Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH KOMPENSASI ,MOTIVASI, STRESS KERJA

TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN


PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH (BPKAD)
KABUPATEN JAYAPURA

Proposal Penelitian

DINA RIZKY ADE PUTRI

NPM: 18111315

UNIVERSITAS YAPIS PAPUA


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Proposal Penelitian

PENGARUH KOMPENSASI ,MOTIVASI, STRESS KERJA


TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN
PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH (BPKAD)
KABUPATEN JAYAPURA

Diajukan oleh :
Dina Rizky Ade Putri
18111315

telah disetujui oleh :


Jayapura, ..............................................

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Abdul Rasyid, SE., M.Si Dr. H. Duta Mustajab, S.Sos., SE., MM., M.Si., MH
Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi

................................................................

i
KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWR yang maha
pengasih dan Maha penyayang atas segala Rahmat dan Hidayah-nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal ini.

Terimakasih yang tak terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya Penulis


ucapkan kepada Bapak selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan penuh
perhatian memberika bimbingan,dorongan serta guna penyelesaian penyusunan proposal ini.

Penysunan proposal ini tidak lepas dari berbagai pihak.oleh karena itu,pekenankanlah
penulis mengucapkan terimkasih dan penghargaan kepada:

1. Segenap Dosen program studi Manajamen fakultas Ekonomi Universitas yapis papua
yang telah mendidik dan membimbing kepada penulis selama studi.
2. Staf Program Studi Manajamen Fakultas Ekonomi Universitas Yapis Papua atas
bantuannya kepada penlis.
3. Orang tua yang telah mendukung penulis dariawal kuliah hingga selesai.
4. Karyawan pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jayapura yang
telah berpartisipasi dalam penelitian ini.
5. Teman-teman program studi Manajamen Fakultas Ekonomi Universitas Yapis Papua
atas bantuan sempatan waktunya untuk diskusi.

Semoga proposal ini dapat Bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan,terutama
terhadap penulis sendiri,Amin.

Jayapura Juli 2023

Dina Rizky Ade Putri

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL

Halaman Pengesahan ................................................................................................................ i

Kata pengantar.......................................................................................................................... ii

Daftar isi.................................................................................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah............................................................................................... 2
C. Tujuan penelitian................................................................................................ 2
D. Manfaat penelitian.............................................................................................. 3

BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Kajian teori......................................................................................................... 4
B. Penelitian sebelumnya........................................................................................ 7
C. Model empiris..................................................................................................... 9
D. Pengembangan Hipotesis.................................................................................... 9

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian.......................................................................... 10


B. Populasi dan Sampel........................................................................................... 10
C. Definisi Oprasional Variabel Penelitian............................................................. 10
D. Metode Pengumpulan Data................................................................................. 12
E. Metode uji instrument Data Penelitian................................................................ 12
F. Metode Analisis Data......................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, namun untuk
mencapai tujuan organisasi perlu adanya sistem yang efektif dan efisien dalam
mengelola Sumber Daya Manusia yang dimiliki.Perlu adanya pamahaman tentang
manajemen sumber daya manusia (SDM) khususnya dalam bidang kinerja.Karena
keberhasilan suatu organisasi salah satunya ditentukan oleh kualitas kinerja anggota
yang bekerja di dalamnya. Kinerja merupakan implementasi dari rencana yang telah
disusun. Hal tersebut kurang lebih sama dengan pendapat Emron, Yohni, dan Imas
(2017) yang menyatakan bahwa “Kinerja adalah hasil dari suatu proses yang mengacu
dan diukur selama periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan atau kesepakatan
yang telah ditetapkan sebelumnya”. Oleh karena itu, penelitian tentang kinerja perlu
dilakukan secara terus menerus untuk mengevaluasi kinerja pegawai dalam suatu
organisasi seiring berkembangnya ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia.
Menurut Wibowo (2016), “kompensasi merupakan kontra prestasi terhadap
penggunaan tenaga atau jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja. Seseorang
bekerja memberikan waktu dan tenaganya kepada organisasi dan sebagai kontra
prestasinya, organisasi memberikan imbalan atau kompensasi yang bentuknya dapat
sangat bervariasi. Sistem yang dipergunakan organisasi dalam memberikan imbalan
tersebut dapat mempengaruhi motivasi kerja dan kepuasan kerja karyawan”. Jadi,
pemberian kompensasi bertujuan untuk memberikan imbalan dari pekerjaan yang
telah dilakukan, supaya pegawai termotivasi untuk meningkatkan kinerja.
Menurut Ansory & Indrasari (2018), motivasi berasal dari bahasa Latin
“Movere” yang berarti dorongan atau daya penggerak dan bahasa Inggrisnya To
Move. Motivasi adalah sebuah dorongan atau alasan yang mendasari semangat dalam
melakukan sesuatu. Motivasi adalah hal-hal yang menimbulkan dorongan, dan
motivasi kerja yang merupakan pendorong semangat sehingga menimbulkan suatu
dorongan.Pemberian motivasi ini diharapkan setiap individu atau karyawan bisa
bekerja keras dan antusias untuk mencapai prestasi kerja yang tinggi.
Menurut Robbins (2006) stres kerja karyawan adalah kondisi yang muncul dari
interaksi antara manusia dan pekerjaan serta dikarakteristikkan oleh perubahan manusia yang
memaksa mereka untuk menyimpang dari fungsi normal mereka.

