Anda di halaman 1dari 4

Muchamad Choirul/20

1. Beragamnya mata uang yang beredar


Saat Indonesia merdeka bermacam-macam mata uang yang ada di pasar. Seperti ORI
(Oeang Republik Indonesia), uang De Javasche Bank dari masa penjajahan, uang
NICA (administrasi kolonial Belanda) dan sebagainya. Nilai tukar mata-uang ini
berubah-ubah dan membingunkan masyarakat serta menyulitkan kegiatan
perekonomian.

>Blokade Belanda
Penjajah Belanda melakukan blokade untuk mencegah masuknya senjata ke para
pejuang dan merusak ekonomi Indonesia, akibatnya terjadi krisis ekonomi. Selain itu
para pejuang harus melakukan penyelundupan untuk mendapat suplai seperti obat dan
senjata.Pilot Abdurrahman Saleh dan Iswahyudi tewas saat pesawatnya jatuh dalam
salah satu upaya menembus blokade Belanda ini. Sementara pelopor Angkatan Laut,
John Lie, berjasa dengan menembus blokade ini dan menjual hasil bumi Indonesia ke
Singapura untuk dibelikan senjata guna melawan Belanda.

>Inflasi tinggi
Karena kondisi perang, blokade dan menyebabkan kenaikan harga yang tinggi, atau
disebut hiperinflasi. Akibatnya harga kebutuhan tidak bisa terjangkau.

2. Menetapkan tiga mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia
Belanda dan mata uang penduduk Jepang.
>Untuk mengatasi kesulitan moneter dengan persetujuan BP-KNIP, Menteri Keuangan Ir.
Surachman melaksanakan pinjaman nasional yang akan dibayarkan kembali selambat-
lambatnya 40 tahun. Pinjaman nasional ini sangat besar artinya bagi pemerintah. Selain
mampu menggerakkan perekonomian, ternyata program ini juga menjadi tolok ukur
kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, terbukti tingkat partisipasi masyarakat sangat
tinggi, dalam kurun waktu tiga bulan saja telah mencapai beberapa ratus juta rupiah.
>Pada tanggal 1 Oktober 1946 pemerintah mengeluarkan uang kertas yang Orang Repoeblik
Indonesia atau ORI. Hal ini disebabkan tanggal 6 Maret 1946, Panglima Sekutu
mengumumkan berlakunya uang NICA (Netherlands Indies Civil Administration) di daerah-
daerah yang diduduki Serikat sebagai pengganti uang Jepang.Hal ini tentu mempersulit posisi
masyarkat, sebab mereka selama ini menyimpan mata uang Jepang,
Dengan pemberlakuan mata uang baru, praktis mata uang mereka tidak berlaku di beberapa
daerah tertentu yang dikuasai oleh NICA. Oleh sebab itu pemerintah mengeluarkan mata
uang baru untuk membantu masyarakat dan meningkatkan daya beli masyarakat.

3. Menteri Keuangan Kabinet Hatta II, Syafruddin Prawiranegara mengusulkan


kebijakan sanering. Sanering adalah pemotongan nilai uang. Pada 20 Maret 1950, semua
uang yang bernilai 5 gulden ke atas dipotong nilainya hingga setengahnya. Nilai itu dianggap
tak akan membebani rakyat kecil. Sebab saat itu, pecahan uang di atas 5 gulden hanya
dimiliki mereka dengan ekonomi menengah ke atas. Pemotongan uang dilakukan secara
harfiah. Lembaran uang digunting dibelah menjadi dua. Potongan pertama menjadi uang
dengan nilai setengahnya. Sementara potongan kedua ditukar sebagai kupon obligasi negara.
Baca juga: Kondisi Ekonomi pada Masa Demokrasi Liberal Obligasi negara yang dipegang
hanya bernilai setengah. Obligasi itu akan dibayar negara 30 tahun kemudian dengan bunga 3
persen setiap tahun. Kebijakan yang dikenal sebagai Gunting Syafruddin itu bertujuan
mengatasi krisis ekonomi. Mulai dari mengatasi inflasi, mengurangi beban utang luar negeri,
dan menanggulangi defisit anggaran sebesar Rp 5,1 miliar. Dengan kebijakan ini, jumlah dan
jenis uang yang beredar bisa berkurang.

4. Para pengusaha pribumi tidak dapat bersaing dengan pengusaha non pribumi dalam
kerangka sistem ekonomi liberal.

>Para pengusaha pribumi memiliki mentalitas yang cenderung konsumtif.

>Para pengusaha pribumi sangat tergantung pada pemerintah.

5. Kredit yang digunakan ternyata tidak dimanfaatkan dengan baik oleh pengusaha
lokal, malah dipindahkan kepada pengusaha Tionghoa secara sepihak.

Kredit yang diberikan pada awalnya dimaksudkan untuk mendorong kegiatan produksi tapi
malah diselewengkan untuk kegiatan konsumsi.

>Kegagalan pengusaha lokal dalam memanfaatkan kredit secara maksimal sehingga kurang
berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia waktu itu.

6. Muncul golongan yang membenci kalangan Cina.

>Menimbulkan permusuhan dan pengrusakan terhadap toko dan harta benda milik
masyarakat Cina.

>Munculnya perkelahian antara masyarakat Cina dan masyarakat pribumi.

7. Program Benteng adalah kebijakan ekonomi yang diluncurkan pemerintah


Indonesia bulan April 1950 dan secara resmi dihentikan tahun 1957. Tujuannya adalah
membina pembentukan suatu kelas pengusaha Indonesia "pribumi" (dalam arti "non-
Tionghoa).
>Sistem ekonomi Ali Baba adalah sistem ekonomi yang pernah diterapkan pada masa
Demokrasi Liberal. Pada sistem ini, pengusaha non-pribumi harus membantu orang pribumi
dalam usahanya dengan memberi pelatihan kepada pengusaha pribumi, dengan memberi
kredit pada pengusaha pribumi.Istilah Ali Baba berasal dari julukan Ali (untuk pengusaha
pribumi) dan Baba (untuk pengusaha non pribumi).
8. Harga Akan Dibentuk di Pasar Bebas
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa sistem ekonomi liberal menganut sistem
ekonomi pasar bebas. Maka semua harga akan dibentuk atau ditentukan di pasar
bebas. Salah satu faktor penentu harga pasar adalah kompetitor.

>Adanya Kebebasan untuk Berusaha dan Bersaing


Sistem ekonomi liberal sangat memberikan kebebasan kepada para pelaku usaha. Sistem ini
merupakan tempat yang cocok bagi para pemilik usaha untuk berusaha dan bersaing dalam
satu bidang usaha atau yang lainnya. Di dalam sebuah pasar, tentu akan ada satu ataupun dua
bisnis yang bergerak di bidang yang sama. Sehingga nantinya akan terjadi persaingan antar
pedagang.

>Campur Tangan Pihak Pemerintah Sangat Terbatas


Didalam sistem ini, pemerintah memiliki akses yang sangat terbatas untuk mengintervensi
urusan perekonomian bisnis yang sedang berjalan. Sebab, semua keputusan ekonomi ada di
tangan masing-masing pemilik usaha. Dalam hal ini pemerintah tidak dapat ikut campur atau
mengubah apapun.

9. Kebijakan dalam Negeri : Terdapat beberapa kebijakan dalam negeri yang


dilakukan, di antaranya: Pidato Penemuan Kembali Revolusi Kita menjadi Garis-garis
Besar Haluan Negara (GBHN). Dan Presiden membentuk DPR-GR setelah sebelumnya
menolak RAPBN.
>Kebijakan luar Negeri : Politik Mercusuar, pengadaan proyek-proyek besar untuk
mengangkat Indonesia menjadi negara yang terkemuka. Politik Poros, Indonesia
melaksanakan hubungan istimewa dengan RCC (Poros Jakarta-Peking). Selain itu juga
dengan Kamboja, Vietnam Utara, dan Korea Utara.

10. Pembentukan Dewan Perancang Nasional (Depernas) Untuk memperbaiki situasi


ekonomi Indonesia, pada 15 Agustus 1959 pemerintah membentuk Depernas yang
dipimpin Mohammad Yamin. Depernas memiliki program dengan nama Pola
Pembangunan Semesta Berencana. Program tersebut terdiri atas Tripola, yaitu proyek
pembangunan, pola penjelasan pembangunan, dan pola pembiayaan pembangunan.

> Setelah membentuk Depernas, pemerintah juga membentuk Bappenas pada 1963. Tugas
Bappenas adalah menyusun rencana pembangunan jangka panjang maupun pendek. Diketuai
langsung oleh Presiden Soekarno.

>Penurunan nilai uang Pada 1950 pemerintah mengumumkan adanya penurunan nilai uang.
Sebagai contoh, uang kertas Rp 500 nilainya akan berubah menjadi Rp 50. Pemerintah juga
membekukan beberapa bank yang memiliki simpanan melebihi Rp 25.000. Hal ini untuk
membendung inflasi dan mengurangi jumlah uang yang ada di tengah masyarakat.
10.Permasalahan hutang dan perekonomian suatu negara:

>Penurunan mata uang di dunia sangatlah berpengaruh derastis, hal ini sudah sering terjadi di
dunia, hal yang mempengarungi penurunan nilai mata uang dunia antara lain adalah
kerjasama antar negara yang semakin berkurang dan beberapa negara maju yang menaikkan
harga suatu barang atau jasa yang ditawarkan.

>Banyak pihak atau negara yang dengan sengaja menaikkan harga suatu barang yang
bertujuan untuk mengambil keuntungan itu sendiri dikarenakan melihat negara yang sedang
ditargetkan adalah negara kecil atau negara berkembang.

>Perkembangan suatu negara juga mempengaruhi ekonomi negara tersebut, biasanya dengan
adanya kemajuan tersebut negara itu akan melakukan hutang ke negara lain agar
perkembangan negara itu sendiri terjaga

>hutang yang ditanggung oleh suatu negara akan semakin memberat dengan berjalannya
waktu atau lebih tepatnya lewat batas waktu pembayaran. Hal ini juga termasuk salah satu
faktor yang mempengaruhi turunnya perekonomian suatu negara.

>Penurunan perekonomian suatu negara juga akan berdampak besar bagi penduduknya
dikarenakan pajak menajadi naik terus menerus dan membebani masyarakat apalagi
masyarakat kalangan bawah.

Pengaruh penurunan ekonomi sangatlah berpengaruh dan dapat menimbulkan banyak


dampak negative di negara tersebut dan hutang negara yang masih menumpuk akan terus
manjadi banyak seiring berjalannya waktu. Solusi dari masalah ini adalah dengan
meningkatkan sumber daya manusia disuatu negara tersebut agar perekonomian negara
tersebut meningkat dan tidak mengalami penurunan.

Peningkatan sumber daya manusia juga sering terjadi di negara negara maju seperti Jepang
dan Amerika Serikat. Hal ini juga menjadi alasan kenapaa negara negara tersebut dapat
berkembang pesat dan biasa dikenal sebagai negara dengan perkembangan yang sangat pesat
sampai beberpa negara sulit untuk mengikuti perkembangan nya.

Anda mungkin juga menyukai