Anda di halaman 1dari 6

Nama: Nada Radhwa Nabilah

Kelas: XI IPS 4

No absen: 24

Bahasa indonesia

Resensi Novel Dear Nathan

ISI RESENSI
IDENTITAS BUKU:

Judul novel : Dear Nathan

Penulis novel : Erisca Febriani

Penyunting buku : Maskur Priatna

Pemeriksa Aksara : Rahmia Mn.

Desain Sampul & Penata Isi : Rumah Desain

ISBN : 9786026940148

Format : Paperback,

Jumlah halaman : 520 halaman

Diterbitkan pertamakali tahun : 2016 oleh Best Media

Finished (cetakan ke-3) 27 Juni 2016

Genre : Romance, School Life

Age Range : Remaja

SINOPSIS

Dimulai dari keterlambatan seorang gadis mengikuti upacara pertama di sekolah


baru, yaitu Salma Alvira bertemu dengan seorang laki-laki yang membantunya
menyelusup melalui gerbang samping.

Setelah di selidiki, lelaki itu ternyata bernama Nathan, yakni anak nakal yang
sering menjadi bahan gosip murid-murid satu sekolah.
“ Di SMA kalau engga ada murid seperti Nathan mah nggak seru, belum terasa
putih abu-abunya. Kalau semua anak di sekolah ini kalem, pasti ngga bakal rame.”
– rahma – hal. 79.

Seperti apa hidup kita ke depan, tidak ada yang tahu seperti apa nantinya. Begitu
juga dengan kehidupan Salma yang berubah drastis ketika dia pindah ke sekolah
barunya yaitu SMA Garuda.

Teman-temannya tidak sealim seperti di sekolah lamanya. Beberapa dari mereka


memiliki sifat emosional dan gaduh, termasuk Nathan.

Nathan tidak mengira akhirnya bisa jatuh cinta kepada Salma, anak baru yang
nampak ingin menangis pada saat terlambat datang ke sekolah.

Kalau menurut Nathan, terlambat adalah hal biasa baginya, ternyata jauh berbeda
apabila situasi itu dihadapi oleh wanita manis yang membuatnya berubah
menjadi lelaki yang penuh perasaan.

“Meskipun saya tampangnya berandalan. Tapi saya amat menghargai wanita.


Wanita itu seperti kaca, kalau retak ya bakalan retak seumur hidup dan ngga
bakal bisa balik seperti semula. Gimanapun caranya.” – Nathan – hal. 95.

Nathan baru sadar, jatuh cinta kepada wanita lugu yang belum pernah pacaran
jadi hal yang cukup menguras tenaganya. Awalnya ia sangat bersemangat
mengejar cintanya.

Namun, apakah Nathan akan selamanya menikmati pengejaran cintanya jika


Salma terus-menerus bersikap cuek kepadanya ?

“Dan seandainya pemilik hati kamu adalah aku, kemanapun kamu pergi, hati itu
pasti akan kembali kepemilik sejati dan Tuhan punya seribu satu cara untuk
mempersatukan kita lagi. Tapi kalau bukan milik hati ku ? Tuhan juga memiliki
banyak cara untuk menemukan kamu dengan yang lain.”

Nathan – hal. 486.


Tak hanya cinta yang memberi warna dalam kehidupan Nathan, tetapi ada juga
masalah yang besar yang memang sudah lama dihadapinya, yaitu masalah
keluarga yang sangat berat hingga Nathan merasa berat menanggungnya.

Kehilangan orang yang sangat di sayanginya, yaitu ditinggalkan oleh ayahnya, dan
masih banyak lagi masalah-masalah yang dihadapi Nathan.

“Nath, dunia ini sudah penuh dengan kesedihan dan air mata. Seandainya kamu
engga hanya fokus pada luka mu sendiri, ada banyak hal indah yang selama ini
kamu lewati.” -Seli -hal. 473.

Novel Dear Nathan, kisah masa putih abu-abu sangat sweet hingga kamu akan
merasa rindu dengan masa-masa SMA.

Jadi remaja memang bagian dari hidup yang takkan terlupakan. Masa-masa
dimana kita menemukan jati diri, begitu ingin bebas lepas, dan baru mengenal
tentang apa itu cinta.

Meski tema yang diusung memang sering kita jumpai pada novel lainnya, tapi
karakter Nathan lah yang menjadi penilaian paling bagus dalam novel ini.

Penulis berhasil menciptakan seorang tokoh yang membuai para pembaca.


Bagaimana dia bersikap, tingkah lakunya, kejahilannya, dan bagaimana cara
Nathan ketika bersama dengan Salma semua terkesan sangat menarik.

Nathan, memanglah lelaki badboy namun bukan playboy. Rasanya jadi


menemukan sebuah pemikiran baru kalau tidak semua badboy adalah playboy.

Anak-anak nakal seperti Nathan seharusnya bukan dimusuhi, karena selalu ada
alasan yang membuat mereka tercipta sebagai anak yang nakal.

Banyak yang salah dalam memahami anak–anak seperti ini. Maka dari itu, anak
nakal dimarahi bukannya membaik dan patuh justru semakin menjadi-jadi.

Karakter Salma yang lugu, pintar, manis dan memiliki jiwa yang halus, memang
tampak kontra dengan Nathan, akan tetapi karena kontras jadi terasa semakin
menarik.
KEUNGGULAN NOVEL

Saya sendiri suka dengan cara Salma bersikap saat berada di depan Nathan.
Keluguannya mengatasi cinta pertama kali yang masuk ke dalam hatinya,
membuat Salma jadi semakin manis dan pantas menjadi sasaran cinta Nathan.

Intinya, jika masalah karakter penulis sudah berhasil membuat karakter-karakter


yang kuat, fokus hanya pada tokoh utamanya, untuk tokoh pendukung yang
jumlahnya tidak sedikit, penulis dapat memberikan mereka ciri khas pada masing-
masing tokoh.

Jalan cerita yang digambarkan dalam novel ini juga masuk akal. Tahap-tahap
konflik dapat diceritakan dengan baik dan penyelesaiannya cukup jelas.

Banyak ilmu yang dapat kita ambil dari novel ini. yaitu tentang pengorbanan,
tentang kasih sayang, persahabatan, bahkan tentang mau menerima kenyataan
dan arti memaafkan.

KEKURANGAN NOVEL

Kekurangan Novel Dear Nathan ini adalah cara penulis membuat narasi. Beberapa
terasa berlebihan dan terkadang pemilihan diksinya terasa kurang pas.

Narasinya juga terlalu berputar-putar. Beberapa kata masih ada yang typo dan
menggunakan kata yang tidak baku.

Novel ini memang berawal dari wattpad. Ada beberapa yang berubah dalam edisi
cetakannya ini. Perubahan tersebut seperti beberapa nama teman Salma.
Kemudian cara bicara Nathan kepada Salma yang menggunakan kata saya dan
kamu.

Penggunaan kata saya dan kamu dirasa kurang pas bagi beberapa pembaca
karena cara bicara Nathan yang menggunakan saya dan kamu, bukan
menimbulkan sosok Nathan sesungguhnya.
Sebenarnya, jika beberapa hal di atas lebih diperhatikan saat dalam proses
editing, pasti novel ini akan termasuk dalam sejarah novel best seller Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai