Anda di halaman 1dari 23

Pertemuan II

DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDU

Gita Sartika S.Pd.,MM

1
Kontribusi Psikologi terhadap OB :

• SIKAP (ATTITUDE)
• KEPRIBADIAN (PERSONALITY)
• PERSEPSI (PERCEPTION)
• PEMBELAJARAN (LEARNING)

2
SIKAP (Attitude)

 Sikap adalah pernyataan evaluatif baik yang disenangi atau


tidak disenangi tentang obyek tertentu, manusia ataupun
kejadian.

 Komponen-komponen sikap :
- Kognitif (keyakinan/pendapat), proses berfikir
rasional dan logika
- Afektif (cinta/keharuan), merupakan komponen
emosional atau perasaan
- Perilaku, merupakan kecenderungan dalam
bertindak

3
TIPE SIKAP
Pada diri seseorang mempunyai bermacam-macam sikap, namun dalam perilaku
organisasi hanya dititikberatkan pada beberapa item saja, yaitu :

•KEPUASAN KERJA (Job Satisfacation)


Variabel penentu :
- Pekerjaan Menantang
- Ganjaran yang pantas
- Kondisi kerja yang mendukung
- Rekan kerja yang mendukung

•KETERLIBATAN KERJA (Job Involvement)


- tingkatan seseorang memihak pekerjaannya, aktif, kinerja bagian
dari harga diri.
- akibat keterlibatan tinggi : tingkat absensi

•KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI (Organizational Commitment)


- keadaan seseorang memihak organisasi dan tujuannya, berniat memelihara
keanggotaan
- komitmen yang tinggi berarti keberpihakan kepada organisasinya. 4
KEPRIBADIAN (Personality)

Kepribadian adalah karakteristik yang


mempengaruhi perilaku seseorang
 Organisasi dinamis pada masing-masing sistem
psikofisik yang menentukan penyelesaian unik dari
lingkungannya. (menurut Gordon Allport)
Total jumlah dari cara-cara individu dalam beraksi dan
berintegrasi dengan orang lain. (menurut Stephen
P.Robin)

5
KARAKTERISTIK BIOGRAFIS
 karakteristik-karakteristik pribadi yang
obyektif dan dapat dengan mudah diperoleh
dari bagian personalia, seperti usia, jenis
kelamin, status perkawinan, masa kerja

6
Kaitan usia dengan pengunduran diri,
keabsenan, produktivitas, dan kepuasan
kerja
 1. Semakin tua, maka akan semakin kecil kemungkinan
mengundurkan diri
 2. Usia berbanding terbalik dengan ketidakhadiran
 3. Usia tua menurunkan produktivitas? tidak terbukti
 4. Usia dan kinerja tidak berhubungan terbalik. kemerosotan
karena usia, sering diimbangi oleh keunggulan karena
pengalaman.
 5. Usia mempengaruhi kepuasan? Dapat positif atau dapat pula
berbentuk kurva U

7
Kaitan jenis kelamin dengan pengunduran diri,
keabsenan, produktivitas, dan kepuasan kerja

 1. Pengunduran diri antara pria dan wanita:


tidak terdapat perbedaan yang mencolok
 2. Keabsenan: wanita lebih tinggi
 3. Produktivitas dan Kepuasan Kerja: tidak
ada perbedaan yang mencolok

8
Kaitan status perkawinan dengan pengunduran
diri, keabsenan, produktivitas, dan kepuasan
kerja
 1. Karyawan yang menikah mempunyai
tingkat pengunduran diri yang lebih rendah
 2. Karyawan yang menikah lebih rendah
tingkat keabsenannya
 3.Tidak terdapat cukup banyak penelitian
untuk menarik kesimpulan tentang dampak
status perkawinan pada produktivitas
 4. Karyawan yang menikah lebih puas
dengan pekerjaan mereka daripada rekan
sekerjanya yang tidak menikah
9
Kaitan masa kerja dengan pengunduran diri,
keabsenan, produktivitas, dan kepuasan kerja

 1. Semakin lama seseorang berada dalam


pekerjaan, semakin kecil kemungkinan ia
akan mengundurkan diri
 2. Senioritas berkaitan negatif dengan
keabsenan
 3. Terdapat hubungan positif antara senioritas
dan produktivitas pekerjaan
 4. Masa kerja dan kepuasan saling berkaitan
positif

10
HOLLAND’S TYPOLOGY OF PERSONALITY
KARAKTERISTIK
JENIS PRIBADI CONTOH PEKERJAAN
Realistic: Pemalu, tulus, tekun, mantap, Montir, operator, pekerjaan
patuh dan praktis lini perakitan, petani
Lebih menyukai pekerjaan fisik yang
menuntut keterampilan, tenaga dan, koordinasi
Investigative : Analitis, orisinil, ingin tahu, Biolog, ekonom,
independen matematisi, wartawan
Lebih menyukai kegiatan yang melibatkan
berita
pemikiran, pengorganisasian dan pemahaman

