Oleh :
Riska Wulandari
Nurhikmah Huswat
Nursakinah Sulaeman
Nadya Pithazmi Bukhari
Findiawati S. Mansur
Muthmainnah
Nur Utami
Narfah
STIBA MAKASSAR
SEKOLAH TINGGI ILMU ISLAM DAN BAHASA ARAB
1445 H./ 2023 M.
تقديس االشخاص
الي
الشهرة
ليس
الجماعة و الحزب و غاية الدعوة الى هللا
الينا
المؤسسة
الطاغوت اليهم
ِعبَادَة ُ للاِ ت َ َعالَى َوحْ دَهُ ََل ش َِريكَ لَه تحقيق ْالغَايَ ِة ِمنَ ْال َخ ْل ِ
ق ُ
الخالفة اَلسالمية
الكبرى اظهار اَلسالم على الدين كله
TUJUAN DA'WAH
KEPADA ALLAH
Hukum berdakwah kepada Allah adalah Wajib bagi setiap Muslim sesuai dengan
kondisinya.
Dalam QS. Ali Imran : 104, An Nahl : 125, Al Qashash : 87
Bahwa tujuan berdakwah dan menyebarkan kebaikan itu semata-mata hanya karena Allah.
Tidak ada tujuan yang lain. Seperti Mengajak orang untuk selalu di jalan Allah. Karena tidak
ada perkataan yang baik selain dari pada mengajak orang kepada jalan Allah.
Dakwah ilallah adalah semata-mata berdakwah hanya kepada Allah bukan untuk diri
sendiri, untuk organisasi atau yayasan, ataupun untuk sesuatu atau menyeru kepada selain
Allah.
1. DAKWAH x ILAYYAH
Ialah popularitas atau kultus pribadi, yang mana seseorang berdakwah karna ingin dikenal
nama dan dikenal sosoknya.
Tujuan dakwah itu niatnya bukan mencari popularitas, berdakwah ikhlas semata-mata
karena Allah. Sebagaimana salaf terdahulu selalu menyembunyikan amalan kebaikannya,
demi tersebarnya dakwah kebaikan mereka rela untuk hidup sederhana dan tidak ingin
dikenal.
2. DAKWAH X ILAINAA
Ialah Organisasi atau yayasan.
Organisasi atau yayasan bahwa yayasan dan organisasi itu bukan tujuan kita tapi
hanya wasilah atau Jalan dan sarana untuk dakwah ilallah. Kita tidak membesarkan
organisasi tapi yang kita besarkan adalah dakwah kepada Allah.
3. DAKWAH X ILAIHIM
Ialah Thagut, berdakwah karna sesuatu, berdakwah untuk menyeru kepada thogut
atau selain Allah. Misalnya menyuruh orang untuk mengagungkan sesuatu yg lain, yang
diyakini bahwa sesuatu itu bisa mendatangkan manfaat dan menolak mudarat selain Allah.
- QS. An-Nahl : 36
ۗ ُعلَ ْي ِه الض َّٰللَة طاغُ ْو َۚتَ فَ ِم ْن ُه ْم َّم ْن َهدَى ه
ْ َّّٰللاُ َومِ ْن ُه ْم َّم ْن َحق
َ ت َّ ّٰللا َوا ْجتَنِبُوا الَ َولَقَدْ بَ َعثْنَا فِ ْي كُ ِل ا ُ َّم ٍة َّرسُ ْو اَل ا َ ِن ا ْعبُد ُوا ه
ْ
َعاقِبَةُ ال ُمك َِذ ِبيْنَ َْف َكان َ ض َفا ْنظُ ُر ْوا َكي َ ْ فَ ِسي ُْر ْوا فِى
ِ اَل ْر
"Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan),
“Sembahlah Allah, dan jauhilah tagut”, kemudian di antara mereka ada yang diberi
petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di
bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul)."
"Rasul-rasul itu adalah sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, agar tidak
ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah setelah rasul-rasul itu diutus. Allah
Maha perkasa, Maha bijaksana."
3. Menunaikan amanah dan alasan atau pelepas tanggung jawab kepada Allah.
Bahwa agar kelak kita nantinya di hadapan Allah memiliki Hujjah bahwa ada
masa dimana kita telah menyampaikan kebenaran itu kepada manusia. Kita tidak bermasa
bodoh atau merasa berlepas diri ketika orang tidak mau mendengarkan nasehat dakwah
kita, tapi terus berusaha sampai batas kemampuan kita.
- QS. Al-A'raf : 164
َش ِد ْيد ۗاا قَالُ ْوا َم ْعذ َِرة ا ا ِٰلى َر ِبكُ ْم َولَ َعلَّ ُه ْم َيتَّقُ ْون ت ا ُ َّمةٌ ِم ْن ُه ْم ل َِم ت َ ِعظُ ْونَ قَ ْو ام ۙا ه
َ ّٰۨللاُ ُم ْه ِلكُ ُه ْم ا َ ْو ُم َع ِذبُ ُه ْم
َ عذَاباا ْ ََواِذْ قَال
Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata, “Mengapa kamu menasihati
kaum yang akan dibinasakan atau diazab Allah dengan azab yang sangat keras?”
Mereka menjawab, “Agar kami mempunyai alasan (lepas tanggung jawab) kepada
Tuhanmu, dan agar mereka bertakwa."