Anda di halaman 1dari 6

Nomor Dokumen :

Nomor Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01 Februari 2023
Jumlah Halaman :6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN ANAK

PELACAKAN KASUS KEMATIAN PERINATAL

WILAYAH KELURAHAN BANGKA

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KELURAHAN BANGKA
2023
KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM KESEHATAN ANAK

PUSKESMAS KELURAHAN BANGKA

I. PENDAHULUAN

Angka kematian bayi merupakan indikator yang penting untuk mencerminkan


keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat, karena bayi yang baru lahir sangat
sensitif terhadap keadaan lingkungan tempat orang tua si bayi tinggal dan sangat erat
kaitannya dengan status sosial orang tua si bayi. Kemajuan yang dicapai dalam bidang
pencegahan dan pemberantasan berbagai penyakit penyebab kematian akan tercermin
secara jelas dengan menurunnya tingkat AKB. Dengan demikian angka kematian bayi
merupakan tolok ukur yang sensitif dari semua upaya intervensi yang dilakukan oleh
pemerintah khususnya di bidang kesehatan (BPS, 2019). Jumlah kematian bayi dari
tahun 2016 - 2019 memiliki nilai yang fluktuatif. Nilai tertinggi terjadi pada tahun 2018
sebesar 138 bayi yang meninggal, di Tahun 2019 jumlah kematian bayi mencapai 115
jiwa nilai ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 108
jiwa.

II. LATAR BELAKANG


Masalah utama bayi baru lahir pada masa perinatal dapat menyebabkan
kematian, Kesakitan dan kecacatan. Hal ini merupakan akibat dari kondisi kesehatan ibu
yang jelek, Perawatan selama kehamilan yang tidak adekuat, penanganan selama
persalinan yangtidak tepat dan tidak bersih, serta perawatan neonatal yang tidak adekuat.
Bila ibu meninggal saat melahirkan, kesempatan hidup yang dimiliki bayinya menjadi
semakin kecil. Kematian neonatal tidak dapat diturunkan secara bermakna tanpa
dukungan upaya menurunkan kematian ibu dan meningkatkan kesehatan ibu. Perawatan
antenatal dan pertolongan persalinan sesuai standar, harus disertai dengan perawatan
neonatal yang adekuat dan upaya untuk menurunkan kematian bayi akibat bayi berat lahir
rendah, infeksi pasca lahir (seperti Tetanus neonatorum, sepsis), hipotermia dan asfiksia.
Sebagian besar kematian neonatal yang terjadi pasca lahir disebabkan oleh penyakit –
penyakit yang dapat dicegah dan diobati dengan biaya yang tidak mahal, mudah
dilakukan, Bisa dikerjakan dan efektif. Intervensi imunisasi Tetanus Toxoid pada ibu hamil
menurunkan kematian neonatal hingga 33-58% (The Lancet Neonatal Survival 2018).
Di negara berkembang, sekitar 3% Bayi mengalami asfiksia lahir tingkat sedang
dan berat. Bayi asfiksia yang mampu bertahan hidup namun mengalami kerusakan otak,
jumlahnya cukup banyak. Hal Ini disebabkan karena resusitasi tidak adekuat atau salah
prosedur. Resusitasi yang dilaksanakan secara adekuat dapat mencegah kematian dan
kecacatan pada bayi karena hipoksia. Intervensi post natal terhadap peningkatan
ketrampilan resusitasi bayi baru lahir dapat menurunkan kematian neonatal hingga 6-42%
(The Lancet Neonatal Survival 2018). Sekitar 11,5 % bayi lahir dengan berat lahir rendah
kurang dari 2500 gram (Riskesdas, 2018). Data dari SKRT 2001 menunjukkan bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Merupakan salah satu faktor terpenting kematian
neonatal. Penyumbang utama kematian BBLR adalah prematuritas, infeksi, asfiksia lahir,
hipotermia dan pemberian ASI yang kurang adekuat. Beberapa penelitian telah
membuktikan bahwa kematian karena hipotermia pada bayi bera tlahir rendah (BBLR)
Dan bayi prematur jumlahnya cukup bermakna. Perilaku/kebiasaan yang Merugikan
seperti memandikan bayi segera setelah lahir atau tidak segera menyelimuti bayi setelah
lahir, Dapat meningkatkan risiko hipotermia pada bayi baru lahir. Intervensi untuk menjaga
bayi baru lahir tetap hangat dapat menurunkan kematian neonatal sebanyak 18-42% (The
Lancet Neonatal survival 2015).

Penurunan Angka Kematian Neonatal memerlukan upaya bersama tenaga


kesehatan dengan melibatkan dukun bayi, Keluarga dan masyarakat dalam
memberikanpelayanan kesehatan yang berkualitas bagi ibu dan bay ibaru lahir. Untuk
mengukur keberhasilan penerapan intervensi yang efektif dan efisien, dapat dimonitor
melalui indikator cakupan pelayanan yang mencerminkan jangkauan da nkualitas
pelayanan kesehatan bayi baru lahir. Penurunan angka kematian neonatal dapat dicapai
dengan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berkesinambungan
sejak bayi dalam kandungan, saat lahir hingga masa neonatal.

