Anda di halaman 1dari 12

Nama : Doni Apriadi (DBC 113 105)

Rekky Ramadhan (DBC 113 081)


Riki Yuliandi (DBC 113 111)

1. Jelaskan apa yang dikerjakan dan apa yang dihasilkan :


Dengan semakin meningkatnya penggunaan WSN penulis melihat ada permasalah yang terjadi yaitu
peningkatan penggunaan WSN dengan jenis protokol yang ada sangat memakan banyak energi oleh sebab
itu penulis melakukan sebuah penelitian untuk membandingkan protokol – protokol yang ada untuk
mendapatkan protokol mana yang lebih stabil dan lebih tahan energi.
Penulis lalu mengusulkan protokol ECRESEP yang merupakan perkembangan dari protokol SEP.
Pembaharuan yang terjadi dari protokol SEP menjadi protokol ECRESEP tersebut adalah metode
clustering. Dengan adanya pengembangan dari penelitian ini maka akan menghasilkan sebuah protokol
yang memiliki kestabilan dalam jaringan dan penggunaan energi yang lebih efisien.

2. Jelaskan Algoritma dan bahan yang digunakan :


Dalam jurnal, penulis menggunakan 5 Algoritma, yakni SEP, ERCSEP, LEACH, DEEC dan ESEP.

 Protokol SEP :
SEP meningkatkan kestabilan sebuah wilayah WSN dengan menggunakan parameter heterogenitas
seperti fraksi node m dan tambahan faktor energi α sampai normal dan node selanjutnya. Untuk
memperpanjang wilayah stabilitas jaringan, SEP mengatasi kendala untuk penggunaan energi yang
seimbang. E0 adalah energi awal setiap node normal dan E 0 (1 + α) adalah energi node terdepan dalam
sebuah WSN. Energi total dari jaringan yang heterogen baru adalah sama dengan : n.(1 - m) .E0 + n.mE0
(1 + α) = n.E0. (1 + α.m). Energi total dari dalam sistem meningkat sebanyak 1 + α.m kali. Dalam
1
penignkatan stabilitas sistem, kondisi baru harus sama dengan . (1 + α.m) karena sistem memiliki
Popt
α.m kali lebih banyak node dan α.m lebih banyak energi. SEP meningkatkan kawasan jaringan yang
stabil, jika kondisi berikut terpenuhi:
1
a. Setiap node yang normal sesekali akan menjadi CH setiap . (1 + α.m) putaran setiap kondisi,
Popt
1
b. Setiap node terpilih menjadi CH 1 + α kali setiap . (1 + α.m) setiap putaran per kondisi.
Popt
c. Jumlah rata-rata CH per putaran setiap kondisi sama dengan n × Popt. Jika pada akhir setiap
kondisi berapa kali node maju persis menjadi CH tidak sama dengan 1 + α kali, sehingga energi
tidak didistribusikan dengan baik dan rata-rata jumlah CH per kondisi setiap putaran adalah tidak
sama dengan n × Popt.

 Protokol LEACH :
Network life LEACH kurang dibandingkan dengan semua protokol, karena LEACH terlalu awal
lepas untuk operasi yang tidak stabil sangat sensitif terhadap heterogenitas. Node-node banyak mati
setelah dilakukan iterasi dikarenakan kehabisan energi ini dapat dilihat pada graf plot pada jurnal.

 Protokol ECRSEP :
Dari segi network model pada ECRSEP E O adalah energi awal dari node normal dan m adalah sebagian
kecil dari node terdepan. Node terdepan memiliki α lebih banyak energi daripada node normal. Jadi mN
node terdepan memiliki energi awal Eo(1 + α) dan (1-m) N node yang normal memiliki Eo energi awal.
Untuk pemilihan protokol CH harus berdasarkan tingkat konsumsi energi. Biarkan n adalah jumlah setiap
putaran yang menjadi CH untuk node S yang berpartisipasi untuk menjadi CH. kita menyebutnya sebagai
1
perputaran kondisi. Biarkan p = , n rata-rata probabilitas untuk menjadi CH selama n putaran. Ketika
n
node memiliki jumlah energi yang sama pada setiap kondisi, memilih p untuk menjadi POPT dapat
memastikan bahwa dalam setiap putaran terdapat PoptN cluster head.

 Protokol ESEP
ESEP dengan tingkat pohon heterogenitas dan protokol berdasarkan probabilitas jelas menunjukkan hasil
yang lebih baik daripada SEP dan LEACH.