1
Suprihanto dkk (2003) mengatakan bahwa dari sudut pandang organisasi, manajemen
mungkin tidak khawatir jika karyawannya mengalami stres yang ringan. Alasannya karena
pada tingkat stres tertentu akan memberikan akibat positif, karena hal ini akan mendesak
mereka untuk melakukan tugas lebih baik. Selye dalam Jaza Anil Chusna (2010) mengatakan
bahwa terdapat dua jenis stres, yaitu eustres dan distres. Eustres, yaitu hasil dari respon
terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun). Ketika tubuh
mampu menggunakan stres yang dialami untuk membantu melewati sebuah hambatan dan
meningkatkan performa, stres tersebut bersifat positif, sehat, dan menantang (Walker.J,
2002).

B. Rumusan Masalah
Dalam pembahasan penelitian ini dilakukan yang menjadi pokok
permasalahan dirumuskan sebagai berikut:
a) Apakah kompensasi berpengaruh secara positif terhadap produktivitas pegawai
bagian keuangan pada Kantor Bupati Kabupaten Jayapura.
b) Apakah Motivasi berpengaruh secara positif terhadap produktivias pegawai
bagian keuangan pada Kantor Bupati Kabupaten Jayapura.
c) Apakah stress berpengaruh secara positif terhadap produktivitas pegawai bagian
keuangan pada Kantor Bupati Kabupaten Jayapura.
d) Variabel manakah yang mempunyai pengaruh dominan terhadap produktivitas
karyawan bagian keuangan pada Kantor Bupati Kabupaten Jayapura.

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dengan latar belakang masalah diatas, maka tujuan penelitian
adalah sebagai berikut:
a) Untuk mengetahui dan menganalisis apakah kompensasi, motivasi, dan stres
kerja berpengaruh secara simultan terhadap produktivitas Pegawai bagian
keuangan pada Kantor Bupati Kabupaten Jayapura.
b) Untuk mengetahui dan menganalisis apakah kompensasi, motivasi dan stress
kerja. berpengaruh secara parsial terhadap produktivitas Pegawai bagian
keuangan pada Kantor Bupati Kabupaten Jayapura.
c) Untuk mengetahui variabel manakah yang lebih dominan yang berpengaruh
terhadap produktivitas Pegawai bagian keuangan pada Kantor Bupati kabupaten
Jayapura.

