Disusun Oleh:
Kelompok
Program Studi
Fakultas
Universitas Muslim Indonesia
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena segala nikmat dan
karunianya, sehingga kami dapat menyusun makalah ini yang berjudul “Perancangan Tempat
Duduk”. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan
dukungan, baik ide maupun materi.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bisa menjadi referensi
bagi para pembaca. Selain itu, besar harapan kami agar makalah ini dapat dipraktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, tentu masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
benar-benar membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.
Kelompok
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
a. Kesimpulan................................................................................................................10
b. Saran..........................................................................................................................10
DAFAR PUSTAKA.................................................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah mahkluk yang dikaruniakan akal budi yang paling
sempurna oleh Pencipta. Kesempurnaan akal budi tersebut dilihat dari
kemampuan manusia untuk membangun peradaban. Dimana hanya manusia
satu-satunya mahkluk yang mampu membangun peradaban. Peradaban yang
terus berkembang, diciptakan oleh manusia untuk mempermudah aktivitas kerja
manusia.
Kursi merupakan salah satu objek hasil peradaban. Peradaban kuno yang
menerapkan kursi adalah. Zaman dahulu kursi juga melambangkan kekuasaan
atau otoritas, sehingga kursi biasa dimiliki oleh seorang Raja. Seiring
berjalannya waktu, penggunaan kursi meluas dari rakyat bertingkat sosial tinggi
hingga kepada masyarakat ke tingkat sosial yang rendah. Hal ini menerangkan
bagaimana masyarakat luas memandang kursi sebagai suatu kebutuhan
utamanya, selain buku tulis dan alat tulis, kursi merupakan salah satu kebutuhan
utama bagi seorang mahasiswa untuk belajar di sekolah. Begitu pula dengan
kondisi dikantor, rumah tangga, dan transportasi seperti mobil. Kursi merupakan
salah satu hasil peradaban yang sangat penting, dan sangat mempengaruhi
aktivitas kerja manusia.
Dewasa ini semakin banyak kursi diproduksi dengan bentuk dan material
yang bervariasi. Mengingat banyaknya variasi design kursi penting untuk
kembali menilai tujuan awal kusi dibuat, yaitu untuk mempermudah aktivitas
kerja manusia. Peradaban dibangun untuk kepentingan manusia, sehingga
menjadikan manusia sebagai subyek dan kursi sebagai obyek. Kursi yang baik
merupakan kursi yang bersifat ergonomis atau sesuai dengan kondisi fisik
ataupun mental manusia, dengan mengikuti antropometri yang berlaku dalam
suatu komunitas yang ditentukan.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang perlu diperhatikan dalam perancangan tempat duduk pada anak
SD ?
2. Bagaimana perancangan tempat duduk pada kasir ?
3. Bagaimana perancangan tempat duduk pada pekerja administrasi/operator
komputer ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui perancangan tempat duduk pada anak SD
2. Untuk mengetahui perancangan tempat duduk pada kasir
3. Untuk mengetahui perancangan tempat duduk pada pekerja
administrasi/operator komputer
2
BAB II
PEMBAHASAN
Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan tempat duduk untuk anak
Sekolah Dasar (SD) yaitu:
3
kelelahan tubuh yang berlebihan dan mengurangi risiko masalah postur tubuh
dan cedera fisik. Dengan postur tubuh yang benar, siswa dapat belajar dengan
lebih baik, lebih nyaman, dan lebih produktif, menciptakan lingkungan
belajar yang lebih positif dan efektif.
2. Pengukuran Dimensi Antropometri
Menurut Panero (2003), tempat duduk merupakan elemen ruang interior yang
paling jarang dirancang dengan seksama. Sebuah kursi yang secara
antropometri benar, belum tentu nyaman. Jika rancangan suatu tempat duduk
tidak memperhatikan sama sekali hal-hal yang berkenaan dengan dimensi
manusia dan besar tubuhnya, tidaklah aneh bila rancangan tersebut tidak
nyaman. Berikut adalah pedoman dimensi dimensi antropometri yang
dibutuhkan bagi perancangan kursi:
4
No Data Antropometri Cara Pengukuran
Diperoleh dengan mengukur jarak vertikal dari
lantai sampai lekukan lutut sebelah dalam.
A Tinggi Poplitel Subjek duduk tegak dengan mata memandang
lurus ke depan dan lutut membentuk sudut siku-
siku.
Diperoleh dengan mengukur jarak horizontal
dari bagian terluar pantat sampai lekukan lutut
Jarak Antara Pantat-
B sebelah dalam (Poplitiel). Paha dan kaki bagian
Poplitiel
bawah membentuk sudut sikusiku.
5
(Sumber: Panero, 2003)
Kriteria yang harus dipenuhi dalam perancangan kursi yang ergonomis
adalah Pertimbangan antropometrik (Panero Zelnik, 2003) yaitu.
1) Posisi duduk memungkinkan telapak kaki untuk menapak pada
permukaan lantai.
2) Kedalamam landasan sesuai terhadap jarak dari pantat kelipatan dalam
lutut.
3) Sandaran punggung dapat menopang bagian kecil punggung dan
tersedia tempat tambal an bagi penonjolan daerah pantat.
