Pekerjaan :
Oleh :
DONI SATRIA
BP. 2008 / 06021
FAKULTAS TEKNIK
2013
1
2
3
HALAMAN PERSEMBAHAN
Pujisukur kepada ALLAH S.W.T yang maha kuasa yang tak henti-henti
nya memberikan rahmat dan karunianya kepadakita semua
Shalawat beserta salam kita hadiahkan buat pimpinan umat sedunia
NABI MUHAMMAD S.A.W
Yang telah berhasil membawa umat manusia ke luar dari alam jahiliah
SPESIAL FOR
4
AYAH & IBU
5
BIODATA
I. Data Diri
Nama Lengkap : Doni Satria
No.Buku Pokok : 2008/06021
Tempat/Tanggal Lahir : Tanjung Balik, Kab.solok, 06 Ferbu
1990
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Nama Bapak : Maizal
Nama Ibu : Artininarti
Jumlah Saudara : 3 orang
Alamat Tetap : Gupin, Jorong Pasa Ilia, Tanjung Balik,
Kec.x koto di Atas, Kab.solok, Provinsi
Sematera Barat
Tlp/Hp 082389235412
II. Data Pendidikan
Taman Kanak-Kanak : TK PERTIWI Tanjung Balik
Sekolah Dasar : SDN 19Balai Lamo Tanjung Balik
Sekolah Lanjuta Pertama : MTSN Tanjung Balik
Sekolah Lanjutan Atas : SMK N 2 Kota Solok
Perguruan Tinggi : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Padang
III. Proyek Akhir
Tempat Kerja Praktek : Proyek Rehabilitasi Irigasi Batang Anai
Kab.Padang Pariaman
Tanggal Kerja Praktek : 10 Agustus s/d 30 September 2012
Topik Studi Kasus : Analilisis Bagian Pengontrol
Bangunan
Terjun
Tanggal Sidang Proyek : 18 juli 2013
Padang, Juli 2013
Doni Satria
6
7
RINGKASAN
Proyek Rehabilitasi dan Jaringan Irigasi Batang Anai II di Kec. Nan Sabaris,
Kec. Sintuk Toboh Gadang, Kec. Ulakan Tapakia dan Kec. Pariaman Selatan,
diharapkan dapat mengairi areal sawah seluas 6.000 ha. Proyek ini merupakan
Kenagarian Lubuk Alung, Kecamatan Batang Anai sudah selesai pada 1995
Batang Anai II penulis menemukan beberapa hal menarik, salah satunya pada
mengontrol bangunan terjun dengan penurunan muka air maksimum hanya 0.15m
dan tidak terjadi penurunan muka air yang berlebihan. Tetapi dengan kondisi
penyempitan saluran.
i
KATA PENGANTAR
Kita banyak bersyukur kepada Allah SWT dengan Rahmat, Nimat serta
Akhir ini dengan judul :“Analisis Bagian Pengontrol Pada Bangunan Terjun”.
yang diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai
kepada Ayah, ibu, adik serta seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat :
ini.