2
D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian adalah hasil penelitian terhadap produktivitas
karyawan.oleh sebab itu dalam pendahuluan perlu di jelaskan manfaat apaa yang
dapat di ambil dari hasil penelitian yang di lakukan,yaitu sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
a. hasil penelitian di harapkan dapat menmbah motivasi dan kompensasi bagi
Pegawai.
b. hasil penelitian ini dapat di jadikan sebagai bahan kajian dan pengembangan
lebih lanjut untuk penelitian berikutnya.
2. manfaat praktis
a. hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan pengetahuan khususnya
Pegawai keuangan di Kantor Bupati mengenai produktifitas karyawan.
b. Bagi Pegawai,sebagai sarana dan masukan dalam hal kerjaan sehingga dapat
meningkatkan motivasi bekerja.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori
1. Pengertian Produktivitas karyawan
Produktifitas kerja adalah kemampuan karyawan dalam
berproduksi dibandingkan dengan input yang digunakan. Seorang karyawan
dikatakan produktif jika mampu menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan
yang diharapkan dalam waktu yang singkat dan tepat. Produktifitas bagi karyawan
merupakan persyaratan kerja yang harus dipenuhi oleh setiap karyawan.
Produktifitas kerja setiap orang berbeda berdasarkan pengalaman, umur
dan tingkat Pendidikan seorang pegawai/ karyawan. Karyawan/ pegawai yang
berprestasi adalah seorang yang bekerja disiplin terhadap waktu dan rapi dan
rajin terhadap laporan pekerjaan. Pegawai/ karyawan harus mengikuti arahan
pimpinan dan tidak menyalahgunakan kepercayaan pimpinan, rekan sejawat
dan bawahan (Karim, A. 2019); Sitompul S. 2019); Nasution, L. 2019); (Ichsan,
R. 2020).
Produktivitas adalah ukuran dari kualitas dan kuantitas dari pekerjaanyang
telah dikerjakan, dengan mempertimbangkan biaya sumber daya yangdigunakan
untuk mengerjakan pekerjaan. Produktivitas diartikan sebagai tingkatan efisiensi
dalam memproduksi barang-barang atau jasa-jasa:“Produktivitas mengutarakan
cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi
barang” ( Sinungan, 2014:12).
Menurut Simamora (2004:110) Produktivitas kerja karyawan adalah
kemampuan memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana
yang tersedia dengan menghasilkan Ouput dan Input yang optimal. Dalam
penelitian ini peneliti mengukur produktivitas kerja karyawan dengan
menggunakan indikator-indikator yang dikemukakan oleh Simamora (2004:112)
yaitu : Kuantitas kerja, Kualitas Kerja, Ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan
dan sikap kooperatif.
Menurut Gunawan (2017) produktivitas kerja merupakan suatu ukuran
terakhir keberhasilan perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia.
Penilaian produktivitas kerja pada dasarnya merupakan salah satu faktor

4
kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan
efisien. Pengukuran produktivitas kerja dilihat dari hasil prestasi yang diraih
oleh karyawan dengan melihat faktor-faktor yang meliputinya, antara lain
kualitas kerja, kuantitas output, kehandalan dan sikap.
Menurut Bacal (2002), produktivitas bukanlah membuat karyawan
bekerja lebih lama atau lebih keras. Peningkatan produktivitas lebih banyak
merupakan hasil dari perencanaan yang tepat, dari investasi yang bijaksana,
dari teknologi, dari teknik yang lebih baik dan dari efisiensi yang lebih
tinggi; dengan kata lain dari pelaksanaan manajemen yang baik.

2. Pengertian kompensasi kerja


Menurut Rivai (2009) Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima
karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan.Pemberian
kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi MSDM yang berhubungan
dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam
melakukan tugas keorganisasian.
Mathis dan Jackson (2009) mendefinisikan “Kompensasi adalah faktor
penting yang mempengaruhi bagaimana dan mengapa orang-orang bekerja pada
suatu organisasi dan bukan organisasi lainnya”.Jadi kompensasi yang diberikan
kepada karyawan sebagai imbalan atas pekerjaan dan tanggung jawab yang
diberikannya kepada perusahaan.
Simamora (2006) menjelaskan komponen-komponen dan keseluruhan
program kompensasi dapat dibagi dalam bentuk-bentuk : Kompensasi finansial
yaitu kompensasi langsung (direct compensation) dan kompensasi tidak langsung
(indirect financial compensation). Kompensasi langsung terdiri dari bayaran (pay)
yang diperoleh seseorang dalam bentuk gaji, upah, bonus, dan komisi.Kompensasi
finansial tidak langsung yang disebut juga dengan tunjangan, meliputi semua
imbalan finansial yang tidak tercakup dalam kompensasi langsung.