 Protokol DEEC
Dalam mengevaluasi hemat energi skema pengelompokan baru didistribusikan untuk jaringan sensor
nirkabel yang heterogen, yang disebut DEEC. Dalam DEEC, cluster-head dipilih oleh probabilitas
berdasarkan rasio antara energi sisa dari setiap node dan energi rata-rata dari jaringan.Untuk menjadi
cluster-head untuk node yang berbeda sesuai dengan energi awal dan sisa energinya. Node dengan energi
awal dan sisa yang tinggi akan memiliki lebih banyak probabilita untuk menjadi cluster-head dari node
dengan energi yang rendah.

Bahan yang digunakan :


1. Matlab
Matlab digunakan untuk mengevaluasi kinerja protokol dan membuat tampilan histogram dari sebuah
Allgoritma yang digunakan agar mendapatkan tampilan dari hasil evaluasi.

2. Protokol
Dalam jurnal, protokol – protokol yang ada digunakan sebagai perbandingan antar protokol-protokol yang
lain. Di mana penulis lebih menekankan kepada protokol SEP dan ECRSEP, sehingga 3 protokol lain
yakni LEACH, DEEC dan ESEP sebagai protokol pembanding kestabilan dan network lifetime.

3. Network model
Network Model digunakan untuk menggambarkan cara kerja dari model jaringan protokol ECRSEP.

4. Radio Model
Radio model digunakan untuk menggambarkan perhitungan biaya pengiriman dan data yang diterima.
Selain itu digunakan untuk penguat pemancar.
5. Pemilihan CH didalam protokol ECRSEP
Menggambarkan metode seleksi CH dalam protokol ECRSEP dimana alam pemilihan CH dalam protokol
berdasarkan tingkat konsumsi energinya.

3. Hasil simulasi :
Dengan menggunakan protokol SEP, dimana node yang digunakan sebanyak 100 dan didistribusikan
secara acak. Parameter – parameter yang digunakan yakni :
Energi Awal (E0) = 0.5j
Eelect = 50nJ/ bit :
ETX = 50* 0.000000001 dan ETR = 50* 0.000000001,
EDA = 5NJ / bit / pesan,
Transmit Amplifier types :
f s = 10pJ /bit/ m2 atau Efs=10*0.000000000001
Mp = 0.0013pJ / bit / m4 atau Emp=0.0013*0.000000000001
Popt = 0,1

α=2
% Length x
xm=100;
% Width y
ym=100;
Percentage of nodes than are advanced : m = 0,2

Dari penggunaan parameter – parameter di atas yang diterapkan pada matlab, di mana ukuran untuk
menampilkan gambarnya adalah 100x100m yang disini diskalakan menjadi pixel 100x100 dan didapatkan
hasil simulasi seperti berikut :
Gambar di atas merupakan hasil akhir dari iterasi sebanyak 10000 kali dalam simulasi yang dijalankan
dimana node-node ini telah banyak mati. Dapat dilihat pada graf plot dibawah merupakan hasil banyak
node yang hidup & mati dan juga rata-rata energi yang digunakan dari setiap iterasi yang dilakukan
sampai 10000.
Dapat dilihat dari graf plot protokol SEP diatas bahwa hampir sama dengan graf plot simulasi di jurnal
dibawah ini. Hasil node yang hidup dan mati dari setiap iterasi yang ditampilkan dapat dibandingkan
sesuai dengan hasil simulasi dibawah dengan parameter α = 2 dan m = 0.2.
1. Store and Forward Switching
Dalam store and forward switching, ketika beralih menerima frame, menyimpan data dalam buffer sampai
frame lengkap telah di terima.
Selama proses penyimpanan, Switch ini akan menyimpan semua frame untuk sementara waktu sebelum
diteruskan ke host tujuan untuk di cek terlebih dahulu melalui mekanisme CRC (Cyclic Redundancy
Check). Jika ditemukan error, maka frame akan "dibuang" dan tidak akan diteruskan ke host tujuan.
Switch jenis ini adalah yang paling "dipercaya".
Kelemahannya meningkatnya Latency Time akibat proses pengecekan

2. Algoritma Bellman-Ford' menghitung jarak terpendek (dari satu sumber) pada sebuah digraf
berbobot. Maksudnya dari satu sumber ialah bahwa ia menghitung semua jarak terpendek yang
berawal dari satu titik node. Algoritma Dijkstra dapat lebih cepat mencari hal yang sama dengan
syarat tidak ada sisi (edge) yang berbobot negatif. Maka Algoritma Bellman-Ford hanya
digunakan jika ada sisi berbobot negatif.

