Orientasi
Nathan adalah anak yang nakal, ia pertama kali bertemu
dengan Salma yaitu kala Salma telat masuk sekolah. Penulis
menyampaikan cerita dengan cara yang menarik, sehingga
dapat membuat para pembaca merasa ada disana dengan
pemeran-pemeran yang disampaikan oleh Penulis.
Sinopsis
Berawal dari keterlambatan mengikuti upacara pertama di
sekolah baru, Salma Alvira bertemu dengan seorang cowok
yang membantunya untuk menyelusup lewat gerbang
samping. Selidik punya selidik, cowok itu ternyata bernama
Nathan, murid nakal yang sering jadi bahan gosip anak satu
sekolah.
Beberapa rangkaian kejadian pun terjadi,yang justru
mengantarkan Salma untuk menjadi kian lebih dekat dengan
Nathan. Dua kepribadian yang saling bertolak belakang
seperti langit dan bumi,yang tidak bisa bersatu tapi saling
melengkapi.
Hal-hal menarik
Bagian pemeran yang tidak biasa dan menarik para pembaca.
Cerita dengan alur maju dan mundur yang menyenangkan
para pembaca. Kisah cinta antara Nathan dan Salma yang
sangat unik, berbeda yang lainnya. Membuat para pembaca
menjadi sangat penasaran.
Analisis
Kelebihan
Penulis menyampaikan cerita dan isi pikiran maupun hatinya
dengan menarik pembaca. Dialog – dialog yang menarik
sehingga para pembaca menjadi lebih semangat membaca
novel ini. Sampul yang menampilan visualisasi dari pemeran
dalam novel tersebut, sehingga dapat menarik perhatian para
pembeli maupun para pembaca.
Kekurangan
Penulis terlalu banyak sekali perumpaan maupun basa basi
dalam menyampaikan ceritanya, sehingga membuat tidak
sedikit pembaca menjadi bosan karena terlalu panjang. Lalu,
pemeran yang begitu di sakiti sampai tidak sedikit
berpendapat bahwa itu sedikit tidak masuk akal.
Pendapat / Evaluasi.
Menurut kelompok kami, cerita dalam Novel Dear Nathan,
menarik. Karena Tema cerita yang sangat digemari oleh para
remaja, pemeran yang sangat disukai oleh gadis-gadis masa
kini, pemeran pempuan juga yang disukai oleh lelaki remaja
masa kini. Cerita yang disampaikan oleh penulis, namun
dalam cerita tersebut, ada beberapa kalimat yang kurang di
mengerti oleh kami, dan menurut kami ceritanya terlalu
panjang sedikit membosankan. Namun menarik ketika novel
tersebut diangkat menjadi Film. Visualisasi yang diberikan
oleh Penulis menghidupkan imajinasi kami sebagai pembaca.
Saran – saran
Menurut kami, penulis harus menyampaikan isi pikiran dan
khayalannya lebih singkat dan mudah di mengerti. Lalu,
pemerannya harus lebih di kembangkan agar pembaca lebih
membawa perasaanya dan lebih menghayati.