3. Pengertian motivasi
Motivasi ditinjau dari ilmu manajemen merupakan suatu fungsi atau alat
yang erat kaitannya dengan manusia sebagai penggerak orang - orang agar mampu
melakukan kegiatan – kegiatan organisasi. Bagi pimpinan organisasi kegiatan
manajemen penting dalam melakukan kinerja organisasi. Kegiatan – kegiatan

5
yang dilakukan oleh para bawahan dapat menunjang ke arah pencapaian tujuan
secara efektif dan efisien.Setiap pimpinan selalu mengalami hambatan mengingat
orang – orang mempunyai keinginan dan kebutuhan yang berbeda.
Motivasi ditinjau dari ilmu manajemen merupakan suatu fungsi atau alat
yang erat kaitannya dengan manusia sebagai penggerak orang - orang agar mampu
melakukan kegiatan – kegiatan organisasi. Motivasi akan memberikan motivasi
besar kecilnya usaha seseorang, berusaha atau bekerja giat untuk mencapai
kebutuhannya. Sebaliknya seseorang dengan motivasi yang mudah tidak akan
pernah mencapi hasil melebihi kekuatan motivasinya.
Sebelum memenuhi sebagian motivasi, maka kebutuhan haruslah
diciptakan atau didorong terlebih dahulu, sesuai dengan yang dinyatakan oleh
Moekijat (2002) menyatakan bahwa motivasi adalah suatu daya pendorong atau
perangang untuk melakukan sesuatu.Hal tersebut dikarenakan motivasi kerja
seseorang dipengaruhi oleh kebutuhannya.
Sondang P.Siagaan (2004), menyatakan bahwa motivasi adalah daya
pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan relauntuk
menggerakkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga dan
waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung
jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan
berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.

4. Pengertian Stress Kerja


Menurut Sunyoto (2015) stress adalah konsekuensi setiap tindakan dan
situasi lingkungan yang menimbulkan tuntutan psikologis dan fisik yang
berlebihan pada seseorang. Selanjutnya, stres kerja adalah sesuatu kondisi
ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang
mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang karyawan (Rivai
2004).
Menurut Robbins (2008:368) stres adalah suatu kondisi dinamis di mana
seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang
terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan hasilnya dipandang
tidak pasti dan penting.

6
Mangkunegara (2008:179) mengemukakan stres kerja sebagai suatu
ketegangan atau tekanan yang dialami ketika tuntutan yang dihadapkan melebihi
kekuatan yang ada pada diri kita.
Sedangkan Handoko (2001:63) menyebutkan bahwa stres adalah tuntutan-
tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya obyek-obyek dalam
lingkungan atau suatu stimulus yang secara obyektif adalah berbahaya.Stres juga
biasa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak
menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang.
Begitu pula menurut Hasibuan (2009) mengemukakan bahwa stres adalah
suatu kondisi ketegangan yang mempe-ngaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi
seseorang.
Menurut Sunyoto (2015:216) stress adalah konsekuensi setiap tindakan
dan situasi lingkungan yang menimbulkan tuntutan psikologis dan fisik yang
berlebihan pada seseorang. Selanjutnya, stres kerja adalah sesuatu kondisi
ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang
mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang karyawan (Rivai
2004:108).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terjadinya stress kerja adalah
dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara karakteristik kepribadian karyawan
dengan karakateristik aspek-aspek pekerjaannya dan dapat terjadi pada semua
kondisi pekerjaan. Adanya beberapa atribut tertentu dapat mempengaruhi daya
tahan stress seorang karyawan.

B. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian berjudul “Pengaruh Rotasi Jabatan, Dan Beban Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan” yang ditulis oleh Dini Riskhi Ariani, dkk (2020),
yang menjadi populasi peneliti ini yaitu bekerja di PT Buana Cipta Propertino
dengan jumlah populasi berjumlah 47 orang karyawan. Pada peneliti ini memakai
sampeling jenuh sebagai teknik penentuan sampel. analisis data menggunakan
regresi berganda dan uji hipotesis serta menggunakan SPSS versi 23. hasil
penelitian ini di simpulkan bahwa rotasi jabatan berpengaruh signifikan dengan
perolehan angka t-hitung 6.684>1.681 t-tabel dengan signifikansi 0.000<0.05,
disiplin kerja dengan prolehan angka t-hitung 3.861>1.681 t-tabel dan signifikansi

7
0.000<0.05, bean kerja dengan prolehan angka t-hitung 3.681>1.681 t-tabel dan
signifikansi 0.000<0.05.variabel dengan rotasi jabatan di siplin kerja,dan beban
kerja dengan f-hitung sebesar 56.249>2.82 f-tabel dengan tingkat signifikan
0.000<0.05.dan rotasi jabatan, di siplin kerja,dan beban kerja berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas kerja.
2. Penelitian berjudul “pengaruh kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan
pada PT Berkat Anugrah Sejahtera” yang di tulis oleh Muhammad dkk
(2021).hasil peneliti ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara kompensasi dan produktivitas kerja karyawan pada PT Berkat Anugrah
Sejahtera dengan jumlah populasi 47 orang karyawan.dengan memakai
pendekatan kualitatif pengumpulan data dengan cara studi kepustakaan dari
kuisioner melalui googel from .hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara kompensasi dan produktivitas kerja
karyawan pada PT Berkat Anugrah Sejahtera.
3. Penlitian berjudul”pengaruh motivasi kerja dan terhadap produktivitas kerja
dengan kualitas kerja sebagai variabel intervening”yang di tulis oleh anija dkk
(2022).Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan efektivitas
kerja terhadap produktivitas kerja dengan kualitas kerja sebagai variabel
intervening. Populasi penelitian ini seluruh pegawai dinas UPTD Puskesmas
Bawomataluo kecamatan Fanayama Kabupaten Nias Selatan yang berjumlah 117
orang. Teknik pemilihan sampel menggunakan teknik sampel non
probability.Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder Analisis data menggunakan pendekatan Patrial Least
Square (PLS). Hasil dari penelitian ini menunjukkan setiap variabel motivasi kerja
dan maupun variabel efektivitas kerja meningkat dengan hasil yang baik, maka
secara langsung maupun tidak langsung produktivitas pegawai di dinas UPTD
Puskesmas Bawomataluo akan mengahasilkan output yang meningkat dan hasil
yang lebih berkualitas lagi.
4. Penelitian berjudul “pengaruh stres kerja terhadap produktivitas karyawan pada
PT telkom witel Bekasi” yang di tulis oleh Ameelia dkk (2020).penelitian ini
adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana tingkat stres kerja
karyawan, bagaimana produktivitas kerja karyawan dan besarnya pengaruh stres
kerja terhadap produktivitaskerja karyawan di PT.Telkom Witel
Bekasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode probability sampling,

8
dengan jumlah responden sebanyak 63 orang. Teknik analisis data yang
digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linear sederhana.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif-
kausal.Hasil penelitian menunjukan bahwa stres kerja berpengaruh signifikan
terhadap produktivitas kerja karyawan PT.Telkom Witel Bekasi. Hal ini
dibuktikan melalui hasil uji hipotesis (uji-t) dimana –t-hitung < -t-tabel (-8,320 < -
2,048), dengan tingkat signifikan 5%. Dapat diartikan bahwa stres kerja
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan sebesar 53,2%
sedangkan sisanya 46,8% merupakan pengaruh atau kontribusi dari faktor lain
yang tidak diteliti diluar penelitian ini.

C. Kerangka Pemikiran
Pada dasarnya kerangka pemikiran diturunkan dari beberapa teori maupun
konsep yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti, sehingga memunculkan
asumsi-asumsi yang berbentuk bagan alur pemikiran.
Berdasarkan teori yang telah diuraikan sebelumnya dan hasil penelitian
terdahulu, maka variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Kompensasi
(

Produktivitas
Motivasi (y)

stres kerja

D. Pengembangan hipotesis penelitian


Hipotesis merupkan jawaban sementara terhadap tujuan penelitian yang di
tentukan dari model empirisyang telah di buat. hipotesis merupakan pernyataan tetang
hubungan antara dua variabel atau lebih.
1. pengaruh kompensasi produktivitas pegawai.
2. pengaruh motivas terhadap produktivitas pegawai.
3. pengaruh stres kerja terhadap produktivitas pegawai.