2. Ibu Oktaviani ST, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
3. Drs.Iskandar G.Rani, M.Pd, selaku Ketua Program Studi D-3 Teknik Sipil
ii
5. Bapak/Ibu dosen beserta staf Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Hanya do’a yang dapat penulis ucapankan kepada Allah SWT, semoga segala
Penulis menyadari bahwa pada laporan praktek lapangan industri ini masih
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSEMBAHAN
BIODATA PENULIS
RINGKASAN ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................. ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
DAFTAR FOTO............................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR............................................................................... v
DAFTAR TABEL.........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Proyek...................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat Proyek...................................................2
C. Sistematika Pembahasan..........................................................3
BAB II LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN
A. Deskripsi Perusahaan...............................................................5
1. PT. Nindya Karya..................................................................5
2. PT. Wijaya Karya...................................................................6
3. Struktur Organisasi..............................................................10
iv
B. Deskripsi Proyek.....................................................................18
1. Data-data Proyek..................................................................18
2. Manajemen Proyek..............................................................21
v
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan..............................................................................70
B. Saran........................................................................................71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN I DATA DAN GAMBAR PROYEK
LAMPIRAN II SURAT PERSYARATAN PLI
LAMPIRAN III CATATAN HARIAN PLI DAN NILAI PLI
vi
DAFTAR FOTO
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
ix
x
BAB I
PENDAHULUAN
berada jauh dari sumber air permukaan (sungai). Hal tersebut tidak terlepas
dari usaha teknik irigasi yaitu memberikan air dengan kondisi tepat mutu,
tepat ruang dan tepat waktu dengan cara yang efektif dan
sarana irigasi terhadap ketahanan pangan selama ini cukup besar yaitu
Pertanian adalah mata pencaharian dan lapangan kerja yang pokok bagi
1
Untuk keberhasilan dalam sektor pertanian haruslah memiliki persediaan
air yang memadai, karena tanpa adanya persediaan air yang memadai maka
di atas dirasa perlu sistem irigasi yang mengatur distribusi dan pemakaian air
1. Tujuan Proyek
2
c) Pembangunan Irigasi di Kabupaten Padang Pariaman ini diharapkan
2. Manfaat Proyek
C. Sistematika Pembahasan
BAB I Pendahuluan
3
BAB II Laporan Kegiatan Lapangan
apa saja yang akan dibicarakan pada proyek akhir ini, landasan
Bab ini merupakan penutup dari semua bab yang berisi kesimpulan
praktek lapangan.
4
5
BAB II
A. Deskripsi Perusahaan
49%
1973) PT. Nindya Karya (Persero) telah berkembang dengan cepat dan
hari ini dengan 4 Kantor Wilayah yang meliputi wilayah Sumatera, Jawa
Tengah, Bali & Nusa Tenggara, Sulawesi & Papua serta Divisi
selama tiga tahun terakhir, berusaha mendapatkan alat berat yang sangat
perusahaan memiliki ratusan unit alat berat yang merupakan bagian dari
armada alat berat pemadatan jalan yang tersebar di seluruh tanah air.
6
Pemikiran yang seksama dilimpahkan untuk pengembangan sumber
berkaitan bidang pekerjaan. Dari total 277 orang karyawan PT. Nindya
Bisnis, Sarjana Teknik & non Teknik, serta Diploma Tiga Teknik & non
Teknik.
Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) No. 5 tanggal 11 Maret 1960, dengan
WIKA pada saat itu adalah pekerjaan instalasi listrik dan pipa air. Pada
7
pembangunan Gelanggang Olah Raga Bung Karno dalam rangka
signifikan pertama adalah di tahun 1972, dimana pada saat itu nama
divisi dengan dibentuknya beberapa divisi baru, yaitu Divisi Sipil Umum,
Divisi Bangunan Gedung, Divisi Sarana Papan, Divisi Produk Beton dan
Proyek yang ditangani saat itu diantaranya adalah Gedung LIPI, Gedung
bersinergi.
8
dapat berdiri sendiri sebagai usaha yang spesialis dalam menciptakan
itu.
pengadaan bantalan jalan rel kereta api untuk pembangunan jalur double-
Indonesia (saat itu bernama Bursa Efek Jakarta). Pada IPO tersebut,
9
Sementara itu, langkah pengembangan Divisi menjadi anak
perusahaan yang berdiri di atas kaki sendiri terus dilakukan. Pada tahun
Pada tahun 2009, bersama dengan PT Jasa Sarana dan RMI, mendirikan
yang berubah dengan tantangan lebih besar. Untuk itu, WIKA telah
menyiapkan Visi baru, yaitu VISI 2020 untuk menjadi salah satu
10
3. Struktur Organisasi
11
DPM bertanggung jawab kepada Project Manager yang
mutu proyek.
5) Menjamin :
mandor/subkontraktor.
disepakati.
Manager.
12
c. Quantity Manager
investasi.
lapangan.
gambar bestek.
d. Engineering Manager
bangunan air, membuat pemetaan sumber air, rekayasa tenaga air dan
13
e. Safety Manager
pelaksanaan K3L.
f. Administration Manager
Manageradalah :
14
2) Memberikan laporan pada manajemen pusat berdasarkan laporan
g. Surveyor
15
h. Laboratory
dengan keperluan.
tanggung jawab.
16
j. Procurement
jadwalnya.
k. Secretary
proyek.
