Anda di halaman 1dari 14

Shhhhhhhhh!

KEBIJAKAN EKONOMI
PADA MASA
DEMOKRASI
TERPIMPIN
Nama
kelompokNovi Dwi Andani
Agra Melani

Annisa Kiara Rigi M. Al-Randho D.G

Arza Yuliawati Yudistio Pramudia


admin

card
Emergency meeting
Kegiatan ekonomi

Semua kegiatan ekonomi terpusat di pusat pemerintahan sedangkan daerah


merupakan perpanjangan tangan dari pusat. Langkah-langkah yang diambil
pemerintah untuk mendukung pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut.
1. Pembentukan Badan Perancang.
2. Penurunan Nilai Uang (Devaluasi)
3. Kenaikan laju inflasi
4. Deklarasi Ekonomi (Dekon)
5. Meningkatkan perdagangan dan perkreditan Luar Negeri
6. Kebijakan lain pemerintah.
Upaya pemerintah masih belum mampu mengatasi pelemahan ekonomi lebih
lanjut, terutama perbaikan di sektor moneter.
Gunting Syafruddin adalah kebijakan moneter yang ditetapkan oleh
Syafrudin Prawiranegara, Menteri Keuangan dalam Kabinet Hatta II,
yang mulai berlaku pada jam 20.00 tanggal 10 Maret 1950.[1] Kebijakan
itu dikenal sebagai kebijakan berani yang ditetapkan Pemerintah
Indonesia dengan cara menggunting fisik uang kertas.[2] Menurut
kebijakan itu, "uang merah" (uang NICA) dan uang De Javasche Bank
dari pecahan Rp 5 ke atas digunting menjadi dua.[4] Guntingan kiri tetap
berlaku sebagai alat pembayaran yang sah dengan nilai setengah dari
nilai semula sampai tanggal 9 Agustus pukul 18.00. Mulai 22 Maret
sampai 16 April, bagian kiri itu harus ditukarkan dengan uang kertas
baru di bank dan tempat-tempat yang telah ditunjuk.

A. Kebijakan gunting
syafruddin
B. Nasionalisme
De Javasche Bank
sirkulasi yang artinya bank(DJB)
DJB yang kini menjadi Bank Indonesia, ditetapkan menjadi bank
ini menerbitkan mata uang untuk Hindia
Belanda. Tujuan De Javasche Bank didirikan adalah untuk membantu
permasalahan keuangan dan perekonomian kolonial Hindia Belanda
yang memburuk setelah bangkrutnya VOC. Maka dari itu, pemerintah
menugaskan bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Republik Indonesia
(BRI) untuk menjadi bank sirkulasi yang menerbitkan dan mengedarkan
mata uang Indonesia yaitu Oeang Republik Indonesia (ORI). Setelah
adanya keputusan untuk menasionalisasikan bank DJB milik Hindia
Belanda, kemudian pemerintah membentuk panitia nasionalisasi DJB
pada tanggal 19 Juni 1951.
Ciri Ciri Karangan
C. Ekonomi gerakan banteng

Tujuan dilaksanakannya sistem ekonomi gerakan benteng adalah


memberikan kredit lunak untuk pengusaha pribumi. Yang menjadi
tujuan program ekonomi gerakan benteng adalah membina para
pengusaha bumiputra agar bisa bersaing atau sejajar dengan para
pengusaha dari kalangan tionghoa. Selain itu, tujuan dilaksanakan
program sistem ekonomi gerakan benteng adalah sebagai upaya
pemerintah untuk melakukan pemulihan perekonomian saat itu. Tujuan
dilaksanakannya sistem ekonomi gerakan benteng adalah tentulah
memberikan kemudahan bagi pengusaha pribumi dalam menjalankan
bisnis. Dalam aspek lainnya, yang menjadi tujuan program ekonomi
gerakan benteng adalah untuk melindungi para pengusaha pribumi dari
persaingan pengusaha non pribumi.
D. Gerakan asaat

Gerakan Assaat merupakan program ekonomi yang diinisiasi oleh Mr.Assaat pada 1956. Program Assa adalah
meningkatkan produktivitas pengusaha pribumi dan melindungi mereka dari dominasi ekonomici asing serta keturunan
China.

