Anda di halaman 1dari 11

SEJARAH SENAM LANTAI

Senam lantai adalah kegiatan olahraga yang cara gerakan dan bentuk
latihannya dilakukan di lantai dengan menggunakan alas berupa matras.
Sejarah senam lantai sudah ada semenjak 2700 sebelum masehi.
Konon katanya, senam lantai bermula dari Tiongkok yang diperkenalkan
oleh para biksu. Dulu belum dikategorisasikan sebagai senam lantai.
Awal kelahiran gerakan-gerakan diperuntukan untuk bela diri dan
pengobatan.
Senam lantai juga disinyalir sudah ada sejak zaman Yunani kuno. Saat
itu, masyarakat Yunani sudah akrab dengan beragam olahraga senam,
salah satunya senam lantai.

Senam bagi masyarakat Yunani berguna sebagai pemanasan Senam


lantai juga disinyalir sudah ada sejak zaman Yunani kuno. Saat itu,
masyarakat sebelum melakukan olahraga yang lebih berat. Terlebih,
waktu itu, Yunani begitu terkenal dengan Olimpiade Kuno yang
memperlombakan beragam cabang olahraga, seperti gulat, tinju,
penthatlon, hingga balap kereta.

Namun, seiring berjalannya waktu, senam lantai terus mengalami


perubahan. Adolf Spiess (1810-1858) dan Justus Carl Lion (1829-1901)
menjadi tokoh utama dalam perubahan ini. Mereka mengadopsi
beragam gerakan senam, terutama senam akrobatik, sebagai gerakan
dasar dari senam lantai.

Sementara, senam lantai di Indonesia mulai dikenal pada 1912.


Angkatan laut kerajaan Belanda, Dr. H. F. Minkema, menjadi sosok
penting yang menyebarluaskan olahraga ini di Tanah Air.

Minkema mengajarkan olahraga senam, diantaranya senam lantai di


sekolah-sekolah milik Belanda. Alhasil, perkembangan olahraga ini kian
pesat dan berujung pada terbentuknya Persatuan Senam Indonesia
(Persani) pada 1963.
MACAM-MACAM GERAKAN SENAM LANTAI

1.Berguling ke depan(forward roll) Gerakan ini dilakukan dengan


berguling ke depan dengan urutan bagian tubuh yang menyentuh lantai
mulai dari tengkuk, punggung, pinggang, dan belakang panggul.

2. Berguling Belakang (Back Forward)


Gerakan ini dilakukan dengan berguling ke belakang dengan urutan
bagian tubuh yang menyentuh lantai mulai dari pinggul, pinggang
belakang, punggung, kepala bagian belakang, dan kedua kaki.

3. Berdiri dengan Kepala (Headstand)


Gerakan ini berupa sikap berdiri terbalik dengan kepala dan kedua
tangan sebagai tumpuan.

4. Berdiri dengan Kedua Tangan (Handstand)


Gerakan ini berupa sikap berdiri terbalik dengan kedua tangan sebagai
tumpuan.

5. Guling lenting(neck spring)


Gerakan ini dilakukan dengan melenting ke depan atas yang dimulai dari
dahi, kemudian ke kepala, bahu, pinggang, pinggul, dan kedua tungkai
serta kedua lengan ikut melenting ke atas. Gerakan diakhiri dengan
kedua kaki mendarat bersama.

6. Kayang (Bridge)
Gerakan ini dilakukan dengan meregangkan dan mengangkat perut dan
panggul dalam posisi terbalik. Diawali dengan posisi berbaring, angkat
perut dan panggul bersamaan. Tubuh bertumpu pada tangan dan kaki.

7. Salto (Summer Vault)


Salto adalah gerakan melompat dengan memutar tubuh dengan urutan
seperti berguling atau rolling.

8. Lompat Harimau (Tiger Sprong)


Gerakan ini dilakukan dengan melompati benda dengan posisi tangan
menjulur ke depan dan tubuh membujur lurus saat melompat.

9. Lompat Kangkang (Straddle Vault)


Gerakan ini dilakukan dengan melompati benda seperti tiger sprong,
tetapi posisi kaki membuka ke samping saat melompat.

10. Stut
Gerakan ini diawali dengan sikap duduk di matras dengan kedua kaki
rapat atau dari sikap berbaring telentang. Lalu dilanjutkan dengan
mengangkat kedua kaki ke belakang dan kedua tangan bertumpu pada
matras di sisi telinga. Posisi akhir berupa handstand.
MANFAAT GERAKAN SENAM LANTAI

1. Membuat Tubuh Menjadi Lentur


Senam lantai bermanfaat untuk membuat tubuh kita menjadi lebih lentur,
dengan rutin melakukan senam lantai kamu akan dapat bergerak lebih
fleksibel, sehingga kamu akan terhindar dari cedera saat melakukan
aktivitas lainnya.
2. Menguatkan Tulang

Dalam aktivitas senam lantai, tubuh dilatih untuk menahan beban diri
sendiri, jika dilkakukan dengan rutin maka bisa menguatkan tulang,
memperkuat tulang-tulang sejak dini, dapat mengurangi risiko penyakit
osteoporosis di hari tua nanti, maka perbanyaklah olahraga seperti
senam lantai.

3. Membakar Kalori dalam Tubuh


melakukan senam lantai secara rutin, kalori yang terbakar juga akan
semakin banyak. Kalori dalam tubuh terbakar karena ketika melakukan
senam lantai, kita melibatkan beberapa anggota tubuh seperti otot-otot
lengan, kaki, punggung, baju, perut, dan paha untuk melakukan senam.
4. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Senam lantai juga memiliki manfaat untuk meningkatkan daya tahan
tubuh. Tubuh yang rutin melakukan kegiatan senam lantai akan
terbentuk perlindungan yang kuat secara otomatis. Hal ini akan
menurunkan risiko untuk terkena penyakit pada tubuh
5. Meningkatkan Kekuatan Otot

senam lantai ini melibatkan seluruh anggota tubuh kita untuk bergerak.
Dalam pergerakannya secara tidak langsung membuat otot akan
mengenali beban yang didapat dari senam ini. Setelah otot sudah mengenal
maka otot lama kelamaan akan menguat dengan sendirinya.

Berguling ke depan(Forward Roll)


Berguling ke belakang(Back Forward)

Berguling dengan kepala(Headstand)


Berdiri dengan Kedua Tangan (Handstand)

Organisasi Olahraga yang Menaungi Olahraga Senam


Lantai
olahraga senam lantai di Indonesia berada di bawah naungan
Persani atau Persatuan Senam Indonesia. Organisasi ini
dibentuk pada 14 Juli 1963. Persani bertugas untuk membina
atlet, pelatih, dan pembina olahraga senam supaya berhasil
meraih prestasi. Sementara pada tingkat internasional,
Federation Internationale de Gymnastique atau FIG yang
menjadi induk organisasi olahraga senam.
Guling lenting(neck spring)

Kayang(bridge)
Salto(summer vault)

Lompat harimau(tiger sprong)


Lompat Kangkang (Straddle Vault)

Stut
ALAT-ALAT SENAM LANTAI
Pada aktivitas senam lantai, ada gerakan senam lantai tanpa alat dan
ada pula gerakan senam lantai menggunakan alat, berikut adalah
contoh alat yang digunakan saat senam lantai.

1.Kuda-Kuda Pelana
Alat ini berfungsi untuk melatih lompatan. Bentuk dari alat ini menyerupai
seperti dudukan yang berada di punggung kuda.

2.Palang Tunggal
Alat ini digunakan untuk menunjang berbagai gerakan yang menantang.
Ketinggian dari palang tunggal ini disesuaikan dengan gerakan yang dilakukan.

3.Gelang-Gelang
Alat ini tingginya adalah 2,8 meter – 3 meter dengan diameter 13 cm. Gelang –
gelang akan dihubungkan dengan dua tali sehingga pesenam dapat bergantung
pada alat ini. jarak antar gelang adalah 50 cm.

4. Matras
Alat yang sering digunakan saat melakukan senam lantai adalah matras,
matras akan berfungsi sebagai alas supaya dapat terhindar dari cedera.

Anda mungkin juga menyukai