9
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan
data yaitu observasi, wawancara,kuesioner. Jenis penelitian yang menghasilkan
penemuan-penemuan yang dapat di capai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-
prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengkuran). Dalam pendekatan
kuantitatif hubungan di antara variabel-variabel di analisis dengan menggunakan teori
yang objektif. variabel tersebut tentang kompensasi, motivasi, dan stres kerja
pegawai.
Rancangan penelitian merupakan suatu keselurahan prosedur perencanaan dan
pelaksanaan penelitia,yang meliputi juga prosedur pengumpulan data dan pengolahan
data yang sudah di tentukan Dalam melaksanakan penelitian ,seorang peneliti harus
menyusun rancangan penelitian sesuai dengan tujuan penelitian,demikian juga dalam
penelitian.

B. Populasi Dan Sampel


Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek atau objek yang
mana memiliki kualitas serta karakteristik yang di terapkan oleh peneliti untuk di
pelajari dan kemudian di tarik kesimpulan (sugiyono, 2015). Populasi dalam
penelitian ini adalah ASN 41 honorer total 59 karyawan.
Sampel adalah suatu himpunan bagian dan unit populasi ( sebagian data
populasi). Selanutnya pengampilan sampel maka penelitian ini berpedoman pada
pendapat yang di kemukakan oleh Suharsimi (2002:112-113), menyatakan bahwa
”apabila subyeknya besar diambil antara 1%-15% atau 20% -25 % atau apabila
subyeknya kurang dari 100 orang lebih baik di ambil semua” Berdasarkan dengan
pendapat tersebut maka jumlah sampel penelitian ini sebanyak 100 sampel.

C. Definisi operasional variabel penelitian


1. Motivasi
Motivasi merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada diri seseorang
untuk menentukan apa yang menjadi keinginan tersebut.menurut Uno (2008).

10
Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku.
Rusdina (2004) motivasi dapat di pahami sebagai keadaaan dalam diri individu
yang menyebabkan mereka berperilaku dengan cara yang mnjamin tercapainya
suatu tujuan. Sarosa (2005) juga berpemdapat bahwa motivasi adalah suatu
dorongan diri dari dalam diri seseorang yang mendorong orang tersebut untuk
melakukan sesuatu,termasuk menjadi yang enterpreneur.Machfoedz (2004)
mengemukakan bahwa motivasi adalah dorongan dan arahan prilaku.berdasarkan
dari definisi motivasi maka dapat di simpulkan motivasi adalah sebuah dorongan
dari dalam diri seseorang yang mendorong orang tersebut untuk melakukan
sesuatu untuk mencapi sebuah tujuan.
2. Pengetahuan
Menurut soekidjo (2002), pengetahuan ialah merupakaan hasil dan ini
terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu .
penginderaan terjadi melalui paca indera manusia yaitu : indera
penglihataan ,pendengaran,penciuman,rqasa dan raba .sebagian besar pengetahuan
manusia di peroleh melalui mataa dan telinga .sedangkan menurut Djali (2007)
pengetahuan merpakan salah satu faktor kognitif yang merupakan kemampuan
menghafal ,mengingat sesuatu atau melakukaan pengulagan satu informasi yang
sudah di resapi atau di tangkap. Namun menurut Anas (2009) pengetahuan adalah
kemampuan seseorang untuk mengingat kembali kejadian-kejadian yang sudah
pernah di alami, tanpa mengharapkan kemampuan untuk menngunakannya. Dari
beberapa definisi pengetahuan dapat di simpulkan bahwa pengetahuan adalah
kemampuan yang dimiliki manusia untuk menangkap, mengingat, megulang,
menghasilkan informasi sehingga otak akan bekerja ,dan menyimpan informasi
tersebut di dalam memori.
3. Pendamping
Pendamping merupakan suatu aktivitas yang di lakukan dan dapat
bermakna pembinaan,pengarahan,pengajaran dalam kelompok yang lebih
berkonotasi pada menguasai,mengendalikan, dan mengontrol . kata pendamping
lebih bermakna pada kebersamaa,kesejajaran,samping meyamping, dan karenanya
kedudukan antara pendamping dengan yang di dampingi (masyarakat) adalah
sederajat, sehingga tidak ada kotomi antara atasan dan bawahan.