17
l. Site Manager
lapangan.
m. Supervisor
atas pekerjaan karyawan secara tepat dan efisien sesuai dengan tugas
1) Supervisor Structure
secara periodik.
2) Supervisor Earthwork
3) Supervisor Gatework
18
B. Deskripsi Proyek
Pembangunan irigasi Batang Anai ini akan mengairi sawah tadah hujan
seluas 3,739 ha untuk meningkatkan irigasi sederhana yang ada dengan luas
1,641 ha. Selain itu irigasi juga digunakan dalam pembentukan sawah baru
yang selama ini berupa lahan semak belukar seluas 1,460 ha.
1. Data-data Proyek
a. Data umum
Padang Pariaman-sumbar
Sumatera Barat
Lebar : 5M
19
Konsultan perencana : PT. Nippon Koeei co.Ltd & associates
b. Data teknis
20
c. Rehabilitasi saluran utama eksisting dan bangunan-bangunan
pendukung
Talang : 2 unit
21
2. Manajemen Proyek
terlibat dalam proyek baik lansung maupun tidak lansung, sehingga tidak
akan terjadi adanya tugas dan tanggung jawab yang dilakukan secara
bersama (overlapping).
dengan jelas dan terstruktur, maka tujuan akhir sebuah proyek akan
terwujud, yaitu:
a. Tepat waktu.
b. Tepat kuantitas.
c. Tepat kualitas.
22
Persiapan Manajemen Proyek dapat dilihat sebagai berikut
= Garis Koordinasi
Sumber : kanghae.com
Anggaran Biaya.
23
Pemilik Proyek Rehabilitasi dan Pekerjaan Jaringan Induk Irigasi
proyek.
pekerjaan proyek.
direncanakan.
24
b. Konsultan
1) Konsultan perencana
pemerintah.
pemilik.
pekerjaan.
pelaksanaan pekerjaan.
25
Wewenang konsultan perencana
sesuai rencana.
2) Konsultan pengawas
pelaksanaan proyek.
26
e) Mengoreksi dan menyetujui gambar shop drawing yang di
pembangunan proyek.
perubahan.
sebelumnya.
27
c. Kontraktor
perjanjian pemborong.
a) Pelaksanaan pekrjaan.
28
Hubungan kerja suatu proyek dapat dilihat dari bagan berikut :
PEMILIK
Kontrak Kontrak
Biaya Biaya
Jasa Bangunan
KONSULTAN KONTRAKTOR
Persyaratan Teknis
Realisasi
Peraturan Pelaksanaan
konsultan.
29
syarat-syarat oleh konsultan, sedangkan pemilik proyek
a. laporan survey.
b. studi kelayakan.
e. Master plan
30
2. Tahap Perancangan (Design).
(kerja global).
mekanikal)
2) detail spesifikasi.
lelang)
31
3. Tahap Pengadaan atau Pelelangan
c. Penjelasan Lelang
e. Evaluasi Penawaran
f. Pembuktian Kualifikasi
a. Pekerjaan Persiapan
32
4) Rencana lapangan (siteplan/installation) rencana perletakan
5) Organisasi lapangan
6) Pengadaan bahan/material
saluran.
33
2) Pembersihan lapangan.
3) Pekerjaan Penggalian.
beri patok.
34
Foto 2. Pekerjaan Penggalian dan Disposa
Sumber : dokumentasi proyek
4) Pekerjaan Penimbunan.
35
5) Pekerjaan Pemadatan (compaction).
dan peraturan yang berlaku yang bertujuan agar hasil dari kegiatan
dengan standar.
36
Bentuk kegiatan Pengawasan dan pengendalian:
a. Menentukan sasaran.
mencapai sasaran,
Industri (PLI) :
4. Setelah mendapat surat balasan dari Proyek, kegiatan PLI sudah bisa
Adapun kegiatan yang dilakukan selama kegiatan PLI adalah sebagai berikut
37
1. Orientasi Lapangan
38
3. Pekerjaan peninggian kantong lumpur (settlin basin)
pasir halus (0,06 – 0,07 mm) dan biasanya ditempatkan disebelah hilir
saluran pengambilan.
a) Pemasangan bekisting
Besi yang digunakan yaitu besi D16-150. Baik arah vertikal maupun
horizontal.
