Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Senam Lantai

Pengertian senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras. Gerakan olahraga ini
melibatkan berguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan atau kaki
untuk mempertahankan sikap seimbang atau untuk melompat ke depan atau belakang. Olahraga
ini terkadang juga disebut dengan latihan bebas, karena gerakan senam lantai dilakukan tanpa
menggunakan peralatan khusus. Peralatan yang digunakan umumnya hanya untuk meningkatkan
fungsi gerakan kelentukan, pelemasan, kekuatan, keterampilan, dan keseimbangan.

Senam berasal dari bahasa Inggris disebut “Gymnastic” yang berasal dari kata “gymnos”
melakukan latihan senam di ruangan khusus yang disebut “Gymnasium” atau “Gymnasion”.
Senam merupakan suatu cabang olah raga yang melibatkan performa gerakan yang
membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur.

Pengertian lain dari senam adalah suatu cabang olahraga latihan tubuh yang dibentuk dan dipilih
secara sengaja, sadar dan terencana, serta disusun secara sistematis dengan tujuan untuk
meningkatkan kesegaran jasmani, menjadikan keterampilan berkembang dan menanamkan nilai
mental spiritual.

Pengertin Senam Menurut Para Ahli


Berikut Adalah Pengertin Senam Menurut Para Ahli.

Mahendra (2000:14)
Menurut Mahendra, pengertian senam adalah kegiatan utama yang paling bermanfaat dalam
mengembangkan komponen fisik dan kemampuan gerak (motorability).

Madijono (2010:1)
Menurut Madijono senam adalah suatu bentuk latihan jasmani yang sistematis, teratur dan
terencana dengan melakukan gerakan-gerakan yang spesifik untuk memperoleh manfaat dalam
tubuh.

Sutrisno dan Khadafi (2010:60)


Pengertian senam menurut Sutrisno dan Khadafi adalah setiap bentuk latihan fisik yang disusun
secara sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana untuk
mencapai tujuan tertentu.

Margono (2009:19)
Menurut Margono, pengertian senam adalah latihan gerakan tubuh yang dipilih dan diciptakan
dengan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan
pribadi secara harmonis.

Imam Hidayat dalam Hendra Agusta (2009:9)


Menurut Imam Hidayat dalam Hendra Agusta (2009:9), senam adalah suatu bentuk latihan tubuh
yang terpilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun
secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan
dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual.

Peter H. Werner dalam Muhajir (2006:70)


Mnurut H. Werner, senam adalah latihan tubuh pada lantai atau pada alat yang dirancang untuk
mingkatkan daya tahan kekuatan, kelenturan, kelincahan, koordinasi serta kontrol diri.

Muhajir (2006:71)
Menurut Muhajir, pengertian senam adalah kegiatan utama paling bermanfaat untuk
mengembangkan komponen fisik dan komponen gerak.

Sejarah Senam Lantai


Tidak diketahui sejak kapan sejarah senam lantai ini ada. Namun untuk senam sendiri,
diperkirakan sudah ada sejak zaman Yunani Kuno. Pada tahun 1776, seorang berkebangsaan
Jerman mencoba memasukkan senam ke dalam pendidikan sekolah. Di tahun yang sama, Johan
Christian Fedrich Gathmuts menciptakan gerakan senam yang sistematis yang disebut dengan
Gymnastick Furfie Jugend. B Berkat jasanya dalam dunia senam, Gathmuts dinobatkan sebagai
bapak senam dunia. Perkembangan senam di Indonesia sendiri dimulai sekitar tahun 1963, saat
pelaksanaan GANEFO (pesta olahraga negara-negara berkembang) pertama di Jakarta.
Sebelumnya, Indonesia hanya mengenal senam dasar yang diajarkan pada masa penjajahan
Jepang yang disebut dengan Taiso. Tahun 1977, dosen STO (Sekolah Tinggi Olahraga) berhasil
menciptakan gerakan senam yang dinamakan Senam Pagi Indonesia. Gerakan senam ini
merupakan gabungan dari gerakan Taiso dan jurus pencak silat. Senam ini kemudian
berkembang menjadi senam SKJ.
Senam lantai disinyalir sudah ada sejak zaman Yunani kuno. Saat itu, masyarakat Yunani sudah
akrab dengan beragam olahraga senam, salah satunya senam lantai.
Senam bagi masyarakat Yunani berguna sebagai pemanasan sebelum melakukan olahraga yang
lebih berat. Terlebih, waktu itu, Yunani begitu terkenal dengan Olimpiade Kuno yang
memperlombakan beragam cabang olahraga, seperti gulat, tinju, penthatlon, hingga balap kereta.
Namun, seiring berjalannya waktu, senam lantai terus mengalami perubahan. Adolf Spiess
(1810-1858) dan Justus Carl Lion (1829-1901) menjadi tokoh utama dalam perubahan ini.
Mereka mengadopsi beragam gerakan senam, terutama senam akrobatik, sebagai gerakan dasar
dari senam lantai.
Sementara, senam lantai di Indonesia mulai dikenal pada 1912. Angkatan laut kerajaan Belanda,
Dr. H. F. Minkema, menjadi sosok penting yang menyebarluaskan olahraga ini di Tanah Air.
Minkema mengajarkan olahraga senam, diantaranya senam lantai di sekolah-sekolah milik
Belanda. Alhasil, perkembangan olahraga ini kian pesat dan berujung pada terbentuknya
Persatuan Senam Indonesia (Persani) pada 1963.

Gerakan Dasar Senam Lantai

1. Guling depan

Guling depan (forward roll) adalah berguling ke depan dengan menggunakan bagian atas
belakang badan (tengkuk, punggung, pinggang, dan panggul bagian belakang). Latihan guling ke
depan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu guling ke depan dengan awalan sikap berdiri dan
awalan jongkok.
Urutan langkah melakukan:

a. Guling Depan dengan Awalan Berdiri

a.1 Berdiri tegak, kedua tangan lurus di samping badan.


a.2 Angkat kedua tangan ke depan, bungkukkan badan, letakkan kedua telapak tangan di atas
matras, posisi kaki lurus.
a.3 Siku ke samping, masukkan kepala di antara dua tangan.
a.4 Sentuhkan bahu ke matras.
a.5 Bergulinglah ke depan.
a.6. Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan merangkul lutut.
a.7 Sikap akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak.

b. Guling Depan dengan Awalan Jongkok

Diawali dengan sikap jongkok, kedua kaki rapat, letakkan lutut ke dada, dan kedua tangan
bertumpu di depan ujung kaki kira-kira 40 cm.
Bengkokkan kedua tangan, letakkan pundak pada matras dengan menundukkan kepala dan
dagu sampai ke dada.
Lanjutkan dengan melakukan gerakan berguling ke depan. Ketika panggul menyentuh matras,
peganglah tulang kering dengan kedua tangan menuju posisi jongkok.

2. Guling Belakang
Guling belakang (back roll) adalah menggulingkan badan ke belakang dengan posisi badan
tetap harus membulat, yaitu kaki dilipat, lutut tetap melekat di dada, dan kepala ditundukkan
sampai dagu melekat di dada.

Urutan langkah melakukan:

a. Posisi jongkok, kedua kaki rapat, dan tumit diangkat.


b. Kepala menunduk, dagu rapat ke dada, kemudian kaki menolak ke belakang.
c. Pada saat punggung menyentuh matras, kedua tangan segera dilipat ke samping telinga dan
telapak tangan menghadap ke bagian atas untuk siap menolak.
d. Kaki segera diayunkan ke belakang melewati kepala dibantu oleh kedua tangan menolak
kuat dan kedua kaki dilipat sampai ujung kaki dapat mendarat diatas matras ke sikap jongkok.
3. Gerakan Guling Lenting

Gerakan guling lenting adalah gerakan melenting badan ke atas-depan yang disebabkan oleh
lemparan kedua kaki dan tolakan kedua tangan. Latihan gerakan guling lenting ini dibedakan
menjadi dua berdasarkan dengan tumpuannya, yaitu bertumpu pada tengkuk dan kepala.

Urutan langkah melakukan:

a. Latihan Guling Lenting Tengkuk

a. 1 Sikap permulaan berbaring menelentang atau duduk telunjur.


a.2 Mengguling ke belakang, tungkai lurus, kaki dekat kepala, lengan bengkok, tangan
menumpu disamping kepala, ibu jari dekat dengan telinga.
a.3 Mengguling ke depan disertai dengan lecutan tungkai ke atas depan, tangan menolak
badan melayang dan membusur, kepala pasif.
a.4 Mendarat dengan kaki rapat, dorong panggul ke depan, badan membusur lengan lurus ke
atas.

b. Latihan Guling Lenting Kepala

b.1 Membungkuk bertumpu pada kaki dan membentuk segitiga sama sisi punggung tegak lurus,
tungkai rapat dan lurus, jari-jari kaki bertumpu di lantai.
b.2 Mengguling ke belakang disertai lecutan tungkai serentak tangan menolak sekuat-kuatnya,
kepala pasif badan melayang dan membusur.
b.3 Mendarat dengan kaki rapat badan membusur dan lengan ke atas

4. Kayang

Kayang merupakan salah satu gerakan senam lantai. Posisi kaki bertumpu dengan empat titik
dalam keadaan terbalik dengan meregang dan mengangkat perut dan panggul.

Urutan langkah melakukan:

a. Sikap permulaan berdiri, kedua tangan menumpu pada pinggul.


b. Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala dilipat ke belakang.
c. Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan.
d. Posisi badan melengkung bagai busur.

5. Berdiri dengan Menggunakan Tangan (Handstand)

Berdiri dengan menggunakan tangan adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kedua tangan
dengan siku-siku lurus ke atas. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan hand stand
adalah harus dilakukan di atas landasan atau alas yang keras, seperti lantai, agar seimbang.

Urutan langkah melakukan:

a. Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.


b. Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lengan keras, pandangan
sedikit ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai depan
bengkok sedang tungkai belakang lurus.
c. Ayunkan tungkai belakang ke atas, kencangkan otot perut.
d. Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan badan dan lengan, pandangan
diantara tumpuan tangan, badan dijulurkan ke atas.

6. Berdiri dengan Menggunakan Kepala (Headstand)

Berdiri dengan menggunakan kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan
kedua tangan dengan siku-siku ditekuk dan telapak tangan sebagai tumpuannya. Sama halnya
dengan handstand, headstand juga harus dilakukan di atas landasan atau alas yang keras.

Urutan langkah melakukan:

a. Berdiri dengan kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan ditopang oleh
kedua tangan.
b. Sikap permulaan membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan. Dahi dan tangan
membentuk segitiga sama sisi.
c. Angkat tungkai ke atas satu per satu bersamaan. Untuk menjaga agar badan tidak
mengguling ke depan, panggul ke depan, dan punggung membusur.
d. Berakhir pada sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke atas.
7. Lompat Jongkok(lompat harimau)
Teknik untuk loncat jongkok dasarnya hampir sama dengan loncat kangkang. Karena tahap
latihannya sama yaitu awalan, tolakan, melewati peti lompat dan mendarat.

Urutan langkah melakukan:

a. Awalan dilakukan dengan lari secepat mungkin dan badan condong ke depan.
b. Kedua kaki menolak pada papan tolakan disertai ayunan lengan ke atas, badan melayang
tangan menumpu pada pangkal peti, lengan lurus, pandangan ke depan tangan.
c. Segera kedua tangan menolak dengan sekuat tenaga, lutut dilipat ke dada, luruskan tungkai
saat berada di atas bagian ujung peti.
d. Mendarat dengan ujung kaki, lutut mengeper, lengan direntangkan ke atas

8. Meroda

Gerak memutar tubuh dari sikap menyamping dengan tumpuan gerakan pada kedua kaki dan
tangan. Latihan meroda dapat dilakukan secara bertahap yaitu dari melakukan satu kali
gerakan meroda, apabila sudah merasakan baik dapat ditingkatkan menjadi beberapa kali
gerakan:

a. Mula-mula berdiri tegak menyamping, kedua kaki dibuka sedikit lebar, kedua tangan lurus ke
atas serong ke samping (menyerupai huruf V) dan pandangan ke depan.
b. Kemudian jatuhkan badan ke samping kiri, letakkan telapak tangan ke samping kiri,
kemudian kaki kanan terangkat lurus ke atas. Disusul dengan meletakkan telapak tangan di
samping tangan kiri.
c. Saat kaki kanan diayunkan, maka kaki kiri ditolak pada lantai, sehingga kedua kaki terbuka
dan serong ke samping.
d. Kemudian letakkan kaki kanan ke samping tangan kanan, tangan kiri terangkat disusul
dengan meletakkan kaki kiri di samping kaki kanan.
e. Badan terangkat, kedua lengan lurus ke atas ke posisi semula.

9. Sikap Lilin

Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan gerakan senam lantai yang satu ini. Gerakan
sikap lilin mengandalkan kekuatan otot perut sehingga sering dijadikan sebagai gerakan untuk
mengecilkan perut. Gerakan ini juga melatih kelentukan otot pinggang, punggung, dan leher.

Cara melakukan sikap lilin adalah sebagai berikut ini:

a. Mulai dengan posisi berbaring dan letakkan kedua tangan di sisi tubuh
b. Angkat kaki membentuk sudut 90 derajat
c. Angkat pinggang Anda dan pastikan kaki tetap vertikal dari tanah (Anda bisa menggunakan
tangan untuk membantu mengangkat pinggang
d. Tahan posisi selama beberapa detik, kemudian turunkan pinggang secara perlahan.

Manfaat Senam Lantai

Sama halnya seperti jenis olahraga lainnya, olahraga satu ini dapat memberikan berbagai
manfaat untuk kesehatan. Jenis senm ini dapat membantu Anda untuk melatih kekuatan,
kelincahan, kelentukan, keseimbangan, dan koordinasi Anda.
a. Berikut adalah berbagai manfaat senam lantai jika dilakukan dengan benar dan secara rutin:
b. Kelincahan tubuh semakin meningkat
c. Memperkuat otot lengan, kaki, paha, pinggang, perut, dan dada
d. Menambah kekuatan fisik Membantu melatih keseimbangan tubuh
e. Memperbaiki postur tubuh
f. Melatih focus
g. Membantu membakar lemak
h. Membantu menurunkan berat badan
i. Melancarkan sirkulasi darah
h. Meningkatkan kesehatan jantung.

Anda mungkin juga menyukai