Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

KELAS XI SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA

Menganalisis Pesan dan Menyusun Ulasan


Buku Fiksi
Faatira Azzahra | XI-9 | 12 | 20 Januari 2019
1. Judul : Dear Nathan
2. Penulis : Erisca Febriani
3. Penerbit : Best Media
4. Tahun terbit : 2016
5. Tebal buku : 528 halaman
6. ISBN : 978-602-6940-14-8

Unsur Uraian
Tema Romansa remaja
Tokoh dan Nathan: Keras kepala, teguh pendirian, dan rela berkorban
Penokohan Salma: Lugu, pemalu, dan ceria

Alur Alur maju. Hal ini terlihat dari kisah percintaan yang dijalani oleh Nathan dan
Salma. Dimulai dari ketidaksengajaan mereka bertemu saat upacara hingga mereka
menjalin hubungan yang akhirnya harus kandas akibat kesalahpahaman. Selanjutnya,
Salma kembali memperjuangkan Nathan yang pada saat itu sedang rapuh akibat
masalah keluarga. Pada akhirnya, mereka kembali bersatu hingga akhir cerita.
Latar Jakarta.

Sudut Orang ketiga serba tahu


Pandang
Amanat Masalah yang ada di dunia ini harus dihadapi dengan sabar dan bijaksana. Masalah
muncul untuk mendewasakan kita, bukan untuk menjatuhkan dan setiap orang pasti
punya porsinya masing-masing. Tuhan juga tidak akan memberikan cobaan kepada
umatnya lebih dari yang bisa mereka hadapi.

B. Unsur Instrinsik Novel

PAGE 1
C. Ulasan Pesan dari Buku Fiksi
1. Narasi
Novel berjudul Dear Nathan merupakan karya pertama yang dilahirkan oleh penulis
muda, Erisca Febriani. Novel ini diterbitkan pertama kali oleh Best Media pada Maret
2016 dengan nomor ISBN 978-602-6940-14-8. Novel setebal 528 halaman tersebut
diselimuti oleh sampul yang sederhana. Dear Nathan mampu bertengger di rak top ten
books di berbagai toko buku dalam waktu yang lama hingga akhirnya diputuskan untuk
diangkat menjadi film layar lebar karena isinya yang mengisahkan kisah menarik
percintaan remaja.

2. Ulasan
Novel berjudul Dear Nathan merupakan karya pertama yang dilahirkan oleh
penulis muda, Erisca Febriani. Novel ini diterbitkan pertama kali oleh Best Media pada
Maret 2016 dengan nomor ISBN 978-602-6940-14-8. Novel setebal 528 halaman
tersebut diselimuti oleh sampul yang sederhana. Dear Nathan mampu bertengger di rak
top ten books di berbagai toko buku dalam waktu yang lama hingga akhirnya
diputuskan untuk diangkat menjadi film layar lebar karena isinya yang mengisahkan
kisah menarik percintaan remaja.

Secara garis besar, novel ini mengangkat tema romansa remaja yang dibumbui
oleh masalah-masalah yang sering terjadi di sekeliling kita, seperti masalah pertemanan
maupun masalah keluarga. Erisca memulai kisah dengan awal pertemuan Nathan dan
Salma. Keterlambatan Salma dalam mengikuti upacara bendera menghantarkannya
untuk mengenal Nathan lebih dalam. Nathan yang tertarik pada Salma kian gencar
mengejar dirinya. Hingga pada akhirnya, suatu aksiden membuat Nathan sadar jika
Salma tidaklah pantas untuk diperjuangkan. Bahkan, ketika Nathan kehilangan ibunya
untuk selama-lamanya pun Salma tidak ada di sisinya.

Hancurnya hubungan mereka dan Nathan yang kabur dari rumah karena masalah
keluarga pun membuat hati Salma tersayat. Setelah menemukan Nathan di suatu
tempat, ia membujuknya untuk kembali ke rumahnya dengan berbagai siasat. Ia yang
mengunjungi Nathan setiap hari dan ia juga yang mengambil alih peran untuk
memperjuangkan hubungan mereka. Hubungan Nathan-Salma kembali memulih.
Hubungan Nathan dan keluarganya kembali mengerat. Pada akhirnya, hanya senyuman,
kebahagiaan, dan tawa yang menghiasi kehidupan mereka.

"Dunia ini seperti roda yang berputar. Kadang ada di atas, kadang di bawah.
Konsep dualitas; Tuhan menimpakan kesedihan, dan setelahnya dibalas dengan
kebahagiaan. Dari seluruh usaha, sebenarnya manusia hanya membutuhkan satu
jawaban, yaitu bersabar"

PAGE 2
Di sinilah penulis memberikan pesan kepada pembacanya bahwa hidup itu tidak
melulu soal kesedihan. Pasti akan ada kebahagiaan yang datang walau berada di paling
akhir. Hanya bersabarlah yang dibutuhkan oleh manusia dalam menunggu
kedatangannya.
Berbagai problematika kehidupan remaja dalam kisah percintaannya mampu
ditemukan di novel ini yang membuatnya lebih friendly dan nyaman dibaca. Banyak
ilmu yang dapat diambil terutama tentang kasih sayang, pengorbanan, persahabatan,
hingga arti memamaafkan. Lika-liku kehidupan yang menonjol di sepanjang cerita
membuat pembaca semakin semangat untuk menyelesaikan membaca. Gaya bahasa
yang luwes dan santai juga memudahkan para pembaca untuk menangkap maksud sang
penulis.

Namun, hal yang kurang dari novel ini adalah bagaimana penulis menumpahkan
idenya. Terkadang, narasi terkesan berputar-putar dengan diksi yang tidak tepat.
Ditambah lagi beberapa typo yang terdapat di dalamnya.

Pembaca juga sangat menyayangkan penggunaan kata ‘saya-kamu’ oleh Nathan


dan Salma yang pada awalnya adalah ‘aku-kamu’. Penggunaan ‘aku-kamu’ dirasa lebih
pas untuk menceritakan kisah mereka.

D. Daftar Pustaka
Febriani, Erisca. 2016. Dear Nathan. Depok: Best Media.

PAGE 3

Anda mungkin juga menyukai