11
D. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini penulis mengumpulkan data yang berhubungan dengan masalah
yang sedang di teliti, adapun teknik yang di gunakan yaitu sebagai berikut:
1. penelitian kepustakaan, penelitian yang di lakukan dengan cara membaca dan
mempelajari literatur yang terdapat di perpustakaan,dengan maksud untuk
menempatkan landasan teoritis mengenai masalah pokok yang sedang di bahas.
2. wawancara, pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung dengan pihak
yang bersangkutan.
3. penyebaran kuisioner,kuisioner yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
kuisioner tutup di mana responden memilih jawaban yang telah di tentukan oleh
peneliti.teknik pengumpulaqn daqta dengan mengajukan pertanyaan tertulis
kepada responden engan cara menyertai alternatif jawaban menggunakan skala
likert,maka variabel koindensasi,di siplin kerja,motivasi,komunikasi dan stress
kerja yang akan di ukur di jabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator tersebut di jadikan sebagi titik tolak ntuk menyusun item-ite instrument
yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.jawaban setiap instrument yang
menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai dengan
negatif, yang berupa jawaban sebagai berikut:
No Pilihan jawaban Keterangan Bobot
1. Sangat setuju SS Skor 5
2. Setuju S Skor 4
3. Netral N Skor 3
4. Tidak setuju TS Skor 2
5. Sangat tidak setuju STS Skor 1
Sumber : Sugiyono (2004)

E. Metode uji instrument Data Penelitian


1. Uji instrument
Penelitian data mempunyai kedudukan yang sangatpenting,hal ini di
karenakan data merupakan pengambaran variabel yang di teliti dan berfungsi
sebagai alat pembuktian hipotesis,oleh karena itu benar atau tidaknya data
tersebut.sedangkan instrument yang harus memenuhi dua persyaratan penting
yaitu vadilitas data (score) yang di peroleh dari setiap item maka di adakan uji
pendahuluan terhadap kuisioner pada para responden, kemudian skor (data) yang

12
di peroleh di uji reabilitas dan validitasnya. Pengujian terhadap validitas dan
realibilitas data ini di lakukan dengan mengiakan program statistic SPSS.

2. Uji validitas
Di gunakan untuk mengetahui seberapa cermat instrument atau item item
dalam mengukur apa saja yang di inginkan di ukur. Item kuisioner yang tidak
valid berarti tidak dapat mengukur apa yang ingin di ukur sehingga hasil yang di
dapat tidak dapat di percaya,sehingga item yang tidak valid harus di buang atau di
perbaiki. Dalam proses SPSS alat uji validitas yaag di gunaakan yaitu dengan
kolerasi pearson yaitu dengan kolerasi perason mengkorelasikan antara skor tiap
item dengan skor total item priyatno (2012).
Cara menentukan tabel adalah df=n-2 di mana n merupakan jumlah
sampel,jadi rtabel yang di dapat dalam pengujian validitas:
a. apabila r hitung > rtabel, artinya terdapat korelasi antara variabel x dengan
variabel Y dan di katakan valid.
b. apabila r hitung < r tabel,artinya tidak terdapat korelasi antara variabel x dan
variabel y dan di katakan tidak valid.

3. Uji Realibilitas
Uji realibilitas di gunakan untuk menguji konsistensi alat ukur,apakah
hasilnya tetap konsisten atau tidak jika pengukuran di ulang.instrument kuisioner
yang tidak reliabel maka tidak konsisten untuk pengukuran sehingga hasil
pengukuran tidak dapat di percaya. Uji realibilitas yang di gunakan pada
penelitian ini yaitu menggunkan metode cronbach alpha.uji realibiltas adalah
kurang biasanya menggunakan batasan 0,6 menurut priyatno (2012) , reabilitas
kurang dari 0,6 kurang baik, sedangkan 0,7 dapat di terima dan di atas 0,8 adalah
baik.untuk mengetahui validitas dan reilibilitas data,maka di adakan uji
pendahuluan terhadap kuesioner kepada para responden,kemudian skor (data)
yang di peroleh di uji validitas dan reilibilitas ini dengan menggunakan program
statistic SPSS>