39
b) Pengecoran kantong lumpur
pembuatan concrete slab tanah nya tanah pasir sehinggga pada waktu
a) Pembuatan pilar
atasnya.
1) Bekisting
25.
40
Foto 7. Pekerjaan bekisting Pilar/tiang Congcreta Slab
Sumber : dokumentasi proyek
2) Pengecoran Pilar/tiang
41
b) Pekerjaan plat
42
Foto 10. Pekerjaan road metaling
Sumber : dokumentasi proyek
Terjun.
43
E. Temuan Menarik
2. Pada concrete slab besi yang digunakan adalah besi ulir D22, padahal
penggunaan bahan.
44
45
BAB III
STUDI KASUS
A. Perumusan Masalah
Irigasi Batang Anai penulis menemukan beberapa hal yang menarik. Salah
cukup miring dengan angka kemiringan 67%. Maka aliran air sangat deras
air dan menghindari gerusan pada saluran maka di buat bangunan terjun yang
46
B. Landasan Teori dan Metode Pemecahan Masalah
1. Defenisi Irigasi
Irigasi adalah suatu sistem untuk mengairi suatu lahan dengan cara
membendung sumber air. Atau dalam pengertian lain irigasi adalah usaha
a. ArtiIrigasi
1) Bila jumlah curah hujan lebih kecil dari pada kebutuhan tanaman.
47
b. Aspek Irigasi
2. Saluran Irigasi
tapak kuda atau lingkaran. Bentuk saluran ini ditentukan oleh bahan
umumnya dipakai pada salutan yang di buat lansung pada tanah (saluran
digunakan pada saluran yang melalui tanah batuan, pada saluran yang
48
Pada daerah pegunungan, saluran umumnya terpaksa dibuat curam
agar keadaan seimbang dan jarak angkut material galian akan digunakan
yaitu aliran tidak menimbulkan gerusan dan endapan. Rute saluran juga
pada dasar maupun pada tebing saluran. Rute saluran ini harus
yang dalam. Bila terpaksa demikian, maka tebing galian harus dibuat
49
Agar aliran air tidak merusak saluran, pada bagian saluran yang ber
Dimana :
3) Perbaikan tanah tebing dan dasar saluran karan pondasi tanah asli
keras, beton, pasangan batu, pasangan batu bata merah dan lapisan
tanah.
50
Besarnya kecepatan pengaliran maksimum untuk masing-masing jenis
sekunder
Q=qxA
S = 0.035 x C
Qr = Q + S
Dimana:
C = koefisien mortiz
51
Tabel 1. Koefisien mortiz
tersier Qr = q x A
Persamaan kontinuitas
Q=VxA
Persamaan manning
/ /
V = .R .S V= [] / /
S
A = (b + m.h)h
P = b = 2h.√1 + m
Dimana:
52
Q = debit rencana ( m/dt )
P = keliling basah ( m )
R = jari-jari hidrolis ( m)
3. Bangunan Terjun
yang diizinkan.
superkritis.
53
4. Bagian-Bangian Bangunan Terjun
a. Bagian pengontrol
acuan (h1) dengan debit (Q). Pada pengontrol ini bergantung pada
ambang lebar atau flum leher panjang, bangunan pengatur mercu bulat
bagian pengontol segi tiga bisa sesuai dengan Q-h1 saluran. Tapi
54
Perhitungan Hidrolis
B= /
. .
H = h1 + V1/2g
Dimana
Q = debit ( )
m = koefisien aliran = 1
(a) a =dc
½
dc =
( . ) /
Dimana
L = C1 . Z . dc + 0.25
55
Dimana
b. Bagian Pembawa
tegak (vertikal) atau terjunan miring.. jika tinggi terjunan lebih dari
56
Macam-Macam Bagian Pembawa
melebihi 1.50 m.
ssluran induk dan sekunder, bila tinggi terjun tidak terlalu besar.
berikut:
57
Besaran-besaran ini dapat digabungkan untuk membuat perkiraan
∆Z = (∆H + Hd) – H1
Hd = 1.67 H1
dengan Vu = 2g∆Z
Dan selanjutnya
Yu = q/Vu
Fru =
.
58
2. Bangunan Terjun Miring
harga yang jauh lebih tinggi jika digunakan permukaan hilir miring,
miring.
59
c. Bagian Peredam Energi
gunakan tergantung dari bilangan froude (fr) yang terjadi pada aliran.
fr =
.
Dimana
V = kecepatan (m/dtk )
2) Bila 1.7 < Fr ≤ 2.5 maka kolam olak diperlukan untuk meredam
ujung mampu bekerja dengan baik. Untuk penurunan muka air ∆z <
3) Jika 2.5 < Fr ≤ 4.5 maka akan timbul situasi yang paling sulit
dalam memilih kolam olak yang tepat. Loncatan air tidak terbentuk
60
di saluran. Cara mengatasi adalah menguashakan agar kolam olak
lebih baik untuk tidak merencanakan kolam olak jika 2.5 < Fr <
lain.
karna kolam ini pendek. Tipe ini termasuk kolam olak USBR tipe
III yang dilengkapi dengan blok depan dan blok halang. Kolam
loncat air yang sama dengan tangga dibagian ujungnya akan jauh
61
Panjang lindungan harus dibuat sebagai berikut:
hilir.
a) Observasi
lapangan.
b) Dokumentasi
c) Tanya jawab
62
2. Data
Lokasi : NS 24 – NS 25
(BNS 1C)
63
3. Pengolahan Data
Penurunan Air.
64
5 1,4 7 0,96 6,72
5 1,5 7,5 0,96 7,2
5 1,51 7,55 0,96 7,248
5 1,6 8 0,96 7,68
Dimana
b = lebar dasar
saluran A = luas
basah (m ) A = (b x
y)
Q = debit (m dtk)
Q=V.A
8,00
= Q 70%
7,50
7,00
6,50 = y 70%
Q = (m dtk) 6,00
5,50
5,00
4,50
4,00
3,50
3,00
2,50
2,00
1,50
1,00
0,50
0,00
0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,80 0,90 1,00 1,10 1,20 1,30 1,40 1,50 1,60
Y=m
65
Q % = 0.70 x 7.876 m
dtk
= 5.51m dtk
A % = (b x y)
= (5.00 x 1.15)
= 5.75m
V % = Q/A
= 5.51 / 5.75
V % = 0.96 m/dtk
H % =y+
.
= 1.15 +
.
= 1.15+ 0.047
= 1.197 m
Q = cd2/3 ( ) . B.H .
66
Cd = 0.93 + 0.1 (1.197/5.5)
= 0.95
Q = cd2/3 ( ) . B.H .
B = 2.6 m
67
Penggabungan Kurva Q-y saluran dan Q-y pengontrol
8,00
7,50
7,00
6,50
6,00
5,50
5,00
4,50
Q = (m dtk)
4,00
3,50
3,00
2,50
2,00
1,50
1,00
0,50
0,00
0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,80 0,90 1,00 1,10 1,20 1,30 1,40 1,50 1,60
Y (m)
saluran
= Qmaks dan Ymaks
= Penurunan maks
Untuk lebar B=2.6 dapat dilihat bahwa pada debit di bawah Q70%
penurunan muka air dapat terjadi maksimum yaitu 0.15 m, berarti tidak
terjadi penurunan muka air yang berlebihan dan bagian pengontrol dengan
68
Pengontrol B = 2.6 m saluran = 5 m
Q = µ x a x b 2g x y1
Dimana
Q = debit
69
7.876 = 0.8 x x 2.4 √2 x 9.8 x 1.51
a
a =
.
.
= 1.36 m
4. Pembahasan
Tetapi karena beberapa faktor, pada Proyek Irgasi Batang Anai bagian
70
71
BAB IV
A. Kesimpulan
Pekerjaan Jaringan Induk Irigasi Batang Anai dan membahas studi kasus,
72
B. Saran
memenuhi standar untuk masa kini dan masa yang akan datang.
sekitar.
73
74
DAFTAR PUSTAKA
Padang, Padang
Dirjen Perguruan Tinggi Swasta, 1997, “ Irigasi dan Ilmu Bangunan Air “
Totoh, Andayono, 2010, “Irigasi dan Ilmu Bangunan Air “, Universitas Negeri
Padang, Padang.
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
11