III. TUJUAN

A. Tujuan umum : Mencegah kesakitan dan memantau kesehatan bayi, balita dan
anak prasekolah.

B. Tujuan Khusus
1. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, balita dan anak
prasekolah.
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi bayi, balita
3. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan bayi dan
balita,dan anak prasekolah. terutama melalui peningkatan peran ibu dalam
keluarga
IV. VISI MISI

A. Visi:
Menjadi puskesmas yang mengutamakan pelayanan promotif dan preventif dengan
mengikutsertakan warga masyarakat dan lintas sektoral
B. Misi:
1. Memperkuat layanan Usaha Kesehatan Masyarakat yang berintegrasi dengan
lintas sektoral
2. Meningkatkan layanan Usaha Kesehatan Perorangan melalui KPLDH dan
pendekatan keluarga
3. Meningkatkan mutu layanan, budaya kerja dan profesionalisme sumber daya
manusia
4. Meningkatkan sarana layanan seiring kemajuan teknologi dan pengetahuan

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1. Pelacakan Kasus Kematian Neonatal 1. Melakukan koordinasi dengan kader
2. Melakukan kunjungan rumah kepada
keluarga bayi yang meninggal di wilayah
kelurahan Bangka
3. Melakukan wawancara dengan
menggunakan form OVP

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN

A. Cara melaksanakan kegiatan :


Secara umum dalam pelaksanaan program Kesehatan Anak adalah mengikuti
siklus Plan Do Check Action

B. Sasaran :
Mengetahui dan memvalidasi data kematian perinatal di wilayah kecamatan
Mampang Prapatan
C. Rincian Kegiatan

No Kegiatan Sasaran Rincian Sasaran Cara Melaksanakan


Pokok Umum Kegiatan Kegiatan

1 Pelacakan Keluarga 1. Melakukan Terlapornya Berkoordinasi


kasus bayi koordinasi seluruh dengan Kader untuk
kematian dengan kader kematian melakukan
perinatal bayi/balita di kunjungan rumah
2. Melakuka wilayah Kec.
n kunjungan Mampang
rumah kepada Prapatan
keluarga bayi
yang
meninggak di
wilayah
kecamatan
Mampang
Prapatan
3. Melakuka
n wawancara
keluarga bayi
dengan
menggunakan
form OVP
D. PERAN LINTAS SEKTOR DAN LINTAS PROGRAM

Lintas Sektor dan Program Peran Serta dalam Program


Camat Mampang Prapatan Pembina dan Pemangku kepentingan wilayah Kecamatan
Mampang Prapatan
Lurah se Kecamatan Mampang Prapatan Pembina dan Pemangku kepentingan wilayah Kelurahan
di Kecamatan Mampang Prapatan
Kader Rekan dalam kegiatan yang menyertakan sasaran
program
Program lain seperti KI, Promkes Rekan dalam kegiatan yang menyertakan peserta dari
program tersebut

VII. JADWAL KEGIATAN

2023
No Kegiatan Ma Ju
Jan Feb Apr Mei Jul Ags Sep Okt Nov Des
r n

Pelacakan kasus kematian


1 x x
perinatal

VIII. Evaluasi Pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan jadwal
kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut. Apabila terjadi
penyimpangan/perubahan jadwal, penanggungjawab program harus melaporkannya
kepada Kepala Satuan Pelaksana UKM.

IX. Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi kegiatan

Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan dilakukan setiap bulan sesuai dengan
jadwal kegiatan. Dilakukan pencatatan indikator kinerja program tiap bulan dan pelaporan
hasil analisis indikator mutu program tiap bulan oleh penanggungjawab program Kepada
Kepala Satuan Pelaksana UKM dan Tim Mutu untuk ditidaklajuti. Dilakukan Pelaporan
tahunan hasil analisis penilaian kinerja program UKM oleh Tim Mutu kepada Kepala
Puskesmas Kec. Mampang Prapatan.

X. PENUTUP

Dengan adanya kerangka acuan kegiatan program peningkatn mutu dan keselamatan
pasien yang dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan sehingga
pelaksanaan kegiatan dapat terarah dan terkoordinir dengan baik.
Jakarta, 7 Juni 2023

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kelurahan Penanggung Jawab Mutu
Bangka Puskesmas Kelurahan Bangka

dr. Nina Adriana Irmawati drg. Ollanda Irenewati, MARS


NIP. 196405171991022001 NIP. 1020421990050920170096

Penanggung Jawab
Program Kesehatan Anak
Puskesmas Kelurahan Bangka

Mufatihah Idzni, Amd. Keb


NIP. 10204219960505201704087

Anda mungkin juga menyukai