13
4. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah model regresiyang di
gunakan benar-benar menunjukan hubungan yang signifikan.uji asumsi klasik
yang di gunkan dalam penelitian ini terdiri dari uji normalitas,uji heteroskedasitas
a. Uji normalitas
Tujuan asumsi normalitas data adalah untuk menguji apakah variabel
independent dan variabel dependen atau keduanya dalam satu model regresi
yang baik jika data variabelnya berdistribusi mendekati normal atau tidak
normal sama sekali suyatno (2012). Salah satu cara mendeteksi normalitas
data adalah dengan menggunakan norma iprobabilityplot yang pada
prinsipnya suatu data ril di katakan berdistrubusi norma jika data ril mekuti
garis diagonal. Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan jika tidak
dilihat secara hati-hati dan teliti. Oleh karena itu , dalam penelitia ini di
gunakan uji statistic nonprametrik kolmogrov-smirnov (K-S) dimana jika
nilainya memiliki tingkat signivikan >0,05 memenuhiasumsi normalitas
(ghozali,2016).
b. Uji Heteroskedasitisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Ghozali, 2018:120).Pengujian heteroskedastisitas
dapat dengan melihat grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED yaitu ada
atau tidaknya pola tertentu. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai
berikut : 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang
jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2018:137-138). Sebagai cara
untuk memperkuat uji scatterplot terdapat cara lain yaitu dengan pengujian
uji park. Yaitu apabila variabel independen memiliki nilai tingkat signifikansi
melebihi 0,05 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas dalam model regresi penelitian ini.

14
F. Metode Analisis Data
1. Metode Analisis
Untuk analisis data dalam perihal ini dengan menggunakan teknik analisis
statistic inferensial,untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terkait secara simultan maupun persial, di pergunakan model persamaan regresian
linear berganda dengan formula sebagai berikut:
Y=a+b1x1+b2x2+b3x3+E
Di mana:
Y= produktivitas
a= konstanta
b1....b3= koefisien Regresi
X1= kompensasi
X2= motivasi
X3= stres kerja
E= Eror

2. Pengujian Hipotesis
a. Uji t atau Uji parsial
uji t menurut priyatno (2010) di gunakan untuk mengetahui apakah dalam
variabel independent atau bebas (X) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen atau terkait (Y) untuk mengetahui nilai t tabel di
lakukan dengan mencari terlebih dahulu derajat bebas/df (degree of freedom)
yaitu dengan menggunakan rumus df= n-k,di mana yaitu sampel dan k yaitu
banyaknya variabel bebas dan terikat. Tingkat signifikansi yang di gunakan
dalam penelitian ini sebesar 0,05 atau 5% kriteria yang di gunakan dalam
pengambilan keputusan sebagai berikut:
1) Jika nilai t hitung < t tabel dan nilai sig> 0,05 artinya H0 di terima dan
Ha di tolak .maka di nyatakan variabel independent atau bebas (X) tidak
berpengaruh signifikan secara persial terhadap variabeldependen atau
terkait (Y).
2) Jika nilai t hitung > tabel dan nilai sig < 0,05, artinya H0 dan Ha
diterima. Maka dinyatakan variabel indpendent atau bebas (X)

15
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel dependen atau
terikat (Y).
b. Uji simultan (Uji-F)
Menurut Ghozali (2016) uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen. Kriteria pengujinya pada tingkat
signifikan 5% adalah jika F hitung> F tabel maka hipotesis diterima artinya
terdapat pengaruh secara simultan brand image kualitas produk, dan harga
terhadap keputusan pembelian.
Kriteria signifikan sisimultan adalah:
1. Jika signifikansi < 0,05 maka H0 diterima
2. Jika signifikansi > 0,05 maka H0 ditolak
c. Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara 0-1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independent dalam menjelaskan variasi variabel depende
nama terbatas. Jika nilai R 2 tinggi mendekati 1 berarti variabel-variabel
independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi varisi variabel dependen Ghozali (2013).

16

Anda mungkin juga menyukai