Anda di halaman 1dari 26

BEP (Break Event Point)

atau Titik Impas

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN


KELAS XI SEMESTER GANJIL

Annisa Wilis Cahyaningtyas, S.Pd


Lingkup Materi

 Pengertian BEP
 Manfaat BEP
 Komponen BEP
 Perhitungan BEP

Annisa Wilis Cahyaningtyas, S.Pd


Pengertian BEP

 BEP dapat diartikan suatu keadaan dimana dalam operasi perusahaan, perusahaan
tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian (Munawir, 1986)

 BEP adalah titik produksi, dimana hasil penjualan sama persis dengan total biaya
produksi. (Alwi, 1993) sehingga tidak ada laba dan tidak ada rugi.

Annisa Wilis Cahyaningtyas, S.Pd


Lanjutan…

 Analisa BEP adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai
oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga
belum memperoleh keuntungan. Dengan analisa BEP ini juga akan diketahui berbagai
tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan. (Munawir, 1986)

 Dari segi produksi, BEP adalah titik yang menunjukkan tingkat produksi barang/jasa yang
dijual tetapi tidak memberikan keuntungan maupun kerugian. Atau tingkat produksi
barang/jasa dijual, di mana total penghasilan dan biaya dalam keadaan impas atau sama
besarnya. (Alwi, 1993)

Annisa Wilis Cahyaningtyas, S.Pd


Manfaat BEP

BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami
kerugian, diantara manfaat BEP adalah ;
1) Alat perencanaan untuk hasilkan laba.
2) Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta
hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat
penjualan yang bersangkutan.
3) Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan.
4) Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan
dimengerti.
Annisa Wilis Cahyaningtyas, S.Pd
Komponen Perhitungan BEP

 Fixed Cost atau Biaya Tetap (FC)


Komponen ini merupakan biaya yang tetap atau konstan jika adanya tindakan
produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi.
Total biaya pengeluaran tidak akan mengalami perubahan apabila terjadi
perubahan volume produksi. Biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai
tingkat kapasitas penuh.
Biaya ini adalah biaya yang tetap kita harus keluarkan walaupun kita hanya menjual 1
unit atau 2 unit, 5 unit, 100 unit atau tidak menjual sama sekali.
Jadi, Biaya tetap (FC) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap (tidak
tergantung volume produksi) dalam kisaran volume kegiatan tertentu.
Annisa Wilis Cahyaningtyas, S.Pd
Contoh Biaya Tetap

 Biaya untuk pembayaran sewa tempat/gedung.


 Biaya untuk pembayaran Pajak Bumi Bangunan (PBB)
 Biaya untuk pembayaran asuransi
 Biaya untuk upah tenaga kerja
 Biaya penyusutan alat-alat produksi/ mesin

Annisa Wilis Cahyaningtyas, S.Pd


Komponen Perhitungan BEP

 Variable Cost atau Biaya Variabel (VC)


Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis
tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang
direncanakan meningkat, berarti biaya variabelnya pasti akan meningkat.
atau total biaya pengeluaran berubah-ubah bergantung kepada
perubahan volume produksi/penjualan.
Jadi, Biaya Variabel (VC) adalah biaya yang jumlah totalnya berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

Annisa Wilis Cahyaningtyas, S.Pd


Contoh Biaya Variabel

 Biaya untuk pembayaran bahan baku


 Biaya distribusi barang
 Biaya untuk komisi penjualan
 Biaya listrik
 Biaya kemasan dan label

Annisa Wilis Cahyaningtyas, S.Pd


Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel

 Dilihat dari segi waktu


Biaya tetap merupakan pengeluaran yang biasanya tidak terjadi setiap hari. Biaya tetap
bisa dikeluarkan selama beberapa periode seperti per bulan, per tahun ataupun per
beberapa tahun sekali. Sementara itu, biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan
dengan rentang waktu lebih pendek, bisa saja seminggu sekali ataupun tiap hari.
 Dilihat berdasarkan penentuan harganya
Perbedaan selanjutnya ialah berdasarkan penentuan harga. Walaupun jumlahnya besar,
biaya tetap sangat jarang digunakan sebagai dasar penentuan suatu harga barang
dan/atau jasa. Hal ini berbeda dengan biaya variabel dimana pada biaya ini menjadi
salah satu dasar penentuan harga suatu barang dan/atau jasa.

Annisa Wilis Cahyaningtyas, S.Pd


Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel

 Dilihat berdasarkan nominal pembayaran


Selanjutnya perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel dilihat dari jumlah atau
nominal pembayaran. Biaya tetap umumnya memiliki nominal yang jauh lebih tinggi
daripada biaya variabel. Bahkan jika perusahaan berada pada profitabilitas nol atau
dalam arti lain tidak mendapatkan untung, nominal dari biaya tetap tidak akan berubah.
Berbeda halnya dengan biaya variabel dimana nominal ataupun jumlah yang
dikeluarkan jauh lebih rendah dan dapat disesuaikan dengan keadaan keuangan
perusahaan.

Annisa Wilis Cahyaningtyas, S.Pd


Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel

 Dilihat berdasarkan segi hubungannya dengan produksi


Pada dasarnya biaya tetap adalah biaya yang tidak berhubungan langsung dengan proses
produksi barang. Jika terjadi pengurangan produksi, maka nominal biaya tetap tidak akan
berubah. Biaya variabel, di sisi lain, sangat terkait dengan proses produksi yang dikeluarkan
oleh perusahaan.
 Dibedakan berdasarkan pencatatan keuangan pada akuntansi
Laporan biaya variabel adalah laporan yang dapat dibuat setiap hari, setiap satu minggu,
bahkan setiap bulannya berdasarkan arus keluar masuk suatu produk. Di sisi lain, intensitas
pembuatan laporan untuk biaya tetap sangat jarang, bisa sebulan, setahun atau beberapa
tahun sekali.

Annisa Wilis Cahyaningtyas, S.Pd


 Selling Price atau Harga Produk (P)
Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang
telah diproduksi

Annisa Wilis Cahyaningtyas, S.Pd


Menentukan BEP

Untuk menentukan BEP dapat dilakukan dengan menggunakan dua


pendekatan yaitu
1. Secara grafik/kurva
2. Secara matematis.

Annisa Wilis Cahyaningtyas, S.Pd


Menentukan BEP

Secara Grafik/Kurva
 Besarnya jumlah unit yang dihasilkan dan volume yang terjual terlihat pada
sumbu horizontal (sumbu X) dan besarnya biaya dan penghasilan dari penjualan
atau penerimaan akan terlihat pada sumbu vertikal (sumbu Y).

 Dalam gambar, BEP dapat ditentukan yaitu pada titik persilangan antara garis
penghasilan penjualan dengan garis biaya total. Apabila dari titik tersebut ditarik
garis lurus vertikal kebawah sampai sumbu Y akan nampak besarnya “BE” dalam unit.
Jika dari titik tersebut ditarik garis lurus horizontal ke samping sampai sumbu Y, maka
akan nampak besarnya “BE” dalam Rupiah.

Annisa Wilis Cahyaningtyas, S.Pd


Grafik BEP

Keterangan:
TR TC TR = Total Revenue (Penerimaan)
Q = Quantities (Produksi)
VC
FC = Fixed Cost (Biaya Tetap)
VC = Variable Cost (Biaya Variabel)
TC = Total Cost (Total Biaya)
BEP = Break Even Point (Titik Impas
BE
P
FC

Annisa Wilis Cahyaningtyas, S.Pd


Grafik BEP

Annisa Wilis Cahyaningtyas, S.Pd


Perhitungan BEP secara Matematis

1. Break Even Point (BEP) Penjualan dalam Unit


BEP volume produksi menggambarkan produksi minimal yang harus dihasilkan
pada perusahaan agar tidak mengalami kerugian.
Rumus perhitungan BEP unit seperti berikut.

Annisa Wilis Cahyaningtyas, S.Pd


Perhitungan BEP secara Matematis

 Break Even Point (BEP) Rupiah

Annisa Wilis Cahyaningtyas, S.Pd


Contoh Soal :

1. Dalam usaha aneka jus buah, biaya tetap yang harus dikeluarkan
adalah Rp. 250.000,- dan biaya variabelnya sebesar Rp. 3.000,- per
unit. Direncanakan produk dijual dengan harga Rp. 5.000,- per gelas.
Maka titik-impas atau BEP usaha tersebut adalah:

Annisa Wilis Cahyaningtyas, S.Pd


Atau:

Jadi, harus bisa menjual 125 gelas atau menjual jus buah sebesar Rp. 625.000,-
supaya usaha aneka jus buah tersebut mencapai titik-impas (BEP). Maksudnya
adalah laku 125 gelas atau hasil Rp. 635.000,- tersebut sudah dapat digunakan
untuk menutup semua pengeluaran tanpa harus merugi. Ketika mampu
menjual 126 gelas, maka 1 gelas itu merupakan keuntungan yang diperoleh.

Annisa Wilis Cahyaningtyas, S.Pd


Latihan Soal Kewirausahaan
Kerjakan Soal di bawah ini di buku dan
dikumpulkan (akan saya cek dan dinilai)

1. Suatu perusahaan sepatu mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp 800.000


biaya variabel per unit Rp 30.000 .Harga jual per unit Rp 40.000, maka
berapa BEP per unitnya?

2. Sebuah perusahan tekstil “Usaha Maju” dengan biaya tetap Rp.500.000.


Biaya variabel per unit Rp.15.000. harga jual per unit Rp.30.000. berapa
BEP perusahan tekstil dalam rupiah?

Annisa Wilis Cahyaningtyas, S.Pd


3. Rencana penjualan produk kerajinan tahun 2016 meliputi kedua jenis produk adalah
sebagai berikut:

Biaya Tetap keseluruhan Rp. 5.000.000,- setahun

Annisa Wilis Cahyaningtyas, S.Pd


Dengan data tersebut, tentukan
1. BEP produk A dalam unit
2. BEP produk B dalam unit, dan
3. BEP perusahaan secara keseluruhan dalam rupiah

Annisa Wilis Cahyaningtyas, S.Pd


SELAMAT MENGERJAKAN 

Annisa Wilis Cahyaningtyas, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai