Anda di halaman 1dari 3

Metodologi untuk merancang pengujian pengendalian dan

pengujian substantif atas transaksi


Pengendalian internal untuk pengujian biasanya sangat terstruktur dan terkendali dengan
baik untuk mengelola pengeluaran kas., minimalkan keluhan dan ketidakpuasan para karyawan,
serta meminimalkan kecurangan penggajian

Karena memproses penggajian serupa pada sebagian besar organisasi dan program
penggajian di computer harus dimodifikasi setiap tahun terhadap perubahan schedule
pemotongan pajak, umumnya perusahaan menggunakan jasa penggajian dari luar untuk
memroses penggajian. Biasanya tidak sulit bagi perusahaan untuk menetapkan pengendalian
yang baik dalam siklus penggajian dan personalia.

Pengujujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi merupakan bagian


paling penting dalam menguji pengujian, namun hal ini tidak bersifat ekstentif. Banyak auditor
menghadapi risiko salah saji material yang rendah, walaupun pengujian seringkali menjadi
bagian yang signifikan dari total beban.

Ada tiga alas an untuk halite adalah sebagai berikut:

1) Karyawan kemungkinan besar akan mengajukan keluhan kepada manajemen jika mereka
dibayar terlalu rendah.
2) Semua transaksi penggajian secara tipikal seragam dan tidak rumit.
3) Transaksi penggajian merupakan subjek audit pemerinah Negara bagian dan federal
menyangkut pemotongan pajak penghasilan, jaminan sosial, dan pajak pengangguran.
Untuk pengujian transaksi penjualan dan penerimaan kas, pengendalian internal, pengjian
pengendalian, dan pengujian substantive atas transaksi bagi setiap tujuan audit yang
berkaitan dengan transaksi kita harus mengenal hal-hal berikut:
a) Pengendalian internal bervariasi dari perusahaan ke perusahaan, karena itu auditor
harus mengidentifikasi pengendalian, defesiensi yang signifikan, dan kelemahan
yang material untuk setiap organisasi.
b) Pengendalian yang akan digunakan oleh auditor untuk mengurangi penilaian
risiko. Pengendalian harus diuji dengan pengujian pengendalian.
c) Jika klien merupakan perusahaan publik, tingkat pemahaman pengendalian dan
luas pengujian pengendalian harus mencukupi untuk menerbitkan opini tentang
keefektifan pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan.
d) Pengujian substantif atas transaksi bervariasi tergantung pada risiko pengendalian
yang dinilai dan pertimbangan audit lainnya.
e) Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi akan digabungkan
jika memungkinkan dan dilaksanakan dengan carasenyaman mungkin dengan
menggunakan program audit format kinerja.
Pengendalian kunci bagi siklus pengujian dan personalia untuk menilai risiko
pengendalian adalah:

1. Pemisahan tugas yang memadai.


Pemisahan tugas merupakan hal yang penting dalam siklus penggajian dan
personalia, terutama untuk mencegah pembayaran berlebih dan pembayran
kepada karyawan yang tidak ada atau fiktif. Fungsi penggajian harus tetap
independen dari departemen sumber daya manusia, yang mengendalikan aktivitas
penggajian kunci seperti menghapus atau menambahkan karyawan. Pemrosesan
penggajian harus terpisah dari penyimpanan cek gaji yang telah ditandatangani.
2. Otorisasi yang tepat.
Hanya departemen sumber daya manusia yang boleh mengotorisasi untuk
menambah dan menghapus karyawan dari daftar penggajian atau mengubah
tingkat upah serta potongan. Jumlah jam kerja setiap karyawan, terutaama lembur,
harus diotorisasi oleh bagian personalia. Persetujuan dapat dibubuhan pada
semua kartu waktu atau dilakukan atas dasar pengeculian hanya untuk jam
lembur.
3. Dokumen dan Catatan yang memadai.
Dokumen dan catatan yang memadai tergantung pada sifat sistem penggajian.
Kartu waktu dan catatan diperlukan untuk karyawan per jam atau paruh-waktu.
Untuk karyawan yang dibayar berdasarkan tingkat potongan atau sistem intensif
lainnya, diperlukan catatan yang berbeda. Bagi perusahaan, catatan waktu harus
memadai untuk mengakumulasi biaya penggajian menurut pekerjaan atau
penugasan.
4. Pengendalian fisik terhadap aktiva dan catatan.
Akses ke cek gaji yang belum ditandatangani harus dibatasi. Cek harus
ditandatangani oleh karyawan yang bertanggung jawab, dan penggajian harus
didistribusikan oleh seseorang yang independen dari fungsi penggajian dan
pencatatan waktu. Setiap cek yang tidak diklaim atau dicairkan harus
dikembalikan untuk disetor ulang. Jika cek ditandatangani oleh mesin tanda
tangan, akses ke mesin tersebut harus dibatasi.
5. Pengecekan yang independen atas kinerja.
Perhitungan penggajian harus diverifikasi secara independen termasuk
perbandingan total batch dengan laporan ikhtisar. Anggota manajemen atau
karyawan lain yang bertanggung jawab harus mereview output penggajian untuk
melihat setiap salahsaji atau jumlah yang tidak biasa.
6. Penyiapan formulir pajak penggajian.
Sebagian bagian dari pemahaman atas pengendalian internal, auditor harus
meriview pengisian dari setidaknya salah satu jenis formulir pajak penggajian
yang merupakan tanggung jawab klien. Potensi kewajian barupa pajak yang
belum, denda, dan bunga akan muncul jika klien lalai menyiapkan formulir pajak
secara benar.
7. Pengujian atas karyawan yang tidak ada.
Mengeluarkan cek gaji kepada individu yang tidak bekerja lagi untuk (karyawan
yang tidak ada) seringkali diakibatkan oleh masih dibayarnya cek karyawan
padahal dia sudah berhenti bekerja. Contohnya orang yang melakukan jenis
penggelapan adalah mandor an rekan karyawan. Untuk mendeteksi penggelapan,
auditor dapat membandingkan nama pada cek yang dibatalkan dengan kartu
waktu dan catatan lainnya untuk mengetahui tanda tangan yang diotorisasi. Untuk
menguji karyawan yang tidak ada, auditor dapat menelusuri transaksi yang dicatat
dalam jurnal penggajian ke departemen sumber daya manusia untuk menentukan
apakah karyawan telah benar-benar bekerja selasa periode penggajian.
8. Penggujian atas kecurangan waktu
Kecurangan waktu yang terjadi apabila seorang karyawan melaporkan waktu
yang lebih banyak dari yang sebenarnya dikerjakan. Kurangnya bukti tersedia,
biasanya sulit bagi auditor untuk mengungkapkan kecurangan waktu. Salah satu
prosedurnya adalah merekonsiliasi total jam yang dibayar menurut catatan
penggajian dengan catatan jam kerja yang independen. Akan tetapi biasanya jauh
lebih mudah bagi klien untuk mencegah jenis penipuan ini dnegan pengendalian
yang memadai ketimbang bagi auditor untuk mendeteksinya.

Anda mungkin juga menyukai