TUGAS AKHIR
Oleh :
MARDIANA
3201926057
TUGAS AKHIR
Disusun oleh:
MARDIANA
3201926057
Mengetahui,
Derektur Politeknik Negeri Pontianak
ii
LEMBAR PERNYATAAN TUGAS AKHIR
Nama : MARDIANA
Nim : 3201926057
Judul PKL : Pembuatan Sabun Cair Dari Minyak Kelapa (Cocos nucifera
L.) Dengan Penambahan Bubuk Cengkeh (Syzgium
aromaticum L.)
Telah disidangkan dan telah dinyatakan LULUS dalam Sidang Tugas Akhir
pada Tanggal 06 September 2022
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja ataupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik Tugas Akhir yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah – olah hasil pemikiran
saya sendiri, berarti gelar ijazah yang telah diberikan Politeknik Negeri Pontianak
batal saya terima.
Putussibau, 2022
Mardiana
3201926057
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat – Nya kami dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Adapun judul
Tugas Akhir ini “Pembuatan Sabun Cair Dari Minyak Kelapa (Cocos nucifera
L.) Dengan Penambahan Bubuk Cengkeh (Syzgium aromaticum L.)”. Maka
dengan itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasihnya atas
segala petunjuk, bimbingan dan bantuannya kepada:
1. Orang Tua, Saudara – saudara ku yang selalu memberikan semangat,
motivasi serta dukungan moral maupun material.
2. Bapak Dr. Ir. H. Muhammad Toasin Asha, M.Si selaku Direktur
Politeknik Negeri Pontianak.
3. Ibu Ledy Purwandani, S.TP., M.Sc selaku Ketua Jurusan Teknologi
Pertanian.
4. Ibu Paskarada Juanti, S.Si.,MP selaku Ketua Program Studi Teknologi
Pengolahan Hasil Perkebunan sekaligus dosen penguji I (satu) Tugas
Akhir.
5. Bapak Muhammad Syafi’ie, S.TP.,M.Sc selaku koordinator Tugas Akhir.
6. Ibu Vika Yudistina, SP.,MP selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah
banyak membantu dan memberikan bimbingan selama penulisan laporan
Tugas Akhir hingga saat ini.
7. Ibu Hety Yulianti, SP selaku dosen penguji II (dua) Tugas Akhir.
8. Rekan-rekan yang telah membantu dalam kelancaran penulisan laporan
ini.
v
Putussibau,.......2021
penulis
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan kasih sayang nya, kesehatan dan nikmat iman sehingga penulis diberikan
kemudahan, ketenangan dan kekuatan dalam menyelesaikan penulisan Tugas
Akhir ini.
Rasa syukur dan terimakasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada
kedua orang tua saya yang telah memberikan segala perhatian, kasih sayang,
pengorbanan, motivasi, kerja keras, keteladanan, nasehat dan doa kepada anak-
anaknya. Terimakasih juga kepada saudara-saudariku yang selalu memberi
semangat dan dukungannya.
Rasa terimakasih yang sebesar – besarnya penulis sampaikan kepada Ibu
Vika Yudistina, SP.,MP atas bimbingan, kebaikan, dan motivasi yang luar biasa,
serta kesediaan dalam meluangkan waktu, memberikan masukan dan saran – saran
yang sangat bermanfaat kepada penulis selama ini.
Ucapan terimakasih dan hormat kepada seluruh Bapak Ibu Dosen Program
Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan yang telah memberikan ilmu,
mengajarkan keteladanan, membimbing mahasiswa dengan ketulusan dan
kebaikan.
