan dengan hubungan personal, mencakup kepala sekolah sebagai
figurehead atau simbol organisasi, leader atau pemimpin, dan liaison atau penghubung,
2. Peranan yang berkaitan dengan informasi, mencakup kepala sekolah sebagai pemonitor,
disseminator, dan spokesman yang menyebarkan informasi ke semua lingkungan
organisasi, dan
3. Peranan yang berkaitan dengan pengambilan keputusan, yang mencakup kepala sekolah
sebagai entrepreneur, disturbance handler, penyedia segala sumber, dan negosiator.
2. Konsultan atau penasehat. Kepala sekolah hendaknya dapat membantu guru melakukan
cara-cara yang lebih baik dan mengelola proses pembelajaran.
5. Pelopor pembaharuan. Kepala sekolah jangan merasa puas dengan cara-cara dan hasil
yang sudah dicapai, tetapi harus memiliki prakarsa untuk melakukan perbaikan agar
guru juga melakukan hal serupa.
Dari uraian ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa peran kepala sekolah dalam
pengembangan kurikulum adalah:
1. Mengarahkan agar sekolah memiliki kesamaan persepsi tentang esensi kurikulum yang
ada.
2. Membangun kolaborasi sesama warga sekolah dan kolaborasi sekolah dan pihak eksternal.
4. Mendukung tenaga kependidikan dan tenaga pendidik dalam melakukan perubahan yang
lebih baik.
C. KESIMPULAN
Kepala sekolah menjalankan peran sebagai supervisor sekaligus pemimpin perubahan
dalam lembaga pendidikannya. Kepala sekolah memiliki tanggung jawab untuk membantu
pendidik dan tenaga kependidikanya dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Dalam
rangka mengembangkan kurikulum yang ada, kepala sekolah harus memaksimalkan hubungan-
hubungan yang bersinergi antara guru, staf, murid, dan wali murid sehingga tercipta
pembelajaran yang optimal yang memaksimalkan kurikulum yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
An-Nawawi, Riyadlu Al-Shalihin, Ibnu Katsir: Beirut, 2007, Cet. 1 hal. 112
Julaiha. Siti, 2019. Konsep Kepemimpinan Kepala Sekolah, ta’lim wa tarbiyah: jurnal pendidikan
dan pembelajaran, IAIN Samarinda, vol. 6 (3),
“Kepala sekolah”, KBBI daring, 2016, diakses 13 Okt 2023 dari
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kepala%20sekolah
Maunah. Binti, Sepervisi Pendidikan Islam “Teori Dan Praktik (Teras, 2009)
Mulyasa. E, Menjadi Kepala Sekolah Profesional; Dalam Konteks Menyukseskan MBS Dan
KBK (Bandung, 2005)
Ramadina. Evy, Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar,
journal UNUSIA, Vol. 7 No. 2. Okt 2021
Usman. Husaini, 2008, Manajemen; Teori Praktik dan Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.