Social : Senang bergaul, ramah, Pekerja social, guru,


kooperatif, memahami psikolog
Lebih menyukai kegiatan yang melibatkan
orang lain
Conventional : Patu, efisien, tidak imajinatif, Akuntan, manajer,
dan kaku korporasi, kasir bank,
Lebih menyukai aturan-aturan, tertib dan jelas
karyawan arsip
Enterprising : Percaya diri, ambisius, Pengacara, pengembang,
energik, dominan humas, manager UKM
Lebih menyukai kegiatan verbal, dimana ada
kesempatan mempengaruhi orang dan meraih
kekuasaan
Artistic: Imajinatif, tidak tertib, idealis, Pelukis, musisi,
emosional, tak praktis pengarang, decorator
Lebih menyukai kegiatan yang tidak sistematis
interior
dan yang meningkatkan kreativitas 11
MYERS-BRIGGS TYPES INDICATOR
Ektropert Introvert
* Senang bergaul (terbuka) * Pendiam
* Menonjolkan diri * Hati-hati
* Interaktif * Konsentrasi
* Bicara Dulu, pikir belakangan * Pikir dulu baru bicara
* Ramah * Menyendiri
Sensing Intuiting
* Praktis * General (hal yang umum)
* Spesifik * Abstrak
* Apa adanya * Mencari yang lainnya
* Terinci * Kemungkinan
* Konkrit * Teori
Thinking Feeling
* Analitikal * subjectif
* Clarity (menjernihkan) * Harmonis
* Pemikiran * Perasa
* Adil * Keselamatan
* Sesuai aturan * Keadaan
Judging Perceiving
* Terstruktur * Fleksibel
* Orientasi waktu * Terbuka untuk opsi
* Tegas * Explore (memperluas)
* Membuat list dan menggunakannya * Membuat list dan kehilangan listnya 12

* Terorganisir * Spontan
DIAGRAM SEGI ENAM HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN
DENGAN PEKERJAAN

Realistic Investigative

Conventional Artistic

Enterprising Social

13
PERSEPSI (Perception)

Adalah suatu proses memperhatikan & menyeleksi,


mengorganisasikan dan menafsirkan stimulus lingkungan.
Faktor yang mempengaruhi persepsi :
•Pelaku itu sendiri (perceiver)
Sikap, motif, kepentingan, pengalaman, pengharapan, penghargaan

•Obyek/Target
Hal baru, gerakan, bunyi, ukuran, latar belakang, kedekatan

•Faktor situasi
Waktu, keadaan/tempat kerja, keadaan sosial

14
PROSES PERSEPSI

Stimulus Perhatian Pengorga- Penafsiran Persepsi


Lingkungan & Seleksi nisasian Stimulus

15
KESALAHAN PERSEPSI

•STEREOTYPING, menilai seseorang berdasarkan


salah sifat dari kelompoknya.
•HALO EFFECT, kecenderungan menilai
berdasarkan salah satu sifatnya.
•PROJECTION, kecenderungan menilai orang lain
atas dasar sifat yang dimiliki oleh penilai

16
PEMBELAJARAN

Pembelajaran adalah perubahan yang


relatif permanen dari perilaku yang
terjadi sebagai hasil pengalaman

Komponen Pembelajaran :
•Belajar melibatkan perubahan
•Perubahan harus relatif permanen
•Pengalaman langsung

17
TEORI PEMBELAJARAN
 1. Classical Conditioning, Tipe pengkondisian dimana
pembelajaran (perubahan perilaku) muncul sebagai
akibat dari stimulus yang berbeda / bukan stimulus
yang sebenarnya.
 2. Operant Conditioning, Tipe pengkondisian dimana
pembelajaran muncul karena seorang individu ingin
mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan atau
menghindari sesuatu yang tidak mereka inginkan
 3. Social-Learning Theory, orang dapat belajar dari
pengamatan dan pengalamannya sendiri

18
Pengkondisian klasik
 • Bersifat pasif, dilakukan secara sadar
 • Sesuatu terjadi dan kita bereaksi dlm cara
tertentu
 • Reaksi muncul sebagai respon terhdp
kejadian yg dikenali
 • Individu merespon beberapa stimulus yg
tidak biasa & menghasilkan respon baru

19
Pengkondisian operant
 Perilaku sukarela (dipelajari) yg diharapkan
menghasilkan penghargaan atau
menghindarkan hukuman
 • Pengulangan perilaku dipengaruhi oleh ada
atau tidaknya penegasan konsekuensi yg
dihasilkan
 • Paling efektif jika dampak dirasakan segera
setelah suatu perilaku ditampilkan

20
Pembelajaran sosial
 Orang bisa mempelajari sesuatu dengan melakukan pengamatan &
pengalaman langsung
 • Individu merespon pada bgmn mereka merasakan & mendefinisikan
konsekuensi
 • Empat proses yg menentukan pengaruh model pd individu
 • Perhatian. Model yg menarik dan tersedia berulang2, penting dan menarik
bagi kita
 • Penyimpanan. Sejauh mana daya ingat thd model setelah tidak ada.
 • Reproduksi motor. Kemauan untuk menerapkan perilaku yg diharapkan
 • Penegasan. Pengulangan perilaku dgn adanya insentif positif

21
METODE PEMBENTUKAN
PERILAKU
 1. Positive reinforcement; memberikan penghargaan untuk
mempertahankan tingkah laku yang diinginkan
 2. Negative reinforcement; Dihentikannya perilaku yang tidak
menyenangkan untuk menghindari akibat yang tidak diinginkan
namun biasanya diikuti tingkah laku baru yang diinginkan
 3. Punishment; Menerapkan suatu kondisi yg tdk
menyenangkan/ hukuman untuk menghilangkan perilaku yang
tidak diinginkan
 4. Extinction; Menyingkirkan penguatan apa saja yang
mempertahankan perilaku

22
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA

23

Anda mungkin juga menyukai