Anda di halaman 1dari 3

TUGAS CERPEN

Nama : Naila Izzatul. M


Kelas : XI MIPA 4
Mapel : Bahasa Indonesia

DI TROTOAR BRAGA

Di tengah keramian kota Bandung yang dipenuhi wisatawan dan para pedagang
asongan, ada dua jiwa yang berusaha mencari jawaban atas banyaknya pertanyaan yang
mereka pikirkan. Diantara keramaian manusia, Bianca dan Pram bertemu dalam momen yang
awalnya mereka anggap sebagai kebetulan. Mereka berdua sama-sama berjalan di Trotoar
Braga, saat mata mereka saling bertemu untuk pertamakalinya.
Ketika Bianca dan Pram saling berpandangan, dunia mereka terasa berjalan
menyalahi konsep waktu, dunia berjalan lebih lambat bahkan seperti terhenti sejenak. Mereka
tahu ada sesuatu yang secara tiba tiba tumbuh diantara mereka. Sesuatu yang lebih besar dari
sekadar pertemuan biasa. Tetapi takdir punya cara aneh untuk menguji mereka. Keduanya
masih terjebak pada hubungan masing-masing yang rumit. Reno pacar Bianca, laki laki yang
kasar dan sering membuat bianca menangis setiap malam karena sifat Reno yang kasar dan
tak peduli terhadap hati Bianca, sementara Pram sedang dilema antara memutuskan bertahan
ataukah pergi dari Tari, kekasihnya yang sudah berkali kali menyelingkuhinya.
Sejak saat itu mereka berdua sering bertemu secara kebetulan di Trotoar Braga. Setiap
kali mereka bertemu, hubungan keduanya semakin jauh, obrolan mereka menjadi lebih intim
dan dalam. Mereka saling membagikan impian, ketakutan, dan rahasia yang tidak pernah
mereka ungkapkan kepada siapapun sebelumnya. Mereka tahu bahwa mereka mulai saling
jatuh cinta, tetapi mereka juga sadar bahwa mereka saling memiliki hubungan dengan orang
lain.
Waktu berlalu, dan Bianca dan Pram mulai merasa terjebak dalam hubungan mereka
masing masing yang sudah tidak terasa bahagia. Mereka bertanya tanya apa yang seharusnya
mereka lakukan. Bagaimana mereka bisa memilih cinta yang mereka rasakan satu sama lain,
apakah pergi meninggalkan hubungan yang saat ini mereka jalani adalah hal yang tepat? Ini
adalah dilema yang menghantui mereka setiap hari.
Pada akhirnya mereka memilih membuat keputusan yang sulit, Bianca memilih
memutskan hubunganya dengan Reno, sebab ia tak tahan lagi oleh sikapnya. Sementara Pram
memberanikan diri menyudahi hubungannya dengan Tari, ia berpikir bahwa ia layak
diperlakukan lebih baik dari ini. Mereka berdua memilih untuk melepaskan rasa sakit yang
selama ini mereka rasakan. Mereka ingin memberi diri mereka sendiri kesempatan untuk
menemukan keahagian Bersama.
Beberapa hari setelah mereka saling mengakhiri hubungan mereka masing-masing,
Bianca dan Pram kembali bertemu, namun kali ini mereka tau bahwa pertemuan mereka
bukanlah kebetulan. Di trotoar braga, dibawah langit Bandung, Bianca dan Pram saling
berhadapan. Hari itu tak hanya mata mereka yang saling bertemu tapi juga tangan mereka
yang saling erat memadu. Kemudian takdir membuat mereka saling mengucapkan…..
“jadilah kekasihku, Bian”
“jadilah kekasihku, Pram”.
Tema : Cinta, Romance

Alur : maju

Setting : berlangsung di Bandung, dan trotoar Braga

Tokoh : Bianca (protagonist)


: Pram (protagonist)
: Reno (antagois)
: Tari (antagonis)

Watak :

Sudut Pandang : sudut pandang orang ketiga (penulis)

Amanat : cerita ini mengajarkan kita untuk berani mengambil resiko dan pilihan dalam
kehidupan, terkadang kita harus melepaskan sesuatu yang menyakitkan agar kita bisa
menemukan kebahagiaan. Bahwa setiap kehilangan akan mempertemukan kita kepada hal
yang lebih baik dari sebelumnya. Dalam cerpen ini, cinta menjadi alasan kuat yang membuat
karakternya berani mengikuti kata hatinya dan memilih seseorang yang lebih tepat untuk
menemui kebahagiaan.

Anda mungkin juga menyukai