Untuk keperluan desain ergonomis, maka ukuran bangku kelas tersebut harus
disesuaikan antropometri pengguna (siswa). Kesesuan ukuran bangku kelas
dengan antropometri adalah sebagai berikut:
1) Tinggi kursi disesuaikan lipat lutut telapak kaki (LLTK) precentile 5%,
agar siswa antropometri kecil dapat mudah naik duduk di kursi, dan
siswa yang antropometri besar juga mudah naik duduk di kursi.
2) Tinggi meja disesuaikan tinggi lutut (TL) + 10 cm percentile 5%.
Penambahan 10 cm tujuannya agar ketika duduk lutut dan paha dapat
masuk di bawah meja, dan percentile 5% agar siswa antropometri kecil
tidak terlalu tinggi mejanya, dan siswa yang antropometri besar juga
nyaman dengan meja tersebut.
3) Lebar meja disesuaikan dengan panjang lengan (PLNG) percentile 5%,
agar siswa antropometri kicil dan besar dapat menjangkau tangannya
saat menggunakan meja tersebut.
6
Bentuk bangku kelas yang disesuaikan antropometri dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
1) Stabilitas produk Diharapkan suatu kursi mempunyai empat atau lima kaki
untuk menghindari ketidak stabilan produk. Adapun kursi dengan kaki
gelinding (roller-feet) sebaiknya dirancang untuk permukaan yang berkarpet,
karena akan terlalu bebas bergerak pada lantaivynil.
PLG
TL + 10
LLK
8
1 Dudukan kursi Dudukan kursi ini terbuat dari busa dan
stainless.
1. Posisi Kerja
1.
Sesuaikan
9
juga harus diikuti dengan kaki yang menyentuh lantai dengan
sempurna.
2. Sandaran kursi. Dalam menggunakan kursi sebaiknya memiliki ukuan
90 – 120 derajat.
3. Pastkan ketika duduk dalam posisi tegak.
4. Pastikan ada ruangan meletakan kaki di bawah meja.
5. Pastikan Anda duduk dengan jarak antara 50 hingga 100 cm dari
pandangan mata ke permukaan depan layar komputer. Semakin lebar
layarnya, maka posisi Anda harus semakin jauh agar tidak merusak
kesehatan mata.
6. Memiringkan monitor ke atas sekitar 10-20 derajat sehingga dapat
mengurangi kelelahan pada leher.
2. Ukuran Kursi
10
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Dalam merancang tempat duduk untuk anak SD, kasir, dan operator komputer,
perhatian terhadap ergonomi, kenyamanan, dan kebutuhan individu sangat penting.
Setiap kelompok pengguna memiliki karakteristik fisik dan aktivitas yang berbeda,
oleh itu perancangan harus mempertimbangkan hal berikut:
Untuk anak SD, kursi dan meja harus disesuaikan dengan tinggi dan postur
tubuh mereka. Fleksibilitas dan penyesuaian tinggi kursi dan meja adalah
kunci. Penampilan yang menarik dan warna yang cerah dapat menciptakan
lingkungan belajar yang menyenangkan.
Untuk kasir, kursi harus ergonomis dan mendukung postur tubuh yang baik.
Penyesuaian tinggi kursi, penyangga punggung yang baik, dan tinggi meja
yang sesuai sangat penting. Kemudahan akses internet dan stopkontak listrik
juga harus diperhatikan.
Untuk operator komputer, postur tubuh yang benar adalah kunci. Kursi
ergonomis, tinggi meja yang sesuai, dan peralatan kerja yang ergonomis
membantu mengurangi ketegangan otot dan ketidaknyamanan. Pencahayaan
yang baik dan penyelarasan layar monitor mendukung kenyamanan dan
produktivitas.
b. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk langkah pengembangan, sebagai berikut:
11
DAFAR PUSTAKA
Lusiana Amir, T., Munawwarah, M., Indra Lesmana, S., & Trisia Lusiana Amir, K. (2023).
Upaya Pendampingan dan Pengenalan Postur Tubuh Siswa Pasca Pandemi Covid-19
di SMA Negeri 85 Jakarta Barat Assistance Efforts and Recognition of Students’
Body Posture Post Pandemi Covid-19 at SMA Negeri 85 West Jakarta. Jurnal
Pengabmas Masyarakat Sehat, 5(2). https://doi.org/10.33992/ms.v4i1.1709
Kedokteran, J., & Kesehatan, D. (2018). Dimensi Antropometrik Anak Sekolah dan Ukuran
Kursi Sekolah. (Vol. 2, Issue 1).
Yuswandi, E. (2019). ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN
LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini
Market 5001 Mart Cabang Cimahi).
Kpu, V. A., & Mojokerto, K. (2018). HUBUNGAN ANTROPOMETRI DENGAN KURSI
KERJA DI KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA MOJOKERTO
RELATIONSHIP BETWEEN ANTHROPOMETRY AND WORK CHAIR IN
TREASURY OFFICE MOJOKERTO.
Rosanti, E., & Wulandari, D. (2016). PENGARUH PERBAIKAN KURSI KERJA
TERHADAP KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJAAN
MENJAHIT DI DESA X. Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health,
1(1), 23. https://doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.605
Kasus, S., Griya, P., Dan, B., & Nelongso, A. (2021). PERANCANGAN MEJA DAN KURSI
KASIR DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ANTROPOMETRI UNTUK
MENGURANGI MUSCULOSKELETAL DISORDERS.
iii