Algoritma Bellman-Ford menggunakan waktu sebesar O(V.E), di mana V dan E adalah banyaknya sisi
dan titik.

Dalam konteks ini, bobot ekivalen dengan jarak dalam sebuah sisi.

// Definisi tipe data dalam graf


record titik {
list sisi2
real jarak
titik sebelum
}
record sisi {
titik dari
titik ke
real bobot
}

function BellmanFord(list semuatitik, list semuasisi, titik dari)


// Argumennya ialah graf, dengan bentuk daftar titik
// and sisi. Algoritma ini mengubah titik-titik dalam
// semuatitik sehingga atribut jarak dan sebelum
// menyimpan jarak terpendek.

// Persiapan
for each titik v in semuatitik:
if v is dari then v.jarak = 0
else v.jarak := tak-hingga
v.sebelum := null

// Perulangan relaksasi sisi


for i from 1 to size(semuatitik):
for each sisi uv in semuasisi:
u := uv.dari
v := uv.ke // uv adalah sisi dari u ke v
if v.jarak > u.jarak + uv.bobot
v.jarak := u.jarak + uv.bobot
v.sebelum := u
// Cari sirkuit berbobot(jarak) negatif
for each sisi uv in semuasisi:
u := uv.dari
v := uv.ke
if v.jarak > u.jarak + uv.bobot
error "Graph mengandung siklus berbobot total negatif"

Penerapan
function [ShortestPath] = bellmanford(costs, source, dest)
n = size(costs, 1);
S(1:n) = 0;
distance(1:n) = inf;
distance(source) = 0;
previous(1:n) = inf;
for (i = 1:n-1)
for (j = 1:n)
for (k = 1:n)
if ((distance(j) + costs(j,k) < distance(k)) && (costs(j,k) ~= 0))
distance(k) = distance(j) + costs(j,k);
previous(k) = j;
end end end
end
ShortestPath = [dest];
traverse = dest;
while (previous(traverse) ~= source)
ShortestPath = [previous(traverse) ShortestPath];
traverse = previous(traverse);
end
ShortestPath = [previous(traverse) ShortestPath];

3. Studi Kasus :
 Hirarki Routing :
Kasus pada konsep hirarki routing ini adalah pengiriman data dari source menuju base station. Di
sini source mengirim sebuah data melewati cluster head dan cluster head lainnya menuju base
station dengan posisi terdekat dan memakan cost yang lebih sedikit dengan cara menggunakan
algoritma.

B.S.A. Goncalves1 (. 2006, p 2), A hirarkis routing bergantung pada-organisasi diri dari jaringan di partisi
tertentu, yang disebut pengelompokan: terminal dikumpulkan ke dalam kelompok menurut beberapa
kriteria, setiap cluster yang diidentifikasi oleh sebuah node khusus yang disebut Cluster Head. Dengan
cara ini, node menyimpan informasi lengkap mengenai node di cluster dan informasi hanya parsial
tentang node lain. Selain fitur scalable, organisasi tersebut juga menghadirkan banyak keuntungan untuk
melakukan sinkronisasi mobile node dalam sebuah cluster atau atribut zona layanan baru. Berdasarkan
partisi ini, kebijakan routing yang berbeda digunakan dalam dan antara kelompok:
(i) baik proaktif routing dalam cluster dan reaktif routing yang antara cluster, yang merupakan pendekatan
yang paling umum dalam literatur.
(ii) atau routing reaktif dalam cluster dan routing proaktif antara cluster.
4. Bahan 4
A. Unicast
Unicast adalah istilah untuk mendefinisikan suatu proses komunikasi dimana data informasi dikirimkan
dari satu titik ke titik lain.
Dalam unicast hanya ada satu pengirim dan satu penerima, atau paket data yang dikirimkan dari satu
sumber ke satu tujuan.
Transmisi unicast bekerja pada TCP, contoh nya http, smtp, ftp dan telnet serta kartu Ethernet dan IP
networks/pengalamatan IP mendukung unicast
bentuk transmisi unicast masih menjadi bentuk transmisi utama yang ini digunakan pada jaringan LAN
ataupun internet.
JADI.......
Unicast adalah sebuah metode pengiriman data dimana data dikirimkan pada satu lokasi yang jelas , dan
setiap lokasi yang menerima kemudian mengirimkan laporan penerimaan kepada pengirim. Disini,
kualitas pengiriman data dapat dijamin, karena setiap kegagalan pengiriman akan diketahui oleh pengirim
dan dapat melakukan pengiriman ulang. Sistem inilah yang secara umum digunakan pada sistem jaringan
komputer saat ini. Analogi yang sesuai kasus di atas adalah, kartu ucapan lebaran dikirim dengan
menggunakan jasa pengiriman tercatat kepada 1 alamat yang jelas. Apabila paket diterima, maka tanda
bukti penerimaan akan diberikan kepada pengirim, sedangkan apabila paket tidak sampai, maka juga
dilaporkan kepada pengirim. Koneksi unicast adalah koneksi dengan hubungan one-to-one antara 1
alamat pengirim dan 1 alamat penerima.