Terimakasih teman – teman angkatan 2019 yang telah banyak memberikan
kebersamaan yang luar biasa serta persahabatan yang luar biasa yang membuat
hari – hari indah dan menyenangkan.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
viii
2.2.5. Foam Booster ............................................................... 14
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 15
3.1. Waktu dan tempat penelitian .................................................. 15
3.2. Alat Dan Bahan ...................................................................... 15
3.3. Prosedur Kerja ....................................................................... 15
3.3.1. Pembuatan Serbuk Cengkeh ......................................... 15
3.3.2. Pembuatan Sabun Cair .................................................. 16
3.3.3. Uji Kadar Alkali Bebas ................................................. 18
3.3.4. Uji PH .......................................................................... 19
3.3.5. Uji Bobot Jenis ............................................................. 19
3.3.6. Uji Viskositas.............................................................. .. 19
3.3.7. Uji Iritasi ...................................................................... 20
3.4. Tabel Rencana Penelitian ....................................................... 20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 21
4.1. Hasil ...................................................................................... 21
4.2. Pembahasan ........................................................................... 22
4.2.1. Uji PH .......................................................................... 22
4.2.2. Bobot Jenis ................................................................... 23
4.2.3. Uji Viskositas ............................................................... 24
4.2.4. Uji Kadar Alkali Bebas ................................................. 25
4.2.5. Uji Iritasi ...................................................................... 26
BAB V PENUTUP...................................................................................... 27
5.1. Kesimpulan .............................................................................. 27
5.2. Saran ....................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 28
LAMPIRAN ................................................................................................ 30
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
x
DAFTAR TABEL
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Uji PH ..................................................................................... 30
Lampiran 2. Bobot Jenis .............................................................................. 31
Lampiran 3. Uji Viskositas .......................................................................... 33
Lampiran 4. Uji Kadar Alkali Bebas............................................................ 37
Lampiran 5.Uji Daya Iritasi ......................................................................... 39
Lampiran 6. Dokumentasi Proses Pengolahan & Pengujian Di Laboratorium
Kimia ..................................................................................... 40
xii
PEMBUATAN SABUN CAIR DARI MINYAK KELAPA (Cocos
nucifera L.) DENGAN PENAMBAHAN BUBUK CENGKEH
(Syzgium aromaticum L.)
MARDIANA
3201926057
ABSTRAK
Sabun cair memiliki keunggulan dari sabun bentuk lain seperti mudah dibawa
bepergian dan lebih hegienis karena disimpan dalam wadah tertutup rapat.
Minyak kelapa terdiri dari susunan asam lemak dimana asam lemak yang paling
dominan pada minyak kelapa adalah asam laurat. Oleh karena itu, minyak kelapa
baik digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun karena kandungan asam
lauratnya yang tinggi dan mampu memberikan sifat pembusaan yang baik untuk
produk sabun juga memiliki kemampuan sebagai antimikroba alami. Sabun yang
dibuat dalam penelitian ini menggunakan penambahan bubuk cengkeh. Cengkeh
merupakan tanaman yang memiliki kandungan eugenol, saponin, flavonoid dan
tannin yang bersifat antibakteri. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui
karakteristik fisik sabun cair (viskositas dan daya iritasi) dan karakteristik kimia
(PH, kadar alkali bebas, dan bobot jenis). Pada penelitian ini perlakuan terbaik
didapatkan pada sampel S0 dengan hasil uji PH 9, kadar alkali bebas 0,007%,
bobot jenis 1,0647 gram, dan viskositas 1,2965 N/m2. Hasil analisis menunjukkan
bahwa sabun cair memenuhi persyaratan berdasarkan SNI sabun cair 06 – 4085 –
1996.
xiii
THE MANUFACTURE OF LIQUID SOAP MADE FROM
COCONUT OIL (COCOS NUCIFERA L.) WITH A ADDITION OF
CLOVE POWDER (SYZGIUM AROMATICUM L.)
MARDIANA
3201926057
ABSTRACT
Liquid soap has the advantage of such other forms of soap as it is easy to travel
and is cleaner because it is stored in a well-sealed container. Coconut oil is
composed of a complex of fatty acids in which the fatty acids dominant in coconut
oil are the uric acid. Therefore, coconut oil is good used asa raw ingredient in
soaps because of the high concentration of citric acid and the ability to contribute
to good production of soap products and also has the ability to be a natural
antimicrobial. Soap produced in the study used additives of clove powder. Cloves
contain the properties of eugenol, saponin, flavonoid, and antibacterial tannin. As
for the purpose of this study, it is to know the physical characteristics of liquid
soap (viscosity and irritability) and chemical characteristics (PH, free alkaline
levels, and kind of weight). In this study the best treatment was obtained on S0
samples with results of PH 9, alkali levels were free 0.007%, strain 1,0647 grams,
and viscoity 1.2965 N/m2. Analysis shows that liquid soap meets requirements
based on liquid soap 06-4085-1996.
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Minyak kelapa merupakan salah satu bahan baku yang dapat digunakan
dalam pembuatan sabun cair. Menurut Kementrian Perkebunan (2017), Indonesia
merupakan negara dengan jumlah produksi kelapa terbesar di dunia dengan total
luas areal kebun sebesar 3,5 juta hektar dan jumlah produksi berwujud kopra
mencapai 2,8 juta ton (produksi tahun 2015-2017). Minyak kelapa terdiri dari
susunan asam lemak dimana asam lemak yang paling dominan pada minyak
kelapa adalah asam laurat. Kandungan asam laurat di dalam minyak kelapa
mencapai 44-52%. Oleh karena itu, minyak kelapa baik digunakan sebagai bahan
baku pembuatan sabun karena kandungan asam lauratnya yang tinggi dan mampu
memberikan sifat pembusaan yang baik untuk produk sabun juga memiliki
kemampuan sebagai antimikroba alami. (Uswah dkk, 2019).
Cengkeh (Syzygium aromaticum) merupakan tanaman asli Maluku yang
merupakan tanaman herbal yang telah lama digunakan di negara-negara Timur
Tengah dan Asia. Cengkeh digunakan sebagai obat tradisional dalam
penyembuhan berbagai macam penyakit, dan juga penyedap masakan. Cengkeh
memiliki beberapa manfaat sebagai analgesik, antiemetik, antijamur, antiseptik,
antiinflamasi dan antibakteri. Kemampuan bunga cengkeh sebagai antibakteri
karena cengkeh memiliki minyak atsiri yang mengandung eugenol. Mekanisme
antibakteri pada bunga cengkeh yaitu menyebabkan perubahan pada komponen
makromolekul dari bakteri seperti merusak membran sel, membran protein inaktif
secara irreversible dan menyebabkan kerusakan asam nukleat (Kusmawardani
dkk, 2017).
Sabun cair memiliki keunggulan dari sabun bentuk lain seperti mudah
dibawa bepergian dan lebih hegienis karena disimpan dalam wadah tertutup rapat.
Minyak kelapa memiliki kandungan asam laurat yang tinggi sehingga bagus
digunanakan sebagai bahan baku pembuatan sabun. Dan cengkeh merupakan
tanaman yang memiliki kandungan eugenol, saponin, flavonoid dan tannin yang
bersifat antibakteri.
1
2
1. Bagaimana karakteristik sabun dari segi fisik seperti uji viskositas dan uji
iritasi ?
2. Bagaimana karakteristik sabun dari segi kimia yaitu pH, kadar alkali bebas,
dan bobot jenis?
1.3. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada penelitian ini yaitu:
1. Serbuk cengkeh yang digunakan: S1 = 0%, S2 = 10%, S3 = 15%, S4 = 20%.
(S0 = 0 gram, S1= 6 gram, S2 = 9 gram, dan S3= 12 gram).
2. Untuk mengetahui pengaruh serbuk cengkeh terhadap karakteristik sabun
minyak kelapa dari segi kimia dan fisik dengan pengujian kualitas yaitu uji
alkali bebas, uji pH, uji viskositas dan uji iritasi.
1.4. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui karakteristik sabun minyak kelapa dari segi fisik uji
viskositas dan uji iritasi ?
2. Untuk mengetahui karakteristik sabun minyak kelapa dari segi kimia yaitu
pH, kadar alkali bebas, dan bobot jenis?
Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki
nilai ekonomi tinggi bagi masyarakat Indonesia, bahkan termasuk komoditas
sosial, produknya merupakan salah satu dari sembilan bahan pokok masyarakat.
Salah satu produk kelapa yang saat ini berkembang dan diminati adalah virgin
coconut oil (VCO). Minyak kelapa murni atau VCO menarik perhatian para
peneliti karena diyakini berkhasiat untuk kesehatan diantaranya menurunkan
resiko kanker, membantu mencegah infeksi virus, mendukung system kekebalan
tubuh, membantu kulit tetap lembut dan halus, tidak mengandung kolesterol dan
tidak menyebabkan kegemukan (Pulung dkk, 2016).
Kelapa merupakan tanaman tropis yang telah lama dikenal masyarakat
Indonesia, hal ini terlihat dari penyebarannya hampir di seluruh wilayah
Nusantara. Pada tahun 2010 luas areal tanaman kelapa tercatat 3739.35 ribu ha,
didominasi oleh perkebunan rakyat seluas 3697.03 ribu ha (98.87%), perkebunan
besar negara seluas 4.29 ribu ha (0.11%) dan perkebunan besar swasta seluas
38.02 ribu ha (1.02%), dengan total produksi sebesar 3166.6 ribu ton setara kopra,
yaitu perkebunan rakyat sebesar 3.126 ribu ton (98.73%), perkebunan besar
negara sebesar 1.8 ribu ton (0.06%) dan perkebunan besar swasta sebesar 38,47
ribu ton (1.22%). Tanaman kelapa merupakan tanaman sosial karena lebih 98%
diusahakan oleh petani sehingga perkebunan kelapa banyak didominasi
perkebunan rakyat dibandingkan perkebunan negara ataupun swasta. Selama ini
3
4
komoditas kelapa hanya dimanfaatkan produk primernya saja, baik dalam bentuk
kelapa segar maupun kopra untuk bahan baku minyak goreng. Pengembangan dan
pemanfaatan produk hilir kelapa belum banyak dilakukan, tanaman kelapa
merupakan tanaman sosial karena lebih 98% diusahakan oleh petani sehingga
perkebunan kelapa banyak didominasi perkebunan rakyat dibandingkan
perkebunan negara ataupun swasta (Ariyanti dkk, 2018)
Buah kelapa (Cocos nucifera L.) telah menjadi salah satu sumber makanan
sejak jaman dahulu. Buah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kehidupan masyarakat Indonesia. Minyak kelapa merupakan minyak yang
diperoleh dari kopra (daging buah kelapa yang dikeringkan) atau dari perasan
santannya. Minyak kelapa penting bagi metabolisme tubuh karena mengandung
vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, yaitu vitamin A, D, E, dan K serta
provitamin A (karoten). (Efendi dkk, 2012).
Minyak kelapa adalah salah satu produk olahan yang berkembang di
masyarakat setempat. Sekitar 60% dari hasil kelapa dijual dalam bentuk minyak
kelapa. Pengolahan minyak kelapa dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
pengolahan basah dan pengolahan kering, pengolahan cara basah, dengan kelapa
segar sebagai bahan baku yang biasa dilakukan pabrik skala industri kecil dan
rumah tangga. Pengolahan cara kering dengan kopra sebagai bahan baku yang
biasa digunakan oleh pabrik skala industri menengah dan besar.
Teknologi pengolahan minyak kelapa yang berkembang di petani adalah
dengan cara basah. Bahan baku yang digunakan berasal dari buah kelapa yang
tidak sama tingkat kematangannya. Proses pengolahannya dimulai dari
pembelahan buah kelapa, kemudian diparut dan diperas untuk diambil santannya.
Pemarutan dilakukan dengan mesin pemarut, tetapi ada juga yang secara manual.
Hasil parutan tidak langsung diperas, penundaan pemerasan kadang-kadang lebih
dari satu jam. Kemudian dilakukan pemanasan santan sampai diperoleh minyak
kelapa. Pemanasan langsung dengan suhu yang tinggi selama lebih dari 4 jam.
Disamping itu dalam proses pengolahannya sering dilakukan penambahan asam
cuka, dengan harapan minyak berwarna putih dan tidak cepat tengik. Cara ini
menghasilkan minyak kelapa dengan kualitas rendah, karena tingkat kandungan
air dan asam lemak bebas tinggi, berwarna putih keruh atau kuning kecoklatan
keruh, tidak tahan disimpan (<30 hari), dan lebih cepat menjadi tengik.
Pemerintah telah menetapkan SNI- Minyak Kelapa 01-2902-1992. Minyak kelapa
yang bermutu tinggi harus memenuhi persyaratan teknis atau kriteria yang telah
ditentukan oleh SNI. ( Asni dan Yanti, 2014).
7
1 Keadaan
2 Bau - Normal
3 Rasa - Normal
2.1.4. Cengkeh
2.1.5. Sabun
Sabun merupakan salah satu produk yang cukup penting dalam kehidupan
manusia dengan adanya kebutuhan manusia untuk membersihkan diri. Produk
sabun mandi telah berkembang menjadi kebutuhan primer di seluruh lapisan
10
susunan asam lemak dimana asam lemak yang paling dominan pada minyak
kelapa adalah asam laurat. Kandungan asam laurat di dalam minyak kelapa
mencapai 44-52%. Oleh karena itu, minyak kelapa baik digunakan sebagai bahan
baku pembuatan sabun karena kandungan asam lauratnya yang tinggi dan mampu
memberikan sifat pembusaan yang baik untuk produk sabun juga memiliki
kemampuan sebagai antimikroba alami ( Uswah dkk, 2019).
2.2.2. Aquades
Akuades merupakan air hasil penyulingan yang bebas dari zat-zat
pengotor sehingga bersifat murni. Akuades biasa digunakan sebagai pelarut dan
untuk membersihkan alat-alat laboratorium dari zat pengotor. Air murni diperoleh
dengan cara destilasi, tujuan dari destilasi yaitu memperoleh cairan murni dari
13
cairan yang telah tercemari zat terlarut atau bercampur dengan cairan lain yang
berbeda titik didihnya. Proses pembuatan akuades di awali ketika air baku
dididihkan pada suhu sekitar 100 oC (titik didih air) menggunakan
boiler/pemanas. Ketika suhu air mencapai titik didih maka air akan menguap.
Ketika uap air bersentuhan dengan bidang yang suhunya rendah maka uap air
akan terkondensasi dan jatuh menjadi titiktitik air. Titik-titik air ini kemudian
ditampung menjadi akuades. Akuades merupakan bahan vital dalam sebuah
laboratorium. Menurut Adani and Pujiastuti (2018) kebutuhan akuades sangat
besar karena akuades merupakan bahan pelarut utama dalam kegiatan praktikum
di laboratorium. Akuades umumnya digunakan sebagai pengencer ataupun
sebagai pelarut dalam kegiatan praktikum dan penelitian, walaupun dalam
penelitian tertentu akuades masih dapat diganti dengan jenis air yang lain
(Marjuni dkk, 2021).
2.2.3. Mes
2.2.4. Garam
Garam adalah mineral yang terdiri atas natrium dan khlor, yang
membentuk kristal dan bersenyawa menjadi natrium klorida (NaCl). Garam
memiliki banyak manfaat selain sebagai bumbu dapur garam juga dapat
digunakan untuk membersihkan noda kotoran. Manfaat garam untuk kecantikan
antara lain, merawat kulit berminyak, mengatasi mata lelah dan eksofiliator (
mengangkat kulit mati). (Sumaryani N, 2019)
3.2.2. Bahan
Adapun bahannya yaitu: minyak kelapa, serbuk cengkeh, KOH, Aquades,
mess, foam boster, garam dan asam sitrat.
Cengkeh
Disangrai (5 menit)
Diayak pada
Diblender saringan 80 mesh
Bubuk cengkeh
15
16
.
Siapkan alat dan bahan
Minyak kelapa : 70 ml
KOH : 15 gram Pengadukan dan pencampuran
Mess : 200 gram
selama 10 menit
Asam sitrat : 25 gram
Garam : 100 gram
Foam boster : 25 gram
Bubuk cengkeh:
S0 = 0 gram Tuangkan kedalam wadah sesuai
S1 = 6 gram masing-masing perlakuan
S2 = 9 gram
S3 = 12 gram
- Uji pH
Sabun cair
- Uji pH
- Uji Kadar Alkali Bebas
- Uji Viskositas
- Uji Bobot Jenis
- Uji Iritasi
Perlakuan
Bahan S0 S1 S2 S3
Serbuk cengkeh 0g 6g 9g 12 g
Minyak kelapa 70 ml 70 ml 70 ml 70 ml
Garam 100 gr 100 gr 100 gr 100 gr
KOH 15 gr 15 gr 15 gr 15 gr
Aquades 200 ml 200 ml 200 ml 200 ml
Mess 200 gr 200 gr 200 gr 200 gr
Foam boster 25 gr 25 gr 25 gr 25 gr
Asam sitrat 25 gr 25 gr 25 gr 25 gr
𝑉 ×𝑁 ×0,0561
Kadar alkali bebas dihitung KOH = × 100%
𝑊
𝑊2 –𝑊1
Rumus: Bobot Jenis =
𝑉
𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
dsampel = × Ƞair
𝑚 𝑎𝑖𝑟
d𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 × t𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Ƞsampel = ×
d𝑎𝑖𝑟 × t𝑎𝑖𝑟
Ƞair
20
Keterangan Bulan
Konsultasi Proposal
Seminar Proposal
Penelitian
Pengolahan Data
Ujian TA
S3 S2 S1 S0
Gambar 10. Hasil Produk Sabun Cair Dengan Penambahan Serbuk Cengkeh
Berikut tabel hasil pengujian PH, Bobot Jenis, Viskositas, Kadar alkali
bebas, dan Daya iritasi sabun. cair minyak kelapa dengan penambahan serbuk
cegkeh.
Tabel 4. Hasil Uji
Uji Kimia Uji Fisik
Keterangan:
S0 : sabun cair minyak kelapa tanpa serbuk cengkeh
S1 : sabun cair minyak kelapa dengan jumlah serbuk cengkeh 6 gram
S2 : sabun cair minyak kelapa dengan jumlah serbuk cengkeh 9 gram
S3 : sabun cair minyak kelapa dengan jumlah serbuk cengkeh 12 gram
21
22
4.2. Pembahasan
4.2.1. Uji PH
PH
10
9
9
8
7
Nilai PH
6
5 4 4 4
4
3
2
1
0
S0 S1 S2 S3
Perlakuan
bersifat asam sehingga PH sabun cair minyak kelapa dengan penambahan serbuk
cengkeh menjadi turun dan lebih bersifat asam.
Bobot Jenis
1.11
1,1016
1.1
1,0913
Nilai Bobot Jenis
1.09 1,0858
1.08
1.07 1,0647
1.06
1.05
1.04
S0 S1 S2 S3
Perlakuan
Nilai bobot jenis yang dihasilkan pada perlakuan S 0 = 1,0647 gram, S1=
1,0858 gram, S2 =1,0913 gram dan S3 = 1,1016 gram. Nilai bobot jenis sabun cair
pada setiap perlakuan sudah memenuhi standar SNI sabun cair 06-40850-1996
yaitu bobot jenis berkisar dari 1,01 – 1,10 g/g.
Hasil pengukuran menunjukkan bobot jenis sabun cair dari setiap
perlakuan memiliki nilai yang meningkat. Nilai bobot jenis sabun cair diatas
cenderung meningkat, hal ini dapat disebabkan karena bahan pengisi yang
dicampurkan pada proses pembuatan sabun cair karena setiap bahan yang
ditambahkan pada pembuatan sabun cair memiliki nilai bobot jenis masing-
24
masing dan dapat berpengaruh pada nilai bobot jenis yang dihasilkan. (Widyasanti
A, 2019).
Viskositas
45
40,8173
40
35
Nilai Viskositas
30
24,2936
25
20
15
10 6,9920
5 1,2965
0
1,2965
S0 S1 S2 S3
Perlakuan
kadar air dalam sabun maka viskositas semakin tinggi, dan sebaliknya semakin
tinggi kadar air semakin rendah viskositasnya.
0.05
0.04 0,035
0.03
0.02
0.01 0,007
0
S0 S1 S2 S3
Perlakuan
Hasil analisis alkali bebas pada sabun cair bahwa setiap perlakuan
memiliki perbedaan antara satu dan lainnya, baik pada perlakuan S0 = 0,007, S1
= 0,035, S2 = 0,059, dan S3 = 0,063. Berdasarkan gambar diatas terlihat semakin
besar konsentrasi penambahan serbuk cengkeh maka kadar alkali bebas akan
semakin naik. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan serbuk cengkeh pada
sabun berpengaruh terhadap kenaikan kadar alkali bebas pada sabun cair karena
bubuk cengkeh mangandung alkali yang dapat menyebabkan kadar alkali bebas
pada sabun meningkat. Menurut SNI 06-40850-1996 nilai kadar alkali bebas
26
sabun cair maksimal 0,14%. Dari hasil analisis yang dilakukan diperoleh alkali
bebas berkisar 0,007% - 0,063%. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa alkali
bebas pada produk sabun ini sudah memenuhi standar mutu sabun cair.
Perlakuan Pernyataan
Kulit kemerahan Kulit gatal Kulit kasar
S0 - - -
S1 - - -
S2 - - -
S3 - - -
Penggunaan sabun yang tidak baik pada kulit dapat menyebabkan berbagai
reaksi (efek samping). Untuk mengetahui ada tidaknya efek samping tersebut
maka dilakukan uji daya iritasi dari sediaan sabun. Uji iritasi kulit mengetahui
ada atau tidaknya efek samping berupa kemerahan, gatal dan pengasaran pada
kulit, dilakukan dengan cara dioleskan di belakang telinga kemudian dibiarkan
selama 24 jam. Dari data tabel diatas tidak terlihat adanya efek samping berupa
kemerahan, gatal dan pengasaran pada kulit yang ditimbulkan pada sabun.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian pembuatan sabun cair dari minyak kelapa dengan
penambahan bubuk cengkeh dapat disimpulkan bahwa :
5.2.Saran
27
DAFTAR PUSTAKA
28
29
Lampiran 1. Uji PH
Perlakuan pH
S0 9
S1 4
S2 4
S3 4
30
31
𝑤2−𝑤1
Bobot jenis =
𝑉
1. Sampel I (S0)
𝑤2−𝑤1
Bobot jenis =
𝑉
= 1,0647 gram
2. Sampel II (S1)
𝑤2−𝑤1
Bobot jenis =
𝑉
= 1,0858 gram
𝑤2−𝑤1
Bobot jenis =
𝑉
= 1,0913 gram
4. Sampel IV (S3)
𝑤2−𝑤1
Bobot jenis =
𝑉
=1,1016 gram
33
S0 S1 S2 S3
29,8612
Bobot piknometer kosong (A)
dtaq 0,9965
Perhitungan:
𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
dsampel = × Ƞair
𝑚 𝑎𝑖𝑟
34
1. Sampel I (S0)
𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
dsampel = × Ƞair
𝑚 𝑎𝑖𝑟
53,1551
dsampel = × 0,8509
50,1533
dsampel = 0,9018
2. sampel I (S1)
𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
dsampel = × Ƞair
𝑚 𝑎𝑖𝑟
53,9681
dsampel = × 0,8509
50,1533
dsampel = 0,9156
3. sampel II (S2)
𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
dsampel = × Ƞair
𝑚 𝑎𝑖𝑟
54,6526
dsampel = × 0,8509
50,1533
dsampel = 0,9272
55,4470
dsampel = × 0,8509
50,1533
dsampel = 0,9407
35
d𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 × t𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Ƞsampel = × Ƞair
d𝑎𝑖𝑟 × t𝑎𝑖𝑟
1. Sampel kontrol
d𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 × t𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Ƞsampel = × Ƞair
d𝑎𝑖𝑟 × t𝑎𝑖𝑟
0,9018 × 0,2062
Ƞsampel = × 0,8509
0,9965 × 0,1225
0,1859
Ƞsampel = × 0,8509
0,1220
Ƞsampel = 1,2965
2. Sampel I (S1)
d𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 × t𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Ƞsampel = × Ƞair
d𝑎𝑖𝑟 × t𝑎𝑖𝑟
0,9156 × 1,0950
Ƞsampel = × 0,8509
0,9965 × 0,1225
1.0025
Ƞsampel = × 0,8509
0,1220
Ƞsampel = 6,9920
3. Sampel II (S2)
d𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 × t𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Ƞsampel = × Ƞair
d𝑎𝑖𝑟 × t𝑎𝑖𝑟
0,9272 × 3,7721
Ƞsampel = × 0,8509
0,9965 × 0,1225
3,4974
Ƞsampel = × 0,8509
0,1220
Ƞsampel = 24,2936
36
d𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 × t𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Ƞsampel = × Ƞair
d𝑎𝑖𝑟 × t𝑎𝑖𝑟
0,9407 × 6,2213
Ƞsampel = × 0,8509
0,9965 × 0,1225
5,8523
Ƞsampel = × 0,8509
0,1220
Ƞsampel = 40,8173
37
Sampel S1 S2 S3
kontrol
Perhitungan :
𝑉 ×𝑁 ×0,0561
Kadar alkali bebas dihitung KOH = × 100%
𝑊
1. Sampel I (S0)
𝑉 × 𝑁 × 0,0561
Kadar alkali bebas dihitung KOH = × 100%
𝑊
3,9 𝑚𝑙 × 0,1 × 0,0561
= × 100%
3𝑔
= 0,007 %
38
2. sampel I (S1)
𝑉 × 𝑁 × 0,0561
Kadar alkali bebas dihitung KOH = × 100%
𝑊
19 𝑚𝑙 × 0,1 ×0,0561
= × 100%
3𝑔
= 0,035%
3. Sampel II (S2)
𝑉 ×𝑁 ×0,0561
Kadar alkali bebas dihitung KOH = × 100%
𝑊
28,5 𝑚𝑙 × 0,1 ×0,0561
= × 100%
3𝑔
= 0,059%
𝑉 ×𝑁 ×0,0561
Kadar alkali bebas dihitung KOH = × 100%
𝑊
33,7 𝑚𝑙 × 0,1 ×0,0561
= × 100%
3𝑔
= 0,063%
39
Perlakuan Pernyataan
S0 - - -
S1 - - -
S2 - - -
S3 - - -
40
S0 S1
S2 S3
S0 S1
S2 S3
42