E. Nasionalisme perusahaan belanda


UNDANG-UNDANG TENTANG NASIONALISME PERUSAHAAN-PERUSAHAAN
MILIK BELANDA
• Kehidupan dalam taraf perjuangan pada masa ini dalam rangka pembatalan
K.M.B dan perjuangan pembebasan Irian Barat tersebut sudah tiba waktunya
untuk mengeluarkan ketegasan terhadap perusahaan-perusahaan milik Belanda
yang berada di dalam wilayah Republik Indonesia berupa nasionalisasi dari
perusahaan-perusahaan milik Belanda untuk dijadikan milik Negara, dengan
nasionalisasi perusahaan-perusahaan milik Belanda tersebut dimaksudkan untuk
memberi kemanfaatan sebesar-besarnya pada masyarakat Indonesia dan pula
untuk memperkokoh keamanan dan pertahanan Negara

CATATAN
• Undang-undang ini mulai berlaku pada hari diundangkan 31 Desember 1957, dan
mempunyai daya surut sampai tanggal 3 Desember 1957.
F. Pelaksanaan Pembangunan Nasional Pembangunan nasioanal
adalah upaya untuk meningkatkan seluruh aspek kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara yang sekaligus merupakan
proses pembangunan keseluruhan sistem penyelenggaraan
negara untuk mewujudkan tujuan nasional. Pelasanaan
pembangunan mewujudkan aspek kehidupan bangsa, yaitu
aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan
keamanan secara berencana, menyeluruh, nasional dalam
rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat
dengan bangsa lain yang lebih maju. Oleh karena itu,
sesungguhnya pembangunan nasional merupakan pencerminan
kehendak untuk terus menerus meningkatkan kesejahteraan
kehidupan masyarakat dan penyelenggaraan negara yang maju
dan demokrasi berdasarkan Pancasila. Dalam pembangunan
dewasa ini, unsur manusia, unsur sosialbudaya, dan unsur
lainnya harus mendapatkan perhatian yang seimbang.
Masyarakat adalah pelaku utama pembangunan dan pemerintah
berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta
menciptakan suasana yang menunjang.
G. Evaluasi mata uang rupiah
G. Evaluasi mata uang rupiah
Devaluasi mata uang adalah suatu tindakan penyesuaian nilai tukar mata uang
terhadap mata uang asing lainnya yang dilakukan oleh Bank Sentral atau Otoritas
Moneter yang mengadopsi sistem nilai tukar tetap. Mata uang suatu negara dikatakan
mengalami kelebihan nilai dapat dilihat dari perbedaan inflasi kedua negara.

H. Deklarasi ekonomi
Proses pencetusan Deklarasi Ekonomi
Untuk memperbaiki kondisi ekonomi di Indonesia secara menyeluruh, pada 28 Maret
1963 Presiden Soekarno mencetuskan Deklarasi Ekonomi . Beberapa peraturan yang
dicabut adalah Pelaksanaan dari ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Presiden ini,
termasuk penetapan peraturan peralihan berhubung dengan ketentuan dalam pasal 4
ayat 1, dilakukan oleh Menteri Urusan Bank Sentral/Pimpinan L.A.A.P.L.N., Menteri
Perdagangan dan Menteri Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan. Agar supaya
setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Presiden
ini dengan penempatan dalam Lembaran-Negara Republik Indonesia. Penyebab
kegagalan Salah satu langkah yang diambil pemerintah dalam mengatasi
permasalahan ekonomi pada masa demokrasi terpimpin adalah Deklarasi Ekonomi.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai