Olahraga tersebut bisa dilakukan siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan.
Sesuai namanya, senam lantai dilakukan di atas permukaan lantai dengan menggunakan
alas. Adapun alas yang biasa digunakan ialah berupa matras.
Adanya matras tersebut sebagai alat bantu utama yang berfungsi untuk mengurangi
risiko terjadinya kecelakaan. Hal itu dikarenakan saat melakukan gerakan senam sering
bersentuhan dengan lantai.
Gerakan senam lantai tersebut bisa dilakukan di mana saja, baik di dalam maupun luar
ruangan. Pada umumnya, di dalam pertandingan resmi, senam lantai dilakukan di atas
lantai yang memiliki ukuran 12×12.
Untuk memahami lebih dalam perihal senam lantai, kamu bisa membaca sejarah adanya
olahraga tersebut, terutama di Indonesia.
Berikut ini rangkuman mengenai sejarah, macam-macam gerakan dan manfaat senam
lantai, seperti dilansir dari Dikatama dan Resaja, Selasa (3/11/2020).
Pada abad ke-20, senam mulai populer dan menyebar di seluruh dunia. Perkembangan
olahraga ini sangat pesat hingga akhirnya mempunyai banyak cabang, satu di antaranya
adalah senam lantai.
Sementara, awal masuknya senam di Indonesia ialah pada 1912, saat masa penjajahan
Belanda. Masuknya olahraga senam tersebut bersamaan dengan ditetapkannya
pendidikan kebugaran jasmani sebagai satu di antara mata pelajaran wajib di sekolah.
Senam yang pertama kali dikenalkan pada waktu itu adalah senam versi negara Jerman.
Senam dari Jerman tersebut lebih menekankan berbagai gerakan yang kaya akan alat
pendidikan.
Pada 1916, senam versi Jerman ini diubah dengan memakai sistem dari Swedia. Dalam
sistem dari Swedia tersebut lebih menekankan menfaat gerakan senam.
Di sisi lain, penemu sistem senam lantai tersebut ialah seorang perwira kesehatan yang
berasal dari angkatan laut kerajaan Belanda bernama Dr. H. F. Minkema.
Melalui Minkema inilah sejarah perkembangan senam lantai di Indonesia mulai
menyebar ke beberapa wilayah. Tak hanya itu, pada 1918, Minkema juga membuka
kursus senam Swedia tersebut.
Baru pada 1964, Indonesia kali pertama ikut serta dalam perlombaan senam lantai
bertaraf Internasional di GANEFO I (Games of the New Emerging Forces).
Macam-Macam Gerakan Senam Lantai
- Meningkatkan Kelenturan
Semakin sering melakukan senam lantai, maka otot kalian akan menjadi lebih lentur
dan bisa dilatih untuk melakukan gerakan yang lebih sulit. Selain itu, badan yang lebih
lentur juga akan mengurangi risiko cedera.
- Menguatkan Tulang
Tidak hanya melatih otot, senam lantai juga bisa kalian lakukan untuk menjaga
kesehatan dan kekuatan tulang.
- Membakar Kalori
Gerakan senam lantai juga ampuh untuk membakar kalori jika dilakukan dengan rutin.
Jika kalian ingin olahraga yang simpel tapi tetap ingin bergerak banyak, senam lantai
bisa menjadi pilihan olahraga harian untuk membakar kalori.
- Membentuk Otot
Gerakan senam lantai biasanya melibatkan hampir seluruh otot tubuh. Karena dalam
setiap gerakan kalian akan menggunakan otot di lengan, kaki, punggung, bahu dan
perut. Orang yang rajin melakukan senam lantai biasanya memiliki tubuh yang singset
dan tidak berlemak.
Karena senam lantai bisa membuat tubuh kalian menjadi lebih sehat, olahraga ini tentu
bisa mencegah risiko kalian tertular penyakit tertentu. Tubuh yang selalu sehat dan
bugar bisa menurunkan risiko kalian terkena penyakit serius seperti asma, kanker,
obesitas dan diabetes.
Cara Melakukan Roll Depan (Forward Roll)
Roll depan-roll belakang
Roll depan (gerakan guling depan) adalah gerakan menggelinding ke arah depan dengan cara
tubuh dibuat membentuk bulatan. Sebuah benda dapat menggelinding dengan baik apabila
benda tersebut berbentuk bulat atau permukaannya berbentuk lengkungan tanpa sudut.
Gerakan roll depan dapat dilakukan dengan dua cara, sebagaimana dikutip di buku-buku
Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan oleh Drs Muhajir, MEd dan buku Mandiri Belajar
Tematik SD/MI Kelas 4 PJOK oleh Anggia Eka, yaitu sebagai berikut:
Cara melakukan roll depan dengan awalan jongkok adalah sebagai berikut:
1.Berjongkok dengan kedua tangan dan kaki rapat. Kedua telapak tangan (tapak) ditempatkan
di matras
2. Angkat panggul ke atas dengan bertumpu pada kedua tangan di lantai. Kedua tangan tidak
dibenarkan terangkat dari matras agar badan dapat dicondongkan.
3. Kedua siku tangan dibengkokkan dengan panggul tetap ditinggikan. Kemudian, masukkan
kepala di antara kedua tangan dengan meletakkan kepala belakang di matras.
4.Badan yang telah dicondongkan ke depan tersebut dijatuhkan ke depan. Pada saat
mengguling, kedua tangan cepat memeluk kedua lutut dan dirapatkan ke dada dengan sikap
kepala menunduk (dagu dirapatkan ke dada).
6. Latihan di atas dilakukan berulang-ulang, sehingga dapat mengakhiri gerakan dalam sikap
berjongkok.
Cara melakukan gerakan roll dengan awalan berdiri adalah sebagai berikut:
1.Sikap awal berdiri tegak, kedua kaki rapat, dan kedua tangan di samping badan serta
pandangan lurus ke depan.
2.Gerakannya sama seperti gerakan roll depan dari sikap awal jongkok, tetapi pada waktu
badan berguling ke depan kedua tungkai tetap lurus.
3.Pada waktu kedua tumit menyentuh lantai, secepat mungkin badan di dorong ke depan
sehingga badan berdiri tegak.
4.Kedua telapak tangan ditolakkan pada matras atau lantai untuk membantu mendorong badan
ke atas sehingga badan berdiri tegak.
5.Sikap akhir berdiri tegak dan kedua kaki rapat, kedua tangan lurus ke atas agak serong ke
belakang, serta badan agak melanting ke belakang. Pandangan lurus ke depan.
Cara Melakukan Gerakan Roll Belakang (Back Roll)
Roll depan-roll belakang Foto: (Kemendikbud)
Gerakan roll belakang adalah gerakan menggulingkan badan ke belakang di mana posisi badan
tetap harus membulat, yaitu kaki dilipat, lutut melekat di dada, dan kepala ditundukkan sampai
dagu melekat di dada. Gerakan roll belakang dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut:
Cara melakukannya gerakan roll belakang dengan awalan jongkok adalah sebagai berikut:
1. Sikap permulaan dalam posisi jongkok, kedua tangan di depan, dan kaki sedikit rapat.
3.Pada saat panggul mengenai matras, kedua tangan segera dilipat ke samping telinga dan
telapak tangan menghadap ke bagian atas untuk siap menolak.
4.Kaki segera diayunkan ke belakang melewati kepala dengan dibantu oleh tolakan dari kedua
tangan. Kedua kaki dilipat sampai ujung kaki dapat mendarat di atas matras, lalu kembali ke
sikap jongkok.
Berikut cara melakukan roll belakang dengan awalan berdiri, seperti dikutip di buku Penjas
Orkes SMA Kelas 11 oleh Moh. Gilang:
2. Dorong panggul ke belakang, bungkukkan badan, lengan lurus ke depan, dagu dekat pada
dada, tungkai tetap lurus.
3. Jatuhkan panggul pada matras, kedua kaki tetap lurus diteruskan dengan gerakan mengguling
ke belakang, tangan menumpu matras di samping kepala, kaki diayunkan ke belakang terus ke
bawah untuk menumpu pada matras serentak tangan menolak, kemudian kembali sikap tegak.