B. Broadcast
Alamat broadcast untuk IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket data "satu-untuk-semua".
Jika sebuah host pengirim yang hendak mengirimkan paket data dengan tujuan alamat broadcast, maka
semua node yang terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan menerima paket tersebut dan
memprosesnya. Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP multicast, alamat IP broadcast hanya
dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber.
Ada empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network broadcast, subnet broadcast, all-subnets-
directed broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk setiap jenis alamat broadcast tersebut, paket IP
broadcast akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan alamat broadcast
yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan
Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast IP akan dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan
Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
JADI....
Broadcast adalah sebuah metode pengiriman data, dimana data dikirimkan ke banyak titik sekaligus,
tanpa melakukan pengecekan apakah titik tersebut siap atau tidak, atau tanpa memperhatikan apakah data
itu sampai atau tidak. Salah satu contoh penggunaan sistem ini adalah siaran televisi dan radio. Dimana
stasiun siaran melakukan siaran terus menerus tanpa mempedulikan apakah ada pesawat televisi ataupun
radio yang memonitor siaran tersebut. Analogi yang dapat digunakan adalah, kartu ucapan lebaran
dibagi-bagikan pada siapa saja yang lewat di sebuah jalan, tanpa mempedulikan siapa penerimanya.
Pengiriman data dengan tujuan semua alamat yang berada dalam 1 jaringan. Aplikasi yang menggunakan
metode ini akan mengirimkan ke alamat broadcast.
PENJELASAN :

1 Kelas C jumlah host 254


Contoh :
192.168.1.0 untuk network
192.168.1.1 untuk host
192.168.1.255 ini yang akan menjadi broadcast.

2 Kelas B
Contoh :
172.16.0.0 = untuk network
172.16.0.1 – 172.16.255.254 = untuk host
172.16.255.255 = yang akan menjadi broadcast

3 Kelas A
Contoh :
=10.0.0.0 untuk network
10.0.0.1 – 10.0.0.254 = untuk host
10.0.0.255 = yang akan menjadi broadcast.

C. Multicast
Alamat IP Multicast (Multicast IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan
satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4,
sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh router ke
subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi "listening" terhadap
lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat
multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke
beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC
1112.
Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang
berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255. Prefiks alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat
224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan karena dicadangkan untuk digunakan oleh
lalu lintas multicast dalam subnet lokal.

JADI....
Konsep multicast hampir sama dengan broadcast, dimana data dikirimkan kepada banyak titik
sekaligus, namun perbedaannya adalah, titik tujuan dikelompokkan berdasarkan group-group
tertentu melalui alamat groupnya. Hal ini akan mengakibatkan pengiriman menjadi lebih efektif
dibandingkan broadcast namun dapat diterima jauh lebih banyak dibandingkan sistem
unicast.Analoginya adalah, kartu ucapan lebaran dikirimkan secara besar-besaran kepada alamat
tertentu yang merupakan target dari pengirim langsung ke alamat mereka. Pengiriman data
dengan tujuan alamat group dalam 1 jaringan.
Contoh penggunaan alamat multicast yaitu pada remote gaming, dimana banyak pemain game
yang terhubung tetapi memainkan game yang sama, atau distance learning melalui video
conferencing, dimana banyak pelajar yang terhubung pada kelas yang sama.
Apa itu Unicast dan Multicast ?
Di dalam sistem jaringan komputer, metode pengiriman paket data secara umum dibedakan
menjadi 4, yaitu Anycast, Unicast, Broadcast dan Multicast.

Anycast adalah sebuah metode pengiriman data dimana data dikirimkan


pada lokasi yang terdekat atau pada jalur terbaik yang dilihat oleh
sistem. Analoginya adalah, dalam sebuah kampanye, seseorang
kandidat hendak mengirimkan brosur partainya. Brosur ini kemudian
diberikan kepada siapa saja yang berada di dekatnya atau kebetulan
melintas di depannya. Setiap satu waktu, hanya 1 brosur yang diberikan.

Unicast adalah sebuah metode pengiriman data dimana data dikirimkan


pada satu lokasi yang jelas , dan setiap lokasi yang menerima kemudian
mengirimkan laporan penerimaan kepada pengirim. Disini, kualitas
pengiriman data dapat dijamin, karena setiap kegagalan pengiriman
akan diketahui oleh pengirim dan dapat melakukan pengiriman ulang.
Sistem inilah yang secara umum digunakan pada sistem jaringan
komputer saat ini. Analogi yang dapat digunakan sesuai kasus di atas adalah, brosur partai
dikirim dengan menggunakan jasa pengiriman tercatat kepada 1 alamat yang jelas. Apabila paket
diterima, maka tanda bukti penerimaan akan diberikan kepada pengirim, sedangkan apabila
paket tidak sampai, maka juga dilaporkan kepada pengirim.

Broadcast adalah sebuah metode pengiriman data, dimana data


dikirimkan ke banyak titik sekaligus, tanpa melakukan pengecekan
apakah titik tersebut siap atau tidak, atau tanpa memperhatikan apakah
data itu sampai atau tidak. Salah satu contoh penggunaan sistem ini
adalah siaran televisi dan radio. Dimana stasiun siaran melakukan
siaran terus menerus tanpa mempedulikan apakah ada pesawat televisi
ataupun radio yang memonitor siaran tersebut. Analogi yang dapat digunakan adalah, brosur
partai dibagi-bagikan pada siapa saja yang lewat di sebuah jalan, tanpa mempedulikan siapa
penerimanya. Apakah sudah memiliki partai atau malah anggota partai lain.

Konsep multicast hampir sama dengan broadcast, dimana data


dikirimkan kepada banyak titik sekaligus, namun perbedaannya adalah,
titik tujuan dikelompokkan berdasarkan group-group tertentu melalui
alamat groupnya. Hal ini akan mengakibatkan pengiriman menjadi
lebih efektif dibandingkan broadcast namun dapat diterima jauh lebih
banyak dibandingkan sistem unicast. Analoginya adalah, brosur partai
dikirimkan secara besar-besaran kepada alamat tertentu yang merupakan target dari partai
langsung ke alamat mereka.

Unicast
Unicast adalah satu - ke satu koneksi antara klien dan server. Unicast menggunakan metode
pengiriman IP seperti protokol kontrol transmisi (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP),
protokol berbasis sesi. Ketika klien Windows Media Player menyambung menggunakan unicast
ke server Windows Media, klien yang memiliki hubungan langsung ke server. Setiap unicast
klien yang menyambung ke server mengambil bandwidth tambahan. Sebagai contoh, jika Anda
memiliki klien 10 semua bermain 100-kilobit per kedua (Kbps) aliran, klien sebagai kelompok
mengambil 1000 Kbps. Jika Anda memiliki hanya satu klien memutar aliran 100 Kbps, hanya
100 Kbps sedang digunakan.

Multicast
Multicast adalah Alamat yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak
host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-
many.. Sumber multicast bergantung pada diaktifkannya multicast router untuk meneruskan
paket untuk semua subnet klien yang memiliki klien mendengarkan. Ada hubungan langsung
antara klien dan server Windows Media.Server menghasilkan berkas .nsc (NetShow saluran)
ketika Stasiun multicast pertama dibuat. Biasanya, berkas .nsc dikirim ke klien dari Web
server. Berkas ini berisi informasi yang diperlukan Windows Media Player untuk mendengarkan
multicast. Ini sama dengan tuning ke stasiun radio. Setiap klien yang mendengarkan multicast
menambahkan tambahan beban di server. Pada kenyataannya, server mengirimkan aliran hanya
satu per multicast Stasiun. Beban sama yang dialami di server Apakah hanya satu klien atau
klien 1000 mendengarkan
Penting: Multicast di Internet ini umumnya tidak praktis karena hanya kecil bagian dari Internet
diaktifkan multicast. Multicast di lingkungan perusahaan yang mana semua router diaktifkan
multicast dapat menyimpan sedikit bandwidth.

Anda mungkin juga menyukai