PRODUKSI > PENJUALAN MAKA LABA BERSIH ABSORPSI > LABA BERSIH VARIABEL

Dalam konteks ini, jika produksi lebih besar dari penjualan, maka perusahaan akan memiliki
lebih banyak produk yang tidak terjual. Biaya tetap akan tetap sama, tetapi biaya variabel akan
meningkat karena perusahaan masih harus membayar biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung
untuk produk-produk yang tidak terjual. Oleh karena itu, laba bersih variabel (yaitu laba yang tersisa
setelah biaya variabel dikurangkan) akan lebih rendah daripada laba bersih absorpsi (yaitu laba yang
tersisa setelah semua biaya, termasuk biaya tetap, dikurangkan).

Dalam hal ini, logika di balik penyataan tersebut adalah bahwa jika produksi lebih besar dari
penjualan, maka perusahaan akan mengalami kerugian karena harus membayar biaya variabel untuk
produk yang tidak terjual. Namun, karena biaya tetap tidak berubah, perusahaan masih dapat
menutupi biaya tetap ini dengan laba bersih absorpsi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, laba bersih
absorpsi akan lebih tinggi daripada laba bersih variabel dalam situasi ini.

PRODUKSI < PENJUALAN MAKA LABA BERSIH ABSORPSI < LABA BERSIH VARIABEL

Jika produksi lebih kecil dari penjualan, maka laba bersih absorpsi akan lebih kecil daripada laba
bersih variabel.

Hal ini terjadi karena ketika produksi lebih kecil dari penjualan, perusahaan memiliki lebih sedikit
produk yang tidak terjual. Biaya tetap tetap sama, tetapi biaya variabel akan berkurang karena
perusahaan memiliki lebih sedikit produk yang tidak terjual untuk ditutupi dengan biaya variabel
seperti bahan baku dan tenaga kerja langsung. Sebagai hasilnya, laba bersih variabel (yaitu laba yang
tersisa setelah biaya variabel dikurangi) akan lebih tinggi daripada laba bersih absorpsi (yaitu laba
yang tersisa setelah semua biaya, termasuk biaya tetap, dikurangkan).

PRODUKSI = PENJUALAN MAKA LABA BERSIH ABSORPSI = LABA BERSIH VARIABEL

Ketika produksi sama dengan penjualan, berarti perusahaan berhasil menjual semua produk
yang diproduksi tanpa ada sisa produk yang tidak terjual. Dalam situasi ini, baik biaya tetap maupun
biaya variabel akan tetap sama karena tidak ada produk yang tidak terjual yang mempengaruhi biaya
variabel. Akibatnya, laba bersih variabel (yaitu laba yang tersisa setelah biaya variabel dikurangi) akan
sama dengan laba bersih absorpsi (yaitu laba yang tersisa setelah semua biaya, termasuk biaya tetap,
dikurangkan).

Dengan demikian, dalam kondisi di mana produksi sama dengan penjualan, laba bersih absorpsi akan
sama dengan laba bersih variabel karena tidak ada produk yang tidak terjual yang mempengaruhi
biaya variabel.

soal no 2

Return of Investment (ROI) dan Return on Investment (ROI) adalah dua konsep yang berbeda dalam
hal pengertian dan penggunaannya. Berikut adalah perbedaan antara keduanya:

Return on Investment (ROI):

Return on Investment (ROI) merupakan persentase keuntungan dari investasi yang ditanamkan
pelaku bisnis dalam jangka waktu tertentu

 ROI adalah rasio yang menunjukkan hasil dari jumlah aktiva yang digunakan perusahaan atau
suatu ukuran tentang efisiensi manajemen
  ROI digunakan untuk menghitung persentase profit bersih seseorang dalam berinvestasi
 ROI adalah indikator untuk menghitung perbandingan profit dan investasi
 ROI adalah rasio keuntungan dan kerugian dari suatu investasi yang dibandingkan dengan
jumlah uang yang diinvestasikan

Return of Investment (ROI):

Return of Investment atau ROI adalah besar persen profit yang bisa didapat dari total jumlah aset
investasi

 ROI adalah rasio untung dan rugi dari suatu investasi yang dibandingkan dengan jumlah uang
yang diinvestasikan
 ROI adalah istilah untuk aktivitas identifikasi potensi rasio uang yang didapatkan dari hasil
investasi.

Dari perbandingan di atas, dapat disimpulkan bahwa Return on Investment (ROI) lebih menekankan
pada rasio keuntungan dari investasi dalam jangka waktu tertentu, sementara Return of Investment
(ROI) lebih menekankan pada rasio untung dan rugi dari suatu investasi dibandingkan dengan jumlah
uang yang diinvestasikan.